Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

dokumen-dokumen yang mirip
Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Letak Suatu Tempat Dengan Media Gambar Di Kelas 1 Sekolah Dasar Kecil (SDK) Ogomojolo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Penerapan Experiential Learning

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Ginunggung Tolitoli

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDK Siendeng Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas I SDN Raranggonau

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Mensung Membuat Kalimat Tanya Dalam Bahasa Indonesia Melalui Metode Latihan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Kalola Dalam Mengomentari Peristiwa Faktual Yang Terjadi di Sekolah Melalui Media Gambar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Course Review Horay Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres Sintuwu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Biromaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) di Kelas III SDN Mire

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Alat Peraga Asli Pada Pembelajaran IPA Konsep Bagian Tumbuhan Dan Fungsinya di Kelas IV SD Kecil Terpencil Oguang Kecamatan Palasa Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Telah dilakukan penelitian dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Alat Peraga Asli pada Pembelajaran IPA Konsep Bagian Tumbuhan dan Fungsinya di Kelas IV SD Kecil Terpencil Oguang Kecamatan Palasa, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Subjek penelitian ini berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitn ini dilakukan dalam dua siklus, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data kualitatif didapatkan dari hasil observasi siswa dan guru, serta data kuantitatif yaitu data hasil belajar siswa. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh daya serap klasikal 57,5% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 43,75%. Presentase aktivitas siswa 52,5%, dan presentase aktivitas guru 59,09%. Pada siklus II diperoleh daya serap klasikal meningkat menjadi 85% dan ketuntasan belajar klasikal meningkat menjadi 87,5%. Presentase aktivitas siswa 90%, dan presentase aktivitas guru 93,18%, ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yaitu 80% maka dapat disimpulkan bahwa penerapan alat peraga asli dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bagian tumbuhan dan fungsinya di kelas IV SD Kecil Terpencil Oguang. Kata Kunci: Hasil Belajar, Alat Peraga Asli, Bagian Tumbuhan dan Fungsinya I. PENDAHULUAN Keberhasilan pendidikan anak di sekolah merupakan harapan bagi setiap orang tua, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Keberhasilan anak sangat diharapkan mengingat mereka merupakan generasi yang akan meneruskan pembangunan bangsa di masa mendatang. Proses pendidikan di sekolah pada intinya adalah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Jadi dalam KBM seorang guru seharusnya menyiapkan segala sesuatunya agar kegiatan belajar mengajar menjadi bermakna di mata siswa. Hal di atas dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang ada di sekolah, bahkan bila dipandang perlu guru dapat membuat sendiri alat peraga asli yang diperlukan, sehingga dalam pembelajaran IPA tidak 1

hanya penyampaian informasi saja melainkan harus diupayakan adanya suatu pembuktian atau percobaan. Seorang guru yang baik akan memperhatikan bagaimana cara belajar yang baik, yang dapat dipahami oleh siswa. Kenyataan yang diperoleh bahwa hasil pencapaian nilai mata pelajaran IPA belum optimal. Sebagai gambaran pada nilai mata pelajaran IPA di SDK. T. Oguang tempat penulis mengadakan penelitian, khususnya nilai mata pelajaran IPA kelas IV belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 65 di sekolah tersebut.. Sehubungan dengan kenyataan tersebut perlu dikembangkan usaha perbaikan yang salah satunya adalah peningkatan kualitas proses belajar mengajar di kelas, yakni melalui pembelajaran yang menggunakan alat peraga asli yang tepat dan melibatkan siswa secara langsung dalam penggunaannya, sebab dengan melibatkan siswa secara aktif akan lebih berkesan dan bermakna dihati siswa sekaligus dapat mendorong siswa lebih kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan mengajarnya guru harus menjadi mediator dan fasilitator yang baik, agar peserta didik dapat berperan aktif mengikuti pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, jelas sekali bahwa penggunaan alat peraga asli dalam pembelajaran sangat diperlukan agar siswa termotivasi dalam belajar. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Alat Peraga Asli Pada Pembelajaran IPA Konsep Bagian Tumbuhan dan Fungsinya di Kelas IV SD Kecil. Terpencil Oguang. II. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan menggunakan siklus model Kurt Lewin yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart (Depdiknas, 2003 : 19) yaitu meliputi 4 tahap: (1) perencanaan (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Kecil Terpencil Oguang Kecamatan palasa. Yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 16 orang mengikuti pelajaran IPA semester ganjil tahun ajaran 2013 / 2014. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah jenis data kualiatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap yaitu: 2

