BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, hotel, jasa transportasi, restoran, kerajinan tangan dan lain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan sebagai perjalanan wisata yang bertitik tolak dari pemikiran bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari tahun ke tahunnya. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini tidak terkecuali pada bisnis perhotelan yang juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini, sering kali ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, dunia pariwisata merupakan salah satu asset

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting bagi kelangsungan sebagian besar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. turis dalam melakukan perjalanan wisata atupun bisnis. lingkungan atau tempat-tempat tujuan wisata khususnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Astrinia (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri tersebut (Arrizal, 2012). Persaingan menjadi semakin ketat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. akomodasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.. Hotel sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia, karena merupakan sumber untuk mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagianfront office yang menawarkan fasiltas Hotel.Front

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

Abstrak. Kata kunci : kompetensi, kapabilitas, keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB I PENDAHULUAN. mendatang. MEA adalah kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi Asean. MEA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Alasan Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. menjawab tantangan tersebut, maka tantangan yang muncul merupakan. ancaman serius yang harus diupayakan metode penyelesainnya.

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. hotel tersebut meminta adanya keahlian dan keterampilan di dalam. yang akan mengakibatkan kehancuran hotel tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dekade ke depan. Dengan pertumbuhan wisatawan yang berkisar 4. persen dalam 10 tahun ke depan, diprediksi akan ada sekitar 400 juta

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi dan kemajuan ekonomi memberikan warna tersendiri

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti saat ini. Persaingan usaha yang semakin tajam. menyebabkan perusahaan terus menerus meningkatkan kualitasnya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini peranan sumber daya manusia berkembang semakin

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat dalam industri pariwisata dan perhotelan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global, manajemen sumber daya manusia sangat penting dan harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi perusahaannya. Agar bisa menjaga keberhasilan dan kelangsungan hidup perusahaan maka seorang pemimpin selalu menjaga dan meningkatkan sumber daya yang dimilikinya termasuk didalamnya meningkatkan motivasi dan kinerja karyawannya. Demikian juga dalam dunia pariwisata Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan alam, keindahan panorama, kebudayaan yang beraneka ragam, serta penduduknya yang ramah yang merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan Mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia, sehingga diperlukan manajemen kinerja dalam pengelolaannya. Pusat pengembangan pariwisata di Indonesia adalah Bali, sehingga daerah Bali diminati begitu banyak wisatawan dalam negeri maupun wisatawan Mancanegara. Hal ini mendorong timbulnya berbagai bidang usaha yang berkaitan dengan bidang industri pariwisata seperti usaha usaha pemenuhan pelayanan jasa, hotel, jasa transportasi, restoran, kerajinan tangan dan lain sebagainya. Bali dengan keindahan alam dan keunikan budayanya dari tahun ke tahun semakin dikenal oleh dunia internasional dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bali. 1

2 Akibat dari semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bali, di satu sisi akan menambah peluang bagi industri pariwisata dalam memberikan pelayanan dan fasilitas akomodasi bagi wisatawan. Namun, disisi lain akan menambah persaingan dalam mendapatkan wisatawan. Persaingan yang makin ketat dalam bidang pariwisata khususnya usaha perhotelan, maka manajemen hotel dituntut untuk dapat menyediakan fasilitas yang lebih lengkap dan pelayanan yang memuaskan bagi wisatawan. Salah satu fasilitas yang perlu disediakan adalah kamar hotel yang memadai untuk wisatawan selama menginap. Usaha tersebut bertujuan untuk memberikan kesenangan dan kenyamanan bagi wisatawan dan diharapkan dapat lebih lama lagi menginap. Jasa akomodasi atau hotel yang ada di sekitar kawasan pariwisata Kuta relatif banyak, sehingga terjadi persaingan harga kamar maupun tingkat hunian kamar. Sampai saat ini terdapat 106 buah hotel melati yang terdapat di wilayah Legian-Kuta, dimana salah satunya adalah Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali. Untuk memenangkan persaingan dalam era globalisasi ini maka Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali mengelola perusahaan secara profesional termasuk juga dengan mengelola sumber daya manusia yang dimiliki dengan tetap meningkatkan motivasi dan kinerja karyawannya. Dalam kurun waktu tahun 2002 sampai dengan 2008 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Bali mengalami fluktuasi dengan lebih sering terjadi peningkatan pada 3 (tiga) tahun terakhir. Kondisi tersebut lebih rinci dapat dilihat seperti pada Tabel 1.1

