Descriptor Clustering SURF for Bag of Visual Words Representation in Fingerprint Images Using K-MEANS and Hierarchical Agglomerative Clustering

dokumen-dokumen yang mirip
Antony Eka Aditya 1, Catur Supriyanto 2. Jl. Imam Bonjol Semarang

PERBANDINGAN ALGORITMA K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS UNTUK PENGELOMPOKAN KEYPOINT DESCRIPTOR DALAM CITRA SIDIK JARI ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE

Ekstraksi Keyframe dengan Entropy Differences untuk Temu Kembali Konten Video berbasis Speeded-Up Robust Feature

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

PENDETEKSIAN RAMBU LALU LINTAS DENGAN ALGORITMA SPEEDED UP ROBUST FEATURES (SURF)

1BAB I. 2PENDAHULUAN

PERBANDINGAN METODE SURF DAN SIFT DALAM SISTEM IDENTIFIKASI TANDA TANGAN A COMPARISON OF SURF AND SIFT METHOD ON SIGNATURE IDENTIFICATION SYSTEM

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

1. BAB I PENDAHULUAN

INTEGRASI PERINGKAS DOKUMEN OTOMATIS SEBAGAI FEATURE REDUCTION PADA CLUSTERING DOKUMEN

III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE

Sistem Pendeteksi Gambar Termanipulasi Menggunakan Metode SIFT

SISTEM TEMU KEMBALI CITRA UNTUK E- COMMERCE MENGGUNAKAN PROSEDUR PENCARIAN DUA FASE DENGAN FITUR HISTOGRAM MULTI TEKSTON

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Konsep Penambahan High Pass Filter pada Pengenalan Pola Metode SIFT

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SPEEDED UP ROBUST FEATURES (SURF) PADA CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL

Identifikasi Sidik Jari Menggunakan Akurasi POC dan SIFT Fingerprint Identification Using POC Accuracy and SIFT

PENCOCOKAN OBYEK WAJAH MENGGUNAKAN METODE SIFT (SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM)

Implementasi Teori Graf Dalam Masalah Fingerprint Recognition (Pengenalan Sidik Jari)

PENGELOMPOKAN CITRA WAJAH DENGAN TEKNIK SUBSPACE CLUSTERING MENGGUNAKAN ALGORITMA LSA SC (LOCAL SUBSPACE AFFINITY SPECTRAL CLUSTERING)

PENDETEKSIAN MANIPULASI CITRA BERBASIS COPY-MOVE FORGERY MENGGUNAKAN EUCLIDIAN DISTANCE DENGAN SINGLE VALUE DECOMPOSITION

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISTILAH. Bag-of-Words

JOURNAL OF INFORMATICS AND TELECOMMUNICATION ENGINEERING KLASIFIKASI EKSPRESI WAJAH MENGGUNAKAN BAG OF VISUAL WORDS

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh :

Pengembangan Sistem Identifikasi Telapak Tangan dengan Menggunakan Metode Filter Bank Gabor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rancang Bangun Aplikasi Pengenalan Ukiran Bali dengan Metode ORB

ENHANCED K-SVD ALGORITHM for IMAGE DENOISING

Integrasi Peringkas Dokumen Otomatis Dengan Penggabungan Metode Fitur dan Metode Latent Semantic Analysis (LSA) Sebagai Feature Reduction

PENGGUNAAN METODE POINCARE INDEX DALAM PENDETEKSIAN LETAK COREPOINT PADA SIDIK JARI

Rancang Bangun Game Aksi dengan Integrasi dan Pengenalan Gambar Menggunakan Algoritma Ekstraksi Fitur SURF dan Klasifikasi SVM pada Perangkat Android

PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

IMPLEMENTASI EKSTRAKSI BAG OF VISUAL WORD UNTUK PROSES KLASIFIKASI FINGERPRINT MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI K NEAREST NEIGHBOUR

Klasifikasi dan Peningkatan Kualitas Citra Sidik Jari Menggunakan FFT (Fast Fourier Transform) Salahuddin 1), Tulus 2), dan Fahmi 3)

Implementasi Metode Speed Up Robust Feature dan Scale Invariant Feature Transform untuk Identifikasi Telapak Kaki Individu

Pengukuran Blok Window Terbaik Berdasarkan MSE...