tes, observasi dan wawancara. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (Depdiknas 2004:20) DSI (daya serap individu) = Jumlah skor yang diperoleh siswa Jumlah skor maksimal seluruh soal x 100% Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65 %. Analisis data untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut (Depdiknas 2004: 20). KBK (ketuntasan belajar klasikal) = Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah siswa seluruhnya x 100% Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika rata-rata 80 % siswa telah tuntas secara individu. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui daya serap klasikal atau daya serap secara keseluruhan digunakan rumus sebagai berikut : Depdiknas, (2004: 20). DSK (daya serap klasikal) = Jumlah skor total peserta Jumlah skor ideal seluruh tes x 100% Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap klasikal sekurangkurangnya 65%. Data kualitatif diperoleh dari observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa berupa data hasil observasi. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1). Mereduksi data, 2). Penyajian data dan 3. Verifikasi data atau menyimpulkan data. Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana kedalam tabel, sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan terhadap kegiatan pembelajaran. Kesimpulan merupakan hasil penafsiran arti atau makna data dalam bentuk penjelasan atau pernyataan kalimat yang singkat dan jelas tapi mempunyai makna 3

yang jelas. Pernyataan yang dimaksud ada lima kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Analisis data hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dapat dihitung presentase rata-rata dengan rumus sebagai berikut : Presentase Nilai Rata-rata (NR) = Jumlah skor yang diperoleh siswa Jumlah skor maksimal x 100% Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan sebagai berikut Depdiknas, (2003: 78): 90% NR 100% : Sangat baik 90% NR < 80% : Baik 80% NR < 70% : Cukup 70% NR < 60% : Kurang 0% NR < 60% : Sangat Kurang III. HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti melakukan penelitian dimulai dari kegiatan pratindakan sampai berlanjut pada siklus I dan siklus II yang dilaksanakan sebanyak (4) kali pertemuan, yaitu (2) kali pertemuan pada siklus I dan (2) kali pertemuan pada siklus II. Tabel 1. Analisis Hasil Tes Tindakan Hasil Penelitian No Aspek Pratindakan Siklus I Siklus II Selisih Siklus I, II 1 Jumlah Siswa 16 16 16 0 2 Skor Terendah 40 45 60 10 3 Skor Tertinggi 70 80 100 20 4 Siswa yang Tuntas 4 7 14 7 5 Siswa Yang Tidak Tuntas 12 9 2 7 6 Presentase Daya Serap Klasikal 7 Presentase Ketuntasan Klasikal 49,4% 57,5% 85% 27,5% 25% 43,75% 87,5% 43,75% 4

Pratindakan Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 Kegiatan pembelajaran pratindakan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 6 Mei 2014. Pratindakan merupakan pembelajaran yang dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan penerapan alat peraga asli. Data hasil evaluasi kegiatan pratindakan dari 16 jumlah siswa, tuntas belajar 4 orang dengan presentase 25%, Secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena belum mencapai 80% ketuntasan sesuai standar yang ditetepkan. Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan (2) kali pertemuan yaitu (1) kali pertemuan kegiatan belajar mengajar dan (1) kali pertemuan pemberian evaluasi dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir tindakan pembelajaran siklus I dari 16 jumlah siswa yang tuntas belajar 7 orang, dan tidak tuntas belajar 9 orang, presentase siswa tuntas klasikal 43,75%, dan presentase daya serap klasikal 57,5% Hasil Penelitian Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama halnya siklus I, dilakukan (2) kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama KBM pada tanggal 17 Juni 2014 sedangkan pertemuan kedua pemberian tes hasil belajar pada tanggal 24 Juni 2014 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk tiap kali pertemuan. Hasil evaluasi pada akhir tindakan pembelajaran siklus II, Siswa yang tuntas belajar 14 orang, dan tidak tuntas belajar 2 orang. Presentase ketuntasan klasikal meningkat 87,5%. 5 dan telah melampaui ketuntasan secara klasikal dengan standar ketuntasan yaitu 80%, sehingga tindakan pembelajaran ini cukup sampai pada disiklus II. Hasil Observasi Tindakan pada KBM Siklus I dan II Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru dilakukan dengan mengisi lembar observasi pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan presentasenya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Observasi Pada KBM Siklus I dan II Aktivitas (%) No Kegiatan Siswa Guru Kategori 1 Siklus I 52,5% 59,09 Sangat Kurang

