PENYIAPAN BENIH. : Pengenalan Varietas Bawang Putih

dokumen-dokumen yang mirip
Sumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta.

Buletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

VARIETAS BAWANG MERAH LEMBAH PALU, DAPAT MENUMBUHKAN PEREKONOMIAN KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING

SKRIPSI. Oleh : AGUNG DHARMAWAN PUTRA NPM : Kepada

Gambar 1. Bentuk umbi bawang merah

PENYIAPAN BENIH BAWANG MERAH

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

Keadaan Serangan OPT Komoditas Bawang Merah di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PENYIAPAN BENIH TANAMAN PADI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PENDAHULUAN. Latar Belakang. India, tetapi sebagian lagi memperkirakan asalnya dari Asia Tenggara dan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang

No. 02 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family:

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PERSIAPAN TANAM BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

PASCA PANEN BAWANG MERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

PENGATURAN POPULASI TANAMAN

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

MENGKAJI HASIL DAUN BAWANG MERAH PADA JARAK TANAM BERBEDA.

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

Teknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 510/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG AURA HIJAU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tomat Cherry 2.2 Penelitian Terdahulu

Blok I Blok II Blok III 30 cm

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

wirausaha manajer dan wirausaha social engineer. Para pelaku wirausaha bisn

LAMPIRAN. Lampiran 1. Denah Penelitian. Keterangan: A, B, C, D, E, F, G = Perlakuan penelitian 1, 2, 3 = Ulangan perlakuan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bawang merah (Allium ascalonicum Linn) merupakan tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

Cara Menanam Cabe di Polybag

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAWANG MERAH DI INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENYIAPAN BENIH Kegiatan 1.1. Waktu Lembar Petunjuk Pelatih : : Pengenalan Varietas Bawang Putih :... JP @ 45 Menit NO URAIAN KEGIATAN WAKTU (MENIT) 1 Menciptakan suasana/kesiapan berlatih 10 2 Menjelaskan pencapaian tujuan berlatih 10 3 Menjelaskan latar belakang materi 10 4 Menjelaskan beragam varietas bawang putih 15 5 Memberikan kesempatan peserta untuk praktek 45 6 Memberikan kesempatan peserta untuk diskusi dalam praktek 30 7 Melakukan evaluasi kegiatan 10 8 Menyimpulkan dan menutup kegiatan 5 Jumlah 135 Setelah berlatih peserta terampil dalam mengenal varietas bawang putih yang sesuai untuk dataran rendah maupun dataran tinggi. Juga peserta bisa membedakan berbagai varietas bawang putih dari penciri daunnya dan penciri umbinya..jp @ 45 menit Tujuan : Waktu : Alat : Bahan Langkah Kerja : : Tanaman dan umbi bawang merah dari berbagai varietas

No Kegiatan Gambar 1 Siapkan beragam varietas unggul bawang putih yang telah dilepas Pemerintah dan varietas lokal yang ada Lumbu Kuning Lumbu Hijau

2 Bedakan antar varietas bawang putih dengan penciri utama yaitu : Warna daun, bentuk daun, ukuran daun, bentuk umbi, warna kulit umbi, warna umbi dan ukuran umbi Lumbu Kuning INFORMASI Bawang putih yang kita kenal sekarang ini (Alium sativum), diduga berasal dari Asia Barat Daya, dan merupakan domestifikasi dari bawang liar Alium longicuspis. Bawang putih masih kerabat dekat bawang bombai (Allium cepa), bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) dan keluarga bawang-bawangan lainnya termasuk bawang bakung (Allium fistulosum), dan bawang perai (Allium ampeloprasum var. porrum). Bawang putih sudah dibudidayakan sejak jaman Mesir Kuno. Bangsa Israel yang tengah membangun piramida Cheops, diketahui telah mengkonsumsi bawang putih. Demikian pula dengan pasukan Yunani dan Romawi serta pelaut dan masyarakat pedesaan pada jaman sekitar 2.000 sd.3.000 tahun SM. Bawang putih dapat tumbuh pada berbagai ketinggian tempat bergantung kepada varietas yang digunakan. Daerah penyebaran bawang putih di Indonesia yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok dan Nusa Tenggara Timur. Daerah-daerah tersebut mempunyai agroklimat yang sesuai untuk bawang putih sehingga daerah-daerah tersebut sampai saat ini merupakan daerah penghasil utama bawang putih. Luas pananaman yang paling besar ada pada ketinggian di atas 700 meter. Produksi per satuan luas di dataran tinggi lebih besar dari pada di dataran rendah. Beberapa varietas ada yang cocok ditanam di dataran rendah. Di dataran medium, daerah penanaman bawang putih terbaik berada pada ketinggian 600 m dpl. (di atas pemukaan laut). Perlu dikemukakan bahwa varietas bawang putih dataran tinggi kurang baik apabila ditanam di dataran rendah begitu pula sebaliknya. Selain varietas (kultivar), syarat-syarat lain yang penting adalah udara sejuk dan kering tanaman pada fase pembentukan umbi. Waktu yang paling tepat untuk penanaman bawang putih adalah bulan Mei sampai dengan Juli.

