ANALISIS LINK BUDGET UNTUK KONEKSI RADIO WIRELESS LOCAL AREA NETWORK ANTARA UNIVERSITAS RIAU PANAM DAN UNIVERSITAS RIAU GOBAH

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

Pengukuran Coverage Outdoor Wireless LAN dengan Metode Visualisasi Di. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Analisa Perencanaan Power Link Budget untuk Radio Microwave Point to Point Frekuensi 7 GHz (Studi Kasus : Semarang)

Istilah istilah umum Radio Wireless (db, dbm, dbi,...) db (Decibel)

BAB IV ANALISA PERFORMANSI BWA

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

TAKARIR. Kapasitas transmisi dari sambungan elektronik. Percakapan melalui jaringan intenet.

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

SIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Kunci : Radio Link, Pathloss, Received Signal Level (RSL)

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS KEGAGALAN KOMUNIKASI POINT TO POINT PADA PERANGKAT NEC PASOLINK V4

Analisa Perencanaan Indoor WIFI IEEE n Pada Gedung Tokong Nanas (Telkom University Lecture Center)

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN JALUR GELOMBANG MIKRO 13 GHz TITIK KE TITIK AREA PRAWOTO UNDAAN KUDUS Al Anwar [1], Imam Santoso. [2] Ajub Ajulian Zahra [2]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS JENIS MATERIAL TERHADAP JUMLAH KUAT SINYAL WIRELESS LAN MENGGUNAKAN METODE COST-231 MULTIWALL INDOOR

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM. Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SKRIPSII BOLIC DISUSUN OLEH: JURUSAN

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT PERBANDINGAN PERHITUNGAN LINK BUDGET SATELIT DENGAN SIMULASI SOFTWARE DAN MANUAL

ANALISIS PERHITUNGAN FRESNEL ZONE WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

Perancangan Jalur Gelombang Mikro 13 Ghz Titik Ke Titik Area Prawoto Undaan Kudus

BAB IV PERENCANAAN JARINGAN TRANSMISI GELOMBANG MIKRO PADA LINK SITE MRANGGEN 2 DENGAN SITE PUCANG GADING

I. PENDAHULUAN TNI AU. LATAR BELAKANG Perkembangan Teknologi Komunikasi. Wireless : bandwidth lebih lebar. Kebutuhan Sarana Komunikasi VHF UHF SBM

BAB II LANDASAN TEORI. II. 1. Jenis dan Standar dari Wireless Local Area Network

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin

STUDI PERENCANAAN JARINGAN SELULER INDOOR

BAB III SISTEM JARINGAN TRANSMISI RADIO GELOMBANG MIKRO PADA KOMUNIKASI SELULER

Perencanaan Transmisi. Pengajar Muhammad Febrianto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Radio dan Medan Elektromagnetik

PERANCANGAN SOFTWARE LINK BUDGET CALCULATOR DENGAN MICROSOFT VISUAL BASIC

SALURAN GELOMBANG MIKRO

LINK BUDGET. Ref : Freeman FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Monitoring Jaringan Menggunakan Wireless Mon

BAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

PERHITUNGAN PATHLOSS TEKNOLOGI 4G

IJNS Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 4 No ijns.org

Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi, IT Telkom Jl. D. I. Panjaitan No. 128, Purwokerto, *

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA. radio IP menggunakan perangkat Huawei radio transmisi microwave seri 950 A.

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER WIRELESS DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

BAB IV. Pada bab ini akan dibahas mengenai perhitungan parameter-parameter pada. dari buku-buku referensi dan dengan menggunakan aplikasi Java melalui

BAB III PERFORMANSI AKSES BWA

ANALISIS SISTEM INTEGRASI JARINGAN WIFI DENGAN JARINGAN GSM INDOOR PADA LANTAI BASEMENT BALAI SIDANG JAKARTA CONVENTION CENTRE

Komunikasi Bergerak Frekuensi 2.3 GHz Melewati Pepohonan Menggunakan Metode Giovanelli Knife Edge

Universitas Kristen Maranatha

Perancangan Jaringan LTE (Long Term Evolution) Indoor di Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau

BAB IV RANCANGAN JARINGAN TRANSMISI RADIO GELOMBANG MIKRO DENGAN PATHLOSS 4.0

Radio Propagation. 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ATMOSPHERIC EFFECTS ON PROPAGATION

EVALUASI HOTSPOT GRATIS DI KOTA BANDA ACEH MENGGUNAKAN NETSTUMBLER

Kuesioner. RT/RW net, dibuat kuesioner dengan pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah sehari-hari anda membutuhkan/menggunakan koneksi internet?