3 Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Bali Tahun 2002-2008 Tahun Jumlah Kunjungan (Orang) Pertumbuhan 2002 1.285.844 2003 993.029-22,77 2004 1.458.309 46,85 2005 1.386.449-4,93 2006 1.541.211 11,16 2007 1.712.145 11,09 2008 1.817.084 6,13 Total 10.194.071 Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali Berdasarkan data Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa tahun 2002-2003 kunjungan wisatawan mancanegara mengalami penurunan sebesar 22,77 persen, tahun 2003-2004 kunjungan wisatawan kembali meningkat sebesar 46,85 persen, sedangkan tahun 2004-2005 kunjungan wisatawan kembali mengalami penurunan sebesar 4,93 persen, tahun 2005-2006 kondisi pariwisata kembali pulih sehingga meningkat menjadi 11,06 persen, tahun 2006-2007 jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan sebesar 11,09 persen dan tahun 2007-2008 mengalami peningkatan sebesar 6,13 persen. Gorda (2004) menyatakan bahwa: manusia merupakan sumber daya perusahaan yang paling berharga untuk mencapai sasaran perusahaan secara berkelanjutan. Dengan kata lain manusia merupakan kekayaan (assets) yang paling utama dan sangat strategis yang dimiliki oleh suatu organisasi. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat strategis dalam suatu perusahaan dan sangat menentukan hidup-matinya perusahaan. Sebaliknya apabila manusia yang

4 ada dalam perusahaan itu memiliki kinerja yang tidak baik, maka perusahaan tersebut akan tidak dapat bertahan hidup serta tidak mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan demikian semakin disadari bahwa di dalam suatu perusahaan, kinerja dari sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kinerja adalah hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh karyawan atau suatu unit organisasi (Rivai, 2008). Kinerja yang baik merupakan tujuan organisasi yang ingin dicapai. Untuk mencapai kinerja yang baik diperlukan suatu motivasi yang timbul dari dalam dan dari luar seseorang. Motivasi dari dalam berasal dari kebutuhan akan uang, kekuasaan, penghargaan, pengakuan. Sedangkan motivasi dari luar berasal dari keluarga, atasan di tempat kerja, dan teman kerja. Umumnya, bila motivasi menurun, karyawan cenderung malas untuk datang setiap hari atau berada di kantor dalam waktu yang penuh. Apalagi kompensasi atau upah yang diterima tidak dipotong waktu mereka tidak masuk. Setiap ada kesempatan untuk tidak masuk akan selalu mereka pergunakan, sehingga diperlukan penilaian terhadap kinerjanya. Dessler (2003) menyatakan penilaian kinerja merupakan suatu usaha untuk mengevaluasi kinerja karyawan pada masa kini, maupun pada masa yang lalu berdasarkan yang telah ditetapkan. Proses penilaian terdiri dari penentuan standar kerja, penilaian aktual dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan serta memberikan umpan balik kepada karyawan untuk memotivasi peningkatan kinerjanya. Penilaian kinerja dimaksud untuk mengukur efektifitas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan.

5 Kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar kerja, target kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Dalam hal penelitian, harus tetap mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang mempengaruhi prestasi kerja tersebut (Mangkunegara, 2006). Hubungan antara lingkungan kerja, motivasi dan kinerja karyawan merupakan hubungan satu arah/garis lurus. Lingkungan kerja yang cukup memuaskan karyawan, akan mendorong para karyawan untuk bekerja dengan sebaik mungkin sehingga pelaksanaan proses operasional di dalam perusahaan akan dapat berjalan dengan lebih baik pula. Suatu lingkungan kerja yang kurang menyenangkan akan berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Para karyawan akan merasa tidak puas sehingga gairah kerjapun menurun. (Robbins dkk, 2002). Selain lingkungan kerja hal lain yang mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan adalah penempatan. Rivai (2008) menyatakan penempatan karyawan berarti mengalokasikan para karyawan pada posisi kerja tertentu untuk karyawan baru dan juga kepada para karyawan lama yang telah menduduki jabatan atau pekerjaan termasuk sasaran fungsi penempatan karyawan dalam arti mempertahankan pada posisinya atau memindahkan pada posisi yang lain. Hasibuan, (2007) menyatakan penempatan (placement) karyawan adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan yang diterima (lulus seleksi) pada jabatan/pekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority kepada orang tersebut. Dengan demikian, calon

