PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BIREUEN. Muthmainna 1, Juliana 2

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

Rika Hajizah Purba 1, Ach. Fatchan 2, Singgih Susilo

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SMK NEGERI 3 MATARAM

Agus Muliadi Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP N 2 TUNTANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA POKOK BAHASAN EKOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

III. METODE PENELITIAN

E044 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS. Pendidikan Biologi FKIP UNS

Abstrak. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif. Think Pair Share, Numbered Heads Together, Hasil Belajar

KAJIAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

Yosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol. 2 No. 2 Tahun 2017

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km. 22 Desa Cikole Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Pengaruh Model Student Team Achievement Division

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

Melina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2, J. P. Buranda 3, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. a. Model pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share menurut Lyman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan dua macam pembelajaran yaitu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 MATARAM

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang paling sempurna dengan Al-Quran sebagai. pedoman pokok ajarannya, menegaskan kepada umatnya agar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Setting Cooperative Learning di SMAN 8 Padang 1) Oleh Masril 2) Jurusan Fisika FMIPA UNP

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

PENGARUH MODEL INQUIRY TERHADAP BERPIKIR KRITIS MAHASISWA GEOGRAFI IKIP-PGRI PONTIANAK

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

Penerapan pembelajaran fisika dengan inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar kognitif

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP KALOR DI KELAS X SMA N 2 PEUSANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen.

KEEFEKTIFAN METODE GUIDEDDISCOVERY LEARNING BERNUANSA MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan internet sebagai alat bantu. Dalam penelitian ini software

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

22-26 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BIREUEN Muthmainna 1, Juliana 2 1 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Almuslim 2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Almuslim Email: innafahmi07@gmail.com Diterima 14 Agustus 2017/Disetujui 24 Agustus 2017 ABSTRAK Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam kehidupan siswa mendatang. Salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk kemampuan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran kooperatif Listening Team. Adapun tujuan ini penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Listening Team terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMPN 4 Bireuen. Jenis penelitiannya adalah eksperimental semu (quasi experiment) dengan desain penelitian pre test and post test control group design dengan instrument penelitian adalah tes yang berbentuk essay. Analisis data yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian menggunakan metode statistik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji independent sample t-test. Hasil perhitungan analisis uji t mengunakan independen sample t- test pada model pembelajaran Listening Team diperoleh data p-level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu dengan Sig 0.017. Hal ini berarti Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh model pembelajaran Listening Team terhadap kemampuan berpikir kritis ditolak dan H 1 yang menyatakan ada pengaruh model pembelajaran Listening Team terhadap kemampuan berpikir kritis diterima. Pengaruh rata-rata skor kemampuan berpikir kritis menggunakan model Listening Team tidak terlepas dari konsep pembelajaran aktif yang melibatkan indera pendengar untuk memecahkan masalahan yang diajukan sebagai karakteristik model pembelajaran dan diskusi dalam kelompok kecil untuk bertukar pikiran dalam menyelesaikan masalah yang diberikan, sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Kata Kunci: berpikir kritis, model learning team PENDAHULUAN Siswa merupakan salah satu agen perubahan (Agent of Change). Maksudnya, mereka mampu melihat, menafsirkan, menganalisis dan menyimpulkan gejala sosial secara utuh menyeluruh dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Mereka juga mampu memberikan sumbangsih berupa ide-ide brilian dalam menghadapi permasalahan yang muncul di masyarakat dan dalam kehidupan pribadi mereka. Oleh karena itu, sudah seharusnya siswa memiliki kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMP 4 Bireuen, peneliti melihat fenomena bahwa guru menyajikan materi masih menggunakan model pembelajaran ceramah, sehinggga mengakibatkan siswa tidak aktif dalam belajar. Model ceramah sering membuat siswa pasif, bosan, tidak serius dan ribut dalam belajar, sehingga siswa tidak memahami materi pelajaran secara penuh dan tidak terstimulasi untuk memberikan ide/gagasan yang kritis terhadap permasalahan yang muncul. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk menghadapi permasalahan yang terjadi dalam kehidupan siswa mendatang. Beberapa ahli menyatakan pentingnya kemampuan ini, yaitu Mahanal, dkk. (2007), menyatakan (1) belajar lebih ekonomis, yakni bahwa apa yang diperoleh dan pengajarannya akan tahan lama; (2) cenderung menambah semangat belajar dan gairah (antusias); (3) dapat memiliki sikap ilmiah; dan (4) memiliki kemampuan memecahkan masalah

