BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MESIN BOR. Gambar Chamfer

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB IV PROSES PRODUKSI

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II MESIN BUBUT

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan

BAB IV PROSES PEMBUATAN

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

2. Mesin Frais/Milling

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

c. besar c. besar Figure 1

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III MESIN FRAIS. ( Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB IV PROSES PEMBUATAN

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

BAB II LANDASAN TEORI

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm

BAB III PEMBUATAN KOMPONEN PENDUKUNG UTAMA

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Pelajari WO. Proses Pengambilan Data. Spesifikasi Mesin/Tooling. Pengerjaan Drafting YES. Produksi.

INSTRUMEN VERIFIKASI SMK PENYELENGGARA UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk

BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

DRIL I LIN I G N SEMESTER 2

PEMBUATAN MEKANISME SIMULATOR MESIN PEMBUAT RODA GIGI LURUS (RACK GENERATION) TUGAS AKHIR

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA)

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

PROSES SURFACE FINISHING DAN MACHINING LEVER LEFT STRING HANDLE DI PT. PARTINDO KARYAGUNA SEJAHTERA

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang ditujukan kepada

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT

PEMBUATAN MESIN HOT PRESS PAPAN PARTIKEL SISTEM HIDROLIK

Transkripsi:

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Dalam Alur Proses terdapat langkah-langkah dalam pembuatan komponen part mesin industry. 4.1.1 Tahapan Alur Proses Design Komponen Tahap ini merupakan sebuah pola perencaan yang melalui berbagai proses dan pertimbangan estetika, fungsi, masalah, survey dan banyak aspek lainnya untuk menunjang kelancaran produksi. Pemilihan Material Tujuan pemilihan material agar bahan yang digunakan untuk pembuatan komponen dapat ditekan seefisien mungkin di dalam penggunaannya dan selalu berdasarkan pada dasar kekuatan dan sumber pengadaannya. Supaya material dapat memenuhi kriteria yang diharapkan, juga perlu diperhitungkan adanya beban yang terjadi pada material tersebut. Proses Pembuatan Pada tahap ini dapat mengetahui suatu proses pembuatan benda kerja dari bahan baku sampai menjadi barang jadi atau setengah jadi dengan atau tanpa proses tambahan.

Proses Finishing Pada tahap finishing merupakan proses yang akan membentuk penampilan dari suatu produk. Finishing dapat juga membuat suatu produk menjadi kelihatan rapi dan permukaan suatu produk ini menjadi halus. 4.1.2 Alir Proses Pembuatan Komponen-Komponen Spare Part Mesin Industri DESIGN KOMPONEN PART MESIN PEMILIHAN MATERIAL YANG SESUAI DENGAN PERMINTAAN BARANG PROSES PEMBUATAN PART MESIN INDUSTRI DENGAN MENGGUNAKAN MESIN SESUAI DENGAN JENIS PEMBUATAN PROSES FINISHING : Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pengerjaan komponen spare-part agar mendapatkan hal yang dibutuhkan. Analisis hasil Produk Gambar 4.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Komponen-Komponen Spare Part Mesin Industri

4.2 PEMBAHASAN PROSES PEMBUATAN KOMPONEN SPAREPART MESIN INDUSTRI 4.2.1 PANDUAN UMUM PERANCANGAN Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik Kesimpulan : bahwa perancangan merupakan suatu pola yang dbuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi setelah melakukan analisis terlebih dahulu. Peralatan/Mesin utama yang dipergunakan dalam perancangan ini adalah: Mesin Bubut Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang umumnya digunakan untuk memotong benda yang berputar, membuat lubang, dsb. Proses pembubutan/pemakanan dilakukan dengan memutar benda kerja dan kemudian dikenakan pada pahat sehingga terjadi penyayatan. Mesin bubut terdiri dari berbagai ukuran, bentuk dan kapasitas mesin. Mesin Frais(Milling Machine) Mesin frais merupakan mesin perkakas yang memiliki banyak fungsi diantaranya untuk meratakan permukaan, pengeboran, membuat alur, membuat siku, dsb. Ini diakibatkan mesin frais memiliki banyak jenis pisau/cutter sesuai dengan benda yang dikerjakan. Umumnya mesin frais terdiri dari mesin faris Horizontal, Vertikal dan Universal dan setiap jenis mesin ini memiliki jenisnya lagi. Mesin Sekrap Mesin sekrap merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk meratakan suatu permukaan, membuat alur dengan menyayatkan pisau/pahat sekrap pada permukaan benda kerja. Proses kerjanya ialah dengan mengikatkan benda kerja pada pada plat penjepit kemudian pisau akan bergerak maju-mundur menyayat benda kerja.