2 Siklus II 90% 93,18% Sangat Baik Selisih Peningkatan 37.5% 34,09% - Hasil Observasi Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada tindakan siklus I menunjukkan bahwa presentase siswa hanya mencapai 52,5 %, taraf keberhasilan menurut pengamatan berada dalam kategori Sangat kurang, sedangkan observasiaktivitas siswa pada tindakan siklus II persentasinya meningkat menjadi 90%, dan menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik. Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I selama kegiatan belajar mengajar berlangsung maka dapat diperoleh hasil refleksi sebagai berikut: (1) Dalam menyampaikan materi dan menerapan alat peraga asli pada siswa belum optimal, (2) Keaktifan siswa dalam pembelajaran masih sangat kurang Hasil Observasi Tindakan Siklus II Pada hasil observasi aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran bahwa hasil observasi guru siklus I menunjukan presentase 59,09%, taraf keberhasilan aktivitas guru menurut pengamatan sangat kurang. Sedangkan hasil observasi guru pada siklus II, presentase skor diperoleh 93,18%, dan berada pada kategori sangat baik. Refleksi Siklus II Dari hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh hasil refleksi sebagai berikut: (1) Penyampaian materi oleh guru dalam penerapan alat peraga asli pada siswa telah maksimal (2) Keaktifan siswa dalam pembelajaran sudah optimal (3) Dalam proses pembelajaran berlangsung siswa telah memperhatikan dan seluruhnya memahami informasi yang telah disampaikan oleh guru 6

(4) Disebabkan hasil presentase ketuntasan belajar klasikal telah melampaui standar ketuntasan 80% sesuai dengan indikator yang ditentukan maka tindakan penelitian hanya dilaksanakan sampai pada siklus II. Pembahasan Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam pendahuluan adalah mencapaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan mengaitkan kembali tentang pengetahuan prasyarat. Penyampaian tujuan pembelajaran kepada siswa bertujuan agar siswa mengetahui arah kegiatan pembelajaran sehingga memungkinkan tercapainya hasil belajar yang optimal. Pemberian motivasi kepada siswa dapat menarik perhatian mereka pada materi pembelajaran, sekaligus menjadikan siswa lebih bergairah dan lebih siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, pada siklus I, yang telah diuraikan di atas, menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar belangsung, hanya diperoleh presentase 52.5% sedangkan hasil observasi aktivitas guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh presentase hanya mencapai 59,09%, menyebabkan penelitian tindakan pada siklus I belum mencapai standar ketuntasan. Siswa yang belum tuntas disebabkan aktivitas belajar siswa kurang aktif, seperti mengajukan dan menjawab pertanyaan, pada siklus I ini belum terjadi aktivitas kerjasama dalam kelompok. Selain disebabkan oleh aktivitas siswa yang belum efektif, rendahnya hasil belajar dapat pula disebabkan oleh aktivitas guru. Seperti aktivitas guru pada siklus I masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, seperti memotivai siswa untuk aktif dalam pembelajaran masih kurang. Selain beberapa hal di atas yang menyebabkan siswa tidak tuntas dapat juga dipengaruhi faktor lain yang tidak masuk dalam kriteria penelitian ini, seperti dikemukakan oleh Munadi Rusman (2012 : 124), faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya diantaranya kecerdasan, intelegensi, bakat, minat dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar diri seseorang tersebut antara lain keadaan lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah dan keadaan lingkungan masyarakat. Selain itu dapat pula dipengaruhi oleh faktor stimuli belajar yang mencakup panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berat 7

