BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

Hubungan Kesejahteraan Psikis Dengan Keterikatan Karyawan Pada PT.X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian diartikan sebuah cara untuk menyelesaikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 Desain Penelitian

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui angka,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukuran skalanya. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2014) yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat spesifik karena dirancang untuk mengetahui objek tertentu, dibuat berdasarkan data dari hasil pengukuran, berdasarkan variabel penelitian yang ada. 3.2 Variabel Penelitian dan Hipotesis Dalam penelitian ini, variabel yang akan dikaji adalah 1. Variabel Pertama : Kesejahteraan Psikis 2. Variabel Terikat : Keterikatan Karyawan 3.2.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Definisi Kesejahteraan Psikis Individu (Psychological well being) adalah sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat menciptakan dan mengatur lingkungan yang kompatibel dengan kebutuhannya, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya. 2. Definisi konseptual Keterikatan Karyawan adalah derajat dimana seorang karyawan mampu berkomitmen pada suatu organisasi 17

dan hasil dari komitmen tersebut ditentukan pada bagaimana mereka bekerja dan berapa lama mereka bekerja yang dapat diukur dari hasil jawaban angket yang diciptakan berlandaskan dimensi dari teori yang sahih. 3.2.2 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, yang kebenaran-nya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau apa yang ingin dipelajari (Nazir, M, 2003 ). H1 : Ada hubungan antara Kesejahteraan Psikis Individu dengan Keterikatan Karyawan pada perusahaan dimana ia bekerja. HO : Tidak ada hubungan antara kesejahteraan psikis individu dengan keterikatan Karyawan pada perusahaan dimana ia bekerja. 3.3 Subjek Penelitian Adapun subjek yang masuk dalam kategori penelitian ini adalah individu yang berprofesi sebagai karyawan laki-laki/wanita, diatas 21 tahun dan sudah bekerja di perusahaannya lebih dari 1 tahun. Pemilihan subjek dikarenakan peneliti menganggap individu yang sudah lebih dari 1 tahun berkerja di perusahaan yang sama mempunyai alasan yang jelas mengapa Ia masih bertahan di perusahaan sekarang. Sedangkan untuk kategori umur diatas 21 tahun dipilih dikarenakan Gibson (2005) menganggap bahwa individu yang sudah diatas 21 tahun secara garis besar sudah memasuki tahap dewasa sehingga dapat berfikir

secara analitis dan konkrit untuk mengerti dengan baik pertanyaan-pertanyaan berbentuk kuosioner yang nantinya akan didistribusikan oleh peneliti. 3.4 Teknik Sampling Pengambilan data/sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Sugiono (2009) mengatakan bahwa random sampling merupakan teknik pengambilan sampel/data yang memberikan kesempatan yang sama bagi individu di dalam suatu populasi. Teknik random sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Menurut Nasution (2011), purposive sampling adalah teknik pengambilan data/sampel yang didasari cirri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu sendiri. 3.5 Jumlah Partisipan dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian kali ini adalah karyawan PT.X, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan dan pengiriman cat. Peneliti akan mengambil sampel yang berjumlah 40 orang dengan pertimbangan semakin besar sampel, maka akan semakin representatif. Alasan pengambilan sampel sejumlah 40 orang ini didasari dari terbatas-nya karyawan yang telah bekerja selama 1 tahun di PT.X. 3.6 Alat Ukur Penelitian Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa angket. Menurut Sugiyono (2009) angket dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, alat ukur angket ini berisi pernyataan

dan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Alat ukur penelitian ini berupa Skala Likert, artinya pernyataan yang memiliki jawaban berbentuk skala deskriptif. Selain itu angket juga memiliki beberapa kelebihan, seperti hal anonimitas karena tidak ada kontak langsung face to face. Selain itu penggunaan metode angket juga lebih murah dan cepat (Sugiyono, 2009). 3.6.1 Alat Ukur Kesejahteraan Psikis Individu Angket diadaptasi dari kuisioner Ryff tentang kesejahteraan psikis disajikan dalam bentuk pertanyaan dan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian karena alat ukur Ryff telah digunakan dan telah diadaptasi ke dua belas Negara dan mempunyai reliabilitas dan validitas yang tinggi. Dan alat ukur ini berupa Skala Likert, artinya pertanyaan yang memiliki jawaban berbentuk skala deskriptif. Ilustrasi item angket yang nantinya akan didistribusikan : Ryff s Psychological Well Being (1993) yang diadaptasi oleh Donny Haryanto (2013). Pemilihan butir soal untuk mewakili alat ukur kesejahteraan psikis merujuk pada 6 dimensi penguat kesejahteraan psikis. Adapun ke-6 dimensi itu adalah; 1) Dimensi penerimaan diri : ditandai dengan adanya keadaan yang dapat menerima kejadian yang telah terjadi di masa kini dan masa lalu. Contoh butir item : saya pernah melakukan beberapa kesalahan pada masa lalu tetapi saya merasa semua itu telah membawa saya untuk melakukan usaha yang terbaik.

2) Dimensi hubungan positif dengan orang lain : ditandai dengan bagaimana individu tersebut dapat berempati & memiliki afeksi terhadap orang lain. Contoh butir item : banyak teman saya yang menilai saya sebagai orang yang baik, penyayang dan perhatian. 3) Dimensi otonomi : ditandai dengan adanya rasa bebas individu untuk terlepas dari norma yang terkadang mengatur kehidupan sehari-hari. Contoh butir item : merasa bangga atas diri kita sendiri jauh lebih bermakna, daripada berharap diri kita seperti orang lain. 4) Dimensi tujuan hidup : ditandai dengan adanya tujuan yang jelas yang individu rancang untuk masa depannya. Contoh butir item : saya senang membuat rencana untuk masa depan saya dan saya berusaha untuk mewujudkannya 5) Dimensi pertumbuhan pribadi : ditandai dengan adanya keinginan individu untuk terus mengembangkan kemampuan yang Ia miliki. Contoh butir item : saya tidak tertarik dengan kegiatan yang tidak saya kuasai. 6) Dimensi penguasaan terhadap lingkungan : ditandai dengan kemampuan individu untuk memilih dan menciptakan lingkungan yang paling sesuai dengan kondisi psikisnya Contoh butir item : saya merasa kurang bisa mencocokkan diri dengan orang lain dan lingkungan di sekitar saya.

Tabel 3.1 Contoh Aitem Angket Kesejahteraan Psikis No. PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya pernah melakukan beberapa kesalahan pada masa lalu tetapi saya merasa semua itu telah membawa saya untuk melakukan usaha terbaik 2. Saya menikmati banyak hal yang terjadi di masa lalu dan saya tidak ingin mengubahnya 3. Ketika saya membandingkan diri saya dengan teman dan kenalan, saya merasa bangga dengan diri saya 4. Secara umum, saya merasa percaya diri dan positif terhadap diri saya Tabel 3.2 Sebaran Aitem Angket Kesejahteraan Psikis Dimensi Jumlah Item No.Item Sebaran Item F UF Dimensi Penerimaan Diri 7 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 1, 2, 3, 4 5, 6, 7

Dimensi Jumlah Item No Item Sebaran Item F UF Dimensi Hubungan Positif dengan 7 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 8, 9, 10, 11 12, 13, 14 Orang Lain 15, 16, Dimensi Otonomi 7 17, 18, 19, 20, 15, 16, 17, 18 19, 20, 21 21 Dimensi Tujuan Hidup 7 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 22, 23 24, 25, 26, 27, 28 Dimensi Pertumbuhan Pribadi 7 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35 29, 30 31, 32, 33, 34, 35 Dimensi Penguasaan Terhadap lingkungan 7 36, 37, 38, 39, 41, 42 36, 37, 38, 39 40, 41, 42

