BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa sebagai pendatang di tengah-tengah kehidupan masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karena maju mundurnya suatu negara dapat dilihat dari berbagai macam aspek, yang mana salah satunya adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang, bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. A. Deskripsi Kepemimpinan Transformasional Dalam Pembinaan Toleransi

BAB I PENDAHULUAN. Guru atau seorang pendidik, merupakan ujung tombak pendidikan, karena guru

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sosiokultural yang beragam dan geografis yang luas. Berikut adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa

PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Keragaman memang indah dan menjadi kekayaan bangsa yang. dari pada modal bangsa Indonesia (Hanifah, 2010:2).

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa, seperti yang telah tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang. Allah dalam Al-Qur an pada surah Al-Mujadalah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat bisnis dan perdagangan dalam kacamata Islam menempati posisi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan orang dan mempengaruhi orang. 1 Kepemimpinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang mendorong dirinya agar memperoleh sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

BAB I PENDAHULUAN. ras, suku, agama dan yang lainnya. Keberagaman ini merupakan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hal. 1-2.

BAB I PENDAHULUAN. Islam dalam Kurun Modern, (Jakarta: LP3ES, t.th.), h Karel A. Steenbrink, Pesantren Madrasah Sekolah Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya, karena maju mundurnya suatu negara dapat dilihat dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajemukan yang ada di Indonesia merupakan suatu kekayaan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. tentang hak dan kewajiban masyarakat adalah:

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

BAB VII KESIMPULAN. dan berkembang di Kota Singkawang merupakan suatu fakta sosiologis yang tak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I. Peningkatan kualitas SDM merupakan kenyataan yang harus dilakukan. tersebut. Kualitas merupakan kesesuaian produk atau jasa dengan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di lahirkan sebagai suatu mahluk yang utuh dan mandiri, namun

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara

BAB I PENDAHULUAN. memiliki latar belakang, kepentingan, dan bidang tugas yang cukup bervariasi.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. adalah jawaban atas beberapa problematika kemajemukan. Proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

BAB I PENDAHAULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi banyak faktor diantaranya keterampilan atau keahlian yang dimiliki,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Informatika Del (PI Del) berdiri tanggal 15 September 2001, dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. hal budaya maupun dalam sistem kepercayaan. Hal ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. tua peserta didik dan antara sekolah dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fety Novianty, 2013

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. ciri khas dari Indonesia. Kemajemukan bangsa Indonesia termasuk dalam hal. konflik apabila tidak dikelola secara bijaksana.

industrialisasi di Indonesia telah memunculkan side effect yang tidak dapat terhindarkan dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan suatu perusahaan untuk berkembang sangat bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Bahan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Manusia hidup di dunia pada dasarnya untuk beribadah kepada Allah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan aspirasi yang berbeda-beda satu sama lain tetapi memiliki kedudukan setara,

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

BAB I PENDAHULUAN. baik, di rumah, instansi, dimana saja manusia berada. Hal ini menunjukan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan adalah para karyawan. Seberapa canggih alat-alat yang

Presiden Masa Depan Dalam Teori Kepemimpinan (363/M) Oleh : Rohmah Kusma Wihantari Kamis, 12 Juli :46

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang

BAB V PENUTUP. dan dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti simpulkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar

BAB IV GAMBARAN UIN SUSKA. Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2005 tertanggal 4 Januari Keputusan Menteri Agama RI No. 194 Tahun 1970.

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan suatu organisasi, sehingga kemampuan pemimpin secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memberikan contoh hal-hal yang baik dan positif. Penanaman karakter yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan yang bersifat transformatif, yang mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kepribadian atau sifat polos dan ada yang berbelit-belit, ada

BAB II KAJIAN TEORITIS. memengaruhi tersebut. Berdasarkan pengertian diatas dan dikaitkan dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses peningkatan sumber daya manusia, agar diperoleh manusia yang. bangsa dan negara saat ini dan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimanakah belajar di perguruan tinggi itu? Jika pertanyaan ini diajukan

PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan orang-orang dari berbagai suku ke Kota Palangka Raya khususnya menjadi mahasiswa di IAIN Palangka Raya dan bertempat tinggal di Ma had al-jami ah mengakibatkan corak masyarakat menjadi majemuk, baik dalam keragaman suku, keragaman budaya, maupun sosial. Keberadaan mahasiswa sebagai pendatang di tengah-tengah kehidupan masyarakat kampus khususnya di Ma had al-jami ah sudah tentu membangun sebuah proses sosial. Bentuk proses sosial adalah interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara orang dengan orang, antara kelompok dengan kelompok maupun antara orang dengan kelompok manusia 1 Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial akan dimulai pada saat itu. Walaupun orang-orang yang bertemu tersebut tidak saling menukar tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi. Keragaman Budaya merupakan keniscayaan di sebuah lembaga. Sebab tidak ada lembaga yang tidak beragam keadaannya. Di dalam suatu lingkungan yang paling kecilpun pasti terdapat suatu keadaan yang beragam. Adanya berbagai perbedaan tidak hanya memberikan keunikan yang menarik yang dapat dibanggakan. Namun kadang-kadang perbedaan-perbedaan ini 1990, h. 67. 1 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1

