HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MINAT METODE IVA DAN PAPSMEAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Feriana Tejawati 1, Ismarwati 2, Anjarwati 3 ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU USIA

ABSTRAK. Kata Kunci : pengetahuan, sikap pemeriksaan pap smear. Risa Putri Wulandari *), Masruroh **), Nova Hasani F ***)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI. Disusun Oleh : Iza Aina

HUBUNGAN PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN IVA ATAU PAP SMEAR

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA DEWASA AWAL DI DUSUN PLALANGAN DESA PLOSOWAHYU KECAMATAN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER LEHER RAHIM DI RW 7 DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT IBU UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DUSUN BATANG CILIK TAMBAKREJO TEMPEL SLEMAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

THE FACTORS RELATED TO KNOWLEDGE OF PAP SMEAR IN WOMEN OF CHILDBEARING AGE IN KEMUKIMAN LAMNGA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Novia Sari Yunita, Puji Lestari. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRACT

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

Oleh. Anin Nur Sholihah 1) dan Etik Sulistyorini 2) ABSTRAK. Kata kunci: Sikap, Minat, Kanker Serviks, Inpeksi Visual Asam Asetat, Wanita

PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA WANITA USIA SUBUR

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

DUKUNGAN SUAMI TERHADAP DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DUSUN NGASEM DESA TIMBULHARJO SEWON BANTUL TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

50 Pengaruh Penyuluhan Tentang Kanker Serviks...

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BIDAN MENGENAI TEKNIK INSPEKSI VISUAL ASETAT (IVA) DALAM SKRINING KANKER SERVIKS DI PUSKESMAS KOTA PADANG

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Andini Ania Sari

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal,

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER SERVIKS DI DESA PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG. ARTIKEL. Oleh : RATNA PUSPITA SARI NIM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

BAB I PENDAHULUAN. hingga 2030 meneruskan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA > 25 TAHUN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN TES PAPSMEAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI KELURAHAN KOTABARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA

SKRIPSI. Disusun Oleh: Lia Nurjana

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS (Studi di Dusun Sumoyono Desa Cukir Kec. Diwek Kab.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Anggia Puspita Wulansari

Sri Mularsih Dosen Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang ABSTRACT

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PADA IBU USIA TAHUN DI RW 02 KELURAHAN NGAMPILAN YOGYAKARTA 2010

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: AYU ADITYA WARDHANI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Badan Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. rahim yaitu adanya displasia/neoplasia intraepitel serviks (NIS). Penyakit kanker

BAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas

*Rina Mardiyana, Desi Tri Handayani *STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto ABSTRACT

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP ISTRI DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA DUKUHAGUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Rizki Aulia Nisa

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT PADA IBU-IBU DI RW 4 KRETEK ROWOKELE KEBUMEN 2013

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MINAT METODE IVA DAN PAPSMEAR PADA IBU-IBU PERKUMPULAN RT DI DUKUH GAMPING KIDUL AMBARKETAWANG GAMPING TAHUN 2013 Eka Prasetya Apriani, Suesti STIKES Aisyiyah Yogyakarta Abstrak: Pemeriksaan IVA dan Papsmear merupakan 2 hal yang sangat penting untuk mendeteksi adanya kanker serviks dikarenakan kanker serviks pada stadium dini belum mengeluhkan gejala apapun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan tentang kanker serviks dengan minat metode IVA dan Papsmear pada ibu-ibu perkumpulan RT di Dukuh Gamping Kidul Ambarketawang Gamping tahun 2013. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan tentang kanker serviks dalam kategori cukup yaitu sebanyak 29 responde (69%), minat terhadap metode IVA dan Papsmear adalah dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 40 responden (95,2%), serta besarnya nilai korelasi antara pengetahuan tentang kanker serviks dengan minat metode IVA dan Papsmear sebesar 0,541menunjukan hubungan antara variable pengetahuan kanker serviks dengan minat mnetode IVA dan Papsmear adalah positif. Kata kunci : Tingkat pengetahuan, IVA, Papsmear Abstract: : IVA examination and Pap Smear are 2 very important things for the detection of cervical cancer due to its difficulty to detect the symptoms at early stage. The purpose of the study is to determine the corelation between knowledge of cervical cancer and an interest toward method of IVA and Pap Smear in neighborhood women organization in Gamping Kidul Village, Ambarketawang, Gamping in 2013. The study carried out was a quantitative study with crosssectional approach. The study revealed that the knowledge of cervical cancer is in the satisfactory category which is as many as 29 respondents (69%), the interest in the IVA and Pap Smear method is in the high category by 40 respondents (95.2%), and the magnitude of the correlation between knowledge about cervical cancer and the interest in IVA and Pap Smear method of 0.541shows the relationship between the variables knowledge of cervical cancer with the interest in IVA and Pap Smear method is a positive one. Keywords : Level of knowledge, IVA, Pap Smear