Varietas bawang putih cukup banyak. Namun secara garis besar, dibedakan antara varietas dengan kulit umbi putih, dan varietas dengan kulit umbi ungu. Selain itu ada pula pembedaan antara varietas dengan bulb kekar, dan varietas dengan bulb lemah. Bulb ini, setelah bawang putih dipanen dan dikaringkan, akan menjadi "tangkai umbi". Hingga kadang-kadang disebut varietas dengan tangkai kuat dan verietas dengan tangkai lemah. Para petani juga masih membedakan varietas dengan umur simpan pendek, yakni hanya sekitar dua- - tiga bulan; umur simpan menengah, sampai enam bulan dan umur simpan panjang yakni antara 8 sd. 12 bulan. Umumnya, para petani RRC lebih senang membudidayakan bawang putih dengan daya simpan setahun penuh, yakni varietas creole dan silverskin. Di Indonesia, para petani bawang putih umumnya lebih menyukai varietas yang toleran terhadap ketinggian tempat. Bahkan tahun 1980an pernah dihebohkan adanya varietas bawang putih dataran rendah. Budidaya bawang putih di Indonesia, tidak sepopuler bawang merah atau bawang daun. Sebab seberapa tinggi pun produktivitas para petani kita, masih akan kalah dengan bawang putih impor, yang berasal dari areal pertanian sub tropis. Faktor yang tidak bisa kita tiru adalah sinar matahari. Di kawasan sub tropis, sinar matahari bisa bersinar terus sepanjang hari selama 17 jam. Faktor inilah yang menyebabkan umbi bawang putih impor bisa sangat besar. Namun suhu dan kelembapan udara di kawasan sub tropis justru sangat rendah. Dengan panas matahari tinggi, suhu udara dan kelembapan rendah, serta air tanah berlimpah, maka umbi bawang putih akan menggembung sangat besar. Adapun varietas bawang putih yang sudah dilepas oleh Pemerintah antara lain : Varietas Lumbu Hijau Asal: Lokal Batu, Malang Umur panen 112-120 hst Tinggi tanaman 63-75 cm, diameter batang semu 1,0-1,2 cm, Bentuk daun silindris, piph, warna daun, hijau muda, agak ungu kemerahan Bentuk umbi bulat telur, ujung meruncing dan dasar datar (rata), diameter umbi 3,3-3,9 cm, panjang 2,6-2,8 cm Warna umbi putih keunguan, jumlah umbi persiung 13-20 buah Potensi hasil per ha sebesar 8-10 ton umbi kering/ha peka terhadap penyakit Alternaria sp. baik untuk daerah dengan ketinggian 900-1100 m diatas permukaan laut

Varietas Lumbu Kuning Asal: lokal batu, malang Umur panen 105-116 hst Tinggi tanaman 57-58 cm, diameter batang semu 0,9-1,1 cm, bentuk daun silindris, pipih, warna daun, hijau muda, agak kekuningan Bentuk umbi bulat telur, ujung meruncing dan dasar datar (rata), diameter umbi 3,0-3,8 cm, panjang 2,5-2,8 cm Warna umbi putih agak keunguan, jumlah umbi persiung 14-17 buah Potensi hasil : 6-8 ton umbi kering/ha Peka terhadap penyakit alternaria sp. Baik untuk daerah dengan ketinggian 600-900 m diatas permukaan laut Varietas Lumbu Putih Asal: Lokal D.I. Yogyakarta Umur panen 100-110 hst Tinggi tanaman 52-65 cm, diameter batang semu 1,25-1,50 cm, Bentuk daun silindris, pipih, warna daun hijau tua, agak keabu-abuan Bentuk umbi bentuk dasar bulat, mengarah ke segi tiga dengan dasar datar (rata), diameter umbi 3,5-6,0 cm, panjang 2,6-4,0cm Warna umbi putih, dengan garis-garis ungu tidak merata pada ujung, jumlah umbi persiung 17-27 buah, Aroma kurang kuat Potensi hasil : 6,0-8,0 ton umbi kering/ha baik ditanam di dataran rendah dengan ketinggian tempat sekitar 6-200 meter dari muka laut Varietas Tawangmangu Baru Asal: Tawangmangu, Karanganyar Umur panen 120-140 hst Tinggi tanaman 60-80 cm, diameter batang semu 0,8-1,2 cm, Bentuk daun pipih, warna daun hijau kebiru-biruan Bentuk umbi bulat telur, ujung meruncing dan dasar tidak rata Warna umbi putih, jumlah umbi persiung 12-16 buah, Aroma kuat Potensi hasil : 8-12 ton umbi kering/ha agak tahan terhadap Altenaria sp., peka terhadap Thrips, Nematoda, dan Pyrenospora

