BAB 1 PENDAHULUAN. terus meningkat. Akan tetapi kenaikan kebutuhan hidup manusia tidak sebanding

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan surat utang, sedangkan investor sebagi pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pula minat masyarakat untuk berinvestasi, pasar modal menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi karena pasar modal adalah tempat penyaluran dana dari (lenders)

I. PENDAHULUAN. Secara perlahan namun pasti pasar modal Indonesia tumbuh menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. Guna memahami suatu proses investasi, seorang pemodal (investor) harus

BAB I PENDAHULUAN. Banyak anomali yang terjadi dalam kehidupan ini, dan begitu banyak halhal

BAB I PENDAHULUAN. merupakan surat berharga yang banyak diperdagangkan di pasar modal. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh kalangan-kalangan tertentu yang mahir dan mengetahui trend

BAB I PENDAHULUAN dalam bidang keuangan telah mengizinkan pemodal asing untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis day..., Dwita Amelia Fitriani, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pintu gerbang masuk ke industri terus digemari kalangan investor.

BAB I PENDAHULUAN. dana yang bersumber dari masyarakat ke dalam berbagai sektor usaha. Dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. banyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. naik secara signifikan melainkan return saham pun ikut naik secara signifikan.

BAB II LANDASAN TEORI. Efficient Market Hypothesis merupakan salah satu pilar penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hanafi (2008), pasar modal adalah pasar keuangan di mana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. January effect merupakan kecenderungan terjadinya lonjakan harga saham pada

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Martalena dan Malinda; 2011:2 )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

Kondisi Pasar yang Efisien

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN. bulan Januari yang dikenal dengan istilah January effect. January effect merupakan anomali yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepat informasi baru sebagaimana informasi tersebut menjadi tersedia. Teori

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. variabel return. Uji Wilcoxon ini membandingkan dua perisitiwa sebelum dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil dan keuangan juga dapat mempengaruhi gejolak pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengarah pada penelitian tentang hipotesis pasar efisien (efficient market

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange)

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2006, secara bertahap akan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan informasi bagi pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. waktu lebih dari 1 tahun) dan dapat diperjual belikan, baik ekuiti (saham), Surat

BAB I PENDAHULUAN. Industri otomotif menjadi salah satu industri yang diunggulkan di

ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. modal dalam perekonomian suatu negara berperan sebagai sumber dana segar

BAB I PENDAHULUAN. dana yang pernah digunakan untuk kegiatan investasi tersebut. Menurut Kamus

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian pasar

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public. Dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat pada awalnya hanya membagi pengeluaran mereka

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan suatu mekanisme ekonomi dengan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada masa ini pembangunan nasional yang semakin meningkat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (idx.co.id)

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan seiring dengan berkembangnya ekonomi Indonesia.

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

REAKSI HARGA SAHAM DENGAN ADANYA PERISTIWA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2009

II. LANDASAN TEORI. dananya untuk investasi dengan harapan akan menerima keuntungan di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang maupun jangka pendek menawarkan kelebihan dan kekurangan. melakukan jual beli saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar untuk memenuhi kebutuhan finansialnya dan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dalam bentuk investasi riil (real investment) dan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi pihak makro dan mikro Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu lembaga yang memiliki peranan yang sangat

I. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan keuntungan serta dapat menjamin kehidupan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. baik jangka pendek maupun jangka panjang agar dapat terus bertahan dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. atau surat berharga. Financial Market sendiri terbagi menjadi dua yaitu Capital

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan perekonomian saat ini, kebutuhan hidup manusia terus meningkat. Akan tetapi kenaikan kebutuhan hidup manusia tidak sebanding dengan kenaikan gaji yang mereka peroleh. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang terus meningkat, mereka juga perlu meningkatkan nilai asset mereka. Hal ini membuat manusia perlu melakukan berbagai cara agar semua kebutuhan kehidupannya dapat terpenuhi. Beberapa cara yang dapat di lakukan antara lain dengan menabung (savings) atau melakukan investasi (investment). Tetapi investasi hanya di lakukan oleh orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang memadai. Kebanyakan masyarakat masih memilih untuk menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di Bank. Potensi keuntungan yang di peroleh dari hanya menabung pun tidak sebanding dengan melakukan investasi di pasar modal. Tentunya dengan melakukan investasi di pasar modal juga memiliki resiko yang lebih tinggi dari pada hanya menabung di Bank. Investasi sendiri merupakan suatu bentuk komitmen investor atas penanaman sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dan biasanya dalam jangka waktu panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Pasar modal juga merupakan salah satu elemen penting dan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara. Salah satu ciri-ciri negara industri maju maupun negara industri baru adalah adanya pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik. Pasar modal adalah wadah yang tepat di mana investor 1