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI LEVEL DAYATERIMA DAN SIGNAL INTERFERENSI RATIO (SIR) UE MENGGUNAKAN RPS 5.3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN JARINGAN TRANSMISI GELOMBANG MIKRO PADA LINK SITE MRANGGEN 2 DENGAN SITE PUCANG GADING

STUDI ANALISIS KEGAGALAN KOMUNIKASI POINT TO POINT PADA PERANGKAT TRANSMISI NEC PASOLINK V4

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI VHF BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT

Reliabilitas Sistem Transfer Data Nirkabel pada ALIX3d2 untuk Stasiun Cuaca

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem D-MIMO

PERFORMA TRANSMISI DAN PROPAGASI RADIO PADA JARINGAN WLAN

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem C-MIMO

Jurnal ECOTIPE, Volume 1, No.2, Oktober 2014 ISSN

Antenna NYOMAN SURYADIPTA, ST, CCNP

PERHITUNGAN LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI GSM DI DAERAH URBAN CLUSTER CENTRAL BUSINESS DISTRIC (CBD), RESIDENCES, DAN PERKANTORAN

BAB IV ANALISA PENGUKURAN PERFORMAN IMPLEMENTASI WI-FI OVER PICOCELL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah dengan melakukan pengukuran interference test yaitu

Perancangan Sistem Komunikasi Radio Microwave Antara Onshore Dan Offshore Design of Microwave Radio Communication System Between Onshore and Offshore

Kata kunci: Repeater SCADA, Amp Transmit, Radio Telemetry 433 MHz, Jarak, Link Budget

BAB II DASAR TEORI. cara menitipkan -nya pada suatu gelombang pembawa (carrier). Proses ini

TUGAS AKHIR ANALISA LINK BUDGET DALAM PENENTUAN TITIK ANTENA PADA SISTEM DCS1800 DAN UMTS2100 DI GEDUNG IKEA TANGERANG

e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065

2.2 FIXED WIRELESS ACCESS (FWA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA SINYAL WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM BERDASARKAN JARAK ANTAR ACCES POINT PADA PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERANCANGAN JARINGAN TRANSMISI GELOMBANG MIKRO PADA LINK SITE MRANGGEN 2 DENGAN SITE PUCANG GADING

Dasar Sistem Transmisi

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

Jurnal Ilmiah Setrum Volume 6, No.1, Juni 2017 p-issn : / e-issn : X

ANALISA INTERFERENSI FM TERHADAP LINK TRANSMISI SATELIT INTERMEDIATE DATA RATE

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA BIQUAD YAGI DAN ANTENA BIQUAD OMNIDIRECTIONAL SEBAGAI REPEATER PASIF UNTUK MENINGKATKAN DAYA TERIMA SINYAL WCDMA

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO KOPO KE NATA ENDAH KOPO UNIVERSITAS TELKOM

PENGARUH SPACE DIVERSITY TERHADAP PENINGKATAN AVAILABILITY PADA JARINGAN MICROWAVE LINTAS LAUT DAN LINTAS PEGUNUNGAN

komputer dengan komputcr secara nirkabel, access point identik dengan HUB pada

Desain Perencanaan Radio Link untuk Komunikasi Data Radar Satuan Radar 242 TWR dengan Kosek Hanudnas IV Biak

Transkripsi:

ANALISIS LINK BUDGET UNTUK KONEKSI RADIO WIRELESS LOCAL AREA NETWORK ANTARA UNIVERSITAS RIAU PANAM DAN UNIVERSITAS RIAU GOBAH Rama Fadilah, Febrizal, Anhar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya UR Km 12,5 Panam, Pekanbaru, Telp. 0761-556937 E-mail: rama_fadilah22@rocket mail.com ABSTRAK Saat ini, koneksi antara Universitas Riau Panam dan Universitas Riau Gobah hanya menggunakan fiber optic (FO) dalam komunikasi data, oleh sebab itu perlu adanya komunikasi lain yang berfungsi sebagai koneksi cadangan apabila suatu saat komunikasi fiber optic(fo) tidak dapat di operasikan. Analisis Link Budget ini diharapkan dapat menjadi referensi sebagai langkah awal dalam perencanaan pembangunan perangkat radio WLAN antara universitas Riau Panam dan Universitas Riau Gobah. Pada Skripsi ini, akan membandingkan hasil perhitungan Link Budget untuk koneksi radio WLAN 2,4 GHz antara metode perhitungan menggunakan software Radio Mobile version 9.5.0 dengan metode perhitungan secara teoritis. Analisis Link Budget yang diperoleh ditunjukkan oleh System Operating Margin (SOM) yang bernilai 27, dimana telah melebihi batas minimal nilai SOM yang baik dalam suatu perancangan komunikasi radio yaitu 15. Kata kunci: Link Budget, WLAN, Radio Mobile, System Operating Margin ABSTRACT Currently, the connection between the Panam Riau University and the Gobah Riau University only use Fiber Optic (FO) in data communications, and then there is need for other communication that serves as a backup connection if one day communication fiber optic can not be operated. Analysis of Link Budget is expected to be a reference as a first step in planning the WLAN radio between the Panam Riau University and the Gobah Riau University. In this Research, will compare the result of Link Budget calculations for 2,4 GHz WLAN radio connection between the method of computation used Radio Mobile software version 9.5.0 with a theoretical calculation method. Link Budget analysis obtained demonstrated by the System Operating margin (SOM) which is worth 27,which has exceeded the treshold value of SOM are both in the design of radio communication is 15. Keywords: Link Budget, WLAN, Radio Mobile, System Operating Margin 1

Latar Belakang Kebutuhan akan sistem untuk komunikasi jarak jauh semakin meningkat sejalan dengan era globalisasi dimana perpindahan dan pergerakan manusia semakin luas dan cepat. Komunikasi dari jarak jauh dapat digunakan dengan berbagai macam media seperti kabel, akan tetapi komunikasi tersebut memakan biaya yang besar dalam pembangunan perangkatnya karena membutuhkan kabel yang sangat banyak. Teknologi jaringan wireless LAN merupakan solusi yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi komunikasi jarak jauh dengan biaya pembangunan perangkat yang relatif kecil di bandingkan menggunakan media kabel. Teknologi wireless LAN 2,4 GHz mempunyai kelebihan dalam segi ekonomis. Bidang frekuensi ini juga digunakan untuk kegiatan ISM (Industrial, Scientific and Medical). Konsekuensinya, setiap layanan yang menggunakan bidang frekuensi ini berpotensi mengalami interferensi dari perangkat ISM lainnya. Penggunaan bidang frekuensi ini akan dapat optimal bila semua perangkat yang dipakai menggunakan daya yang sesuai kebutuhan dan seragam. Bila daya pancar ditinggikan, maka akan mengganggu pemancar lain di lokasi yang berbeda. Interferensi frekuensi dapat menyebabkan penurunan unjuk kerja tiap perangkat. Penurunan unjuk kerja perangkat berpengaruh terhadap kualitas layanan transfer data atau menyempitnya bandwidth. Saat ini komunikasi radio wirelesslan antara Universitas Riau Panam dengan Universitas Riau Gobah sudah tidak beroperasi lagi dikarenakan koneksi antara keduanya sudah menggunakan jaringan fiber optik (FO) yang dalam transfer datanya lebih cepat dibandingkan komunikasi radio wireless LAN. Namun perlu adanya jaringan lain yang mengkonesikan antara Universitas Riau Panam dengan Universitas Riau Gobah yang berfungsi sebagai jaringan cadangan apabila suatu saat jaringan fiber optik tidak bisa di operasikan, karena koneksi antara kedua nya sangat berperan penting dalam bidang akademik di Univeritas Riau. Oleh sebab itu perlu di bangun kembali jaringan radio wireless LAN antara Universitas Riau Panam dengan Universitas Riau Gobah. Untuk mendapatkan sebuah koneksi jaringan radio wirelesslanyang efesien dan optimal perlu adanya perencanaan agar jaringan dapat terhubung dengan baik dan mendapatkan performa yang memuaskan dengan menghitung Link Budget. Perumusan Masalah Inti masalah yang penulis angkat dalam skripsi ini yaitu menghitung Link Budget untuk koneksi radio wireless LAN antara Universitas Riau Panam dengan Universitas Riau Gobah menggunakan Software Radio Mobile serta membandingkan hasil perhitungansoftware dengan perhitungan secara teori. Ada beberapa parameter kritis yang memerlukan perhitungan yang baik untuk meyakinkan sistem itu agar dapat bekerja dengan baik, diantaranya: a. Free Space Loss (FSL) b. Fresnel Zone Clearence (FZC) c. System Operating Margin (SOM) d. Isotropic Radiated Power (EIRP) Tujuan Penelitian 1. Memahami tentang penggunaan software Radio Mobile version 9.5.0. 2. Menghitung Link Budget untuk koneksi radio wireless LAN antara 1