3.6.2 Alat ukur Keterikatan Karyawan Pengukuran keterikatan karyawan menggunakan alat ukur UWES (Utrecth Work Engagement Scale) yang dirancang oleh Schaufeli (2002). Dari beberapa alat ukur keterikatan karyawan yang serupa, UWES adalah alat ukur keterikatan karyawan yang paling banyak digunakan oleh para peneliti di seluruh dunia. Alasan peneliti menggunakan alat ukur ini karena adanya kejelasan teori yang mendasari konstruksi alat ukur. Selain itu tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur ini juga sudah diadaptasi pada lebih dari sebelas bahasa. Berikut ini adalah ilustrasi dari angket yang akan didistribusikan : Pemilihan butir item pada alat ukur keterikatan karyawan, merujuk pada 3 dimensi pembangun keterikatan karyawan yaitu vigor, dedication dan absorption. 1) Vigor : Ditandai dengan kesediaan karyawan untuk berusaha secara sungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaan. Contoh butir item : saya merasa sangat ber-energi saat melakukan pekerjaan saya 2) Dedication : Ditandai dengan adanya perasaan yang penuh makna, antusiasme yang tinggi dan inspirasi. Contoh butir item : Menurut saya, pekerjaan yang saya lakukan sangatlah berarti.

3) Absorption : Ditandai dengan adanya konsentrasi dan minat yang mendalam pada pekerjaan. Contoh butir item : Disaat saya bekerja, saya seringkali lupa akan halhal lain. Tabel 3.3 Contoh Aitem Angket Keterikatan Karyawan No Pernyataan SS S TS STS 1 Menurut saya, pekerjaan yang saya lakukan X amat berarti 2 Waktu berlalu dengan sangat cepat ketika saya sedang bekerja 3 Saya merasa sangat bersemangat dalam bekerja 4 Disaat saya bekerja saya lupa akan hal-hal lain 5 Saat bangun pagi, saya merasa sangat bersemangat untuk bekerja Tabel 3.4 Sebaran Aitem Angket Keterikatan Karyawan Dimensi No Item Contoh Aitem Favorable Unfavorab le

Vigor 1, 4, 8, 12, 15, 17, Saya hanyut dalam 1, 4, 8, 23 21, 22, 23 pekerjaan hingga 12, 15, lupa Waktu 17,21, 22 Dedication 2, 5, 7, 10, 13, 18, Menurut saya, 2, 5, 7, 25, 26, 34 24, 26, 27, 34, 31 pekerjaan yang 10, 13, saya lakukan 18, 24, sangatlah berarti 27, 31 Absorption 3, 6, 9, 11, 14, 16, Waktu terasa 3, 6, 9, 32, 33 19, 20, 28, 29, 30, berlalu dengan 11, 14, 32, 33 cepat, Disaat saya berkerja 16, 19, 20, 28, 29, 30 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Validitas Alat Ukur Uji validitas alat ukur bertujuan untuk mengetahui sejauh mana skala yang digunakan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai tujuan ukurnya (Azwar, 1997; Neuwman, 2000). Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity), validitas butir, dan validitas konstruksi teoritis (construct validity). Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Penentuan validitas item menggunakan koefisien

korelasi > 0,250 dan taraf signifikansi sebesar 0,001. Koefisien korelasi yang sama atau lebih besar dari 0,250 dan signifikansi-nya lebih besar dari 0,001, maka item tersebut dianggap valid dan layak digunakan dalam penelitian ini. Reliabilitas menunjukkan konsistensi atau keterpercayaan hasil pengukuran suatu alat ukur. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas, dengan angka antara 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien mendekati angka 1,00 berarti reliabilitas alat ukur semakin tinggi. Prosedur pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (statistical product and service solution) 21.00 for windows. Berikut ini adalah tabel rangkuman validitas item yang mengacu pada hasil output SPSS 21.0 : a. Utrecth Work Engagement Scale / Alat ukur Keterikatan Karyawan. Tabel 3.5 Reliabilitas Alat Ukur Keterikatan Karyawan Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted Item 2 54.65 24.900.271.721