dapat melakukan investasi. Pasar modal merupakan suatu sarana penting dalam perekonomian yang berfungsi memobilisasi dana dari masyarakat ke sektor produktif. Perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat menghimpun dana melalui pasar modal dengan menjual sahamnya kepada publik atau menerbitkan surat utang, sedangkan investor sebagi pihak yang memiliki dana dapat mempergunakan pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi guna memperoleh keuntungan. Para investor memerlukan informasi-informasi untuk menilai resiko yang melekat dalam investasinya dan juga untuk memperkirakan return yang diperoleh dari investasi tersebut. Dengan informasi yang diperoleh, investor dapat menentukan posisi jual, beli atau menahan suatu saham. Pasar modal sebagai suatu instrumen ekonomi tidak lepas dari berbagai pengaruh lingkungan, terutama lingkungan ekonomi dan non ekonomi. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham, para investor sangat memerlukan informasi baik informasi makro dan mikro. Kondisi lingkungan mikro, meliputi kinerja perusahaan, perubahan strategi perusahaan, pengumuman laporan keuangan atau deviden perusahaan. Sedangkan lingkungan ekonomi makro meliputi kebijakan-kebijakan makro ekonomi seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal maupun regulasi pemerintah dalam sektor riil dan keuangan dimana semua itu akan mempengaruhi gejolak di pasar modal. Hipotesis pasar modal yang efisien mengatakan bahwa pasar yang efisien bereaksi dengan cepat terhadap informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Dalam pasar yang efisien harga cepat mencerminkan informasi yang relevan, sedemikian rupa sehingga tidak akan diperoleh keuntungan abnormal yang 2

konsisten (Husnan,2001). Pada pasar yang efisien, pasar akan cepat bereaksi terhadap informasi baru yang masuk sehingga pasar akan dengan cepat pula mencapai harga keseimbangan yang baru. Pada pasar yang efisien tidak ada kemungkinan memperoleh tingkat pengembalian abnormal, meskipun dalam prakteknya terdapat hal-hal yang menyimpang, yang disebut anomali. Salah satu bentuk anomali yang dikenal dalam dunia investasi adalah Turn of The Year Effect. Fenomena Turn of The Year Effect ini banyak terjadi di negara maju dan negara-negara di Eropa. Turn of The Year Effect merupakan fenomena yang mengakibatkan return di dua minggu pertama di awal bulan Januari lebih tinggi dibandingkan dengan return di bulan lainnya. Hal ini terjadi disebabkan peningkatan pembelian kembali oleh para investor yang banyak melakukan penjualan sahamnya di bulan Desember. Pada akhir bulan Desember, pasar modal kurang efektif di karenakan masa liburan. Apalagi efek ini akan sangat terasa bagi negara-negara yang mayoritas penduduknya merayakan Hari Raya Natal. Oleh sebab itu banyak investor yang menjual sahamnya untuk menghindari kejadian yang tidak terduga yang dapat terjadi selama mereka liburan. Penjualan saham juga dilakukan oleh investor individual untuk mendapatkan uang kas untuk keperluan liburan sedangkan investor institusi menjual saham yang buruk agar kinerjanya terlihat baik. Penelitian mengenai Turn of The Year Effect membuktikan adanya perilaku yang tidak sesuai dengan pengertian efisiensi pasar modal bentuk lemah, karena anomali Turn of The Year Effect bertentangan dengan hipotesis pasar modal yang efisien. Muncul beberapa hipotesis munculnya Turn of The Year Effect yang berdampak pada pasar yang tidak efisien (terjadi abnormal return). Hipotesis yang dapat menjelaskan munculnya Turn of The Year Effect antara lain 3

