MODEL ANALISIS TATA KELOLA SINGLE IDENTIFICATION NUMBER (SIN/E-KTP NASIONAL ) BAGI DINAS KEPENDUDUKAN INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

dokumen-dokumen yang mirip
ISBN: K. Emi Trimiati* ), Jutono G. ** ) * Ekonomi, ** Ilmu Komputer, Universitas AKI

Evaluasi Tata Kelola Teknologi Untuk Proses Pengelolaan Data Pada Perguruan Tinggi XYZ Untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnis Perguruan Tinggi

Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI)

BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Framework COBIT 4.1 ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

MODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Abdul Wahab

Audit SI/TI Berbasis Cobit

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

Nama : Hery Budiawan TTL :Sukoharjo,14 Januari 1978 Pendidikan : Teknik Sipil ITB 1996 Istri : Ponirah Anak : M.Danish Dhiaurrahman (3,5 th) Aisyah

MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN PENGELOLAAN DATA MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA BANK JATENG ABSTRAK

PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK STANDARISASI INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN COBIT 4.1 PADA PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kata Kunci: COBIT, tata kelola teknologi informasi, proses pengelolaan data, tingkat kematangan, BPS. ]

REKOMENDASI TATA KELOLA SISTEM AKADEMIK DI UNIVERSITAS X DENGAN FRAMEWORK COBIT

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012

PEMBUATAN MODEL TATA KELOLA IT UNTUK PROSES AKADEMIK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS : UNIVERSITAS XYZ)

Evaluasi Tingkat Kematangan Proses Pengelolaan Data Pada Sistem Informasi E-Learning SMKN 1 Jenangan Menggunakan Cobit Quickstart

Tata Kelola Ketersediaan Layanan TI Menggunakan Framework Cobit pada PT. ABC

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

Bab V Pengembangan Solusi

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X

Perancangan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Berbasis COBIT Pada Proses Pengolahan Data Studi. Titah Laksamana

ABSTRAK. COBIT, information technology governance, gap analysis, process of managing data, maturity level, BPK RI. PENDAHULUAN

ANALISIS IT Governance Berbasis Deliver and Support 11 Domain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

USULAN TAHAPAN PERBAIKAN TATAKELOLA TI PADA PT XYZ BERDASARKAN HASIL PENILAIAN COBIT 4.1 MATURITY MODEL

EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN PROSES DELIVERY AND SUPPORT

Herliana Widyaningrum

MENINGKATKAN FUNGSIONALITAS DAN INTEGRASI BISNIS PROSES PERUSAHAAN X DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA LAYANAN TEKNOLOGI STUDI KASUS PT ABC

Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Sumber Daya Manusia Menggunakan Framework Cobit 4.1 Pada BMT DAMAR Semarang

Analisis Pengelolaan Teknologi Informasi Berbasis Framework COBIT 4.1 : Studi Kasus Pada PT Bhanda Ghara Reksa

PENERAPAN IT GOVERNANCE MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT PADA PENGELOLAAN DATA DI STIKOM DINAMIKA BANGSA. Hendri, S.Kom, M.S.I

* Keywords: Governance, Information Technology Infrastructure, COBIT

Kata kunci : Tata kelola teknologi informasi, Perencanaan Strategis TI, Cobit 4.1, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Ciamis

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN:

MODEL TATA KELOLA STANDARISASI INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT (STUDI KASUS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI)

ANALISIS PENGELOLAAN TATA KELOLA TI UNTUK MANAGE SERVICE DESK DAN INCIDENT (DS8) COBIT 4.1 PADA PT NASMOCO MAJAPAHIT SEMARANG

AUDIT PENILAIAN TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN DATA(DS11) PADA TATA KELOLA IT MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.1 BERBASIS VISUAL BASIC.