ringannya tugas. Faktor metode belajar yang mencakup kegiatan berlatih dan praktek, resitasi dalam belajar, dan penggunaan tes dalam belajar. Wasty Sumanto (1983: 107). Sedangkan menurut Muhibbinsyah (2008: 132). Ada tiga faktor pendekatan yang mempengaruhi belajar yaitu, pendekatan surface (Permukaan/bersifat lahiriah dan dipengaruhi faktor dari luar). Pendekatan deep (Mendalam/dan datang dari dalam diri individu), dan pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi/ambisi pribadi). Banyaknya siswa yang tidak tuntas, secara tidak langsung mempengaruhi presentase ketuntasan belajar klasikal yang hanya mencapai 43,75%. Melihat hasil siklus I, yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Oleh karena itu, dilakukan refleksi tindakan yang kemudian menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan siklus II. Siklus II guru lebih meningkatkan kinerjanya, memperbaiki kekurangan pada siklus I, sehingga pada siklus ini siswa semakin siap menerima pelajaran, semakin memperhatikan informasi yang disampaikan, sehingga intensitas menjawab pertanyaan guru sudah lebih aktif dalam diskusi. Adanya peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa pada siklus ini berpengaruh langsung pada hasil belajar siswa, dimana skor tertinggi mencapai nilai 100 oleh 5 orang siswa dan skor terendah 60 oleh 2 orang siswa. Meskipun masih terdapat siswa memperoleh nilai terendah akan tetapi sudah memenuhi standar ketuntasan yang telah ditetapkan sehingga pada siklus II ini semua siswa dinyatakan tuntas. Dari aspek aktivitas siswa dan aktivitas guru pada siklus II dapat dikategorikan baik bahkan ada yang dinilai sangat baik, hal ini sangat berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada siklus ini, dimana persentase aktivitas belajar siswa mencapai 90% dan presentase aktivitas guru mencapai 93,18%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II, sehingga membuktikan penerapan alat peraga asli dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDKT Oguang. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 8

1. Penerapan alat peraga asli pada mata pelajaran IPA materi Bagian bagian Tumbuhan dan Fungsinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDKT Oguang. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian ketutasan yang ditunjang dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada setiap silkus, yaitu pada hasil analisis tes pratindakan diperoleh presentase daya serap klasikal 49,4% dan presentase belajar klasikan 25% sehingga dan berada pada kategori sangat kurang. Pada siklus I presentase daya serap klasikal 57,5% sedangkan presentase ketuntasan belajar diperoleh 43,75% hal ini sudah mengalami peningkatan, namun masih berada pada kategori sangat kurang, sehingga peneliti melanjutkan pada siklus II dan mengalami peningkatan yang diperoleh presentase daya serap klasikal 85% sedangkan presentase ketuntasan klasikal 87,5% sehingga hasilnya berada pada kategori baik. 2. Aktivitas belajar siswa pada siklus I, hanya diperoleh presentase 52,5%, dan aktivitas guru hanya diperoleh presentase 59,09% sehingga hasilnya berada pada kategori masih sangat kurang. Pada siklus II, mengalami peningkatan dengan presentase daya serap klasikal mencapai 85% sedangkan presentase ketuntasan klasikal mencapai 87,5%. Aktivitas belajar siswa 90% dan aktivitas guru 93,18%, dan berada pada kategori sangat baik. Saran (1) Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menetapkan media pembelajaran agar proses pembelajaran dapat lebih bermakna. (2) Guru diharapkan kiranya dapat menerapkan media alat peraga asli pada mata pelajaran IPA DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. (2003). Kriteria Taraf Keberhasilan. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. (2004). Penilaian. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional. Muhibbinsyah. (2008). Psikologi Pendidikan. http//www.menurutparaahli (27 November 2014). Rusman, M. (2012). Hal yang mempengaruhi hasil belajar. http://www.menurutparaahli (09-November 2014). 9

Sumanto.W. (1983). Faktor yang mempengaruhi hasil belajar. http//www.menurutparaahli (27 November 2014) 10