PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA TAMATAN TK DAN NON TK DI SEKOLAH DASAR NEGERI

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN KONSEP DIRI SISWA BERPRESTASI TINGGI DENGAN BERPRESTASI RENDAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

TANGGAPAN SISWA KELAS I, II TERHADAP DISIPLIN SEKOLAH DI SMA PERINTIS SUNGAI SIRIH TAHUN PELAJARAN 2003/2004

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MIRIT KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP N 12 Padang)

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting diberikan kepada anak-anak sejak usia dini.

BAB II KAJIAN TEORI. aspek organism atau pribadi. 1. interaksi dengan lingkungan. 2. interaksi dengan lingkungan. 3

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Posisi strategis ini dapat tercapai apabila pendidikan. yang dilaksanakan mempunyai kualitas.

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. 1 Sebagai suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, bahwa Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. dan karakter yang akan ditunjukkan oleh anak-anaknya. Orang tua yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Epy Purwasih 1. Balinggi? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya peranan. di Kelompok B PAUD Terpadu Tri Dharma Santi Lebagu Kecamatan

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

berkomunikasi dahulu, bagaimana mungkin seorang guru dapat

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4 2

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Pengaruh Pengembalian Hasil Tes Sejarah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Ambon

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH IPA KELAS TINGGI MAHASISWA PGSD TRANSFER D-II TA 2013/2014

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORI. berikut adalah pendapat para ahli tentang istilah tersebut.

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS PADA KELAS V B SDN CAKRANEGARA KOTA MATARAM

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

IDENTIFIKASI NILAI TUGAS KELOMPOK DAN INDIVIDU PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA

ARTIKEL ILMIAH STUDI KASUS PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD IQRA MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 18 BANDA ACEH. Zainidar Aslianda, Israwati, Nurhaidah

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

BAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS II SDN BANTARGEBANG II KOTA BEKASI

DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI ANAK MELALUI OLAHRAGA SEPAK BOLA DI SSB KUDA MAS KARANGGAYAM KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KUANTAN MUDIK

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MEMBACA MELALUI METODE STORY READING PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH KEPRABON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

III. METODE PENELITIAN

Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) e-issn X Volume 2 Nomor 1 Januari 2018

Oleh : Drs. Udiyono, M.Pd.

JURNAL SOSIOEDUKASI, VOLUME 6 NOMOR ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH (Penelitian di MA Hidayatul Faizien Bayongbong)

Transkripsi:

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA TAMATAN TK DAN NON TK DI SEKOLAH DASAR NEGERI Supini Guru SDN 015 Sungai Sirih supini697@gmail.com ABSTRAK Penulis tertarik pada judul ini karena selama mengajar di sekolah dasar penulis selalu memegang antara kelas I, II, dan III. Dalam pengamatan penulis adanya perbedaan murid yang berasal dari TK dan non TK diantaranya cara bergaul mereka dengan temannya, cara belajar, membaca, menulis dan berhitung, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah berasal dari TK dan non TK. Populasi pada penelitian ini juga merupakan sampel sekaligus yaitu siswa kelas IV SDN 035 Sungai Sirih Tahun Pelajaran 2003-2004. Penelitian ini merupakan penelitian perbedaan dua variabel dengan metode deskriptif, pengolahan data menggunakan rumus uji t (Anas Sudijono), teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, sedangkan pengolahan data dengan cara manual dengan menggunakan scientific calculator ke. 108. Dari hasil perhitungan ketika di kelas I cawu satu t hitung (8,56) > t tabel (2,11) dalam taraf signifikan 5% sedangkan dalam taraf 1% t hitung (6,36) > t tabel (2,90) berarti ada perbedaan yang signifikan berasal dari TK dan non TK. Cawu dua t hitung (4,1073) > t tabel (2,11) dalam taraf signifikan 5% sedangkan dalam taraf 1% t hitung (4,1073) > t tabel (2,90) berarti ada perbedaan yang signifikan berasal dari TK dan non TK. Cawu tiga t hitung (1,37) < t tabel (2,11) dalam taraf signifikan 5% sedangkan dalam taraf 1% t hitung (1,37) < t tabel (2,90) berarti tidak ada perbedaan yang signifikan berasal dari TK dan non TK. Ketika kelas II cawu satu t hitung (0) < t tabel (2,11) dalam taraf signifikan 5% sedangkan dalam taraf 1% t hitung (0) < t tabel (2,90) berarti tidak ada perbedaan yang signifikan berasal dari TK dan non TK. Cawu dua t hitung (0,267) < t tabel (2,11) dalam taraf signifikan 5% sedangkan dalam taraf 1% t hitung (0,267) < t tabel (2,90) berarti tidak ada perbedaan yang signifikan berasal dari TK dan non TK. Cawu tiga t hitung (0,684) < t tabel (2,11) dalam taraf signifikan 5% sedangkan dalam taraf 1% t hitung (0,684) < t tabel (2,90) berarti tidak ada perbedaan yang signifikan berasal dari TK dan non TK. Ketika di kelas III semester satu dan semester dua tidak ada perbedaan yang signifikan berasal dari TK dan non TK. Dari keseluruhan perhitungan bahwa adanya perbedaan yang signifikan ketika di kelas I cawu satu dan dua sedangkan selebihnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kata kunci : TK dan n TK, Prestasi Belajar. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3. 3, September 2017 549