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017

LAMPIRAN I. Kuisioner I : Management Awareness

Andreniko 1a. Gunadarma. Abstrak. Kata Kunci: COBIT, Evaluasi Tatakelola Teknologi Informasi, Plan and Organise, Maturity Level

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur *

Rizki Amalia Nirmala DOSEN PEMBIMBING I : Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom DOSEN PEMBIMBING II : Andre Parvian Aristio, S.Kom

KUESIONER BERBASIS CONTROL OBJECTIVE COBIT 4.1 UNTUK MELAKUKAN AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11)

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources

SIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Simpulan

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

Bab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai

Irman Hariman., 2 Purna Riawan 2

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

Mengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1

ANALISIS SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER PADA PT.MALINDO FEEDMILL TBK MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA DOMAIN DS5 (Ensure System Sequrity)

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

Taryana Suryana. M.Kom

AUDIT SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA E-LEARNING UNISNU JEPARA

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

Customer Request/Complaint. Send jobs by SMS Technical Spv. Confirmasi Solve by SMS. Monitoring worktime

EVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

Pembahasan. Analisa Kondisi

Penerapan Teknologi Informasi pada sebuah organisasi

Irfan AP Program Studi Sistem Informasi, STMIK KHARISMA Makassar ABSTRAK

Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

DESAIN STRATEGI PENYEMPURNAAN PENGELOLAAN DATA DI POLITEKNIK TELKOM MENGGUNAKAN IT BALANCED SCORECARD DAN COBIT

Transkripsi:

MODEL ANALISIS TATA KELOLA SINGLE IDENTIFICATION NUMBER (SIN/E-KTP NASIONAL ) BAGI DINAS KEPENDUDUKAN INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.1 Jutono Gondohanindijo 1) K. Emi Trimiati 2) 1) Teknik Informatika, FIK Universitas AKI Jl. Imam Bonjol 16, Semarang 50139 Indonesia email : jutono.gondohanindijo@unaki.ac.id 2) Manajemen, FE Universitas AKI Jl. Imam Bonjol 16, Semarang 50139 Indonesia email : emitrimiati@yahoo.com ABSTRACT Data is a basic component that became one of the determinants in the success of an organization in achieving its goals. So even with the government, will be able to achieve its objectives if it is supported by the availability of reliable One of the main data for the government is the population data, because of the government can determine from this data of all citizens. Population data requires data management that is effective, efficient and safe. It is necessary for an evaluation to determine the extent of the data management and security. The evaluation was done at the General Directorate of Population and Civil Registration Ministry of the Interior as the manager of the national population Evaluation of data management and system security using COBIT 4.1 framework as a reference for evaluation. Stages evaluation data management and security of data collection, data analysis, evaluation of information technology governance and the formulation stages and process improvement strategies for data management and security systems. From the results of the evaluation showed that the average level of maturity of current (as-is) for the data management process is 1 and the average maturity level of the intended (to-be) is 4. Average maturity level of current (as-is) on the security of the system is 1 and the average level of security intended (to-be) is 4. Key words Data Management, System Security, Maturity Level, The Evaluation Of Governance 1. Pendahuluan Single Identification Number (e-ktp) sangat penting digunakan sebagai identitas yang digunakan seseorang untuk berbagai keperluan verifikasi, sehingga kemudahan mengakses beberapa akun yang dimiliki menjadi mudah hanya dengan menggunakan sebuah identitas tunggal. Selanjutnya untuk merealisasikan aplikasi yang dipandang sebagai sebuah pelayanan dalam balutan cloud computing (komputasi awan) aplikasi ini harus berkualitas sehingga bisa memenuhi berbagai aspek yang diharapkan [1]. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) merupakan suatu sistem informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi dibidang kependudukan sehingga tercapai tertib administrasi dan juga membantu bagi petugas dijajaran Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kependudukan didalam menyelenggarakan layanan kependudukan sesuai dengan Permendagri No 18/2005 tentang Administrasi Kependudukan dan Keppres No 88/2004 tentang Pengelolaan Administrasi Kependudukan[5]. Penggunaan teknologi informasi pada instansi Dinas Kependudukan Nasional merupakan pendukung strategi organisasi (proses bisnis) dalam mencapai tujuan organisasi dengan terciptanya tertib administrasi dan kualitas serta kinerja sistem informasi yang ada didalamnya, namun hal tersebut belum menjamin bahwa organisasi sudah betul-betul menerapkan tata kelola teknologi informasinya dengan baik dan seberapa besar keberhasilan itu didukung oleh teknologi informasi masih sulit diidentifikasi, diketahui dan diukur. 2. Tinjauan Pustaka COBIT diciptakan oleh ISACA (Information System Audit and Control Association) pada tahun 1992[3][4]. COBIT edisi pertama diluncurkan oleh yayasan ISACF pada tahun 1996[2]. COBIT edisi kedua merefleksikan suatu peningkatan sejumlah dokument sumber, tujuan yang lebih rinci dari pengendalian dan tambahan seperangkat alat implementasi yang diluncurkan pada tahun 1998. Kemudian COBIT edisi ketiga diluncurkan pada tahun 2000. COBIT sebagai alat yang efektif untuk 97

menciptakan IT Governance dalam sebuah organisasi dapat mempertemukan beragam kebutuhan manajemen dengan menjembatani celah antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan masalah-masalah teknis teknologi informasi. Berikut ini adalah gambar content diagram COBIT seperti ditunjukan gambar dibawah 4. Metode Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data, dilakukan melalui : 1) Interview 2) Survey Kuesioner 3) Studi Dokument 2. Analisa Data Pada tahapan ini akan dilakukan analisis data hasil interview, survey kuesioner dan studi dokumen untuk mengetahui tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi saat ini (as-is) dan tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi yang dituju (to-be). 3. Evaluasi Tata Kelola Evaluasi tata kelola teknologi informasi pada Direktorat Jenderal Kemendagri mengacu pada enam atribut kematangan yaitu: 1) Awareness and Communication. 2) Policies, Standards and Procedures. 3) Tools and Automation 4) Skills and Expertise. 5) Responsibilities and Accountabilities. 6) Goal Setting and Measurement. Gambar 1 Content Diagram COBIT COBIT telah menyediakan sebuah best practice yang meliputi keseluruhan proses bisnis yang ada pada sebuah organisasi atau perusahaan dan menjelaskan secara detil kedalam struktur aktifitas yang logis, dapat dikelola dan dikendalikan secara efektif[6]. Pada dasarnya kerangka kerja COBIT terdiri dari tiga tingkatan control objectives yaitu activities and tasks, process dan domains. Activities dan tasks merupakan kegiatan rutin yang memiliki siklus daur hidup, sedangkan tasks merupakan kegiatan yang dilakukan secara terpisah. Selanjutnya sekumpulan activities dan tasks ini akan dikelompokan kedalam proses-proses TI dan yang memiliki permasalahan pengelolaan yang sama akan dikelompokkan kedalam domain. COBIT yang dirancang terdiri dari 34 proses dan dikelompokan kedalam 4 domain yaitu Plan and Organise, Acquire and Implement, Deliver and Support serta Monitor and Evaluate. 5. Hasil Dan Pembahasan Responden diberikan kuesioner dalam format pilihan ganda yang terdiri dari 12 pertanyaan. Pertanyaanpertanyaan dikelompokkan menurut atribut kematangan, dan pada tiap kelompok pertanyaan akan melibatkan 2 pertanyaan yang masing-masing mewakili kondisi kekinian dan kondisi yang diharapkan. Masing-masing pertanyaan mempunyai 6 pilihan jawaban yang menunjukkan tingkat kematangan terhadap atribut tertentu pada proses pengelolaan Pilihan-pilihan jawaban tersebut dari a sampai f secara berturut-turut merepresentasikan tingkat kematangan yang semakin meningkat terhadap suatu atribut pada proses pengelolaan data maupun sistem keamanan Dari hasil kuesioner kita melakukan tabulasi yang selanjutnya akan kita hitung prosentase dari masingmasing jawaban terhadap kelompok atribut kematangannya (Tabel 1). Tabel 1 Tabulasi (%) Kuesioner DS 11 Manage Data 3. Tujuan Penelitian Meningkatkan tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi untuk proses pengelolaan data dan keamanan sistem pada Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (nasional). Dan terciptanya sebuah tahapan dan strategi perbaikan tata kelola teknologi informasi untuk proses pengelolaan data dan keamanan sistem di Direktorat Kependudukan (nasional). 98

