BAB 2 METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisa kuantitatif, engan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. 2.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) yang berada di Jln. Dr.A.Sofyan No.1Kampus USU Medan 20155. 2.3 Populasi dan Sampel. 2.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek maupun subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:90). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/I FISIP USU angkatan 2010 yang merupakan pelanggan Telkomsel yang menggunakan pelayanan jasa Telkomsel Flash. Adapun alasan peneliti memilih mahasiswa angkatan 2010 karena mahasiswa pada angkatan ini masih aktif menjalankan perkuliahan sehingga
mudah untuk ditemui di lokasi penelitian, selain itu disebabkan juga terlalu besarnya populasi apabila diambil dari semua angkatan mahasiswa/i FISIPakan menyulitkan dalam pengambilan sampel dan dapat mengurangi keefisienan waktu penelitian. Tabel 2.1 Jumlah Mahasiswa/I S- 1 Reguler dan D- III FISIP USU yang Aktif Angkatan 2010 Departemen/ Jurusan Jumlah Mahasiswa Antropologi 68 Ilmu Komunikasi 134 Ilmu Administrasi Negara 104 Ilmu Kesejahteraan Sosial 90 Sosiologi 87 Ilmu Politik 94 Ilmu Administrasi Bisnis 110 D- III Administrasi Perpajak 125 Total Populasi 812 Sumber : www.sia.usu.ac.id per 19 Maret 2013 2.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan data tertentu. Di dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Sampling Insidental. Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang
kebetulan itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,2005:96). Dalam hal ini sampel dianggap representatif dengan memiliki strata yang sama dalam memberikan jawaban yang diberikan. Mengutip dari pendapat Arikunto yang mengatakan bahwa apabila populasi kurang dari 100 orang maka sampel dapat diambil secara keseluruhan, sedangkan populasi di atas 100 orang maka sampel diambil 10%-15% atau 20%- 25% dari populasi. Untuk menentukan jumlah sampel rumus yang digunakan rumus Slovin dari Husein Umar (2004, hal. 78) yaitu: n N 1 Ne 2 Dimana : n N e = Ukuran sampel = Ukuran Populasi = Tingkat kesalahan penarikan sampel : 10% dan tingkat kepercayaan : 90%. Jumlah mahasiswa/i angkatan 2010 aktif FISIP USU Maret 2013 adalah 812 orang, sehingga berdasarkan rumus Slovin jumlah sampelnya adalah : n 812 2 1 812 (0.1) = 89 orang.
2.4 Teknik Pengumpulan Data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi dan jenis sumbernya, yaitu: 1. Pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrument sebagai berikut: a. Metode angket (kuesioner), yaitu pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban. b. Metode observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian. 2. Pengumpulan data sekunder, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menelaah sejumlah buku, karya ilmiah, dan dokumen/ arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. a. Studi dokumentasi yaitu mempelajari dokumen-dokumen yang ada dalam perusahaan tentang sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi serta jumlah pegawai yang ada diperusahaan. b. Penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, dokumen, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian.
2.5 Teknik Pengukuran Skor Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan skor yang digunakan adalah teknik skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari setiap item instrument mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative (Sugiyono, 2005:107). Adapun skor pada setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk pilihan jawaban ke-1 diberi nilai / skor 5 2. Untuk pilihan jawaban ke-2 diberi nilai / skor 4 3. Untuk pilihan jawaban ke-3 diberi nilai / skor 3 4. Untuk pilihan jawaban ke-4 diberi nilai / skor 2 5. Untuk pilihan jawaban ke-5 diberi nilai / skor 1 Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, atau rendah, maka ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut: SKOR TERTINGGI - SKOR TERENDAH BANYAKNYA BILANGAN Maka diperoleh angka 5-1 = 0,8 5 Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel, yaitu :
a. Skor untuk kategori Sangat tinggi = 4,21 5,00 b. Skor untuk kategori Tinggi = 3,41 4,20 c. Skor untuk kategori Sedang = 2,61 3,40 d. Skor untuk kategori Rendah = 1,81 2,60 e. Skor untuk kategori Sangat Rendah = 1,00 1,80 2.6 Uji Coba Instrumen Penelitian 2.6.1 Uji Validitas Validitas sebuah tes menunjukkan sejauhmana instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, Duwi (2011). Uji coba dilakukan terhadap 30 orang responden dengan menggunakan metode Corrected item-total correlation. Metode ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total item dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). 2.6.2 Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Suatu instrumen akan reliabel apabila instrumen tersebut dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. Pengujiannya dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Variabel dikatakan reliabel jika nilai r Alpha Cronbach > 0,6, (Duwi, 2011).
2.7 Teknik Analisa Data Data yang diperoleh dari suatu penelitian harus dianalisis terlebih dahulu secara benar agar dapat ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode analisis regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS 19.0 yang merupakan salah satu paket program komputer yang digunakan dalam mengolah data statistik. Model persamaan regresi untuk menguji formulasi sebagai berikut : keterangan : Y = a1 + bx +e Y a b X e = Perbedaan Kepemimpinan = Konstan = Koefisien regresi = Kualitas Pelayanan = error (tingkat kesalahan) 2.7.1 Statistik deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data (Duwi, 2011). Statistik deskriptif memberikan gambaran/ deskripstif tentang jawaban para responden atas kuesioner yang diberikan untuk setiap variabel penelitian).
2.7.2 Uji Asumsi klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal. Model regresi yaang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati data normal. Uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik dengan melihat grafik histogram atau normal probability. Jika grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, artinya titik puncak kurva berada di titik nol (0) pada sumbu X maka model regresi memenuhi syarat normalitas, begitu juga bila sebaliknya. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang lebih handal dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residul akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residul normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. (Ghozali, 2002 dalam Zulaikha 2008). Pengujian normalitas data juga dilakukan menggunakan alat uji statistik, yaitu alat statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Duwi, 2011). c. Uji Autokorelasi Uji autokerelasi digunakan untuk menguji apakah model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah yang tidak adanya masalah autokorelasi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) (Duwi, 2011). Pengambilan keputusan pada uji Durbin Watson sebagai berikut : - Du<dw<4-du maka Ho diterima artinya tidak terjadi autokorelasi - Dw<dl atau dw>4-dl maka Ho ditolak artinya terjadi autokorelasi. 2.7.3 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana untuk melihat pengaruh satu variabel independen (X) terhadap satu variabel dependen (Y). Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen yaitu kualitas pelayanan jasa berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. (Duwi, 2011). a. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Pengujian koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Kofisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0 < R 2 < 1). Jika R 2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar
terhadap variabel terikat (Y) Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). b. Uji t Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian : Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak