ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE DI SDN 38 API-API PESISIR SELATAN OLEH LUSI RATNA SARI NPM: 1210013411016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016
HALAMAN PERSETUJUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE DI SDN 38 API-API PESISIR SELATAN OLEH LUSI RATNA SARI NPM: 1210013411016 Artikel ini berdasarkan Skripsi yang berjudul PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARANIMPROVE DI SDN 38 API-API PESISIR SELATAN untuk persyaratan wisuda Agustus 2016. Menyetujui: Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gusmaweti, M.Si Dra.Hj. Zulfa Amrina, M.Pd
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE DI SDN 38 API-API PESISIR SELATAN Lusi Ratna Sari 1, Gusmaweti 1,Zulfa Amrina 1 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email: lussiratnasarii@gmail.com Abstract This research is motivated by the lack of skills in asking questions and learning outcomes of fourth grade students in learning science at SDN 38 Api-Api Pesisir Selatan. The purpose of this study was to describe the questioning skills and student learning outcomes in learning science by using model Improve fourth grade SDN 38 Api-Api Pesisir Selatan. This research is a classroom action research conducted in two cycles, each cycle consisting of two meetings and one final exam cycle, the subject of this study fourth grade students who totaled 15 people. The instruments used were observation sheet teacher learning activity, ask students the skills of observation sheets and sheets final test cycle. Results of research conducted showed an increased questioning skills of students in learning science by using model Improv. Based on the observation skills of asking students in the first cycle with several levels, namely the skills to ask the knowledge level reached 51.10%, questioning skills level of understanding reached 51.11%, questioning skills application level reached 54.43% with the criteria a little while in the second cycle skills asks the knowledge level reached 71.10%, questioning skills level of understanding reached 73.32%, questioning skills application level reached 76.66% a lot. While the rate of cognitive learning outcomes completeness first cycle (26.66%) with an average of 63 criteria have not yet reached KKM, at the second cycle level cognitive mastery learning outcomes reached (73.33%) with an average of 77.86 with the criteria already reached KKM. From this research, it was concluded skills in asking questions and learning outcomes of students in learning science can be enhanced by using modelimprove. Keywords: Keywords: IPA,inquiry skills,learning Outcomes, Improve Learning Model Pendahuluan Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan dan dipelajari di Sekolah Dasar (SD), mulai dari kelas I sampai kelas VI.IPA juga merupakan suatu mata pelajaran yang dapat melatih dan memberikan kesempatan berfikir kritis dan objektif kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar dapat menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup agar siswa mempelajari dan memahami alam semesta.. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar (SD) merupakan kumpulan pengetahuan yang
diperoleh tidak hanya berupa produk saja akan tetapi juga mencakup pengetahuan seperti keterampilan dalam melaksanakan penyelidikan ilmiah. Proses ilmiah yang dimaksud misalnya melakukan pengamatan eksperimen dan analisis yang bersifat rasional. Menurut Susanto (2013:167) menyatakan, IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan peneliti di kelas IV Siswa 38 Api-api pada tanggal 21-28 Januari 2016.Tidak ada keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, ditunjukkan dengan adanya 2 sampai 4 siswa saja yang bertanya pada saat guru memberikan penjelasan materi.kurangnya keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat atau gagasan dengan pertanyaan pada tingkat pemahaman dan penerapan, terlihat dari pengungkapan siswa yang masih ragu-ragu dalam berpendapat atau bertanya. Siswa tidak berani menunjukkan hasil pekerjaannya, ditunjukkan dengan adanya 2 sampai 4 siswa saja yang mau mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan mengerjakan di depan. Tidak sedikit siswa yang memiliki kemampuan daya analisis rendah dalam menjawab soal. memperhatikan memberikan pertanyaan dan berdasarkan indikator yang telah di buat. Pertanyaan yang disajikan guru diarahkan dan ditujukan pada pelajaran yang memiliki informasi yang relevan dengan materi pelajaran bertujuan untuk membantu siswa mencapai tujuan pelajaran yang telah diterapkan. Berdasarkan hasil UH 1 semester I tahunajaran 2015/2016 terlihatbelum optimal danbanyaksiswa yang belummencapaistandarkriteriadiketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas IV SDN 38 Api- Api 68,2. Nilai terendah pada mata pelajaran IPA adalah 60.Sementara itu, nilai tertinggi pada mata pelajaran IPA adalah 80. Dari 15 orang siswa, masih 9 orang nilai UTS mata pelajaran IPA tidak mencapai (KKM) yang ditetapkan. Dari 15 orang siswa hanya 6 orang yang mendapat nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), nilai KKM yang ditetapkan di SDN 38 Api-Api adalah 70. Menurut Parera (1983:21) Keterampilan adalah suatu proses fisikal, emosional dan intelektual. Keterampilan biasanya dikembangkan lewat praktek dan latihan dan mempunyai beberapa keterampilan bawahan yang dapat dicirikan dan dipraktekaan secara terpisah. Menurut Asril (2010:81) menyatakan Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal.