Pada kuesioner maturity level untuk pertanyaan keadaan saat ini (nomor ganjil) maupun yang dituju (nomor genap) dihitung dengan rumus dibawah M=(a u+b v+c w+d x+e y+f z) 100% M = Nilai kematangan pada setiap atribut a = Hasil jawaban responden untuk pilihan a b = Hasil jawaban responden untuk pilihan b c = Hasil jawaban responden untuk pilihan c d = Hasil jawaban responden untuk pilihan d e = Hasil jawaban responden untuk pilihan e f = Hasil jawaban responden untuk pilihan f u, v, w, x, y, z = Nilai kematangan yang telah ditetapkan mulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5 (Tabel 2). Tabel 2 Kuesioner ML DS 11 Manage Data Tingkat kematangan saat ini (as-is) dan tingkat kematangan yang dituju pada proses pengelolaan data dan proses keamanan sistem ditunjukkan oleh dua diagram di bawah Gambar 2 Diagram Radar DS 11 Manage Data Gambar 3 Diagram Radar DS 5 Ensure System Security Perancangan strategi perbaikan tingkat kematangan proses pengelolaan data dan keamanan sistem akan dilakukan dalam dua tingkatan, yaitu: 1. Pencapaian tingkat kematangan 3 untuk proses pengelolaan data dan keamanan 2. Pencapaian tingkat kematangan 4 untuk proses pengelolaan data dan keamanan untuk mencapai tingkat kematangan 3 untuk proses pengelolaan data seperti ditunjukan oleh tabel dibawah Tabel 3 Strategi Perbaikan ML 3 DS 11 No Atribut Tindakan Perbaikan 1 AC Mendefinisikan dan mendokumentasikan semua kepentingan-kepentingan manajemen (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil) terhadap pentingnya proses pengelolaan data yang baik dan benar dengan membreakdown dari peraturan atau dasar hukum yang sudah ada misalkan Rencana Strategi (Renstra) Kementrian Dalam Negeri, UU No. 24 Tahun 2013 tetang Administrasi Kependudukan dan Permendagri No.34 Tahun 2014 tentang Spesifikasi Card Reader. 2 RA 1) Menetapkan secara jelas staf-staf (staff IT Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan) yang akan melakukan penyimpanan data, pengelolaan media library, penghapusan data atau media serta backup dan restore. 2) Menetapkan kepemilikan atas data yang ada serta permasalahan integritas dan keamanan data dikendalikan oleh pihak yang bertanggungjawab (staff Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan). 3) Menetapkan secara jelas vendor IT yang akan terlibat dalam pengelolaan 3 SE 1) Melakukan identifikasi semua kebutuhan keterampilan dalam mengelola data kependudukan berserta dengan jadwal pelaksanaan pelatihan dan siapa yang berkompeten untuk melatih staff pengelola data kemudian mendokumentasikannya secara jelas dan lengkap. 2) Memulai pelaksanaan pelatihan formal bagi staff-staff pengelolaan data yang ditunjuk, yang meliputi pemahaman hal-hal terkait pengelolaan data, bagaimana penerapan prosedur yang benar dan penggunaan tools. 99