Mesin Bor Mesin bor merupakan mesin perkakas yang berfungsi membuat suatu lubang dan memperbesar lubang. Mesin bor umunya terdiri dari mesin bor meja, bor lantai, radial,bor kordinat dan bor tangan. Mesin Gerinda Mesin gerinda merupakan mesin perkakas yang umumnya digunakan untuk meratakan, mengasah (pisau/mata bor, pahat dsb.) menajamkan dan memotong benda kerja. Mesin gerinda umumnya terdiri dari berbagai jenis dan ukuran diantaranya gerinda potong, gerinda tangan, gerinda pahat dll. Mesin Gergaji Mesin gergaji merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda kerja, umumnya benda kerja yang dipotong adalah benda kerja yang cukup besar yang membutuhkan tenaga besar. Mesin gergaji terdiri dari berbagai jenis dan ukuran tergantung kebutuhan. Mesin Las Mesin las banyak digunakan pada perbengkelan khususnya bengkel las, mesin las umumnya digunakan untuk menyambung logam, memotong logam dsb. Mesin las terdiri dari berbagai jenis antara lain las listrik, las karbit, las astelin, las titik, las potong dll. Mesin Press Mesin press merupakan mesin perkakas yang berfungsi untuk pengepresaan(menekan) bagian plat, bearing, AS yang tidak rata menjadi rata. Mesin press juga digunakan untuk memadatkan suatu tumpukan. Mesin press terdiri dari berbagai jenis dan ukuran tergantung bahan apa yang akan di press. 4.2.2 Alat dan Bahan A. Alat yang perlu disiapkan: Kunci ring 11-13mm. Kunici pas 12-13mm. Kunci ring 8-10mm. Tang.

Palu. Obeng minus besar. Udara Bertekanan dari Kompressor Kain lap/majun. Mata Bor Nachi 5-20mm Tap M5 M24 Pahat Bubut Gambar 4.2 Wrench Tool Set (pro-starter.manufacturer.globalsources.com, 2016) B. Bahan Yang diperlukan WD-40, bahan yang digunakan untuk membersihkan Exhaust Brake Valve dan Engine Brake Valve dari kotoran dan karat. Grease #2 utuk pelumasan saat Over Houl Gambar 4.3 WD-40 (wd40.com, 2016)

4.2.3 DASAR PERANCANGAN Untuk menentukan perancangan pembuatan komponen-komponen mesin industri yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : SURVEY LOKASI Sebelum melakukan perancangan perlu dilakukan survey lokasi dengan tujuan untuk mengetahui apa saja item-item yang akan dibuat. Data awal Data awal ialah melakukan pengamatan apa saja komponen-komponen mesin yang rusak atau yang masih bias direpair / diservice. Data Kedua Pengamatan berikutnya ialah melakukan gambaran kasar/sketsa gambar sederhana untuk mengetahui ukuran item yang akan dibuat. DESIGN Desain juga diartikan sebagai kerangka bentuk atau rancangan. Pemodelan adalah pola/contoh dari sesuatu yang akan dibuat atau dirancang. Pemodelan adalah tahap dimana akan dibentuknya suatu obyek. Tujuan Desing adalah : Tujuan Desain grafis merupakan cara berkomunikasi dalam bentuk visual yang menggunakan fasilitas gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Secara umum, orang akan lebih cepat menerima pesan dalam bentuk visual dibandingkan dalam bentuk teks. PEMILIHAN MATERIAL Pemilihan bahan yang tepat adalah bagian yang sangat penting dalam sebuah pembuatan komponen yang dibutuhkan. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan perancangan, di antaranya: kekuatan (strength), kekakuan (stiffness), ketahanan (durability), ketahanan terhadap korosi (corrosion resistance), harga (cost), kemampuan bentuk (formability), dan lain-lain. Tujuan pemilihan material agar bahan yang digunakan untuk pembuatan komponen dapat ditekan seefisien mungkin di dalam penggunaannya dan selalu berdasarkan pada

dasar kekuatan dan sumber pengadaannya. Supaya material dapat memenuhi kriteria yang diharapkan, juga perlu diperhitungkan adanya beban yang terjadi pada material tersebut. PENAWARAN HARGA Berkas penawaran harga melibatkan dua pihak, yaitu pihak yang diberikan tawaran dan pihak yang memberikan tawaran harga. Dalam hal ini surat penawaran harga akan memberikan uraian secara terperinci mengenahi poin-poin penawaran beserta detail harga dan barang. Format pembuatan surat penawaran harga adalah sebagai berikut. Gambar 4.4 Contoh Format Penawaran Harga