Hasil belajar Hamalik (2007:30) adalah: adalah tingkah lakuyang timbul, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pertanyaan baru, perubahan dalam tahap kebiasaan keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sikap sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan /ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya disebut kognitif tingkat tinggi. pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting. Menurut Kemp ( Istarani, 2012:1), Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.dengan menggunakan model yang bervariasi dalam proses pembelajaran, akan dapat mengurangi rasa jenuh siswa terhadap pembelajaran dan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bertanya. Peneliti ingin menggunakan modelimprove dalam pembelajaran IPA.Menurut Mevarech dan Kramarsky (Huda 2014:254), menyatakan improve adalah salah satu strategi pembelajaran yang didasarkan pada teori kognisi dan metakognisi sosial yang dibagi dalam kelompok secara heterogen.improve merupakan akronim yang mempresntasikan semua tahap dalam strategi ini yaitu Introducing New Concep,Metacognitif guestion,praticing,reviewning and Reducingdifficulties,Obtaining Mastery.Verification,Enrichment. Metodologi Penelitian A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian Tindaka Kelas (PTK) dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan pada siswa kelas IV di SDN 38 Api-Api.Alasan peneliti memilih SDN 38 Api-Api Kec.Bayang sebagai tempat penelitian. Karena peneliti termotivasi untuk melaksanakan penelitian disebabkan siswa masih malu bertanya didalam pembelajaran. 2. Subjek Penelitian
Dalampenelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 38 Api-Apiyang terdaftar pada semester 1tahun ajaran 2015/2016.Subjek penelitian berjumlah 15 orang yang terdiri laki laki terdiri dari 6 orang dan perempuan terdiri dari 9 orang 3. Waktu Penelitian Penelitian inidilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016, terhitung dari waktu perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 dan 21 April dan tes akhir siklus I pada tanggal 25 April 2016. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 April dan 2 Mai dan tes akhir siklus II pada tanggal 5 Mai 2016. C. Prosedur Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengacu pada desain Arikunto dkk. (20 10:16) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan dan refleksi. Ada empat tahap prosedur penelitian yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. a. Perencanaan Tahap perencanaan meliputi tujuh kegiatan, yaitu: a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) b. Memilih buku pegangan c. Membuat media pembelajaran sesuai dengan materi d. Mempersiapkan materi, alat dan sumber pembelajaran e. lembar observasi kegiatan guru. f. lembar observasi keterampilan bertanya siswa g. Menyusun tes hasil belajar siswa b. Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan melalui. a. Peneliti melaksanakan pembelajaran IPA pada keterampilan bertanya didalam proses pembelajaran b. Tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam II siklus dan setiap siklus memiliki materi tersendiri berdasarkan KTSP Sekolah Dasar. Fokus tindakan ini pada setiap siklus menggunakan kegiatan diskusi didalam pembelajaran c. Pengamatan Pengamatandilaksanakanbersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dari rencana yang telah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil yang dikumpulkan melalui instrumen pengamatan yang dibuat oleh peneliti. d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi, yakni mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, dari hasil pengamatan yang didapat untuk kemudian ditafsirkan dan dianalisis sehingga dapat ditentukan apakah perlu tindakan lanjutan atau tidak. Dalam proses pengkajian data ini, peneliti juga melibatkan pengamatan(observer) untuk membantu, seperti pada tahap observasi, agar hasil refleksi dan evaluasinya lebih baik. Dengan suatu