Universitas Riau Panam dan Universitas Riau Gobah dengan menggunakan Software Radio Mobile version 9.5.0. 3. Menganalisis hasil perhitungan antara hasil perhitungan menggunakan software dengan metode perhitungan secara teori. Survey Lokasi Lokasi perancangan dilaksanakan di kota Pekanbaru, yaitu antara Universitas Riau-Panam dan Universitas Riau-Gobah. Secara administratif masing-masing terletak di Kecamatan Tampan dan Kecamatan Sail - Provinsi Riau. Gambar 3.1 Lokasi perancangan Dari gambar peta digital Google Earth di atas, tampak lokasi yang akan dirancang. Tanggal pencitraan peta diatas yaitu pada 7/5/2007, dan ketinggian mata dari gambar adalah sekitar 18,78 km. Jarak di antara kedua nya sekitar 9,32 km yang masingmasing terletak pada Pusat Komputer Universitas Riau dengan titik koordinat garis lintang 0 o 28 41,04 o U, Garis bujur 101 o 22 46,02 o T, dan Universitas Riau Gobah, dengan titik koordinat Garis lintang 0 o 30 38,66 o U, Garis bujur 101 o 27 20,01 o T. Aplikasi Yang Digunakan 1. Radio Mobile Version 9.5.0 2 Google Earth 1. Shuttle Radar Topography Mission(SRTM) Peralatan Radio WLAN Yang Digunakan Dalam Perhitungan Link Budget 1. MiniPCI WLM54G 2. MiniPCI CM9 3. MiniPCI R52 4. Antena Grid 5. Kabel TL-ANT24EC12N Analisis Hasil Link Budget Menggunakan Software Pada hasil perhitungan Link Budget terdapat data-data yang menunjukkan hasil perhitungan link radio, di antaranya: - Azimuth - Elev. Angle - Distance - FreeSpace: Menun - PathLoss - Rx level: Sama dengan System Operating Margin (SOM) a. Hasil Link Budget Menggunakan MiniPCI WLM54G Gambar 4.1 Tampilan Radio Mobile hasil Link Budget menggunakan MiniPCI WLM54G Dari gambar di atas, hasil Link Budget yang diperoleh dari form Radio 2

Link pada software Radio Mobile dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Parameter Hasil Link Budget Azimuth 66,6 o Elev. Angle Distance Free space Path Loss Rx Level Rx Relative/SOM EIRP 0,161 o 9,32 km 119,5 db 147,0 db -65,4 26,6 db 380,19 watt atau 55,8 db b. Hasil Link Budget menggunakan MiniPCI CM9 Gambar 4.2 Tampilan Radio Mobile hasil Link Budget menggunakan MiniPCI CM9 Dari gambar 4.2, di dapat data hasil Link Budget dengan menggunakan MiniPCI CM9 seperti pada tabel di bawah: Parameter Hasil Link Budget Azimuth 66,6 o Elev. Angle Distance Free space Path Loss Rx Level Rx Relative/SOM EIRP 0,161 o 9,32 km 119,5 db 147,0 db -76,4 10,6 db 30,2 watt atau 44,8 c. Hasil Link Budget menggunakan MiniPCI R52 Gambar 4.3 Tampilan Radio Mobile hasil Link Budget menggunakan MiniPCI R52 Parameter Azimuth Elev. Angle Distance Free space Path Loss Rx Level Rx Relative/SOM EIRP Hasil Link Budget 66,6 o 0,161 o 9,32 km 119,5 db 147,0 db -76,4 13,6 db 30,2 watt atau 44,8 Perbandingan Hasil Link Budget Menggunakan MiniPCI WLM54G, CM9, dan R52 Secara perhitungan menggunakan software Radio Mobile version 9.5.0, data hasil perhitungan Link Budget menggunakan MiniPCI WLM54G, CM9, dan R52 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Paramete r Hasil Link Budget WLM5 CM9 R52 4G Azimuth 66,6 o 66,6 o 66,6 o Elev. 0,161 o 0,161 o 0,161 o Angle Distance 9,32 km 9,32 km 9,32 km Free space 119,5 119,5 119,5 3