baik ditanam pada tanah berstruktur remah dengan ketinggian tempat minimal 1.000 meter di atas permukaan laut Mutu benih bawang putih yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : (1) Bebas hama dan penyakit (2) Pangkal batang berisi penuh dan keras (3) Siung bernas (4) Besar siung untuk bibit 1,5 sampai 3 Sumber Pustaka Hilman. Y., A. Hidayat, dan Suwandi. 1997. Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta. Plus Minus Bawang Putih Lokal. Inko Tani 9 Maret 2013. EVALUASI Lembar Kemajuan Berlatih No Uraian Kegiatan Kemajuan berlatih Paraf Peserta pelatih A B C 1 Siapkan beragam varietas unggul bawang putih yang telah dilepas Pemerintah dan varietas lokal yang ada 2 Bedakan antar varietas bawang putih dengan penciri utama yaitu : Warna daun, bentuk daun, ukuran daun, bentuk umbi, warna kulit umbi, warna umbi dan ukuran umbi Nama Peserta:... Nilai Tanggal :... A : Terampil Pelatih : B : Cukup Terampil... C : Belum Terampil

Kegiatan 1. 2. Waktu Lembar Petunjuk Pelatih : : Seleksi Benih Bawang Putih Sebelum Ditanam :... JP @ 45 Menit NO URAIAN KEGIATAN WAKTU (MENIT) 1 Menciptakan suasana/kesiapan berlatih 10 2 Menjelaskan pencapaian tujuan berlatih 10 3 Menjelaskan latar belakang materi 10 4 Menjelaskan seleksi benih secara fisik dan secara fisioligis serta 15 pembersihan benih bawang putih sebelum ditanam 5 Memberikan kesempatan peserta untuk praktek 45 6 Memberikan kesempatan peserta untuk diskusi dalam praktek 30 7 Melakukan evaluasi kegiatan 10 8 Menyimpulkan dan menutup kegiatan 5 Jumlah 135 Tujuan : Setelah berlatih peserta terampil dalam melakukan seleksi untuk memilih secara fisik dan fisiologis dan pembersihan benih bawang putih sebelum ditanam meliputi pemilihan benih yang bagus dan siung bernas, tidak cacat, tidak terserang hama dan penyakit terutama Fusarium, tidak busuk serta terampil dalam membersihkan (merumih) benih sebelum ditanam Waktu :.. JP @ 45 menit Alat : - Wadah untuk benih yang busuk, cacat - Karung jala untuk benih yang siap untuk ditanam Bahan : Umbi benih bawang putih yang siap tanam Langkah Kerjah :

No Kegiatan GGambar 1 - Siapkan Alat - Wadah untuk benih yang busuk, cacat - Karung jala untuk benih yang siap untuk ditanam 2 Siapkan Bahan Umbi benih bawang putih yang siap tanam 3 Melakukan seleksi benih dan memisahkan benih yang baik, sehat dan bernas dengan benih yang cacat, busuk dan terserang OPT 4 Memisahkan dan memasukkan benih yang cacat dan busuk kedalam wadah yang berbeda dengan benih yang baik dan sehat INFORMASI Benih merupakan salah satu kunci utama dalam keberhasilan suatu usahatani. Benih bawang putih yang akan ditanam dipilih yang mempunyai kriteria sebagai berikut: Benih bawang putih yang akan ditanam dipilih yang mempunyai kriteria sebagai berikut: Pangkal batang berisi penuh dan keras Umur panen calon umbi benih berkisar antara 90-120 hari tergantung varietas dan lokasi tanamnya (ketinggian tempat, suhu, kelembaban ).