Item 3 54.75 25.782.146.736 Item 4 54.53 26.204.310.718 item 11 54.75 25.321.167.737 item 12 54.35 25.618.394.712 item 15 54.20 26.369.255.721 item 16 54.73 24.102.354.712 item 17 54.33 25.199.388.711 item 18 55.13 24.266.435.704 item 20 54.90 23.169.460.699 item 22 55.23 26.128.263.721 item 24 54.20 25.703.392.713 item 25 54.30 26.985.124.730 item 26 54.43 26.917.141.729 item 27 54.13 26.574.230.723 item 31 54.85 23.618.599.690 item 32 54.85 24.336.331.715 item 34 54.75 23.782.424.704

Ini adalah hasil output dari SPSS 21.0 For Windows untuk reliabilitas alat ukur Utrecth work engagement scale (UWES). Setelah beberapa item yang mempunyai nilai korelasi <0.1 dieliminasi. Sehingga dapat memberikan nilai Aplha Cronbach sebesar 0.811 yang menurut Nurlanny (2011) sudah reliable karena nilai Alpha Cronbach (a) jika berkisar diantara 0.5 0.6 sudah dapat diterima. Sebaran aitem dapat dikatakan normal merujuk pada table 4.6 Hasil Uji Normalitas One-Sample-Kolmogorov-Smirnov. b. Ryff s Scale Of Psychological Well Being / Alat ukur Kesejahteraan Psikis Tabel 3.6 Reliabilitas Alat Ukur Kesejahteraan Psikis

Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted Item 3 62.45 30.356.278.700 Item 4 62.22 31.922.107.714 Item 5 62.12 30.266.354.695 Item 6 62.05 29.690.434.688 Item 7 63.55 30.305.264.702 item 11 62.32 32.481.104.711 item 12 62.37 28.189.689.668 item 13 63.37 31.574.167.709 item 14 63.30 30.882.227.705 item 20 62.92 31.558.237.704 item 21 62.35 29.105.405.688 item 23 62.12 32.163.128.711 item 25 61.82 31.071.356.698 item 26 61.90 31.887.181.707 item 28 63.27 29.281.220.712 item 30 62.97 31.871.153.709 item 31 61.75 31.269.355.699 item 32 63.22 30.384.104.730 item 33 62.27 30.461.326.697

item 34 62.15 31.156.205.706 item 39 63.12 27.856.491.677 item 42 62.35 29.464.360.692 Ini adalah hasil output dari SPSS 19.0 For Windows untuk reliabilitas alat ukur Ryff s Psychological Well Being Scale (PWBS). Setelah beberapa item yang mempunyai nilai korelasi <0.1 dieliminasi. Sehingga dapat memberikan nilai Aplha Cronbach sebesar 0.711 yang menurut Nurlanny (2011) sudah reliable karena nilai Alpha Cronbach (a) jika berkisar diantara 0.5 0.6 sudah dapat diterima. 3.7.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas adalah menunjukkan tentang sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah suatu alat ukur cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang diukur. Metode yang digunakan untuk mengukur reliabilitas tes adalah dengan menggunakan koefisien alfa (Anastasi & Urbina, 2007). Uji reliabilitas alat ukur ini peneliti menggunakan single-test administration. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan waktu dan biaya untuk melakukan pengujian alat ukur sebanyak dua kali (test-retest) dan menggunakan pendekatan konsistensi internal yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian. Teknik yang digunakan adalah teknik Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari skala. Patokan besarnya nilai dari koefisien alfa didalam penelitian ini agar alat ukur yang ada