4 TA 1) Mendefinisikan dan mendokumentasikan kebutuhan tools untuk mengotomasikan proses pengelolaan mendokumentasikan penyedia tools yang akan digunakan untuk mengotomasikan proses pengelolaan 5 GSM 1) Mendefinisikan dan mendokumentasikan tujuan dan pengukuran dalam pengelolaan data yang berkaitan dengan visi, misi dan kebijakan mutu. 2) Melakukan pengawasan secara tersistem untuk proses pengelolaan 3) Melakukan pengukuran atau evaluasi kinerja pengelolaan data secara ter 6 PSP 1) Melakukan pendefinisian dan pendokumentasian prosedur-prosedur yang akan digunakan sebagai pedoman dalam aktifitas pengelolaan data seperti prosedur penyimpanan, prosedur pengelolaan media library, prosedur penghapusan peralatan atau media dan data serta prosedur backup dan restore. 2) Melakukan pendefinisian dan pendokumentasian prosedur-prosedur dalam penunjukan atau pemilihan vendor IT yang akan menjadi rekanan baik dalam penyediaan sumber daya, perawatan, dan pelatihan staff pengelola untuk mencapai tingkat kematangan 4 untuk proses pengelolaan data seperti ditunjukan oleh tabel dibawah No Atribut Tabel 4 Strategi Perbaikan ML 4 DS 11 Tindakan Perbaikan 1 AC 1) Memahami seutuhnya tentang kebutuhan manajemen data pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 2) Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan secara rutin hal-hal terkait kebutuhan proses pengelolaan 3) Mengkomunikasikan berbagai permasalahan terkait pengelolaan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil kepada vendor IT yang ditunjuk untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. 2 RA 1) Mendefinisikan dan fungsi dan tanggungjawab setiap staff yang bertugas dalam pengelolaan data secara jelas dan detail. fungsi dan tanggungjawab vendor IT yang ditunjuk untuk membantu proses pengelolaan 3) Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan peran, fungsi dan tanggungjawab yang sudah didefinisikan dan ditetapkan sebelumnya. 4) Menumbuhkan budaya atau kebiasaan memberikan penghargaan kepada staff yang berprestasi untuk memberikan mereka motivasi. 3 SE 1) Melakukan update kebutuhan keterampilan dan keahlian dalam pengelolaan data secara rutin untuk mendapatkan tambahan keterampilan dan keahlian serta sertifikasi untuk keterampilan atau keahlian tertentu. 2) Menjalakan pelatihan formal kepada staff-staff yang bertugas pada proses pengelolaan data sesuai jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Serta melakukan evaluasi terhadap efektifitas rencana pelatihan formal tersebut. 4 TA 1) Penggunaan tools yang terkini dan sesuai dengan tools standart yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mendukung kinerja pengelolaan data yang baik dan benar. 2) Melakukan komunikasi dengan penyedia tools secara berkala untuk mendapatkan paket atau update terbaru dari tools yang digunakan. 5 GSM 1) Membuat kesepakatan dengan pengguna layanan teknologi informasi tentang indikator-indikator pencapaian visi, misi dan kebijakan mutu. 2) Menjalankan pengawasan dan evaluasi proses pengelolaan data secara ter 3) Melakukan perbaikan secara berkelanjutan pada proses pengelolaan 6 PSP 3) Melaksanakan semua prosedurprosedur pengelolaan data secara lengkap yang mengacu pada standart yang telah ditetapkan, menerapkan pratik terbaik internal, telah diformalkan dan disosialisasikan pada semua lingkup organisasi yang 100