PENDAHULUAN Salah satu penyakit yang dapat di cegah adalah kanker serviks. WHO mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker yang paling banyak di derita wanita diatas usia 18 tahun dan menempati peringkat teratas diantara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Kanker serviks ini menduduki urutan nomor 2 penyakit kanker di dunia setelah kanker payudara. Sementara itu di Negara berkembang masih menempati urutan teratas sebagai penyebab kematian akibat kanker usia reproduktif. Hampir 80% kasus berada di Negara berkembang. Di Indonesia setiap hari ditemukan 41 kasus baru dan 20 kematian sekaligus. (Rasjidi, 2008: 2) Menurut WHO negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia adalah Indonesia, salah satu penyebabnya adalah kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut, yaitu sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut. Di Indonesia setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, sekitar 8.000 kasus diantaranya berakhir dengan kematian. (Zulkoni, 2011: 19) Keterlambatan ditemukan kasus kanker serviks atau leher rahim disebabkan karena rendahnya cakupan deteksi dini atau screening, kunci keberhasilan program pengendalian kanker serviks tersebut adalah penapisan (screening) yang diikuti dengan pengobatan yang adekuat. Salah satu skrining kanker serviks yang cukup popular saat ini adalah metode IVA dan Pap smear. IVA dan Pap smear digunakan untuk mendeteksi kanker serviks yang di sebabkan oleh Human Papiloma Virus atau HPV (Rasjidi, 2010: 168). Dengan terdeteksinya kanker serviks secara dini dengan melakukan pemeriksaan Pap smear ataupun IVA maka akan memperoleh terapi penyelamat jiwa lebih awal namun jika tidak melakukan deteksi dini maka kondisi akan semakin parah dan sulit untuk disembuhkan bahkan diantaranya berakhir dengan kematian. (Evennett, 2004: 11) Meskipun Pap smear tidak mencegah kanker serviks, namun pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya perubahan perubahan yang bersifat prakanker. Apabila kelainan yang muncul langsung diterapi maka kanker biasanya tidak akan berkembang. Sehingga dengan melakukan suatu Pap smear dan berbagai terapi lanjutan yang anda perlukan, sebenarnya itu merupakan tindakan pencegahan terhadap kanker serviks. (Saraswati, 2010: 128) Upaya upaya yang dilakukan berupa tes Pap smear dan Inspeksi visual dengan asam asetat untuk menemukan lesi prakanker atau skrining sayangnya masih belum optimal. Sebelum tahun 1930 kanker serviks merupakan penyebab utama kematian skrining tes Pap smear. Namun, sayangnya hingga saat ini program skrining ini belum memasyarakat sehingga angka kejadian kanker serviks masih tetap tinggi. (Rasjidi, 2008: 2) Studi pendahuluan dilakukan pada pada 10 ibu-ibu berusia 20-55 tahun yang berkunjung di puskesmas Gamping I pada tanggal 21 februari 2013, sebanyak 6 ibu pernah mendengar mengenai penyakit kanker serviks dan 4 ibu mengatakan tidak pernah mendengar mengenai penyakit kanker serviks, sebanyak 2 ibu dari 10 ibu mengatakan mengetahui tentang pemeriksaan IVA dan 8 ibu mengatakan tidak mengetahui mengenai pemeriksaan IVA, sebanyak 2 ibu mengatakan tahu mengenai pemeriksaan Pap smear dan 8 ibu mengatakan tidak tahu mengenai pemeriksaan Pap smear, dari 10 ibu tersebut semuanya

mengatakan belum pernah melakukan pemeriksaan IVA ataupun Pap smear, 2 ibu mengatakan minat melakukan pemeriksaan IVA dan Pap smear atau menginginkan pemeriksaan IVA dan Pap smear namun tidak dalam waktu yang segera dan 8 ibu mengatakan tidak minat melakukan pemeriksaan IVA dan Pap smear karena takut terhadap hasil yang akan diterimanya nanti serta ketakutan terhadap alat- alat yang akan digunakan saat melakukan pemeriksaan IVA dan Pap smear. Dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan tentang kanker servik dengan minat metode IVA dan Pap smear pada ibu-ibu perkumpulan RT di dukuh Gamping Kidul Ambarketawang gamping tahun 2013. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah korelasional. Pada penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan tentang kanker servik dengan minat metode IVA dan Pap smear. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan waktu cross sectional. Jenis data dalam penelitian ini merupakan data primer. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan yang berebentuk formulir-formulir yang berisikan pertanyaan-pertanyaan (question) dan langsung diisi oleh responden sendiri. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, responden dalam penelitian ini adalah semua anggota kelompok ibu-ibu RT di Dukuh Gamping Kidul, Ambarketawang, Kecamatan Gamping yang berjumlah 44 Orang. Analisis deskriptif digunakan untuk menghitung frekuensi dan proporsi dari masing-masing kelompok dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk megetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang kanker servik dengan minat metode IVA dan Pap smear adalah uji statistik parametris untuk menguji hipotesis asosiatif (hubungan antar variabel) yaitu dengan teknik korelasi pearson product moment. Korelasi pearson product moment digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk interval (Sugiyono, 2010). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur Frekuensi % 25-30 tahun 6 14.3 31-35 tahun 3 7.1 36-40 tahun 15 35.7 41-45 tahun 12 28.6 46-50 tahun 6 14.3 Total 42 100.0 Berdasarkan Tabel 1 untuk diketahui bahwa ibu-ibu RT berumur 25 30 tahun sebanyak 6 orang atau 14,3%, yang berumur 31 35 tahun sebanyak 3 orang atau 7,1%, yang berumur 36 40 tahun sebanyak 15 orang atau 35,7%,