4.2.4 PROSES PERANCANGAN & PEMBUATAN KOMPONEN SPARE- PART MESIN INDUSTRI PEMBUATAN SCREW & NUT Gambar 4.5 Design Screw and Nut Dalam proses penggambaran ini menggunakan aplikasi software AutoCAD 2015. Gambar ini sesuai dengan ukuran pada saat survey langsung ke lokasi industri. MATERIAL Pada proses pembuatan item tersebut material yang digunakan adalah : 1. S45C (Medium Carbon Steel) = material ini digunakan untuk pembuatan Screw Shaft. (gambar no. 1) 2. Bronze = material ini digunakan untuk pembuatan Nut (Left Thread) dan Nut (Right Thread). (gambar no. 2 & 3)

TAHAP PEMBUATAN 1. Pembuatan Screw - Matrial S45C, Dibubut sesuai dengan diameter dan panjang yang ada pada ukuran gambar yaitu Ø32x515mm. Pahat yang digunakan adalah Pahat ISO 1 s/d 3, sedangan ISO 4 sebagai Finishing. - Membuat Ulir Luar Kanan dengan ukuran M32x2.25mm dengan panjang ulir 110 mm dan Membuat ulir kiri dengan ukuran M32x2.25 dengan panjang ulir 360mm. 2. Pembuatan Nut (Right and left) - Pada tahap pertama matrial bronze akan dibubut sesuai dengan gambar kerja yaitu Ø92mm dengan panjang 35mm. - Tahap kedua, membuat ulir dalam Kanan dengan ukuran M32x2.25. ukuran ini sesuai dengan ulir luar screw agar waktu diassembling biasa masuk dengan lancer. Untuk pembuatan ulir kiri prosesnya sama dengan pembuatan ulir kanan, hanya beda pada saat putaran spindel arah kebalikannya. - Tahap ketiga, membuat 3 Alur (Got) pada Nut (Right and Left) Pada proses ini menggunakan mesin sekrap dengan untuk membuat 3 alur dengan sudut kemiringan 7. Untuk pemakanan/penyatan menggunakan pahat HSS, karena Pahat ini digunakan untuk memotong material yang mempunyai tegangan tarik tinggi.

Gambar 4.6 Conoh Pahat HSS ( Sumber OLX ) 3. Tahap Akhir (FINISHING) Pada tahap ini screw mapun nut yang sudah selesai dilakukan polishing agar tidak ada sisisisi permukaan yang tajam. Gambar 4.7 Hasil Pembuatan Screw and Nut

PEMBUATAN PAD BREAK Gambar 4.8 Design Pembuatan Pad Brake MATERIAL Pada proses pembuatan item tersebut material yang digunakan adalah : 1. Plate 690 x 100 x t:14 & Plate 510 x 80 x t: 16 menggunakan material S45C (Medium Carbon Steel). 2. Kanvas Rem Break Lining dengan tebal 12 mm. TAHAP PEMBUATAN - Tahap pertama. Plate 690 x 100 x t:14mm, dibor sebanyak 28 lubang dengan Diameter lubang 7.0 mm dan buat ulir dalam dengan menggunakan Tap M8x1.25mm. Pada Plat 510 x 80 x t:16 dengan radius 726, dibor juga dengan lubang Ø26mm dengan PCD-33.

Tahap kedua, jika proses pengeboran dan pengetapan sudah selesai maka plat dengan tebal 14 mm akan dibending / diroll hingga mendapatkan ukuran yang sesuai yaitu Radius 712. Tahap ketiga. Peyambungan kedua plat menjadi satu unit komponen dengan menggunakan mesin las listrik. Kawat las yang digunakan ialah RB-26 2,6mm karena Ini adalah jenis titania tinggi elektroda las untuk baja ringan. Tahap keempat. Melakukan pengecatan pada plat dengan menggunkan cat epoxy NIPPE 2000. Tujuan melakukan pengecattan agar terlihat rapi. Gambar 4.9 Hasil Proses Pengecatan

