BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dalam

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan

BAB I PENDAHULUAN. halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah

I. PENDAHULUAN. Perjalanan ekonomi Indonesia telah berlangsung hampir sepuluh tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, fungsi-fungsi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumen (customer value) yang nantinya akan membentuk sikap konsumen. yang baik pada produk atau jasa layanan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja merupakan hal yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ekonomi berdasarkan prinsip syariah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. niversitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam

I. PENDAHULUAN. Selama lima tahun terakhir, industri perbankan syariah mengalami. perkembangan yang pesat. Berdasarkan laporan Perkembangan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya merupakan suatu wadah dimana orang-orang berkumpul dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia dengan terus diiringi oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis

BAB I PENDAHULUAN. bagi seluruh sektor ekonomi termasuk pada lembaga keuangan perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Fungsi utama bank adalah sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar Masyarakat Muslimmaupun non Muslim lebih tertarik. Syariah yang murni seperti Bank Muamalat. Namun Masyarakat kurang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan UMKM di Indonesia dilihat dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB III APLIKASI STRATEGI MAINTENANCE DI BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA. A. Gambaran Umum Tentang BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang menetapkan kemudahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset

I. PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah pendapatan di Lampung Tengah mengakibatkan. peningkatan permintaan terhadap jasa keuangan. Pertumbuhan lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu strategi yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syariah yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan, hingga Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tercapainya tujuan dari perusahaan, jika sumber daya manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. agar mampu mempertahankan eksistensinya dan mampu bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. non keuangan sangatlah penting. Informasi yang terkandung dalam laporan

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

1. BAB I PENDAHULUAN

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. menjaga hubungan baik dengan konsumen telah menyita perhatian semua

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. tabungan, dan deposito, serta menyalurkan kembali dana masyarakat tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

I. PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut, maka pembinaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun tentang Perbankan(Muhammad 2011:17). Sampai saat ini kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum. sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk mendapatkan kinerja yang baik. Keberhasilan organisasi tidak hanya mencakup dari baiknya sistem pengelolaan keuangan organisasi, besarnya laba yang diperoleh organisasi, ataupun luasnya jaringan organisasi saat ini. Kesuksesan organisasi juga ditentukan oleh keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia dalam hal ini adalah pegawai yang baik dan handal serta mampu mengoptimalkan kinerja. Kinerja adalah suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan (Rivai, 2013). Kinerja yang optimal merupakan salah satu tujuan organisasi untuk mencapai produktivitas kerja yang baik. Tingkat keberhasilan pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mencerminkan kinerja. Pegawai merupakan kunci keberhasilan organisasi, untuk itu setiap pegawai selain dituntut memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan serta kemampuan yang baik, pegawai juga harus memiliki pengalaman, motivasi, disiplin diri dan semangat kerja tinggi sehingga akan berbanding lurus dengan pencapaian tujuan organisasi. Dalam mencapai tujuannya, organisasi dihadapkan dengan permasalahan yang terkait dengan budaya organisasi dan motivasi dimana keduanya akan berpengaruh positif terhadap kinerja apabila budaya organisasi didalam organisasi tersebut kuat dan pegawai memiliki motivasi yang tinggi, begitu juga sebaliknya apabila 1

budaya organisasi didalam organisasi tersebut lemah dan pegawai memiliki motivasi yang rendah maka akan berpengaruh negatif terhadap kinerja. Pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja juga dikemukakan oleh Tika (2006) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya budaya organisasi dan motivasi. Setiap organisasi memiliki budaya organisasi yang unik, menurut Robbins (2006) budaya organisasi mengacu pada sistem makna bersama yang diselenggarakan oleh anggota yang membedakan organisasi dari organisasi lain yang unik dan berbeda dengan organisasi lain. Setiap organisasi memiliki budaya organisasi yang berfungsi sebagai pedoman dalam berpikir, membentuk aturan dan bertindak dalam mencapai tujuan organisasi. McShane dan Glinow (2008) mengatakan bahwa budaya organisasi yang kuat memiliki potensi meningkatkan kinerja dan sebaliknya apabila budaya organisasi lemah mengakibatkan kinerja menurun. Oleh karena itu budaya organisasi secara sistematis menuntun para pegawai untuk meningkatkan komitmen kerjanya pada organisasi serta dapat difungsikan sebagai tuntutan yang mengikat para anggotanya karena dapat diformulasikan dalam berbagai peraturan dan ketentuan organisasi yang secara tidak langsung akan terikat sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan visi misi serta strategi organisasi. Namun tujuan organisasi akan sulit tercapai apabila budaya organisasi tidak diikuti oleh motivasi. Dalam persaingan bisnis yang kompetitif saat ini, motivasi yang dimiliki pegawai merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja. Luthans (2006) mendefinisikan motivasi sebagai proses sebagai langkah awal seseorang 2

melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan kata lain motivasi adalah suatu dorongan yang ditunjukkan untuk memenuhi tujuan tertentu. Motivasi timbul karena adanya motif dan setiap pegawai akan memiliki motivasi yang berbeda, untuk itu organisasi harus mampu memenuhi kebutuhan dari motif yang berbeda tersebut dengan optimal karena dengan motivasi yang tinggi akan berpengaruh terhadap kinerja. Organisasi akan tumbuh dan berkembang apabila memiliki pegawai yang memiliki motivasi yang baik dan semangat kerja tinggi. Pegawai yang memiliki motivasi tinggi akan berusaha mengerjakan pekerjaannya sebaik mungkin tanpa mengeluh meskipun ada pekerjaan lain yang diluar kewenangannya. Organisasi yang baik akan mendorong semangat kerja pegawai melalui motivasi dalam mencapai tujuan organisasi. Iklim perbankan yang semakin membaik saat ini menyebabkan bank-bank baik swasta maupun pemerintah berlomba untuk selalu menjadi yang terbaik. Dengan persaingan bisnis perbankan yang semakin ketat dibutuhkan sumber daya manusia terbaik dan memiliki keunggulan kompetitif yang hanya akan diperoleh dari pegawai yang produktif, inovatif, kreatif serta loyal. Lebih lanjut dalam persaingan bisnis perbankan ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten sangat terbatas, oleh karena itu di tengah keterbatasan tersebut perusahaan harus dapat memaksimalkan sumber daya manusia yang ada saat ini serta mengelola dengan baik sumber daya manusia tersebut dengan cara menerapkan nilai-nilai budaya organisasi terhadap pegawai sehingga para pegawai memiliki daya saing terhadap pesaing serta menjaga motivasi agar selalu puas dengan pekerjaan dan tugas yang diberikan. 3

Perkembangan saat ini banyak perbankan syariah bermunculan, setelah terjadi krisis moneter tahun 1997-1998 terbukti bahwa perbankan syariah memiliki daya tahan yang kuat terhadap krisis dengan 3 pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat. Disaat bank konvensional tidak memiliki ketersediaan dana liquid yang cukup untuk operasionalnya dan menempatkan uang sebagai komoditi yang diperdagangkan serta harus mengembalikan dana pinjaman kepada Bank Indonesia sehingga menyebabkan banyak bank-bank yang tutup terkena dampak krisis ekonomi, bank syariah terus melaju tanpa terkena dampak krisis ekonomi. Ini dikarenakan sistem perbankan syariah menggarisbawahi bahwa uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan bukan merupakan komoditi yang diperdagangkan apalagi mengandung unsur spekulasi yang diyakini akan menyebabkan kerugian bagi masyarakat, sistem syariah tidak terpengaruh oleh tingkat suku bunga Bank Indonesia karena menggunakan prinsip bagi hasil. Lebih lanjut, perkembangan industri perbankan syariah yang pesat harus diikuti dengan peningkatan dari kuantitas maupun kualitas SDM didalamnya, serta memiliki karakteristik lingkungan kerja yang sesuai dengan kaidah syariah. Keadaan saat ini yang terjadi dalam lingkungan kerja perbankan syariah adalah sistem reward dan punishment yang belum memenuhi prinsip keadilan yang sesuai syariah dan berpotensi dapat mempengaruhi kinerja. Salah satu bank syariah swasta nasional terkemuka yaitu BNI Syariah saat ini sedang memperbaiki segala kekurangan baik dari sumber daya manusia, teknologi serta pelayanannya. BNI Syariah awalnya merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI induk yang berdiri tanggal 29 April 2000. Selanjutnya pada tanggal 19 Juni 4

2010 status Unit Usaha Syariah (UUS) berubah menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dan berdirilah BNI Syariah. Sampai saat ini BNI Syariah memiliki 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point. Kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas mutlak sangat diperlukan apabila perusahaan ingin terus berkembang. Hal ini berbanding lurus dengan pertumbuhan pegawai BNI Syariah yang dapat dilihat pada grafik 1.1 berikut: Grafik 1.1 Pertumbuhan Pegawai BNI Syariah 5000 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Sumber: Laporan Pertumbuhan SDM BNI Syariah tahun 2012-2014 Dari grafik 1.1 diatas menggambarkan pertumbuhan pegawai sejak tahun 2012 berjumlah 2.967 pegawai, dan pada tahun 2014 berjumlah 4.304 pegawai yang berarti selama rentang 2 tahun jumlah pegawai BNI Syariah meningkat sebesar 68,9 persen. Kenaikan jumlah sumber daya manusia ini dikarenakan bertambahnya jaringan kantor yang baru serta pertumbuhan aset BNI Syariah. 5