Pada umumnya setiap orang tua mengharapkan kepada anaknya menjadi manusia dewasa yang dapat berdiri sendiridan bertanggung jawab dalam masyarakat maupun dalam lingkungan keluarga. Untuk mencapai kemampuan optimal setiap anak mengalami perkembangan dan harus melalui jenjang pendidikan. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang harus dilewati anakanak untuk mencapai kemampuan optimalnya. Sebelum seorang anak masuk sekolah dasar, selayaknya anak memulainya dari jenjang TK. Melalui jenjang sekolah TK anak didik akan mudah menyesuaikan diri dalam lingkungan sekolah maupun materi pelajaran di sekolah dasar hal ini sesuai A. Anak Pra Sekolah Dalam (Soemiarti Patmono Dewo, 2003: 32) Snowman mengemukakan ciri-ciri anak pra sekolah (3-6 tahun) yang biasanya ada di TK sebagai berikut: a. Ciri fisik anak pra sekolah atau TK Penampilan maupun gerak gerik pra sekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. b. Ciri sosial anak pra sekolah atau TK Biasanya mudah bersosialisasi dengan orang sekitar. c. Ciri emosional anak pra sekolah atau TK - Cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. - Iri hati pada anak pra sekolah sering terjadi, mereka sering sekali PENDAHULUAN TINJAUAN KONSEPTUAL dengan peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1990 menyebutkan bahwa: pendidikan pra sekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dalam perkembangan jasmani dan rohani anak didik diluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar yang diselenggarakan dijalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah. Merujuk dari itu, maka bila ditelaah lebih jauh tentang keadaan siswa SDN 035 Sungai Sirih tingkat kecerdasannya dan kreatifitasnya terdapat berbagai gejala-gejalanya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang gejala-gejala tersebut perlu dilakukan suatu penelitian. memperebutkan perhatian guru. d. Ciri kognitif anak pra sekolah atau TK - Anak pra sekolah umumnya telah terampil dalam berbahasa. - Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi dan kasih sayang. Sedangkan fungsi TK berdasarkan buku Profil TK di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya. 2. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar. 3. Mengembangkan sosialisasi anak. 4. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin anak. 550 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3. 3, September 2017

