NAMA : PRABU DHARMAWAN ARIF NPM : PEMBIMBING : Dr. DIONYSIA KOWANDA, SE.,MMSI

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Untuk Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Imigrasi Kelas II Depok

PERHITUNGAN PPH 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA JAKARTA KOJA. : Rezha Riski Ria NPM : Program Studi : DIII Manajemen Keuangan

Kasus : A. Pegawai Tetap

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DIREKTORAT JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DIRJEN PAS EDI WAHYUDI /

Surat Keterangan Penelitian

Nama : Siti Rismaini NPM : Kelas : 3 DA 03

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran wajib rakyat kepada kas negara.adapun beberapa

BAB I PENDAHULUAN. yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik. untuk mensejahterakan rakyat Indonesia secara adil dan makmur.

SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26

BAB I PENDAHULUAN. keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. beberapa sektor pajak masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Belanja Negara. Salah satu yang termasuk dalam APBN adalah pajak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Prosedur Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada PT. ICO ASIA PASIFIK INDONESIA. Nama : Ratna Juwita NPM : Pembimbing : Dr.

BAB II LANDASAN TEORI. serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara. langsung, untuk memeliahara negara secara umum.

ATURAN UMUM PENENTUAN PAJAK TERUTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 31/PJ/2012

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia diikuti pula perkembangan

Pertemuan 3 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (G + P)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk

: Yoseph Reinhard. : D3 Akuntansi Komputer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul (Hani Risnawati, 2014) (Thomas sumarsan, 2012:5), (Etty Muyassaroh, 2012:7)

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21. JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN (Orang)

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi rakyatnya. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan selalu mengharapkan bantuan dari luar negeri tanpa adanya

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terhadap Dosen Tetap Pada Universitas Krisnadwipayana. Meitri Megawati DA03

TUGAS PERKULIAHAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

Fransisca Hanita Rusgowanto S,Kom. M,Ak

Contoh perhitungan PPh Pasal 21 bagi Pejabat Negara, PNS dan Para Pensiunan.

BAB I PENDAHULUAN. dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang penting bagi pembiayaan nasional. yaitu mulai berlakunya sistem pemungutan pajak self assessment system sejak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. secara keuangan. Sedangkan bagi Pemerintah, pajak merupakan pendapatan yang

PPh 21 UNTUK PEGAWAI TETAP DENGAN AGEN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA NAMA : TICHA BUNGA.R NPM : PEMBIMBING : EMMY INDRAYANI, Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

Magdalena Judika Siringoringo. Oloan Simanjuntak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KARYAWAN SMA SUMBANGSIH. Nama : Tri Astuti NPM : Kelas : 3EB17

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pajak sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. selalu melakukan pembangunan guna kemajuan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari

BAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak, diantaranya pengertian pajak menurut Santoso (1991)

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Terlebih lagi perusahaan yang berskala nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERHITUNGAN PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN ( LIPI )

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perbedaan pelakuan pajak penghasilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undangundang

EVALUASI MEKANISME PERHITUNGAN, PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) 21 PADA KOPERASI JASA MARGA BAKTI 5

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai keinginan untuk

PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA SEMARANG TENGAH SATU

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan melalui iuran wajib dari warga negaranya yang disebut pajak.

PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG MEDAN. Mangasi Sinurat, SE, M.

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan pembangunan Negara Indonesia adalah

Perpajakan 1. Pengantar, Pungutan Lain, Fungsi Pajak, Dasar Teori Pemungutan Pajak, Kedudukan Hukum Pajak, Hk. Pajak Materil dan Formil

M. TAHIR MATTATA STIE-YPUP

BAB I PENDAHULUAN. menerus dikeluarkan oleh pemerintah demi tercipta kesejahteraan rakyatnya. Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1:

Nama :... (1) NPWP :... (2) Alamat :... (3) Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25. Peredaran Usaha (Perdagangan) Alamat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

3 Tipe Perhitungan Pajak Penghasilan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia.. Sehingga tidak bisa dipungkiri tuntutan ekonomi dalam memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

PENERAPAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) Pasal 21 Pada PT. XYZ. : Dedi Sudjana NPM : Dosen Pembimbing : Riyanti SE., MM.

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21. JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN (Orang) 8. JUMLAH (6 + 7) 8

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Bisa dikatakan, hampir semua sektor-sektor yang ada di Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama. atau definisi pajak yang berbeda-beda, namun demikian berbagai definisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. kualitas tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan Praktik Kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemotongan Pajak Penghaasilan (PPh) Pasal 21

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan agar negara tersebut dapat mandiri dalam membiayai pengeluaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. Pajak mempunyai definisi yang berbeda-beda menurut sudut pandang yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembangunan nasional yang berlangsung terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. volume dan dinamika pembangunan itu sendiri. Berdasarkan Undang-Undang No.