2 menimbulkan konflik di antara mereka. 2 Adanya keragaman budaya tentunya tidak harus membuat umat manusia yang berasal dari budaya berbeda menjadi terpecah belah dan saling memusuhi. Karena keanekaragaman dan perbedaan merupakan kodrat dari sang pencipta. Dengan adanya keragaman ini diharapkan agar manusia dapat mengambil hikmah penciptaan melalui potensi nalar, yang kemudian dapat dijadikan modal pengembangan kehidupan yang lebih bermanfaat. Lingkungan Ma had al-jami ah sikap toleransi dan kebersamaan menjadi salah satu filar yang penting dan mendasar untuk dikembangkan. Mahasiswa dianggap sebagai salah satu kelompok yang menjadi sub elemen penting masyarakat. Sebab mahasiswa memiliki potensi besar dalam menciptakan suatu bentuk tatanan tertentu. Mahasiswa adalah manusia yang dipenuhi idealisme. Ditangan para mahasiswa masa depan bangsa ini akan bergantung, karena mahasiswa berperan lebih besar sebagai agent of change. Potensi ini dipunyainya tidak terlepas dari tingkat pendidikannya yang tergolong tinggi dalam masyarakat. Seorang pemimpin harus bisa memimpin anggotanya dengan berinteraksi atau berkomunikasi dengan baik sehingga dapat memberikan pengaruh bagi lembaga dan anggotanya. Selain itu pemimpin juga harus dapat memberikan motivasi dan dapat menginspirasi anggota secara keseluruhan. Maka dari itulah, gaya kepemimpinan transformasional menjadi 2 Nur Achmad, (ed) Pluralitas Agama (Kerukunan dalam Keragaman), Jakarta: Buku Kompas, 2001, h. 19-20.

3 satu model yang menarik untuk dianalisis dikalangan mahasiswa yang menetap di Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya. Rhenald Khasali, misalnya mengungkapkan bahwa kepemimpinan itu bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi pribadi, pola interaksi serta kepribadian yang bersangkutan. 3 Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan keberlangsungan komunitas dalam sebuah lembaga. Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan menghandel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat atau moral yang kreatif dan terarah. Pemimpin adalah individu yang memiliki program bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti. Transformasi esensinya adalah mengubah potensi menjadi energi nyata 4. Pemimpin Ma had yang mampu melakukan transformasi kepemimpinan berarti dapat mengubah potensi institusinya menjadi energi untuk meningkatkan nilai-nilai toleransi dikalangan mahasiswa yang multibudaya. Kepemimpinan transformasional memiliki penekanan dalam hal pernyataan visi dan misi yang jelas, penggunaan komunikasi secara efektif, pemberian rangsangan intelektual, serta perhatian pribadi terhadap permasalahan individu anggota organisasinya 5. Dengan penekanan pada hal- 3 Joko Rizkie Widokarti, Kepemimpinan Transformatif Menuju Masyarakat Madani. diakses dari www.pustaka.ut.ac.id/dev25/fisip2013/fullpaper.pdf, Online 20 Desember 2014. 4 Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009 hal 50. 5 Ibid.,hal.48

4 hal seperti itu, diharapkan pimpinan Ma had mampu meningkatkan kondisi yang kondusif di lingkungan Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya. Berdasarkan fenomina diatas, memang ditemukan sebuah kondisi mahasiswa yang heterogen di Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya. Hal ini sejalan dengan data yang di dapat peneliti dari hasil observasi awal bahwa di Ma had al-jami ah STAIN Palangka Raya. STAIN Palangka Raya dan selanjutnya menjadi IAIN Palangka Raya berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 144 Tahun 2014 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya Menjadi Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya adalah satu-satunya Institut Agama Islam Negeri yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Di dalamnya terdapat Ma had al-jami ah dihuni oleh mahasiswa-mahasiswi semester 1 dan 2 yang terdiri dari berbagai suku seperti suku Dayak, suku Malayu, suku Banjar, suku Jawa, suku Batak dan mahasiswa berasal dari Thailand. Sebagaimana data penghuni ma had al-jami ah dibawah ini. Data mahasiswa penghuni ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya berdasarkan Suku/Etnik Tahun Akademik 2014/2015 Tempat mahasiswa Penghuni Ma had Ma had Putra Ma had Putri Asal Suku/Etnik Jumlah Dayak Banjar Jawa Melayu Batak Thailand 22 16 18 9 4 1 70 18 21 35 23 2 5 104 Tabel. 1.1 Mahasiswa penghuni ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya 6 6 Observasi peneliti di ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya, 3 Agustus 2015

5 Dengan kondisi yang multikultur, proses interaksi dengan orang lain, dan mempelajari watak dari setiap orang memberikan peluang setiap pemimpin untuk menjadikan seseorang untuk berkembang, baik cara berpikir, bertingkahlaku, maupun memutuskan sesuatu. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya. Untuk memudahkan dan terarahnya penelitian, penulis merumuskannya dalam judul penelitian sebagai berikut Kepemimpinan Transformasional Dalam Pembinaan Toleransi Budaya Mahasiswa Di Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya. B. Fokus dan Subfokus Penelitian Penelitian ini difokuskan pada Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya, dengan membatasi pada subfokus penelitian pada persoalan pola kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi Budaya mahasiswa di Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya. Untuk memperdalam pengetahuan tersebut, maka perlu untuk menyelisik lebih jauh bagaimana prinsip kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa di Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya. C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kenyataan dari latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini akan menjawab tentang pertanyaan penelitian yaitu Bagaimana

6 Kepemimpinan Transformasional Dalam Pembinaan Toleransi Budaya Mahasiswa di Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya? D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini : a. Kegunaan secara teoritis-akademis : 1) Memberi sumbangan pengetahuan dan wawasan mengenai kepemimpinan transformasional di Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya. 2) Menambah khazanah kepustakaan khususnya tentang kepemimpinan transformasional di Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya. b. Kegunaan secara praktis : 1) Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengembangan pengetahuan dan wawasan mengenai kepemimpinan transformasional di Ma had al- Jami ah IAIN Palangka Raya. 2) Bagi pembaca, penelitian ini memberikan gambaran umum tentang kepemimpinan transformasional di Ma had al-jami ah IAIN Palangka Raya.