adalah hipotesis tax loss selling dan window dressing. Tax loss selling di lakukan oleh para investor individual untuk mengurangi pajak sedamgkan window dressing di lakukan oleh para manajer investasi agar portofolio mereka terlihat menarik. Fenomena Turn of The Year Effect menjadi topik yang menarik untuk di bahas terutama kaitannya dengan perbedaan return indeks saham di satu benua dengan benua lain. Pasar dikatakan efisien jika informasi dapat diakses oleh semua orang. Demikian juga dalam hal ini, informasi dalam hal Fenomena Turn of The Year Effect dapat digunakan oleh para investor untuk menentukan posisi jual, beli atau menahan saham serta meminimalisir resiko yang mungkin terjadi. Penulis tertarik untuk meneliti efek ini pada 42 indeks yang di gunakan di 3 benua. Karena mungkin akan terdapat perbedaan di Negara-negara kawasan Asia Pasifik dengan Negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika. Oleh karena itu dari latar belakang di atas, maka penelitian ini mengambil judul ANALISIS TURN OF THE YEAR EFFECT PADA INDEKS SAHAM DI BENUA AMERIKA, BENUA EROPA, BENUA ASIA PASIFIK PERIODE 2004-2013 1.2 Formulasi Masalah Penelitian tentang Turn of The Year Effect menyebutkan bahwa terdapat kecenderungan rata-rata return saham pada 2 minggu pertama (10 hari awal) perdagangan bulan Januari lebih besar dibandingkan dengan hari lainnya di bulan Januari. Penelitian yang dilakukan Reinganum (1983) dengan menggunakan saham NYSE menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Turn of The Year Effect dengan ukuran perusahaan. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa 4

saham berkapitalisasi kecil menghasilkan return yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang berkapitalisasi besar. Berdasarkan uraian di atas, maka dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terjadi Turn of the Year Effect pada 42 indeks saham di 3 benua pada periode 2004-2013? 2. Apakah terjadi Turn of the Year Effect pada 13 indeks saham di benua Amerika periode 2004-2013? 3. Apakah terjadi Turn of the Year Effect pada 14 indeks saham di benua Eropa pada periode 2004-2013? 4. Apakah terjadi Turn of the Year Effect pada 15 indeks saham di benua Asia Pasifik pada periode 2004-2013? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi pada indeks saham yang ada di 42 negara dengan menggunakan indeks saham yang ada di 3 benua. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Turn Of The Year Effect dengan melakukan perbandingan dan studi peristiwa mengenai perbedaan return pada hari terakhir di bulan Desember dengan satu hari pertama di Januari, rata-rata return tiga hari di minggu pertama di bulan Desember dengan tiga hari awal di bulan Januari, rata-rata return lima hari di minggu pertama bulan Desember dengan lima hari di bulan Januari, ratarata return lima hari di minggu pertama perdagangan dengan 10 hari di bulan Januari dengan menggunakan 42 indeks saham yang ada di 3 benua, 13 indeks saham benua Amerika, 14 indeks saham, 15 indeks saham Asia Pasifik. Investor akan mengambil profit dari kenaikan return saham sehingga dapat dilihat apakah 5

terjadi overreaction atas informasi Turn of The Year Effect. Kriteria perusahaan yang akan dijadikan objek penelitian: 1. 42 indeks saham dunia yang ada di 3 benua pada periode 2004-2013. Karena setiap indeks yang ada di negara tersebut sudah mencerminkan bagaimana kondisi pasar modal yang ada di negara tersebut.karena di dalam indeks saham tersebut sudah ada saham yang berkapitalisasi besar maupun saham yang berkapitalisasi kecil. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai: 1. Terjadi perbedaan return saat Turn of The Year Effect pada 42 indeks saham di 3 benua periode 2004-2013. 2. Terjadi perbedaan return saat Turn of The Year Effect pada 13 indeks saham di benua Amerika periode 2004-2013. 3. Terjadi perbedaan return saat Turn of The Year Effect pada 14 indeks saham di benua Eropa periode 2004-2013. 4. Terjadi perbedaan return saat Turn of The Year Effect pada 15 indeks saham di benua Asia Pasifik periode 2004-2013. 1.4.2 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di dalam pemahaman fenomena Turn of The Year Effect di 23 negara. Hasil penelitian ini dapat digunakan antara lain: 6