db db db Path Loss 147,0dB 147,0d B 147,0d B Rx Level -65,4-76,4-76,4 Rx Relative/S 26,6 db 10,6 db 13,6 db OM EIRP 380,19 watt 30,2 watt 30,2 watt Dari data perbandingan hasil Link Budgetmenggunakan ketiga MiniPCI, dapat di lihat bahwa hasil Rx level, SOM, dan EIRP, menghasilkan nilai yang berbeda. Ini disebabkan oleh nilai transmitte power dan receive thresholdpada setiap perangkat berbeda. Dalam perhitungan secara teoritis, nilai transmitte power akan mempengaruhi nilai yang dihasilkan oleh RSL dan EIRP, sedangkan receive thresholdakan mempengaruhi nilai SOM. Pada data hasil perbandingan Link Budgetketiga MiniPCI, nilai SOM yang baik ditunjukkan oleh MiniPCI WLM54G yaitu 26,6 db yang telah melebihi batas minimal SOM (15 db). Sedangkan nilai yang lain tidak mencapai batas minimal nilai SOM, ini akan menyebabkan sinyal menjadi lebih rentan terhadap gangguan radio sepertifading dan Multipath. Maka penulis menggunakan hasil Link Budget dengan MiniPCI WLM54G sebagai pembuktian hasil analisis perhitungan Link Budget menggunakan software dengan perhitungan secara teoritis. Hasil Perhitungan Link Budget Secara Teoritis 1. Free Space Loss (FSL) FSL 32,45 20log f 20log d 32,45 20log 2400MHz 20log 9,32km 32,45 67,6 19,388 119,438dB 2 Receive Signal Level (RSL) RSL TxPower TxCableLos s TxAntenaGain FSL RxAntenaGa in RxCableLoss 30 2,2dB 28dBi 119,438dB 28dBi 2, 2dB 37,838 3 System Operating Margin (SOM) SOM RxSignalLevel RxSensitiv ity ( 37,838) ( 92) 54,162 4 Effective Isotropic Radiated Power(EIRP) EIRP T Power G x TX L 30 28dBi 2, 2dB 55,8 Perbandingan Hasil Perhitungan Software dan Perhitungan Teoritis Dari hasil analisa kedua metode perhitungan Link Budget, maka perbandingan hasil perhitungan keduanya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Paramete r Free Space Loss Perhitungn menggunak an software TX Perhitunga n secara teori 119,5 db 119,438 db Path Loss 122,5 db - Receive Signal Level -65,4-37,838 System Operating Margin (SOM) 26,6 db 54,162 db 4