5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. B. Karakteristik Anak Didik Sekolah Dasar Masa usia sekolah dianggap sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah yang terbagi menjadi dua fase yaitu: fase masa kelaskelas rendah sekolah dasar yang kirakira umur 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun dan fase kelas-kelas tinggi sekolah dasar yang kira-kira umur 9 atau 10 tahun sampai umur 12 atau 13 tahun. Menurut Dalyono, dengan berkembang fungsi pikiran anak maka anak dapat menerima pendidikan dan pengajaran masa perkembangan intelektual ini meliputi masa bersekolah dan masa anak sekolah, yaitu umur 7 tahun sampai 12 tahun. C. Konsep Belajar James O. Whittaker dalam (Syaiful Bahri, 2003: 12) belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. (Syaiful Bahri, A. Asumsi dan Hipotesis a. Asumsi 1. Nilai yang diperoleh siswa berdasarkan penilaian guru sudah obyektif. 2. Pengalaman belajar siswa TK dan non TK itu berbeda. B. Populasi dan Sampel PROSEDUR PENELITIAN Tabel 1. Populasi dan Sampel Djamarah, 2003, 13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Adapun beberapa hal yang menjadi ciri-ciri dari belajar adalah sebagai berikut: 1. Terjadi perubahan tingkah laku secara sadar. 2. Terjadi perubahan dalam belajar bersifat fungsional. 3. Terjadi perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. 4. Terjadi perubahan dalam belajar yang tidak bersifat sementara. 5. Terjadi perubahan dalam belajar yang bertujuan atau terarah. 6. Terjadi perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku seseorang dalam belajar sesuatu. Menurut (Muhibinsyah, 2003: 150), pengungkapan hasil belajar ideal meliputi ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. 3. Perlakuan guru terhadap siswa dalam proses belajar mengajar adalah sama. b. Hipotesis Terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari TK dan non TK ketika di kelas I, II dan III di SDN 035 Sungai Sirih. Populasi Sampel Kelas Jumlah TK n TK TK n TK 1 IV 11 8 11 8 19 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3. 3, September 2017 551

C. Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu. Data yang diperoleh dianalisa secara kuantitatif, yang berwujud angka-angka hasil perhitungan (Suharsimi Arikunto, 1998: 245). D. Data dan Alat Pengumpul Data Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: a. Nilai rata-rata bidang studi Bahasa Indonesia dan Matematika siswa kelas IV yang berasal dari TK ketika di kelas I, II dan III. b. Nilai rata-rata bidang studi Bahasa Indonesia dan Matematika siswa kelas IV yang berasal dari non TK ketika di kelas I, II dan III. E. Tehnik Analisa Data Untuk menganalisa data pada penelitian ini menggunakan rumus Fisher menurut Anas Sudijono, (2003: 300) sebagai berikut: 1. Mencari mean variabel dengan rumus: 2. Mencari mean variabel dengan rumus: 3. Mencari deviasi sekor variabel dengan rumus: 4. Mencari deviasi sekor variabel dengan rumus: 5. Mengkuadratkan lalu dijumlahkan, diperoleh 6. Mengkuadratkan lalu dijumlahkan, diperoleh 7. Mencari t 0 dengan rumus: 8. Memberikan interprestasi terhadap t 0 dengan mempergunakan tabel nilai t 9. Menarik kesimpulan. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN HASIL ANALISA DATA A. Persiapan Pengumpulan Data 1. Menyiapkan blangko isian. 2. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan guru kelas. 3. Menyampaikan surat izin penelitian kepada kepala sekolah. B. Seleksi Data Data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas dan data yang diambil dari nilai rapor dipadukan. Setelah dipadukan sehingga menimbulkan data yang akurat maka data tersebut akan diolah ketahap selanjutnya. 552 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3. 3, September 2017