dapat dikatakan reliable, mengikuti pernyataan dari Nunnally. Nunnally (dalam Kerlinger & Lee, 2000), mengatakan bahwa koefisien reliabilitas sebesar 0,5 sampai 0,6 dapat diterima. 3.8 Teknik Analisis Data Pengolahan data dimulai dengan melakukan analisis deskriptif untuk melihat deskripsi subjek yang ada. Untuk melihat hubungan antar variabel dilakukan dengan analisis korelasi product moment, dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21.00. 3.9 Prosedur Penelitian 3.9.1 Persiapan Penelitian Tahap awal dalam memulai suatu penelitian peneliti harus menentukan topik mana yang akan dijadikan penelitian, setelah melakukan penngkajian terhadap beberapa topik. Peneliti melakukan persiapan dengan mengumpulkan beberapa fenomena yang akan dikaitkan dengan variable yang akan diteliti. Setelah menemukan fenomena yang tepat, peneliti mencari literatur dari berbagai penelitian agar tinjauan teori lebih berisi dan kaya akan variable yang akan diteliti. Pertama-tama, Peneliti mengadaptasi skala Psychological well-being dan skala Utrecth Work Engagement Scale, setelah itu menentukan metode apa yang akan dilakukan peneliti agar penelitian menjadi valid dan reliabel. Yaitu dengan face validity untuk mengetahui evaluasi kualitatif dari alat ukur yang disusun peneliti secara keterlihatan (bentuk kuesioner, kata-kata,

dan lain sebagainya). Peneliti juga menggunakan content validity yaitu meminta pendapat dari Expert Judgement. 3.9.1.1 Uji Keterbacaan Pada hari Senin, Minggu pertama bulan Juni 2013, peneliti melakukan Uji Keterbacaan (face validity) setelah itu peneliti juga melakukan content validity yaitu meminta pendapat dari Expert Judgement kepada dosen Psikologi Sosial. Selain itu peneliti melakukan uji keterbacaan kepada 2 (dua) orang kerabat peneliti yang sesuai dengan karakteristik penelitian. Evaluasi yang disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Kata-kata sudah cukup jelas, namun terdapat beberapa item yang terlihat mempunyai makna sama. 2. Perlu untuk mencari padanan kata yang lebih tepat sehingga tidak membingungkan subjek. 3. Keteraturan dalam huruf, jarak, dan kolom dalam kuesioner harus lebih diperhatikan. Setelah melakukan uji keterbacaan dan mengubah beberapa evaluasi tersebut, peneliti melaksanakan proses penyebaran Angket dengan metode Try-Out Terpakai. Metode ini dapat digunakan ketika menemui jumlah populasi yang sedikit dan terbatas. (Juneman, Wing. 2013 Pada Proses Interview ) Peneliti tidak melakukan pilot study karena keterbatasan responden.

3.9.2 Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanaan penelitian dilakukan pada minggu kedua bulan juni 2013. Peneliti melakukan penyebaran data secara Purposive Sampling dengan karakteristik yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti. Penyebaran Angket secara langsung, karena peneliti langsung memberikan angkat kepada 40 orang karyawan untuk segera diisi dan dikumpulkan kembali setelah selesai. Hal ini dilakukan untuk mengontrol seluruh responden mengerjakan Angket secara sungguhsungguh dan menghindari beberapa hal yang tidak diinginkan seperti; banyak kuisioner yang terlewat atau secara sengaja tidak diisi. 3.9.3 Teknik Pengolahan Data Setelah data kuesioner dari partisipan terkumpul, peneliti melakukan pengujian statistik untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pengujian statistik ini menggunakan SPSS 21.0, teknik uji yang digunakan antara lain: 1. Statistik deskriptif. Metode ini digunakan untuk mengetahui mean, frekuensi, dan nilai maksimum minimum dari skor yang diperoleh subjek dalam kuesioner penelitian dan untuk menggambarkan perbedaan identitas diri yang dimiliki subjek penelitian.

2. Pearson Product Moment Correlation. Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai korelasi atau hubungan antara item, skor total, variable, dan lain sebagainya.