Tahap terakhir adalah Penggabungan Plat dengan Kanvas Rem Break Lining dengan menggunakan Bolt JF Bronze M8x20mm sebanyak 28 pcs, karena disesuaikan dengan jumlah lubang yang dibuat. Gambar 4.10 Hasil Jadi Pad Brake

PEMBUATAN CLAMP (SS41) Gambar 4.11 Design Clamp MATERIAL Pada proses pembuatan item tersebut material yang digunakan adalah : 1. Plate yang digunakan untuk pembuatan clamp ini adalah matrial S45C (Medium Carbon Steel). Dengan ketebalan 22mm. QTY : 25 Pcs 2. Baut L M10x70mm. QTY : 25 Pcs TAHAP PEMBUATAN - Tahap awal. Plate yang digunakan ialah plat potong dengan bentuk/pola yang sama dengan ukuran gambar. Pemotongan ini dilakukan diluar CV. Usaha Baru dikarenakan tidak adanya alat yang memadai.

- Tahap Kedua. Pada Plat No. 1 dibor dengan mata bor Ø18 pada bagian atas & Ø9 sebanyak 2 lubang dan ditap M10x1.25mm. - Pada Plat No. 2, dibor dengan mata bor Ø11 untuk pembebas baut dan dilanjut dengan mata bor Ø19 untuk membuat kepala baut L M10x70mm agar pada waktu pemakaian baut tidak menonjol keluar. - Tahap berikutnya, Pemasangan Plat no. 1 dan 2 dengan Baut L M10x70mm. - Tahap Terakhir. ialah finishing dengan pengerjaan polishing dengan mengunakan gerinda poles agar tidak ada sisi yang kasar dan dilanjutkan dengan proses pengecattan dengan mengunakan Cat Epoxy Nippe 2000. Gambar 4.12 Hasil Pembuatan Clamp

PEMBUATAN WORM GEAR Z:40 Gambar 4.13 Design Worm Gear MATERIAL Pada proses pembuatan item tersebut material yang digunakan adalah : 1. Pada Pembuatan Worm Gear Menggunakan Material Cor All Bronze (AB-2) Dan S45C. Hasil pengecoran AB-2 didapat dalam waktu 2 minggu. 2. 2.0 Unit Gear Box Untuk di repair. ALAT YANG DIGUNAKAN - Mesin Bubut - Mesin Frais - Kikir / Gerinda Poles - Pen Ø5x10mm (Digunakan untuk Penggabungan AB-2 dan S45C) - Pahat Bubut

- Modul 4 (untuk membuat worm gear) TAHAP PEMBUATAN - Tahap awal. Matrial AB-2 dan S45C dibubut untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan gambar yaitu OD 175mm x ID 135mm. Sedangkan material S45C dibubut sampai ukuran Ø135, supaya pas dengan material AB-2. Gambar 4.14 HASIL SELESAI PROSES PEMBUBUTAN. - Tahap Kedua, membuat worm gear menggunakan mesin frais. Pertama yang harus kita ketahui adalah rumus pengindekannya itu sendiri, rumus pengindekan dalam pengerjaan roda gigi adalah ; T = 40/N Dimana ; N = Jumlah gigi yang diinginkan T = Pengindekan

kita akan membuat roda gigi dengan jumlah gigi z=40. Penjelasan : T = 40/N T = 40/40 = 1 x 33 = 33 Jadi setiap pengindekan itu caranya dengan memutarkan dividing head sebanyak 33 lubang atau satu putaran penuh. 33 adalah jumlah lubang dalam dividing head yang ada pada mesin frais (milling). Dan 1 Putaran penuh pada Dividing Head. Gambar 4.15 Diving Head untuk proses pembuatan worm gear

- Tahap Selanjutnya, Setelah worm gear sudah terbentuk maka sisi-sisi harus dikikir / digerinda dengan menggunakan batu gerinda poles. Hal ini bertujuan pada saat penyetelan dengan shaft gear tidak macet/berat. Gambar 4.16 Hasil Proses Pembuatan Worm Gear - Tahap Terakhir adalah pemasangan worm gear dan shaft Gear ke Gear Box untuk penyetelan langsung. Dalam penyetelan ini menggunakan Grease dan dicampur oleh solar ke dalam Gear Box. Hal ini bertujuan agar tidak ada gesekan yang tinggi antara worm gear dengan shaft Gear.