C. Pengolahan dan Hasil Analisa Data Tabel 2. Data Hasil Belajar Siswa dari TK dan n TK Ketika di Kelas I Cawu Satu 1 7 5-0,5-0,5 0,25 0,25 2 7,5 5 0-0,5 0 0,25 3 7,5 6 0 +0,5 0 0,25 4 7 6-0,5 +0,5 0,25 0,25 5 8 5 +0,5-0,5 0,25 0,25 6 7,5 5 0-0,5 0 0,25 7 7,5 6 0 +0,5 0 0,25 8 6,5 6-1 +0,5 1 0,25 9 8 +0,5 0,25 0,25 10 8 +0,5 0,25 0,25 11 8 +0,5 0,25 0,25 = 82,5 1 = 7,5 = 44 2 = 5,5 x 1 = 0 x 2 = 0 x 1 2 = 2,5 x 2 2 = 2 t hitung = 8,36, pada taraf 5% nilai t tabel = 2,11, sedangkan pada taraf 1% nilai t tabel = 2,90 maka t hitung > t tabel. Artinya 035 Sungai Sirih pada kelas I cawu satu. Tabel 3. Data Hasil Belajar Siswa dari TK dan n TK Ketika di Kelas I Cawu Dua 1 7,5 5 0-1 0 1 2 6,5 5,5-1 -0,5 1 0,25 3 8 6 +0,5 0 0,25 0 4 7,5 6 0 0 0 0 5 8,5 5,5 +1-0,5 1 0,25 6 7 5-0,5-1 0,25 1 7 7 7-0,5 +1 0,25 1 8 7,5 8 0 +2 0 4 9 8 +0,5 0,25 10 7,5 0 0 11 7,5 0 0 = 82,5 1 = 7,5 = 48 2 = 6 x 1 = 0 x 2 = 0 x 1 2 = 3 x 2 2 = 7,5 t hitung = 4,1073, pada taraf 5% nilai t tabel = 2,11, sedangkan pada taraf 1% nilai t tabel = 2,90 maka t hitung > t tabel. Artinya 035 Sungai Sirih pada kelas I cawu dua. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3. 3, September 2017 553

Tabel 4. Data Hasil Belajar Siswa dari TK dan n TK Ketika di Kelas I Cawu Tiga 1 6 5,5-1 -1 1 1 2 7 6,5 0 0 0 0 3 6 6,5-1 0 1 0 4 6 6,5-1 0 1 0 5 7 6 0-0,5 0 0,25 6 7 6 0-0,5 0 0,25 7 7,5 7 +0,25 +0,5 0,25 0,25 8 6,5 8-0,5 +1,5 0,25 0,25 9 8 +1 1 10 8 +1 1 11 8 +1 1 = 77 1 = 7 = 52 2 = 6,5 x 1 = 0 x 2 = 0 x 1 2 = 6,5 x 2 2 = 4 t hitung = 1,37, pada taraf 5% nilai t tabel = 2,11, sedangkan pada taraf 1% nilai t tabel = 2,90 maka t hitung < t tabel. Artinya tidak 035 Sungai Sirih pada kelas I cawu tiga. Tabel 5. Data Hasil Belajar Siswa dari TK dan n TK Ketika di Kelas II Cawu Satu 1 6,5 7,5-0,5 +0,5 0,25 0,25 2 6,5 6-0,5-1 0,25 1 3 7 7 0 0 0 0 4 6,5 7,5-0,5 +0,5 0,25 0,25 5 7,5 7 +0,5 0 0,25 0 6 6,5 6-0,5-1 0,25 1 7 8 7 1 0 1 0 8 7,5 8 +0,5 +1 0,25 1 9 7 0 0 10 7 0 0 11 7 0 0 = 77 1 = 7 = 56 2 = 7 x 1 = 0 x 2 = 0 x 1 2 = 2,5 x 2 2 = 3,5 t hitung = 0, pada taraf 5% nilai t tabel = 2,11, sedangkan pada taraf 1% nilai t tabel = 2,90 maka t hitung < t tabel. Artinya tidak 035 Sungai Sirih pada kelas II cawu satu. 554 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3. 3, September 2017