IMPLEMENTASI METODE SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM DAN METODE CAMSHIFT PADA PENJEJAKAN OBJEK BERGERAK LOGO

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang Computer Vision. Computer Vision membuat komputer

PENGELOMPOKKAN PERFORMA AKADEMIK MAHASISWA BERDASARKAN INDEKS PRESTASI MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING

KLASIFIKASI DAN PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

Implementasi Algoritma Speeded Up Robust Features (SURF) Pada Pengenalan Rambu Rambu Lalu Lintas

IMPLEMENTASI DEEP LEARNING BERBASIS TENSORFLOW UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB I PENDAHULUAN. macam aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Proses autentikasi itu sendiri adalah

ANALISA PENENTUAN JUMLAH CLUSTER TERBAIK PADA METODE K-MEANS CLUSTERING

PERBAIKAN INISIALISASI K-MEANS MENGGUNAKAN GRAF HUTAN YANG MINIMUM. Achmad Maududie 1 Wahyu Catur Wibowo 2. Abstrak

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MEMBANDINGKAN CITRA DIGITAL UNTUK MEMPREDIKSI KETERHUBUNGANNYA

Klasifikasi dan Peningkatan Kualitas Citra Sidik Jari Menggunakan FFT (Fast Fourier Transform)

ANALISIS CLUSTER MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

Perancangan Perangkat Lunak untuk Ekstraksi Ciri dan Klasifikasi Pola Batik

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM

Fourier Descriptor Based Image Alignment (FDBIA) (1)

. BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Jenis Kendaraan Menggunakan Statistical Algorithm dan Support Vector Machine [11]

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN RASPBERRY DENGAN MENGGUNAKAN METODE HISTOGRAM EQUALIZATION DAN IMAGE MATCHING

Pendeteksian Objek Pada Citra Menggunakan Pencocokan Titik-Titik Fitur Berbasis Algoritma SURF dan MSER

DETEKSI KEMIRINGAN ALUR POLA SIDIK JARI DENGAN HAMMING NET SEBAGAI DASAR KLASIFIKASI

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN NLDA (NULL-SPACE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS)

SISTEM POSITIONING MENGGUNAKAN SIMBOL DENGAN MENGGUNAKAN SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT) oleh. Mario Bunda Setiawan NIM :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

commit to user 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Text mining

Penjejakan Objek Visual berbasis Algoritma Mean Shift dengan menggunakan kamera Pan-Tilt

PENERAPAN ALGORITMA PARTITIONING AROUND MEDOIDS (PAM) CLUSTERING UNTUK MELIHAT GAMBARAN UMUM KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA

DETEKSI KERUSAKAN JALUR PCB (PRINTED CIRCUIT BOARD) MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

TATTOO RECOGNITION BASED ON SPEED UP WITH ROBUST FEATURES (SURF)

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA UNTUK MENDETEKSI OBJEK DUA DIMENSI PADA AUGMENTED REALITY

EKSTRAKSI CIRI GEOMETRIS UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI WAJAH. Oleh: Kholistianingsih

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN WARNA DAN BENTUK MENGGUNAKAN FGKA (FAST GENETIC KMEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR

CS3214 Pengolahan Citra - UAS. CHAPTER 1. Pengantar Pengolahan Citra

Muhammad Nasir. Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km Lhokseumawe

SISTEM PENGENALAN INDIVIDU MELALUI IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS DISKRIMINATOR SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR

K-PROTOTYPE UNTUK PENGELOMPOKAN DATA CAMPURAN

Mesin pencari berbasis gambar untuk mendeteksi produk smartphone menggunakan fitur morfologi gambar

IMPLEMENTASI CONTENT BASED VIDEO RETRIEVAL MENGGUNAKAN SPEEDED-UP ROBUST FEATURES(SURF) SKRIPSI EVI P. MARPAUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

Clustering Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa STMIK Akakom Menggunakan K-Means

BAB II LANDASAN TEORI

DENSE VISUAL WORD SPATIAL ARRANGEMENT DAN PENERAPANNYA PADA PENGENALAN GAMBAR SECARA OTOMATIS Gama Wisnu Fajarianto 1), dan Handayani Tjandrasa 2)

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA KUALITAS GIZI BAYI DI INDONESIA