Kebutuhan benih setiap hektar berkisar 700-800 kg, tergantung dari besarnya umbi benih. Umbi yang telah selesai masa dormansi (telah disimpan 6 7 bulan) yang ditandai bagian tengah siung sudah berwarna hijau Kemudian benih yang memenuhi kriteria tersebut dipisahkan menjadi siungsiung dan dipisahkan siung yang paling dalam yang akan ditanam di tempat tersendiri untuk produksi bawang tunggal (lanang) Ukuran siung besar (bobot 1,5 2 gram), ukuran sedang (bobot 1-1,5 gram), dan kecil (bobot kurang dari 1 gram atau rata-rata 0,77 gram) Tidak cacat fisik dan bentuk umbi seragam Siung benih bernas, sehat, padat, tidak keropos dan tidak lunak, tidak terserang hama dan penyakit. Bila ada siung benih yang tidak mempunyai sifat demikian sebaiknya tidak digunakan sebagai benih Sebelum ditanam, umbi benih dan siungnya dibersihkan dulu dari kulit-kulit yang kering Sumber Pustaka Hilman. Y., A. Hidayat, dan Suwandi. 1997. Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta. Dinas Pertanian Kabupaten Magetan. 2015. SOP Budidaya Bawang Putih Kabupaten Magetan. EVALUASI Lembar Kemajuan Berlatih No Uraian Kegiatan Kemajuan Paraf berlatih Peserta pelatih A B C 1 Melakukan seleksi benih dan memisahkan siung benih yang baik, sehat dan bernas dengan siung yang cacat, busuk dan terserang OPT 2 Memisahkan dan memasukkan siung yang cacat dan busuk kedalam wadah yang berbeda dengan siung yang baik dan sehat

Nama Peserta:... Nilai Tanggal :... A : Terampil Pelatih : B : Cukup Terampil... C : Belum Terampil Kegiatan 1.3. : Perlakuan Benih (Seed Tratment) Bawang Putih Sebelum Ditanam Tujuan : Setelah berlatih peserta terampil dalam melakukan perlakuan benih (seed treatment) bawang putih sebelum ditanam meliputi pencelupan benih bawang putih ke dalam larutan agens pengendalian hayati (Trichoderma, PGPR) sehingga mengurangi serangan penyakit Fusarium Waktu : Jam Pelatihan (JP) @45menit Alat : - Bak atau ember untuk mencelup umbi benih bawang putih - Gelas ukur - Gayung ukuran 1 liter - Wadah untuk siung benih bawang putih yang sudah dicelup agens pengendalian hayati Bahan : - Siung benih bawang putih - Agens pengendalian hayati (Trichoderma, PGPR) - Air bersih

No Kegiatan GGambar 1 Siapkan Alat : - Bak atau ember - Gelas ukur - Gayung ukuran 1 liter - Wadah untuk siung benih 22 Bahan - Siung benih bawang putih - Agens pengendalian hayati (Trichoderma, PGPR) - Air bersih 3 Buat larutan agens hayati (Trichoderma atau PGPR) 10 cc/l air. Untuk merendam 20 kg siung benih bawang putih dapat menggunakan 10 liter larutan. 4 Rendam siung benih bawang putih kedalam larutan agens hayati selama 15 menit 5 Angkat siung benih dan tiriskan dan masukkan ke dalam wadah Informasi

Perlakuan benih bawang putih lebih diarahkan untuk mengendalikan penyakit Fusarium yang umumnya terbawa pada bibit,. Gejala awal terlihat pada tanaman umur 5 10 hari setelah tanam. Jika penularan dari tanah, gejala tampak pada tanaman umur 3 minggu setelah tanam. Tanda adanya penyakit adalah tanaman menjadi cepat layu, akar tanaman busuk, tanaman terkulai seperti akan roboh, dan di dasar umbi lapis terlihat koloni jamur berwarna putih. Warna daun menjadi kuning dan bentuknya melengkung (moler). Pencegahan di daerah endemis Fusarium, perlu perlindungan benih sebelum tanam dengan cara merendam siung benih bawang putih yang sudah diseleksi dan dibersihkan selama 15 menit dalam larutan Trichoderma atau PGPR 10-15 ml/1 liter air. Sumber Pustaka Baswarsiati, T. Siniati, E. Korlina, Abu. 2012. Teknologi maju budidaya bawang merah sesuai GAP (Good Agriculture Practices). Brosur BPTP Jawa Timur. Baswarsiati, E. Korlina, D. Rahmawati, C. Tafakresnanto. 2016. Rekomendasi Teknologi Budidaya Bawang Merah spesifik Lokasi. BPTP Jawa Timur. Hilman. Y., A. Hidayat, dan Suwandi. 1997. Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta.. Lembar Kemajuan Berlatih Judul kegiatan : Perlakuan benih (seed treatment) bawang putih sebelum ditanam No Uraian Kegiatan Kemajuan berlatih Peserta Paraf pelatih

1 Membuat larutan agens hayati (Trichoderma atau PGPR) 10 cc/l air. 2 Memisahkan dan memasukkan siung benih yang cacat dan busuk kedalam wadah yang berbeda dengan siung yang baik dan sehat 3 Rendam siung benih bawang putih kedalam larutan agens hayati selama 15 menit 4 Angkat siung benih dan tiriskan dan masukkan ke dalam wadah A B C Nama Peserta:... Nilai...Tanggal: A : Terampil Pelatih : B : Cukup Terampil...

C : Belum Terampil