Tabel 6. Data Hasil Belajar Siswa dari TK dan n TK Ketika di Kelas II Cawu Dua 1 6 6,5-0,5 +0,125 0,25 0,015625 2 5,5 5,5-1 -0,875 1 0,765625 3 7,5 5,5 +1-0,875 1 0,765625 4 6,5 7-0 +0,625 0 0,390625 5 6,5 5,5 0-0,875 0 0,765625 6 6 5,5-0,5-0,875 0,25 0,765625 7 6 9-0,5 +2,625 0,25 6,890625 8 8 6,5 +1,5 +0,125 2,25 0,015625 9 6,5 0 0 10 7 +0,5 0,25 11 6 0,5 0,25 = 71,5 = 51 x 1 = 0 x 2 = 0 x 1 2 x 2 2 = = 5,5 1 = 6,5 2 = 6,375 10,375 t hitung = 0,267, pada taraf 5% nilai t tabel = 2,11, sedangkan pada taraf 1% nilai t tabel = 2,90 maka t hitung < t tabel. Artinya tidak 035 Sungai Sirih pada kelas II cawu dua. Tabel 7. Data Hasil Belajar Siswa dari TK dan n TK Ketika di Kelas II Cawu Tiga 1 6 6-0,727-0,5 0,528529 0,25 2 6,5 6,5-0,227 0 0,052529 0 3 7,5 7 +0,773 +0,5 0,597529 0,25 4 6,5 6-0,227-0,5 0,051529 0,25 5 7 6 +0,273-0,5 0,074529 0,25 6 5,5 6-1,227-0,5 0,151529 0,25 7 6,5 6,5-0,227 0 0,151529 0 8 6 8-0,727 +1,5 0,528529 0,25 9 7,5 +0,773 0,597529 10 7,5 +0,773 0,597529 11 7,5 +0,773 0,597529 = 74 = 52 x 1 2 = x 1 = 0 x 2 = 0 1 = 6,727 2 = 6,5 5,181819 x 2 2 = 3,5 t hitung = 0,684, pada taraf 5% nilai t tabel = 2,11, sedangkan pada taraf 1% nilai t tabel = 2,90 maka t hitung < t tabel. Artinya tidak 035 Sungai Sirih pada kelas II cawu tiga. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3. 3, September 2017 555

Tabel 8. Data Hasil Belajar Siswa dari TK dan n TK Ketika di Kelas III Semester Satu 1 6 6,5-0,636-0,25 0,404496 0,0625 2 6 6,5-0,636-0,25 0,404496 0,0625 3 6 6-0,636-0,75 0,404496 0,5625 4 6,5 7,5-0,136 +0,75 0,018496 0,5625 5 7 6 +0,364-0,75 0,132496 0,5625 6 5,5 6,5-0,136-0,25 1,290496 0,0625 7 7 8,5 +0,364 +1,75 0,132496 3,0625 8 7,5 6,5 +0,864-0,25 0,746496 0,0625 9 7,5 +0,864 0,746496 10 7,5 +0,864 0,746496 11 6,5 +0,864 0,018496 = 73 = 54 x 1 2 = x 1 = 0 x 2 = 0 1 = 6,636 2 = 6,8 5,045458 x 2 2 = 5 t hitung = -0,891, pada taraf 5% nilai t tabel = 2,11, sedangkan pada taraf 1% nilai t tabel = 2,90 maka t hitung < t tabel. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari TK dan non TK di SDN 035 Sungai Sirih pada kelas III semester satu. Tabel 9. Data Hasil Belajar Siswa dari TK dan n TK Ketika di Kelas III Semester Dua 1 6 7-0,5-0,25 0,25 0,0625 2 6 6,5-0,5-0,75 0,25 0,5625 3 6,5 7 0-0,25 0 0,0625 4 7 8 +0,5 +0,75 0,25 0,5625 5 6 6-0,5-1,25 0,25 1,5625 6 6,5 7 0-0,25 0 0,0625 7 8 7,5 +1,5 +0,25 0,25 0,0625 8 6,5 9 0 +1,75 0 3,0625 9 6-0,5 0,25 10 6,5 0 0 11 6,5 0 0 = 71,5 1 = 6,5 = 58 2 = 7,25 x 1 = 0 x 2 = 0 x 1 2 = 3,5 x 2 2 = 6 t hitung = -2,161, pada taraf 5% nilai t tabel = 2,11, sedangkan pada taraf 1% nilai t tabel = 2,90 maka t hitung < t tabel. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari TK dan non TK di SDN 035 Sungai Sirih pada kelas III semester dua. 556 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3. 3, September 2017

Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Analisa Data Cawu Semester Taraf Signifikan Kelas I II III I II 5% 1% 1 I 8,36 4,1073 1,37 2,11 2,90 2 II 0 0,267 0,684 2,11 2,90 3 III 0,891 2,161 2,11 2,90 Berdasarkan tabel diatas didapat analisa data sebagai berikut: 1. Ketika di kelas I cawu satu dan cawu dua ternyata t hitung > t tabel maka Ha diterima yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari TK dan non TK maka bagi siswa yang berasal dari non TK A. Pembahasan harus mendapatkan perhatian yang lebih besar. 2. Pada cawu berikutnya t hitung < t tabel maka Ho diterima yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari TK dan non TK. Oleh sebab itu dalam mendapatkan layanan pembelajaran harus mendapatkan perlakuan yang sama. PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian yang dilakukan hanya pada ketika kelas I pada cawu satu dan dua dan pada cawu berikutnya semakin mengecil. Ketika di kelas II dan III tidak ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari TK dan non TK. Dari data yang diperoleh bahwa umur anak yang berasal dari TK ketika di kelas I berimbang antara 6 tahun dan 6,5 tahun. Ada salah satu yang berasal dari non TK prestasinya sangat menonjol bahkan mereka selalu menduduki peringkat satu. Itu bisa terjadi karena orangtuanya selalu memberi perhatian yang besar terhadap anaknya dalam hal pendidikan. Secara teoritis anak tersebut sudah mendapatkan bantuan dalam hal pengembangan dirinya ketika dalam lingkungan keluarga. Dilihat dari perkembangan emosi bahwa pada usia ini anak mulai belajar mengungkapkan perasaannya dalam perilaku yang dapat diterima secara sosial. Kebanyakan anak usia 6 12 tahun dapat dengan baik menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. B. Kesimpulan 1. Ketika di kelas I hasil perhitungan t pada cawu satu dan cawu dua t hitung > t tabel, artinya terdapat perbedaan yang signifikan positif berasal dari TK dan non TK. Sedangkan pada cawu tiga t hitung < t tabel, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari TK dan non TK. 2. Ketika kelas II dan kelas III t hitung < t tabel artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari TK dan non TK di SDN 035 Sungai Sirih. C. Saran 1. Orang tua siswa. Disarankan agar anaknya terlebih dahulu di masukkan ke sekolah TK sebelum memasuki jenjang Sekolah Dasar karena banyak permainan-permainan di TK yang berguna bagi anak Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3. 3, September 2017 557

dalam mengembangkan bakat, minat dan kemampuan dasarnya. 2. Guru kelas I SD. Disarankan kepada guru kelas I supaya dalam menentukan program bimbingan bagi anak Anas Sudijono, 2003, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Depdikbud, 1998, Profil TK Indonesia, Jakarta Muhibinsyah, 2003, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya DAFTAR PUSTAKA didik harus disesuaikan dengan tingkat perkembangannya. 3. Guru TK. Disarankan kepada guru TK agar memberikan bimbingan yang sebaik-baiknya terhadap siswanya. Soemiarti Patmono Dewo, 2003, Perilaku Anak Pra Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta Suharsimi Arikunto, 1990, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta Syaiful Bahri Djamarah, 2002, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta Slameto, 2003, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta 558 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3. 3, September 2017