1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan bukti mengenai Turn of the Year Effect pada indeks saham yang tercatat di 3 benua. 2. Bagi praktisi pasar modal Indonesia khususnya investor Hasil penelitian ini berupa informasi yang diharapkan dapat menjadi referensi dalam membantu pengambilan keputusan investasi serta perencanaan strategi khususnya pada periode Januari serta dapat digunakan untuk mempelajari anomali pasar serta menentukan waktu untuk menjual atau membeli saham untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi. 3. Bagi akademisi Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bahan penulisan, bahan pengajaran, ataupun sosialisasi pasar modal Indonesia serta meningkatkan pemahaman mengenai topik Efficient Market Hypothesis. Adanya Turn of The Year Effect sebagai bentuk anomali pasar merupakan pengecualian dari Efficient Market Hypothesis. 1.5 Ringkasan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis Turn of The Year Effect periode 2004-2013 dengan menggunakan metode paired sample T-test. Karakteristik riset ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis riset adalah riset saintifik / kuantitatif yaitu untuk mendapatkan bukti mengenai Turn of The Year Effect dengan menggunakan metode event study. 7

Perbandingan dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata return pada hari terakhir di bulan Desember dengan satu hari pertama di Januari, rata-rata return tiga hari di minggu pertama di bulan Desember dengan tiga hari awal di bulan Januari, rata-rata return lima hari di minggu pertama bulan Desember dengan lima hari di bulan Januari, rata-rata return lima hari di minggu pertama perdagangan dengan 10 hari di bulan pada 42 indeks saham di 3 benua, 13 indeks di benua Amerika, 14 indeks di benua Eropa, 15 indeks di benua Asia Pasifik ; 2. Dimensi waktu riset adalah melibatkan urutan waktu tertentu (time series) selama 10 tahun dan banyak sampel, yaitu dari tahun 2004-2013 ; 3. Metode pengumpulan data adalah tidak langsung berupa data harga indeks saham pada 42 indeks. 4. Lingkungan riset adalah lingkungan riil (field research); 5. Unit analisis adalah 42 indeks saham yang ada di 3 benua; 6. Definisi variabel, terdapat dua variabel pada penelitian ini yaitu return, Turn of The Year Effect. 1.6 Sistematika Pembahasan Penelitian ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, formulasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan. 8

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori yang relevan dengan penelitian, penelitian yang relevan, serta hipotesis dari penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai objek penelitian dan desain penelitian berikut mengenai model yang akan digunakan dalam penelitian, metode pengumpulan data, tahapan-tahapan dalam melakukan analisis, serta uraian mengenai variabel-variabel yang berhubungan di dalam penelitian ini. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisa data yang diperoleh dan akan dihubungkan dengan teori yang mendasari penelitian ini sehingga hipotesis awal yang dirumuskan dapat terjawab. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian beserta saran-saran bagi penelitian berikutnya serta kendala yang dihadapi selama proses penelitian. 1.7 Tinjauan Pustaka Fenomena Turn of The Year Effect ini menggambarkan anomali atau keganjilan pasar dimana dalam kondisi seperti ini, Efficient Market Hypothesis, trend-trend di masa lampau, informasi publik yang tersedia tidak dapat digunakan untuk mengukur abnormal return dari sekuritas. Namun dengan adanya data-data di 9

masa lampau ataupun informasi publik, investor dapat membangun strategi yang diperlukan untuk memperoleh tingkat pengembalian dari anomali pasar. Turn of The Year Effect pertama kali di perkenalkan oleh Keim (1983) and Reinganum (1983). Keim (1983) dan Reinganum (1983) menunjukkan bahwa banyak terjadi abnormal return untuk perusahaan yang berkapitalisasi kecil (diukur relatif terhadap Capital Asset Pricing Model) yang terjadi selama dua minggu pertama di Januari. Sedangkan Roll (1983) memberikan hipotesis bahwa volatilitas yang lebih tinggi terhadap saham yang berkapitalisasi kecil menyebabkan lebih banyak dari mereka mengalami kerugian modal yang besar jangka pendek sehingga investor menyadari hal ini dan menjadikan fenomena ini untuk meminimukan pembayaran pajak pada saat akhir tahun. Penelitian Turn of The Year Effect yang di lakukan oleh Xiung Qi ( 2008 ) membuktikan bahwa Turn Of The Year Effect terjadi di Amerika Serikat sejak pajak pendapatan pribadi berlaku efektif. Sedangkan untuk di China dan Hongkong tidak adanya pemberlakuan pajak pendapatan pribadi sehingga tidak adanya Turn Of The Year Effect. Menurut Agrawal & Tandon (1994) alasan yang memungkinkan dari Turn of The Year Effect ini dikaitkan dengan adanya window-dressing dan penyesuaian persediaan oleh lembaga dan pengelola dana pensiun. 10