Perkembangan BNI Syariah sendiri memiliki pertumbuhan yang positif, diantaranya terlihat dari pertumbuhan laba dan pertumbuhan aset BNI Syariah yang dapat dilihat pada grafik 1.2 berikut: Grafik 1.2 Pertumbuhan Laba dan Aset BNI Syariah 25000 20000 15000 10000 Aset * Dalam Milyar 5000 Laba 0 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Sumber: Laporan Pertumbuhan Laba dan Aset BNI Syariah tahun 2012-2014 Grafik 1.2 diatas menggambarkan bahwa pertumbuhan BNI Syariah dalam tiga tahun terakhir mengalami kenaikan, pada tahun 2012 BNI Syariah mencatatkan total laba sebesar Rp. 101,8 Milyar dan aset sebesar Rp. 10,6 Trilyun, sedangkan pada tahun 2013 BNI Syariah mencatatkan total laba sebesar Rp. 117,62 Milyar dan aset sebesar Rp. 14,7 Trilyun, dan pada tahun 2014 BNI Syariah mencatatkan total laba sebesar Rp 163 Miyar dan aset sebesar Rp. 19,49 Trilyun. Dengan tingkat pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya BNI Syariah saat ini menjadi salah satu Bank Syariah terbaik yang ada di Indonesia. Kinerja baik BNI Syariah secara umum diperoleh dari hasil secara keseluruhan kantor BNI Syariah yang berada di wilayah Indonesia, termasuk BNI Syariah Kantor Cabang 6

Bandung. Meskipun menempati peringkat dua dalam hal cabang penyumbang laba tahun 2014, hal tersebut tidak berbanding lurus dengan pencapaian kinerja selama tahun 2014. Dari hasil pengamatan awal peneliti terhadap BNI Syariah Cabang Bandung, didapatkan hasil kinerja BNI Syariah Cabang Bandung yang dapat dilihat dalam tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Kinerja BNI Syariah Cabang Bandung INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN PERSENTASE Ekpansi Dana Pihak Ketiga 167 87.56 52.43% Ekspansi Pembiayaan Produktif 49 40.05 81.73% Ekspansi Pembiayaan Konsumtif 56 19.92 35.57% TOTAL 272 147.53 RATA-RATA 57% Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan Tahun 2014 *dalam milyar Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dapat dilihat bahwa kinerja BNI Syariah Cabang Bandung tahun 2014 secara keseluruhan belum mencapai target. Rata-rata pencapaian target hanya 57 persen, hal ini berbanding terbalik dengan pencapaian BNI Syariah secara umum yang mencatat pertumbuhan signifikan selama tahun 2014. Peneliti melakukan pra survey untuk dapat mengetahui permasalahan yang terjadi, pra survey dilakukan terhadap pegawai dan didapat hasil sebagai berikut: 1) Pegawai merasa perusahaan kurang berani mengambil resiko dalam bisnis dan cenderung lama dalam mengambil keputusan. Dalam bisnis seringkali kecepatan menjadi hal yang utama, apabila keputusan bisnis lama dilakukan 7

maka kesempatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sulit terwujud. Seringkali pegawai yang menjabat sebagai analis dan mengolah data serta para pemutus dalam hal ini di level Supervisor, terlalu lama dalam pengambilan keputusan pembiayaan sehingga banyak nasabah yang akhirnya memutuskan mundur. 2) Metode kerja saat ini mengutamakan kinerja individu, bukan tim. Untuk mencapai tujuan organisasi yang dibutuhkan bukan peran individu melainkan peran tim yang memiliki kerjasama yang solid serta mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Sering terjadinya salah paham antar unit dan kurang terjalin kerjasama yang baik antar unit masih terjadi di BNI Syariah Cabang Bandung. 3) Siklus kerja saat ini kurang memacu pegawai untuk bertindak lebih agresif dalam bekerja. Sulitnya seseorang berkembang dikarenakan mereka berada dalam zona nyaman bekerja, kebanyakan pegawai akan merasa tidak ingin bekerja melebihi apa yang mereka mampu lakukan. BNI Syariah Cabang Bandung dalam hal ini tidak melakukan punishment terhadap pegawai yang tidak mencapai target, sehingga para pegawai merasa nyaman dengan siklus kerjanya. 4) Kurangnya dukungan perusahaan terhadap inovasi. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu secara tanggap melakukan inovasi baik terhadap produk maupun pelayanannya. Inovasi sangat diperlukan untuk terus dapat bersaing dalam dunia bisnis. Seringkali pegawai BNI Syariah mengajukan beberapa cara berpromosi baik secara langsung maupun tidak 8