meliputi prosedur penyimpanan, prosedur pengelolaan library, prosedur penghapusan media, prosedur backup dan restore. 4) Menjalankan semua prosedur terkait dalam penunjukan atau pemilihan vendor IT untuk penunjukan yang akan datang. 5) Melakukan sharing knowledge terkait dengan pelaksanaan prosedur pengelolaan data tersebut. untuk mencapai tingkat kematangan 3 untuk proses keamanan sistem seperti ditunjukkan oleh tabel dibawah Tabel 3: Strategi Perbaikan ML 3 DS 5 No Atribut Tindakan Perbaikan 1 GSM 1) Mendefinisikan dan mendokumentasikan tujuan dan pengukuran dalam keamanan sistem yang berkaitan dengan visi, misi dan kebijakan mutu. 2) Melakukan pengawasan secara tersistem untuk proses keamanan 3) Melakukan pengukuran atau evaluasi kinerja proses keamanan sistem secara ter 2 PSP 1) Melakukan pendefinisian dan pendokumentasian prosedurprosedur yang akan digunakan sebagai pedoman dalam aktifitas pengamanan sistem seperti prosedur manajemen akun, pengamatan terhadap potensi-potensi ancaman, kontrol dan validasi hak akses, pengamanan kunci kriptografi, serta melindungi informasi yang mengalir pada jaringan. 2) Melakukan pendefinisian dan pendokumentasian prosedurprosedur dalam penunjukan atau pemilihan vendor IT yang akan menjadi rekanan baik dalam penyediaan sumber daya, perawatan, dan pelatihan staff keamanan 3 SE 1) Melakukan identifikasi semua kebutuhan keterampilan berserta dengan jadwal pelaksanaan pelatihan dan siapa yang berkompeten untuk melatih staff dalam mengelola keamanan sistem kemudian mendokumentasikannya secara jelas dan lengkap. 2) Memulai pelaksanaan pelatihan formal bagi staff yang bertugas pada proses keamanan sistem, meliputi pemahaman tentang keamanan sistem, bagaimana penerapan prosedur yang benar dan penggunaan tools yang ada. 4 AC Mendefinisikan dan mendokumentasikan semua kepentingan-kepentingan manajemen (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil) terhadap pentingnya keamanan sistem yang baik dan benar dengan membreakdown dari peraturan atau dasar hukum yang sudah ada misalkan Rencana Strategi (Renstra) Kementrian Dalam Negeri, UU No. 24 Tahun 2013 tetang Administrasi Kependudukan dan Permendagri No.34 Tahun 2014 tentang Spesifikasi Card Reader. 5 TA 1) Mendefinisikan dan mendokumentasikan kebutuhan tools untuk mengotomasikan proses keamanan mendokumentasikan penyedia tools yang akan digunakan untuk mengotomasikan proses keamanan 6 RA 1) Menetapkan secara jelas staf-staf (staff IT Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan) yang akan menjalankan manajemen akun, pengamatan terhadap potensipotensi ancaman, kontrol dan validasi hak akses, pengamanan kunci kriptografi, serta melindungi informasi yang mengalir pada jaringan. 2) Menetapkan secara jelas vendor IT yang akan terlibat dalam keamanan untuk mencapai tingkat kematangan 4 untuk proses keamanan sistem seperti ditunjukan oleh tabel dibawah Tabel 4: Strategi Perbaikan ML 4 DS 5 No Atribut Tindakan Perbaikan 1 GSM 1) Membuat kesepakatan dengan pengguna layanan teknologi informasi tentang indikator-indikator pencapaian visi, misi dan kebijakan mutu. 101