PROSEDUR PENGGAJIAN PEGAWAI PADA SEKRETARIAT BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL.

Transkripsi:

PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN TAHUN 2012 (STUDI KASUS PADA DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN) NAMA : PRABU DHARMAWAN ARIF NPM : 45211545 PEMBIMBING : Dr. DIONYSIA KOWANDA, SE.,MMSI

LATAR BELAKANG Pajak merupakan hal yang paling terpenting bagi penerimaan negara yang mengikut sertakan peran serta partisipasi masyarakat didalamnya, sehingga bisa dijadikan tumpuan penerimaan negara yang menyebabkan pajak sebagai tumpuan adalah potensi pajak digali dari masyarakat. Pajak dapat didefinisikan iuaran dari rakyat kepada negara berdasarkan undang undang (yang dapat dipaksakan), namun tidak ada jasa timbal yang langsung ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaranpengeluaran umum berhubung tugas negara menyelenggarakan pemerintahan. Di Indonesia mempunyai tiga sistem pemungutan pajak, Official Assessment System Adalah suatu sistem yang memberi wewenang kepada fiscus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Self Assessment System Adalah dimana wajib pajak menghitung dan melaporkan pajak terutang sendiri berdasarkan undang-undang yang berlaku. With Holding System dimana jumlah pajak yang dihitung oleh pihak ketiga, selain fiscus atau wajib pajak.

TUJUAN DAN MANFAAT KERJA PRAKTEK TUJUAN : 1. Tujuan formal adalah untuk memenuhi salah satu Syarat didalam menyelesaikan perkuliahan pada Universitas Gunadarma, Jakarta. 2. Menghitung tentang perhitungan pajak penghasilan pasal 21 untuk pegawai negeri sipil pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian Jakarta

TUJUAN DAN MANFAAT KERJA PRAKTEK (lanjutan) MANFAAT : 1. Bagi penulis, kegiatan kerja praktik ini dapat menambah wawasan pengetahuan perpajakan khususnya pajak penghasilan pasal 21. 2. Bagi instansim, kegiatan kerja praktik ini dapat membantu pelaksanaan kegiatan operasionalnya. 3. Bagi pembaca, kegiatan kerja praktik ini diharapkan dapat membantu dan menjadikan media informasi.

METODE YANG DIGUNAKAN DALAM KERJA PRAKTEK Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data dalam kerja praktik ini sebagai berikut; Dokumentasi, pengumpulan data yang berkaitan dengan laporan kerja praktik ini, dengan cara melakukan analisis terhadap catatan dan dokumen yang dimiliki Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Seperti; Tunjangan istri, anak, umum, beras, fungsional, ddan struktural. Tunjangan istri ( 10% x gapok) Tunjangan anak (2% x gapok) Tunjangan beras (67.500 per pegawai dan anggota keluarga)

METODE YANG DIGUNAKAN DALAM KERJA PRAKTIK(lanjutan) Tunjangan umum Golongan Jumlah 1 Rp 175.000 2 Rp 180.000 3 Rp 185.000 4 Rp 190.000 Tunjangan struktural dan fungsional Eselon Jumlah 1 Rp 5.500.000 2 Rp 3.250.000 3 Rp 1.260.000 4 Rp 540.000

PEMBAHASAN Pegawai Tetap Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi Dibayar Pemberi Kerja Dikurangi Dengan 1. Biaya Jabatan, 5% dari pengh. Bruto maks. Rp6.000.000 per tahun atau Rp500.000 per bulan 2. Iuran pensiun, THT/JHT yang dibayar sendiri Penghitungan PPh Pasal 21 : Pegawai Tetap & Penerima Pensiun Berkala Penghasilan Bruto Penerima Pensiun Uang Pensiun Berkala Dikurangi Dengan Biaya Pensiun, 5% dari pengh. Bruto maks. Rp2.400.000 per tahun atau Rp200.000 perbulan PENGHASILAN NETO (SETAHUN/DISETAHUNKAN) Dikurangi: PTKP Penghasilan Kena Pajak Dikenakan Tarif Pasal 17

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan perhitungan pajak penghasilan psal 21 untuk pegawai negeri sipil pda Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Jakarta. Adanya perbedaan setiap pajak yang terutang, yang menyebabkan bedanya pajak terutang PPh pasal 21 adalah; a. Gaji pegawai b. Tunjangan istri c. Tunjangan anak d. Status dan tanggungan Berdasarkan kesimpulan diatas makan penulis memberikan saran; Sebaiknya semua pegawai negeri sipil pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Jakarta. Dapat mengetahui perhitungan pajak penghasilan pasal 21 untuk negeri sipil.

TERIMAKASIH