23-26 baik pada saat proses belajar mengajar di kelas maupun dalam menghadapi permasalahan nyata yang akan dialaminya. Sadia (2008) juga mengungkapkan bahwa Kemampuan berpikir kritis dan kreatif, siswa dapat mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum serta mampu merancang dan mengarungi kehidupannya pada masa akan datang yang penuh dengan tantangan, persaingan dan ketidak-pastian. Dari pendapat ahli tersebut menjadi alasan pentingnya pengembangan kemampuan berpikir kritis. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran yang membangkitkan kreativitas, motivasi, kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kritis. Model pembelajaran merupakan langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan cara/trik dalam mengajar. Salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk kemampuan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran kooperatif Listening Team. Menurut Mulyono, (2012:16), Kelebihan model pembelajaran Listening Team yaitu melatih siswa agar mampu berpikir kritis dengan mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide/gagasan terhadap masalah yang diberikan selama pembelajaran. Siswa dapat mengembangkan ide dan pemahamannya sendiri serta menerima umpan balik dari rekan sejawatnya tanpa bergantung kepada guru. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran dengan menggunakan model Listening Team dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMPN 4 Bireuen? METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimental semu (quasi experiment) dengan desain penelitian pre test and post test control group design. Dalam desain ini kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan ujian dua kali, yaitu pre test dan post test. Secara singkat rancangan penelitian dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelompok Pre test Perlakuan Post test Eksperimen (E) O 1 XO 2 Kontrol (K) O 1 -O 2 Sumber: Arikunto (2006) Keterangan: E K O 1 O 2 X = Kelas Eksperimen = Kelas Kontrol = Observasi/pengukuran awal berupa pre test = Observasi/pengukuran akhir berupa post test = Perlakuan yang mendapat pembelajaran dengan model Listening Team Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bireuen tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dipilih secara probability sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu untuk memilih 2 kelas dari 4 kelas yang ada sebagai kelompok eksperimen kelas VII 1 dengan jumlah siswa 20 orang dan kelompok kontrol kelas VII 2 dengan jumlah siswa 20 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay. Tes diberikan pada awal pembelajaran (pre test) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat kemampuan berpikir kritis siswa. Pretest diberikan pada waktu yang sama pada kedua kelas perlakuan. Setelah itu diberikan tes akhir (post test). Post test diberikan setelah kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran. Untuk menguji kevalidan

24-26 sebuah instrumen diperlukan beberapa ahli untuk menilai sebuah instrumen dan perlu analisis data yang meliputi analisis tingkat kesukaran, analisis daya beda item tes, validitas dan reliabilitas berdasarkan hasil tes kelas uji coba. Analisis data yang digunakan untuk mengolah data dengan metode statistik. Pengujian hipotesis menggunakan uji independent sample t-test. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berupa skor kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Skor kemampuan berpikir kritis dan kreatif diperoleh melalui tes yang berbentuk uraian (essay). Skor yang diperoleh mahasiswa setiap indikator tersebut dihitung rata-ratanya (dalam bentuk %). Kemudian skor kemampuan berpikir kritis dan kreatif dicari gain nya untuk pengujian hipotesis lebih lanjut. Adapun gambaran hasil penelitian rata-rata skor kemampuan berpikir kritis dan kreatif dapat dilihat pada tabel 2. Pengelompokan skor kemampuan berpikir kritis menggunakan tabel grounlund dan lin (dalam Karmana, 2010). Berdasarkan acuan ini nilai rata-rata skor <20 dikategorikan sangat kurang, 20-39 dikategorikan kurang, 40-59 kategori sedang, 60-79 kategori baik, dan 80-100 kategori sangat baik. Rata-rata skor kemampuan berpikir kritis pre test untuk kelas eksperimen dan kontrol termasuk kategori sedang, sedangkan untuk post test untuk kelas eksperimen termasuk kategori baik sedangkan pada kelas kontrol termasuk kategori sedang. Adapun rata-rata skor kemampuan berpikir kritis pre test dan post test dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Rata-Rata Skor Kemampuan Berpikir Kritis Pre Test dan Post Test Kelas Variabel Pembelajaran Pre Test Kategori Post Test Kategori Eksperimen Listening Team 51 Sedang 63 Baik Kontrol Konvensional 52,3 Sedang 56 Sedang Uji Hipotesis Hasil perhitungan analisis uji t mengunakan independen sample t-test pada model pembelajaran Listening Team diperoleh data p-level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu dengan Sig 0.017. Hal ini berarti Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh model pembelajaran ListeningTeam terhadap kemampuan berpikir kritis ditolak dan H 1 yang menyatakan ada pengaruh model pembelajaran Listening Team terhadap kemampuan berpikir kritis diterima. Pembahasan Berdasarkan hasil uji t menunjukkan dengan menggunakan model pembelajaran Listening Team berpengaruh positif terhadap skor kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMPN 4 Bireuen. Pengaruh model pembelajaran Listening Team terhadap kemampuan berpikir kritis dapat dilihat dengan membandingkan rata-rata skor pre test dan post test pada kelas eksperimen dan kontrol. Pengaruh rata-rata skor kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan model Listening Team tidak terlepas dari konsep pembelajaran aktif dengan melibatkan indera pendengar untuk memecahkan permasalahan yang diajukan sebagai karakteristik model pembelajaran ini. Adapun konsep dan karakteristik tersebut diantaranya yaitu pembelajaran ini difungsikan sebagai laboratorium untuk menemukan dan memecahkan masalah yangsecara nyata terjadi pada masyarakat tersebut. Dalam hal ini siswa dituntut untuk menemukan solusi dari permasalahan yang terjadi disekitarnya untuk dijelaskan kepada rekan sejawat dan begitu juga sebaliknya. Penemuan permasalahan ini berdasarkan data-data maupun fakta-fakta yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Masalah dalam konteks nyata dapat memberikan pengaruh pada peningkatan kemampuan berpikir