EIRP 380,19 watt 55,8 atau 55,8 Dari perbandingan kedua hasil perhitungan Link Budget, hasil yang di dapat kedua metode perhitungan menunjukkan hasil yang sama. Hanya saja perbedaan perkalian angka desimal di belakang koma menyebabkan sedikit perbedaan pada hasil akhir perhitungan. Pada parameter Free Space Loss (FSL) di peroleh nilai 119,5 db yang berarti rugi-rugi pada jalur transmisi sebesar 119,5 db. Untuk nilai pada Receive Signal Level di peroleh nilai -65 pada perhitungan software dan -37,838 pada perhitungan teori. Perbedaan nilai RSL pada kedua metode perhitungan disebab kan oleh perbedaan penggunaan parameter loss dalam perhiutngannya. Ini berarti nilai yang baik untuk koneksi jaringan ini, karena nilai Receive Signal Level harus lebih besar dari pada nilai receive treshold/rx sensitivity. Hasil perhitungan System Operating Margin (SOM) menunjukan nilai 27 db pada perhitungan software dan 54,162 db pada perhitungan teori. Nilai tersebut telah melebihi batas minimal nilai SOM yang di butuhkan yaitu 15 db. Nilai EIRP antara nilai perhitungan software sama dengan nilai perhitungan teoritis yaitu 380,19 watt =55,8 db, yang berarti besarnya daya yang dipancarkan antena adalah 55,8. Sehingga dari nilai data yang diperoleh, maka dipastikan koneksi radio wireless LAN yang telah dibuat sangat layak digunakan. Jika mempertimbangkan Keputusan Mentri No.2 Tahun 2005 tentang kelayakan hukum frekuensi 2,4 GHz, yang menyatakan bahwa tidak diperlukanya izin stasiun radio dari pemerintah untuk menjalankan peralatan internet pada frekuensi 2.4GHz dengan syarat batas EIRP maksimal untuk point to pointadalah 36, maka perhitungan Link Budget ini tidak dapat digunakan untuk pembangunan perangkatnya. Namun kenyataannya masih banyak warung internet yang menggunakan daya lebih dari batas maksimal yang ditentukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan kurang ketatnya perhatian pemerintah terhadap aturan yang telah dibuat. KESIMPULAN Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa: 1. Parameter-parameter link yakni Free Space Loss, Receive Signal Level, System Operating Margin, dapat diperoleh nilainya dengan cepat menggunakan software Radio Mobile version 9.5.0 2. Software Radio Mobile version 9.5.0 menggunakan model Longley-Rice (Propagasi ITS) yang dalam perhitungannya tidak menyediakan cara untuk penentuan koreksi terhadap faktor lingkungan disekitar antena penerima yang bergerak, atau tidak mempertimbangkan factor koreksi untuk menghitung efek dari gedung-gedung dan pohon disekitar penerima. Dengan kata lain pada model Longley-Rice efek multipath tidak diperhitungkan, serta software tidak dapat memperhitungkan daerah hujan. 3. Hasil perancangan Link Budget sangat layak digunakan untuk pembangunan koneksi radio wireless LAN 2,4 GHz dengan hasil perhitungan System Operating Margin (SOM) adalah 27, dimana telah melebihi batas minimal nilai SOM yang baik dalam suatu perangcangan komunikasi radio yaitu 15. 4. Hasil perhitungan Link Budget menggunakan software sama dengan hasil perhitungan secara teori, yang 5

berarti perhitungan software dinyatakan benar. 5. Jika mempertimbangkan Keputusan Mentri No.2 Tahun 2005 tentang kelayakan hukum frekuensi 2,4 GHz, yang menyatakan bahwa tidak diperlukanya izin stasiun radio dari pemerintah untuk menjalankan peralatan internet pada frekuensi 2.4 GHz dengan syarat batas EIRP maksimal untuk point to point adalah 36, maka perhitungan Link Budget ini tidak dapat digunakan untuk pembangunan perangkatnya. DAFTAR PUSTAKA Henderson, B. J. (2011). Radio Mobile, Radio Propagation and Radio Coverage Computer Simulation Program. Canada: Calgary. Recommendation ITU-R P.832-1. (1997). World Atlas Of Ground Conductivities. ITU-R P.832-1: Author. Sutio. 2011. Super Chanel Sebagai Metode Cepat Dalam Mengatasi Interferensi Frekuensi 2,4 GHz. Fakultas Teknik, Universitas Widya Dharma Klaten, Indonesia. Septiahari, E. 2010. Saluran Gelombang Mikro. Laporan Perencanaan, Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto, Indonesia. Yulianto, F. 2012. Perancangan Software Link Budget Calculator Dengan Microsoft Visual Basic. Naskah Publikasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer, Yogyakarta. Wireless Link Budget Analysis. (2010).Tranzeo, Canada. Sukaridhoto, S. Pengenalan Wireless LAN. PENS-ITS. Ouellet, E., Padjen, R., Pfund, A.(2002). Cisco Wireless LAN. 6