refleksi yang baik dan terencana, akan ada masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan tindakan selanjutnya (revisi tindakan). D. Indikator Keberhasilan Penelitian ini berhasil apabila indikatorpada motivasi siswa meningkat yaitu: 1. Keterampilan bertanya tingkat pengetahuan siswa meningkat pada pembelajaran IPA menjadi 71,10% dengan model pembelajaran Improve di SDN 38 Api-Api. 2. Keterampilan bertanya tingkat pemahaman siswa meningkat pada pembelajaran IPA menjadi 73,32% dengan model pembelajaran Improve di SDN 38 Api-Api 3. Keterampilan bertanya tingkat penerapan siswa meningkat pada pembelajaran IPA menjadi 76,66% dengan model pembelajaran Improve di SDN 38 Api-Api 4. Aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajara IPA meningkat menjadi 75% dengan model pembelajaran Improve di SD 38 Api-Api 5. Rata-rata hasil belajar tingkat kognitif pada pembelajaran IPA meningkat dari 68,2% menjadi 77,5% dengan model pembelajaran Improve di SDN 38 Api-Api. E. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Data kualitatif Peserta didik kelas IV SDN 38 Api- Api untuk mendapatkan data tentang keterampilan bertanya siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA. b. Data kuantitatif Nilai ulangan harian II pada mata pelajaran IPA Tahun Ajaran 2015/2016 pada Kelas IV di SDN 38 Api-Api. 2. Sumber Data Sumber data penelitian adalah proses pada keterampilan bertanya yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, perilaku guru dan siswa sewaktu pembelajaran. Sumber data penelitian ini diperoleh dari. a. Siswa
Untuk mendapatkan data yang akurat dan cermat tentang keterampilan bertanya siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar, maka siswa menjadi sumber data utama dalam penelitian. b. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi dari penerapan model ImproveDalam proses pembelajaran IPA SDN 38 Api-Api. F.Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Pada lembar observasi guru kelas IV ( observer I) yang akan diamati adalah cara guru memfasilitasi siswa mulai dari proses pembelajaran berlangsung sampai akhir pembelajaran, apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah direncanakan 2. Tes Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati dan melihat kemampuan siswa setelah selesai melakukan pembelajaran. Tes ini dilakukan dengan 2 cara, ada melakukan dengan cara lisan dan melakukan tulisan. G. Istrumen Penelitian 1. LembarObservasi Keterampilan BertanyaSiswa Lembar observasi keterampilan bertanya siswa berisi penilaian terhadap keaktifan siswa bertanya seperti bertanya tingkat pengetahuan, pemahaman, dan penerapan didalam pembelajaran IPA di SD 38 Api-Api 2. Lembar observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Dalam lembar observasi aktivitas guru, observer mengamati setiap aktivitas yang dilakukan oleh guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung. 3. Lembar Evaluasi Tes Hasil Belajar Tes yang diberikan kepada siswa berbentuk tes isian, tes digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi dalam kelas terutama pada butir penguasaan materi pelajaran siswa. H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Format Observasi Siswa a. Data observasi keterampilan bertanya siswa Hasil analisis dalam peningkatan keterampilan bertanya siswa dalam pembelajaran IPA melalui model improve pada kelas IV SDN 38 Api-Api dapat dikatakan berhasil apabila keterampilan bertanya siswa indikator keberhasilannya meningkat menjadi 70%, b. Data observasi aktivitas guru Analisisdatapengelolaan pembelajaran oleh guru adalah hasil observasi aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan di SDN38 Api-Api Pesisir Selatan, dengan