2) Menjalankan pengawasan dan evaluasi proses keamanan sistem secara ter 3) Melakukan perbaikan secara berkelanjutan pada proses keamanan 2 PSP 1) Melaksanakan semua prosedurprosedur keamanan sistem secara lengkap yang mengacu pada standar yang telah ditetapkan, menerapkan pratik terbaik internal, telah diformalkan dan disosialisasikan pada semua lingkup organisasi yang meliputi prosedur manajemen akun, pengamatan terhadap potensi-potensi ancaman, kontrol dan validasi hak akses, pengamanan kunci kriptografi, serta melindungi informasi yang mengalir pada jaringan. 2) Menjalankan semua prosedur terkait dalam penunjukan atau pemilihan vendor IT untuk penunjukan yang akan datang. 3) Melakukan sharing knowledge terkait dengan pelaksanaan prosedur keamanan sistem tersebut. 3 SE 1) Melakukan update kebutuhan ketrampilan dan keahlian dalam keamanan sistem secara rutin untuk mendapatkan tambahan ketrampilan dan keahlian serta sertifikasi untuk ketrampilan atau keahlian tertentu. 2) Menjalakan pelatihan formal kepada staff-staff yang bertugas pada proses keamanan sistem sesuai jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Serta melakukan evaluasi terhadap efektifitas rencana pelatihan formal tersebut. 4 AC 1) Memahami seutuhnya tentang kebutuhan keamanan sistem pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 2) Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan hal-hal terkait kebutuhan proses keamanan 3) Mengkomunikasikan berbagai permasalahan terkait keamanan sistem dalam Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil kepada vendor IT yang ditunjuk untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. 5 TA 1) Penggunaan tools yang terkini dan sesuai dengan tools standart yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mendukung kinerja pengamanan sistem yang baik dan benar. 2) Melakukan komunikasi dengan penyedia tools secara berkala untuk mendapatkan paket atau update terbaru dari tools yang digunakan. 6 RA 1) Mendefinisikan dan fungsi dan tanggungjawab setiap staff yang bertugas dalam pengamanan sistem secara jelas dan detail. fungsi dan tanggungjawab vendor IT yang ditunjuk untuk membantu proses keamanan 3) Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan peran, fungsi dan tanggungjawab yang sudah didefinisikan dan ditetapkan sebelumnya. 4) Menumbuhkan budaya atau kebiasaan memberikan penghargaan kepada staff yang berprestasi untuk memberikan mereka motivasi. 6. Kesimpulan Dari analisis dan pemodelan tata kelola teknologi informasi yang dibuat dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Rata-rata tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi khususnya untuk pengelolaan data saat ini (as-is) pada Direktorat Jenderal Kependudukan (nasional) berada pada level 2 (Repeatable but Intuitive). 2. Rata-rata tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi khususnya untuk pengelolaan data yang dituju (to-be) pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (nasional) berada pada level 4 (Managed and Measurable). 3. Rata-rata tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi khususnya untuk keamanan sistem saat ini (as-is) pada Direktorat Jenderal Kependudukan (nasional) berada pada level 2 (Repeatable but Intuitive). 4. Rata-rata tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi khususnya untuk keamanan sistem yang dituju (to-be) pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (nasional) berada pada level 4 (Managed and Measurable). 5. Untuk tata kelola teknologi informasi khususnya untuk pengelolaan data dan keamanan sistem pada 102

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (nasional) masih memiliki beberapa kekurangan. Dengan adanya tahapan dan strategi perbaikan tata kelola teknologi informasi untuk Direktorat Jenderal Kependudukan (nasional) diharapkan tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi khususnya pengelolaan data dan keamanan sistem akan menjadi semakin lebih baik atau meningkat. REFERENSI [1] Burch, J., & Gary, G. Information System, Theory and Practice. Singapore: John Wiley & Sons. 2003 [2] Information Technology Governance Institute. March 2007. URL: http://www.isaca.org/template.cfm?section=cobit6&t emplate=/tagg edpage/taggedpagedisplay.cfm&tplid=55&contenti D=7981. Diakses tanggal 12 Maret 2015. [3] ISACA (Information System Audit and Control Association). About ITGI. May 2009. URL :http://www.isaca.org.uy/isacaitgi/itgi. Diakses tanggal 07 Februari 2015. [4] ISACA (Information System Audit and Control Association). Implementing and continually improving IT governance. Rolling Meadows, IL: Information Systems Audit and Control Association. 2009. [5] Kementerian Kependudukan. (2012). e-ktp, KTP Elektronik Indonesia. URL: http://www.e-ktp.com/. Diakses tanggal 16 Pebruari 2015. [6] Kridanto Surendro. Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi. Bandung: Informatika. 2009. Jutono, memperoleh gelar M.Kom dari STTIBI Jakarta, tahun 2001, Saat ini sebagai Staff Pengajar program studi Teknik Informatika Universitas AKI Semarang. K. Emi Trimiati, memperoleh gelar M.M dari IPWI Jakarta, tahun 2000, Saat ini sebagai Staff Pengajar program studi Manajemen Universitas AKI Semarang. 103