Segmentasi Citra Berwarna Menggunakan Deteksi Tepi dan Fuzzy C-Means yang Dimodifikasi Berdasarkan Informasi Ketetanggaan

IDENTIFIKASI BIOMETRIK FINGER KNUCKLE PRINT MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI PCA DAN GLCM

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk identitas citra adalah nama file, tanggal pengambilan,

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK

Implementasi Algoritma Runut Balik dalam Pengenalan Citra Wajah pada Basis Data

Purwarupa Sistem Penggabungan Foto Udara Pada UAV Menggunakan Algoritma Surf (Speeded-Up Robust Features)

Transkripsi:

2015 International Conference on Information, Communication Technology and System Descriptor Clustering SURF for Bag of Visual Words Representation in Fingerprint Images Using K-MEANS and Hierarchical Agglomerative Clustering Antony Eka Aditya Universitas Dian Nuswantoro Teknik Informatika S1 Semarang antonyekaaditya@gmail.com Catur Supriyanto, S.Kom, M.CS Universitas Dian Nuswantoro Semarang catur.dinus@gmail.com Abstract Pengenalan sidik jari adalah salah satu sifat biometric yang popular digunakan untuk mengenali seseorang. Untuk mengenali identitas seseorang melalui sidik jari, perlu adanya sebuah metode yang tepat dalam melakukan identifikasi. Beberapa teknik diusulkan pada penelitian sebelumnya untuk pengenalan sidik jari. Bag of visual word ini memerlukan sebuah clustering terhadap beberapa keypoint yang dihasilkan dari sebuah algoritma matching point. Kemudian setelah keypoint dikelompokan, maka keypoint tersebut akan digunakan untuk proses klasifikasi. Penelitian ini hanya bertujuan untuk mengetahui kinerja algoritma clustering dalam pengelompokan keypoint. Hierarchical Agglomerative Clustering dan K-Means dipilih untuk proses clustering tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan algoritma K-Means mempunyai kelemahan dalam melakukan evaluasi. Sedangkan algoritma Hierarchical Agglomerative Clustering dalam melakukan evaluasu membutuhkan waktu komputasi klastering yang cukup cepat, namun hasil performa clustering keypoint-nya tidak cukup baik. Keywords : Sidik jari, Bag of visual words, Clustering, K- Means, Keypoint, Hierarchical agglomerative clustering I. PENDAHULUAN Pengenalan sidik jari adalah salah satu sifat biometric yang popular digunakan dalam investigasi criminal, sistem control akses, kartu identitas (KTP), ATM dan instalasi keamaan lainnya [1]. Dalam bidang keamanan yang digunakan sekarang, masih menggunakan keamanan konvensional seperti Password dan PIN. Namun, ada masalah dengan menggunakan keamanan yang bersifat konvensional [2]. Clustering adalah sebagai divisi dari kelompok data yang heterogen menjadi subkelompok homogen yang disebut kelompok [3]. Speeded Up Robust Feature (SURF) adalah ciri lokal detektor dan deskripsi yang dapat digunakan untuk tugas-tugas seperti objek pengakuan atau 3D rekontruksi. Hal ini sebagian terinspirasi oleh skalainvarian fitur transform [4]. Bag of visual words (BOVW) adalah kumpulan keypoint yang di ekstraksi sebagai patch gambar menonjol dan sering digunakan dalam klasifikasi data citra [5]. Dalam penelitian ini peneliti mencoba melakukan eksperimen mengevaluasi performa dari clustering keypoint dengan menggunakan algoritma Hierarchical Agglomerative Clustering (HAC). Kemudian penulis melakukan analisa dari hasil performanya untuk dibandingkan dengan algoritma K-Means. II. LANDASAN TEORI A. Speeded Up Robust Feature (SURF) Algoritma SURF [6] bertujuan untuk mendeteksi fitur local suatu citra dengan handal dan cepat. Algoritma ini sebagian terinspirasi oleh algoritma SIFT (scale-invariant feature transform), terutama pada tahap scale space representation. Dalam implementasinya, algoritma SURF dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu : Interest point detection, Scale space representation, Feature description dan Feature matching. B. Bag of Visual Word Bag of visual words (BOVW) digunakan di bidang computer vision [7]. BOVW sering digunakan dalam pengenalan dan penyaringan pada citra. Metode BOVW mempunyai tiga tahapan [8]: 1) Ekstrak descriptor fitur local ( seperti SIFT), 2) MEngkuantisasi descriptor lokal ke codebook, 3) Konversi gambar menjadi satu set kata visual (vocabulary). Berikut contoh prosesnya di gambarkan pada gambar 1 :

