BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Palembang adalah kota terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Medan. Hal ini memungkinkan Palembang memiliki luas wilayah yang cukup besar yaitu sekitar 346,89 km² dan dihuni sekitar 1,5-1,7 juta orang. Provinsi Sumatera Selatan khususnya Palembang memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya, namun pemerintah masih belum bisa memanfaatkan sumber daya tersebut secara optimal. Salah satu potensi yang belum diberdayakan oleh pemerintah adalah potensi sumber daya manusia. Tingkat pengangguran di Sumatera Selatan pada Februari 2015 mencapai 5.03% atau meningkat sebesar 4.96% data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) SumSel tahun 2014-2015. Banyak pencari kerja tetapi tidak diimbangi dengan jumlah lowongan kerja yang memadai, dengan demikian, para pencari kerja yang belum mendapat pekerjaan itu menambah tingkat pengangguran di kota Palembang. Adanya pembangunan pabrik kertas di PT. OKI Pulp and Paper maka akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi Provinsi Sumatera Selatan karena akan menyerap tenaga kerja secara langsung sebanyak 3.000-5.000 orang. Selain menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar, PT. OKI Pulp and Paper juga akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kegiatan ekspor Indonesia. Pihak perusahaan memperkirakan sekitar 70% dari total produksi PT. OKI Pulp and Paper akan diekspor, dan 30% lagi akan digunakan dalam negeri. Pabrik kertas terbesar di Asia ini sedang dalam proses pengerjaan. Pabrik kertas ini dikerjakan oleh beberapa kontraktor swasta yang ada di Indonesia. Salah satunya yang ikut berkontribusi adalah kontraktor PT. Modern Widya Tehnical (MWT) yang mengerjakan 4 paket pekerjaan. Paket pekerjaan pertama yaitu RB (Recovery Boiler), paket kedua adalah FL (Fiber Line), paket kelima adalah WHP (Wood Handling Plant), paket keenam adalah WTP (Water Threatment Plant) & 1
ETP (Effluent Threatment Plant). Keempat paket tersebut, paket pertama yaitu RB (Recovry Boiler) merupakan paket yang mengerjakan area power plant, dimana area tersebut merupakan salah satu area yang cukup besar. Hal ini menyebabkan kontraktor harus segera menyelesaikan semua proses pekerjaan sesuai dengan jadwal kegiatan yang sudah ditetapkan dalam kontrak. Salah satu kegiatan yang terus dipercepat pengerjaannya yaitu pekerjaan pengecoran, hal ini menyebabkan kontraktor harus menggunakan materialmaterial yang fungsinya dapat membantu para kontraktor dalam mempersingkat pekerjaan pengecoran tersebut. Salah satu contoh material yang digunakan adalah bondek, bondek berfungsi sebagai pengganti bekisting konvensional dalam proses pekerjaan pengecoran plat lantai pada bangunan yang memiliki lebih dari 1 lantai hal ini dapat mempersingkat proses pekerjaan pengecoran dibanding menggunakan bekisting konvensional, salah satu bangunan gedung yang menggunakan bondek sebagai pengganti bekisting konvensional adalah gedung MCC Cooling Towers yang dikerjakan oleh PT. Modern Widya Tehnical. 1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, kegiatan pelaksanaan pengecoran plat lantai pada gedung MCC Cooling Tower dengan menggunakan bondek sebagai pengganti bekisting konvensional pada proyek yang dikerjakan oleh PT. Modern Widya Tehnical, maka didapat rumusan masalah mengenai perbandingan biaya dan efisiensi waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan tersebut. 1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah : a. Mengetahui secara detail pengaplikasian bondek sebagai pengganti bekisting konvensional pada pekerjaan plat lantai gedung MCC Cooling Tower. b. Mengetahui perbandingan biaya material serta efisiensi waktu yang dibutuhkan. 2
1.4 Batasan Masalah Batasan-batasan masalah yang diambil dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: a. Pembahasan akan difokuskan pada perbandingan antara penggunaan bondek dengan bekisting konvensional pada pekerjaan plat lantai 3 dan 4 gedung MCC Cooling Towers yang dikerjakan oleh PT. Modern Widya Tehnical. b. Analisis perbandingan biaya dan efisiensi waktu antara bondek dengan bekisting konvesional. 1.5 Manfaat Laporan ini dibuat dengan harapan dapat memberi manfaat yang besar bagi masyarakat luas pada umumnya, beberapa manfaat yang dapat diambil dari laporan diantaranya adalah : a. Mengetahui secara detail pelaksanaan pekerjaan pada plat lantai yang menggunakan bondek sebagai pengganti bekisting konvesional. b. Mengetahui perbandingan biaya serta efisiensi waktu yang dibutuhkan pada penggunaan bondek dibandingkan dengan bekisting konvensional. 1.6 Sistematika Pembahasan Laporan magang dengan judul Analisis perbandingan penggunaan bondek dengan bekisting konvensional pada pekerjaan plat lantai ini terdapat sistematika penulisan yang terdiri dari : a. BAB I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir. b. BAB II Tinjauan Pustaka Menjelaskan tentang teori-teori yang dijalani selama magang serta berkaitan dengan dasar yang ada. Teori-teori yang disajikan berupa tulisan, pendapat, atau penemuan baik dari para tokoh dibidangnya 3
maupun para peneliti terdahulu, yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir. c. BAB III Manajemen/Organisasi Instansi/Proyek Menjelaskan secara singkat tentang system organisasi atau manjemen pada instansi tempat magang meliputi profil singkat perusahaan, data-data teknis proyek yang digunakan oleh perusahaan. d. BAB IV Pelaksanaan dan pembahasan Berisi tentang tahapan permasalahan yang dibahas dalam laporan yaitu mengenai alasan atau dasar yang dijadikan penentuan mengapa bondek digunakan dalam pekerjaan pengecoran plat lantai. e. BAB V Kesimpulan dan Saran Berisi ulasan kesimpulan dari permasalahan yang dibahas dalam laporan serta saran yang dapat membangun untuk penulisan laporan selanjutnya. f. Daftar Pustaka Memuat referensi yang dijadikan sebagai literatur dalam penulisan laporan. g. Lampiran-Lampiran Menyertakan surat tugas, gambar-gambar selama pelaksanaan dilokasi, dan lampiran lain yang mendukung selama proses magang berlangsung. 4
5