6 karyawan itu akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan bersangkutan. Penempatan yang tepat merupakan motivasi yang menimbulkan antusias dan moral kerja yang tinggi bagi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Jadi, penempatan karyawan yang tepat merupakan salah satu kunci untuk memperoleh prestasi kerja optimal dari setiap karyawan selain moral kerja, kreativitas dan prakarsanya juga akan berkembang. Hal lain yang juga dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan adalah karakteristik pekerjaan. Sujak (1990) menyatakan manajer (pimpinan) dapat merangsang kepuasan kerja bawahan dengan cara mengetahui karakteristik pekerjaan menjadi tugas-tugas dalam pekerjaan yang bervariasi, lebih menuntut tanggung jawab dan memungkinkan pemberian balikan secara jelas bagi prestasi kerja yang telah diperoleh sebagai satu alat motivasi individu agar mereka mau menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya sebaik mungkin dan dengan hasil yang optimal. Berdasarkan pengamatan/observasi awal di Grand Sinar Indah Hotel Kuta- Bali gejala-gejala terutama masalah ketidakhadiran karyawan atau keterlambatan hadir telah tampak. Terbukti dengan diadakannya beberapa kali inspeksi mendadak yang dilaksanakan oleh pihak manajemen ataupun pemilik Hotel secara langsung menunjukkan kecenderungan pelanggaran disiplin ini cukup tinggi. Adapun pelanggaran disiplin yang terjadi selama lima tahun dari tahun 2004-2009 seperti dalam Tabel 1.2. Tabel 1.2 Pelanggaran Disiplin di Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali Tahun 2005 2009

7 Jenis Pelanggaran 2005 2006 2007 2008 2009 Terlambat hadir 6 10 11 10 12 Tidak masuk kerja 7 6 8 8 10 Bersenda gurau saat bekerja 8 7 8 7 11 Pelanggaran lainnya 3 4 4 3 6 Jumlah 24 27 31 28 39 Sumber : Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali (2010) Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa pelanggaran terhadap disiplin dari tahun 2005-2007 terus mengalami peningkatan, tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 28 persen. Namun tahun 2009 mengalami peningkatan pelanggaran disiplin yang cukup besar peningkatannya yaitu menjadi persen. Dengan demikian, seluruh departemen yang ada di Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali memiliki permasalahan yang berkaitan dengan kinerja karyawan. Permasalahan tersebut di antaranya adanya penempatan yang tidak tepat karena banyak karyawan ditempatkan pada posisi yang tidak tepat, seperti karyawan berlatar belakang pendidikan housekeeping ditempatkan di bagian front office, karyawan yang memiliki latar belakang pendididkan tata graha semestinya di tempatkan pada department housekeeping, tapi kenyataannya justru diposisikan pada bagian pool attentand, karyawan yang memiliki disiplin ilmu tata hidangan ditempatkan pada bagian kitchen, karyawan lulusan manajemen ditempatkan di bagian akuntansi bukan di personalia dan ada beberapa satpam yang tidak memiliki sertifikat pendidikan dasar satpam. Berkaitan dengan karaktersitik pekerjaan maka permasalahan yang di hadapi diantaranya, seringnya manajemen memutasi supervisor di masing-masing departemen menyebabkan banyak kebijakan yang terus berubah-ubah sehingga menyebabkan kebingungan pada diri karyawan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Demikian juga dengan permasalahan yang menyangkut lingkungan

8 kerja, terutama lingkungan kerja fisik dimana ruangan untuk departemen akuntansi terletak di pinggir jalan raya sehingga terjadi kebisingan dari kendaraan yang lalu-lalang menyebabkan konsentrasi terganggu. Dalam perekrutan karyawan, departemen personalia kadang-kadang memakai sistem titipan, artinya karyawan yang dinyatakan lolos atas referensi orang lain, sehingga mengurangi peluang bagi calon karyawan lain yang betul-betul dibutuhkan sesuai dengan pendidikan dan pengalamannya. Dengan permasalahan-permasalahan yang ada di Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali dikawatirkan akan dapat mengganggu karyawan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, sehingga dapat mengurangi kinerjanya. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan riset dengan judul Pengaruh Penempatan, Karakteristik Pekerjaan dan Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan di Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah penempatan kerja berpengaruh signifikan secara langsung terhadap motivasi karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali? 2) Apakah karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan secara langsung terhadap motivasi karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali? 3) Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara langsung terhadap motivasi karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali? 4) Apakah penempatan kerja berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali?

9 5) Apakah karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali? 6) Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali? 7) Apakah motivasi karyawan berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali? 1.3. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui apakah penempatan kerja berpengaruh signifikan secara langsung terhadap motivasi karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali. 2) Untuk mengetahui apakah karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan secara langsung terhadap motivasi karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali. 3) Untuk mengetahui apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara langsung terhadap motivasi karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali. 4) Untuk mengetahui apakah penempatan kerja berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali. 5) Untuk mengetahui apakah karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali. 6) Untuk mengetahui apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali. 7) Untuk mengetahui apakah motivasi karyawan berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan pada Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali.

10 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara akademik maupun praktis. 1) Secara teoritis Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai motivasi dan kinerja karyawan serta sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian yang sejenis. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dipergunakan sebagai sarana untuk membandingkan teori tentang variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan dan kinerja karyawan dengan keadaan nyata di Grand Sinar Indah Hotel Kuta- Bali. 2) Secara praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi Grand Sinar Indah Hotel Kuta-Bali sebagai untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan motivasi dan kinerja karyawan.