Gambar 1. SSE SURF-64 db 1 Pada gambar 1. Algoritma K-means lebih baik dalam menentukan hasil SSE SURF-64 pada db 1, karena nilai SSE yang lebih kecil dari pada algoritma HAC. Gambar 1. Bag of Visual Words C. K-Means K-Means adalah salah satu algoritma klasterisasi tertua dan dikembangkan oleh JB Mac Ratu pada tahun 1967 [9]. Algoritma K-Means memiliki kemampuan yang baik untuk menangani banyak data yang dievaluasi. Hal ini paling cocok untuk menciptakan bentuk kurva seperti bentuk yang di inginkan untuk pendekatan yang terbaik. Algoritma k- means biasanya digunakan dalam data mining dan pengenalan pola dan bertujuan untuk meminimalkan indeks kinerja cluster [10]. D. Hierarchical Agglomerative Clustering Algoritma SURF [6] bertujuan untuk mendeteksi fitur local suatu citra dengan handal dan cepat. Algoritma ini sebagian terinspirasi oleh algoritma SIFT (scale-invariant feature transform), terutama pada tahap scale space representation. Dalam implementasinya, algoritma SURF dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu : Interest point detection, Scale space representation, Feature description dan Feature matching. Gambar 2. SSE SURF-64 db 3 Pada gambar 2. Memperlihatkan bahwa algoritma K- means dominan mempunyai nilai yang paling kecil dalam menentukan SSE SURF-64 pada db 3. Sedangkan algoritma HAC mempunyai nilai yang tinggi dalam proses menentukan hasil SSE. III. EKSPERIMEN Pada eksperimen ini peneliti menggunakan speksifikasi komputer RAM 6GB dan Prosesor Intel Core i5-460m. Dan objek yang di teliti yaitu citra sidik jari yang di kelompokan menjadi 4 dataset, yaitu : db 1, db 2, db 3 dan db 4. Namun dalam proses eksperimen yang dilakukan untuk db 2 tidak bisa dilakukan evaluasinya, dikarenakan speksifikasi komputer yang kurang memadai. Sehingga hanya 3 Dataset yang digunakan. Gambar 3. SSE SURF-64 db 4 Pada gambar 3. Menjelaskan bahwa algorituma K-means lebih baik dalam menentukan hasil SSE SURF-64 pada db 4, Namun pada algoritma HAC Ward dalam menentukan hasil SSE memperoleh nilai yang cukup rendah hanya selisih sedikit dari algoritma K-means.

Gambar 4. SSE SURF-128 db 1 Pada gambar 4. Algoritma K-means lebih baik dalam menentukan hasil SSE SURF-128 pada db 1 daripada algoritma HAC. Gambar 7. Waktu Komputasi SURF SSE-64 db 1 Pada gambar 7. Algoritma K-means pada visual-word yang ke-10 memerlukan waktu komputasi yang cukup cepat, namun bertambahnya visual-word hingga ke-500 membutuhkan waktu yang cukup lama. Sedangkan untuk algoritma HAC membutuhkan waktu komputasi yang cukup cepat. Gambar 5. SSE SURF-128 db 3 Pada gambar 5. Algoritma K-means dan Algoritma HAC Ward hanya mempunyai nilai SSE yang terbilang selisih sedikit, Namun algoritma K-means lebih unggul dalam menentukan hasil SSE SURF-128 pada db 3. Gambar 8. Waktu Komputasi SURF SSE-64 db 3 Pada gambar 8. Algoritma HAC Ward membutuhkan waktu komputasi yang cukup cepat dibandingkan dengan algoritma k-means yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Gambar 6. SSE SURF-128 db 4 Pada gambar 6. Menjelaskan bahwa algoritma K-means memperoleh nilai SSE yang cukup baik, Sedangkan Algoritma HAC dari ke empat jenisnya memperoleh nilai SSE yang cukup tinggi. Gambar 9. Waktu Komputasi SURF SSE-64 db 4 Pada gambar 9. Algoritma K-Means pada visual-word 10 mempunyai waktu komputasi yang paling cepat di banding algoritma HAC. Namun algoritma K-means membutuhkan waktu yang cukup lama ketika visual-wordnya bertambah hingga ke 500. Sedangkan algoritma HAC hanya membutuhkan waktu komputasi yang cepat untuk mengevaluasi visual-word ke 25, 50, 100 dan 500.