subjek Penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 15 orang siswa. Pengumpulan data Penelitian dilakukan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Improve yang dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 April dan21 April 2016, kemudian pada tanggal 25 April 2016diadakan tes hasil belajar pada siklus I berupa tes akhir siklus. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 28April dan 2 Mai 2016, kemudian pada tanggal 5Mai 2016 diadakan tes hasil belajar pada siklus II berupa tes akhir siklus Tabel 1 Persentase Rata-rata Keterampilan Bertanya Siswa dalam Pembelajaran IPA pada Siklus I dan Siklus II pembelajaran Improve yang dilaksanakan dapat meningkatkan keterampilan bertanya siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terlihatadanyapeningkatan rata-rata persentase untuk masing-masing indikatorketerampilan bertanya siswa dari siklus I ke siklus II yaitu: indikator pertanyaan pengetahuan mengalami peningkatan dari ( 51,10%) ke ( 71,10%), indikator pertanyaan tingkat pemahaman mengalami peningkatan dari (51,11%) ke (73,32%), indikator pertanyaan tingkat penerapan mengalami peningkatan dari (54,43%) ke (76,66%) Table 2 Persentase Aktivitas Guru dalam ProsesPelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II No Indikator keterampilan bertanya Rata-rata Persentase Siklus I Siklus II Ketera ngan Siklus Persentase I 69,44% II 80,55% 1. Pertanyaan tingkat pengetahuan 51,10 71,10 Baik 2. Pertanyaan tingkat pemahaman 51,11 73,32 Bagus 3. Pertanyaan Sangat tingkat 54,43 76,66 Bagus penerapan Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA melalui melalui model Hal ini terlihatadanyapeningkatan persentase aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajarandari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 69,44%dapat meningkat menjadi 80,55%Peningkatan aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran disebabkan guru sudah bisa melaksanakan pembelajaran IPA melalui model pembelajaranimprove.
Table 3 Ketuntasan Rata-rata Hasil Akhir(UH) Siswa pada Pembelajaran IPA Siklus I dan Siklus II Aspek Ketuntasan rata-rata Siklus I Siklus II Rata-rata Hasil Belajar Siswa 63 77,86 Rata-Rata 70,43 ketuntasan rata-rata hasil belajar tingkat kognitif dari siklus I (63) ke (77,86) terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 38 Api-Api. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terjadinya peningkatan keterampilan bertanya siswa kelas IV pada pembelajaran IPA di SDN 38 Api-Api. Hal ini terlihat dari rata-rata persentase keterampilan bertanya siswa tingkat pengetahuan pada siklus I sebesar (51,10%) meningkat pada siklus II sebesar (71,10%). 2. Terjadinya peningkatan keterampilan bertanya siswa kelas IV pada pembelajaran IPA di SDN 38 Api-Api. Hal ini terlihat dari rata-rata persentase keterampilan bertanya siswa tingkat pemahaman pada siklus I sebesar (51,11%) meningkat pada siklus II sebesar (73,32%). 3. Terjadinya peningkatan keterampilan bertanya siswa kelas IV pada pembelajaran IPA di SDN 38 Api-Api. Hal ini terlihat dari rata-rata persentase keterampilan bertanya siswa tingkat penerapan pada siklus I sebesar (54,33%) meningkat pada siklus II sebesar (76,66%). 4. Terjadinya peningkatan hasil belajar tingkat kognitif siswa kelas IV pada pembelajaran IPA di SDN 38 Api-Api. Hal ini terlihat dari ketuntasan ratarata pada siklus I (63) meningkat pada siklus II sebesar (77,86). B. Saran Bagi guru, pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Improve dapat dijadikan salah satu alternatif variasi dalam pelaksanaan pembelajaran. 1. Bagi siswa,diharapkan bertanya dalam mengikuti proses pembelajaran. 2. Untuk penelitian selanjutnya, agar pelaksanaan model pembelajaran Improve lebih efektif lagi. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Dkk. 2012.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asril, Zainal. 2010. Micro Teaching. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Huda,Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Istarani. 2012. 58 model pembelajaran novatif. Medan: Media Persada Parera, Jos Daniel. 1983. Keterampilan Bertanya dan Menjelaskan. Jakarta: Erlangga Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadanedia Group