langsung, akan tetapi didalam perusahaan ada ketentuan yang menyatakan standar untuk dapat memasarkan produk, sehingga keterbatasan tersebut membuat perusahaan kurang dalam hal inovasi. 5) Pegawai kurang mendapatkan pelatihan. Pegawai BNI Syariah Cabang Bandung yang rata-rata fresh graduates dan belum memiliki pengalaman bekerja sebelumnya merasa perusahaan kurang memberikan pelatihan secara rutin agar mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru. 6) Perusahaan kurang memberikan reward terhadap pegawai. Selama ini gaji yang diterima oleh pegawai adalah gaji pokok, dan perusahaan tidak memberikan fee kepada pegawai dari setiap aplikasi yang goal. Dari hasil pra survey dapat dikatakan bahwa didalam BNI Syariah Cabang Bandung terdapat beberapa masalah yang dapat menghambat kinerja. Tentu hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk dapat mengatasinya dengan cara memperkuat budaya organisasi dan meningkatkan motivasi pegawai. Berdasarkan fenomena yang ditemukan di BNI Syariah Cabang Bandung serta bukti empiris dari hasil temuan dilapangan maka penelitian ini akan memfokuskan terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kinerja. Faktor tersebut adalah budaya organisasi dan motivasi. Dengan demikian judul penelitian ini adalah Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja (Studi pada Pegawai BNI Syariah Cabang Bandung) 9

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka dapat ditarik identifikasi masalah sebagai berikut: 1) Tidak tercapainya kinerja yang ditetapkan oleh manajemen terhadap BNI Syariah Cabang Bandung, hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya persentase realisasi kinerja dari target yang ditetapkan manajemen. 2) Faktor tidak optimalnya kinerja BNI Syariah Cabang Bandung adalah budaya organisasi dalam hal ini masih banyak pegawai yang merasa tidak didorong untuk menjadi agresif dalam memasarkan produk BNI Syariah dan mereka kurang inovatif serta tidak berani mengambil resiko dan metode kerja yang mengutamakan kinerja individu bukan tim. Nilai budaya organisasi yang kuat akan membuat pegawai bekerja keras dan bertanggung jawab atas pekerjaannya, sebaliknya bila nilai budaya organisasi itu tidak diterima baik oleh pegawai maka akan berpengaruh negatif terhadap kinerja. 3) Tidak optimalnya kinerja BNI Syariah Cabang Bandung diduga karena kurangnya motivasi dalam hal ini perusahaan kurang memberikan pelatihan secara rutin agar mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru, pegawai juga merasa perusahaan kurang memberikan reward terhadap pegawai. 10

1.2.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana Budaya Organisasi, Motivasi, dan Kinerja pada pegawai BNI Syariah Cabang Bandung 2) Bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja pada pegawai BNI Syariah Cabang Bandung. 3) Bagaimana pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pada pegawai BNI Syariah Cabang Bandung. 4) Bagaimana pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi pegawai terhadap Kinerja pada pegawai BNI Syariah Cabang Bandung secara simultan. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui dan menganalisis Budaya Organisasi, Motivasi, dan Kinerja pada pegawai BNI Syariah Cabang Bandung 2) Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Budaya organisasi terhadap Kinerja pada pegawai BNI Syariah Cabang Bandung. 3) Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pada pegawai BNI Syariah Cabang Bandung. 11

4) Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Budaya organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja pada pegawai BNI Syariah Cabang Bandung secara simultan. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1) Kegunaan Praktis: i) Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi BNI Syariah Cabang Bandung sebagai bahan masukan dan pertimbangan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dalam hal ini budaya organisasi dan motivasi pegawai. ii) Menambah ilmu pengetahuan penulis baik dalam teori maupun dalam praktek terutama dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia. 2) Kegunaan Teoritis: Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi organisasi dan sebagai bahan pengembangan konsep tentang faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu budaya organisasi dan motivasi 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman, maka penulis menyusun suatu bentuk penulisan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: 12

BAB I PENDAHULUAN Menguraikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Berisi tentang uraian landasan teori yang mendukung penelitian ini. BAB III RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Berisi tentang rerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian, model dan hipotesis penelitian. BAB IV METODE PENELITIAN Berisi tentang populasi dan teknik pengambilan sampel, metode penelitian yang digunakan, teknik analisis dan operasionalisasi variabel. BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan keseluruhan data hasil penelitian, observasi dan kuesioner berikut pembahasannya serta implikasi manajerialnya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian dan saransaran mengenai hal yang perlu ditingkatkan. 13