Gambar 10. Waktu Komputasi SURF SSE-128 db 1 Pada gambar 10. Bahwa algoritma HAC Ward lebih cepat dalam melakukan evalusi performa clustering keypoint. Sedangkan algoritma K-Means membutuhkan waktu komputasi yang lama pada visual-word 50 sampai visual-word 500. IV. I. Kesimpulan II. Saran KESIMPULAN DAN SARAN Algoritma K-means jauh lebih baik dalam menentukan hasil SSE pada setiap dataset. Sedangkan algoritma HAC masih belum cukup baik untuk menentukan hasil SSE. Namun waktu komputasi yang dibutuhkan pada algoritma k-means masih cukup lama. Sedangkan waktu komputasi yang dibutuhkan algoritma HAC cukup cepat. Perlu adanya pengembangkan terkait menentukan hasil SSE yang terbaik menggunakan algoritma yang lain. Dan perlu adanya metode reduksi dimensi untuk mempercepat waktu komputasi. Metode yang dapat diusulkan seperti Singular Value Decomposition (SVD) dan Non-negative Matrix Factorization (NMF) V. REFERENCES Gambar 11. Waktu Komputasi SURF SSE-128 db 3 Pada gambar 11. Menjelaskan bahwa algoritma HAC Ward masih lebih cepat untuk mengevaluasi performa clustering keypoint pada SURF SSE-128 di db 3. Sedangkan algoritma K-Means masih membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses evaluasinya. Gambar 12. Waktu Komputasi SURF SSE-128 db 4 Pada gambar 12. Algoritma K-Means masih membutuhkan waktu komputasi yang cukup lama terutama pada visual-word ke 50 sampai ke 500. Sedangkan algoritma HAC Ward membutuhkan waktu komputasi yang cepat. [1] M. U. Munir and M. Y. J. a. S. A. Khan, "A hierarchical k-means clustering based fingerprint quality classification," Neurocomputing, vol. 85, pp. 62-67, 2012. [2] Madhuri and R. Mishra, "Fingerprint Recognition using Robust Local Features," International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering, vol. 2, no. 6, 2012. [3] K. Savas and K. Yildiz, "A Web Based Clustering Analysis Toolbox (WBCA) design Using MATLAB," Procedia Social and Behavioral Sciences, vol. 2, pp. 5276-5280, 2010. [4] H. Bay and T. T. a. L. V. Gool, "SURF : Speeded Up Robust Features," ETH Zurich, Katholieke Universiteit Leuven. [5] Z. L. a. X. Feng, "Near Duplicate Image Detecting Algorithm based on Bag of Visual Word Model," Journal of Multimedia, vol. 8, no. 5, 2013. [6] A. A. S. Gunawan, P. G. A and a. W. Gazali, "Pendeteksian Rambu Lalu Lintas dengan Algoritma Speeded Up Robust Features (SURF)," Matematika Statistik, vol. 13, no. 2, pp. 91-96, 2013. [7] J. Yang, Y.-G. Jiang and A. H. a. C.-W. Ngo, "Evaluating Bag-of-Visual-Words Representations in Scene Classification," Computer Sciene Department, vol. 9, 2007. [8] J. Zhang, L. Sui, L. Zhuo, Z. Li and a. Y. Yang, "An approach of bag-of-word based on visual attention model for pornographic images recognition in compressed domain," Neurocomputing, vol. 110, pp. 145-152, 2013.

[9] A. Kumar, P. K. Jain and a. P. M. Pathak, "Curve Reconstruction of Digitized Surface using K-Means Algorithm," Procedia Engineering, vol. 69, pp. 544-549, 2014. [10] Y. Li and H. Wu, "A Clustering Method Based on K- Means Algorithm," Physics Procedia, vol. 25, pp. 1104-1109, 2012.