25-26 kritis siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Amir (2010), menyatakan bahwa Masalah memberikan peluang untuk meningkatkan motivasi dalam diri siswa. Pada penelitian ini masalah yang disajikan pada saat tes sudah memiliki kriteria konteks riil, selain itu masalah yang diberikan merupakan masalah yang dibangun dengan melihat materi atau pengetahuan sebelumnya. Selama pembelajaran siswa dituntut untuk berpikir kritis dalam memberikan gagasan kepada rekan sejawatnya terhadap permasalahan yang diajukan dalam lembar kerja siswa.siswa yang mendengarkanpun harus mampu secara kritis menanggapi solusi tersebut agar dapat menghasilkan satu ide yang sesuai dengan kontens masalah yang ada. Selain kekuatan sebuah masalah sebagai landasan model Listening Team, ada landasan yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis yaitu berdiskusi dalam kelompok kecil untuk saling bertukar pikiran dalam menentukan masalah yang sangat krusial untuk dicari solusinya berdasarkan fakta dan data yang ada. Selain itu, mahasiswa dapat berdiskusi dalam menentukan langkah yang akan diambil untuk merealisasikan solusi yang dikemukakan. Hal ini dapat mendorong dan memotivasi siswa untuk belajar, melatih kepekaan kemampuan berpikir kritis siswa terhadap permasalahan dan kebijakan pemerintah serta solusi yang tepat bagi kemaslahatan masyarakat. Para ahli juga sependapat dengan hal ini salah satunya yaitu Heired (2000), menyatakan bahwa Membentuk kelompok dalam memecahkan permasalahan yang terjadi akan memberikan motivasi dan berpeluang berbagi inkuiri dan berdialog untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir. Shia, et al (2002) juga mengungkapkan bahwa Pada pembelajaran kooperatif terjadi kerjasama yang baik antara guru dan siswa. Melalui pembelajaran seperti ini, guru dapat menyediakan situasi yang merangsang terlatihnya kecakapan berpikir siswa. Pembelajaran kelompok juga dapat memberikan kesempatan siswa untuk mengklarifikasi pemahamannya dan mengevaluasi pemahaman siswa lain, mengobservasi strategi berpikir dari orang lain untuk dijadikan panutan, membantu siswa lain yang kurang untuk membangun pemahaman, serta membentuk sikap yang diperlukan seperti menerima kritik dan menyampaikan kritik dengan cara yang santun sehingga diharapkan siswa dapat membangun pemahamannya sendiri maupun mahasiswa yang lain. Membangun pemahaman dalam belajar kelompok akan berpengaruh juga pada kemampuan berpikir kritis seseorang dalam suatu bidang studi tidak dapat terlepas dari pemahamannya terhadap materi bidang studi tersebut. Secara teoristis dari pernyataan tersebut bahwa Listening Team berpeluang besar dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan strategi konvensional bila dilihat dari sintak pembelajaran masing-masing. Sintaks ini memberikan peluang bagi siswa mengembangkan kemampuan berpikir. Melalui sintaknya, Listening Team secara sengaja memberdayakan kemampuan berpikir siswa dengan pemberian permasalahan secara tertulis dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat membimbing siswa untuk belajar dan berpikir (Sutomo, 2005). SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat dirumuskan simpulan bahwa Ada pengaruh positif model Listening Team terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMPN 4 Bireuen dengan sig 0,017 pada taraf sig 00,5.

26-26 DAFTAR PUSTAKA Amir, M. Taufik. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana. Heired, C. F. 2000. AIDS and the Duesberg Phenomenon: A Problem Based Learning Case Study, (Online), (http://search yahoo.com/search?=problem+based+learning, diakses 12 April 2012). Karmana, I Wayan. 2010. Pengaruh Strategi PBL dan Integrasinya dengan STAD Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Berpikir Kritis, Kesadaran Metakognitif dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Mataram. Tesis. Tidak Diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. Mahanal, Susriyati dkk. 2007. Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan Strategi Kooperatif Model STAD Pada Mata Pelajaran Sains untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis. (Online). (http://www.duniaguru.com-portal Dunia guru Powered by Mambo Generated, Diakses Minggu, 27 November 2011). Mulyono. 2012. Pembelajaran Kooperatif Tipe Formulate Share Listen and Create Bernuaansa Kontruktivisme untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis. Lembar Ilmu Pendidikan. Sadia, I Wayan. 2008. Model Pembelajaran yang Efektif untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis (Suatu Persepsi Guru). Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 2 TH. XXXXI ISSN 0215 8250. Shia, R. M. et al. 2002. Metaconition, Multiple Intelligence and Cooperative Learning. (Online) (http://www.cet.edu.reserch/paper/intelligences.pdf. Diakses 20 Mei 2012). Sutomo, H. 2005. Pengungkapan Teori Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Penelitian Grounded. Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Biologi dan Pembelajaran, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang, 3 Desember.