yang berumur 41 45 tahun sebanyak 12 orang atau 28,6% dan yang berumur 46 50 tahun sebanyak 6 orang atau 14,3%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 36 sampai 45 tahun. Ini menunjukkan bahwa ibu-ibu RT di Dukuh Gamping Kidul, Ambarketawang, Kecamatan Gamping masih dalam ketegori ibu-ibu muda dan produktif. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Frekuensi % SD 1 2.4 SMP 14 33.3 SMA 22 52.4 D III 1 2.4 S1 4 9.5 Total 42 100.0 Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui bahwa pendidikan ibu RT yang mempunyai pendidikan SD sebanyak 1 orang atau 2,4%, yang mempunyai pendidikan SMP sebanyak 14 orang atau 33,3%, yang mempunyai pendidikan SMA sebanyak 22 orang atau 52,4%, yang mempunyai pendidikan D III sebanyak 1 orang atau 2,4%, dan yang mempunyai pendidikan S1 sebanyak 4 orang atau 9,5%. Berdasarkan pendidikan ibu-ibu RT, sebagian besar adalah berpendidikan SMA, dan dilihat dari segi pendidikan responden sebagian besar mempunyai latar pendidikan yang cukup tinggi. Dengan latar pendidikan sekolah menengah atas, tentunya akan semakin mudah untuk diberi pengertian dan pengetahuan mengenai kanker serviks serta cara pencegahan dan pengobatannya. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi % PNS 2 4.8 Wiraswasta 18 42.9 Buruh 2 4.8 Ibu Rumah Tangga 20 47.6 Total 42 100.0 Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa ibu-ibu RT di Dukuh Gamping Kidul, Ambarketawang, Kecamatan Gamping yang mempunyai pekerjaan PNS sebanyak 2 orang atau 4,8%%, wiraswasta sebanyak 18 orang atau 42,9%, buruh sebanyak 2 orang atau 4,8%, dan ibu rumah tangga sebanyak 20 orang atau 47,6%. Berdasarkan pekerjaan ibu-ibu RT di Dukuh Gamping Kidul, Ambarketawang, Kecamatan Gamping, sebagian besar adalah ibu rumah tangga.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan tentang kanker serviks Kriteria Jumlah Persentase Kurang 2 4.8 Cukup 29 69.0 Baik 11 26.2 Total 42 100.0 Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 42 responden yang menjadi sampel, pengetahuan ibu-ibu tentang kanker serviks, sebanyak 2 orang atau 4,8% yang kategori kurang, yang masuk kategori cukup sebanyak 29 orang atau 69% dan yang mempunyai pengetahuan tentang kanker serviks baik sebanyak 11 orang atau 26,2%. Ini menunjukkan bahwa ibu-ibu RT di Dukuh Gamping Kidul, Ambarketawang, Kecamatan Gamping mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang kanker serviks. Pada variabel pengetahuan tentang kanker seviks didapatkan hasil bahwa jawaban yang paling banyak terdapat pada item 3 yaitu 42 orang yang menjawab benar atau keseluruhan responden menjawab benar dan jawaban paling sedikit pada item no 2 yaitu 2 orang yang menjawab benar. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Metode IVA dan Papsmear Kriteria Jumlah Persentase Kurang 0 0.0 Sedang 2 4.8 Tinggi 40 95.2 Total 42 100.0 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa tidak ada satu orang yang mempunyai minat kurang, sebanyak 2 orang atau 4,8% mempunyai minat sedang dan sebanyak 40 orang atau 95,2% mempunyai minat yang tinggi terhadap metode IVA dan Papsmear. Ini menunjukkan bahwa seluruh ibu-ibu RT di Dukuh Gamping Kidul, Ambarketawang, Kecamatan Gamping mempunyai minat yang tinggi terhadat metode IVA dan Papsmear. Pada variabel minat IVA didapatkan hasil bahwa jawaban yang paling banyak terdapat pada item 1,3,7,12,14 yaitu 42 orang yang menjawab benar atau keseluruhan responden menjawab benar dan jawaban paling sedikit pada item no 11 yaitu 36 orang yang menjawab benar. Pada variabel minat Papsmear didapatkan hasil bahwa jawaban yang paling banyak terdapat pada item 3,7,12,14 yaitu 42 orang yang menjawab benar atau keseluruhan responden menjawab benar dan jawaban paling sedikit pada item no 2,11 yaitu 37 orang yang menjawab benar.

Tabel 5. Tabulasi silang pengetahuan dan minat Minat Metode IVA dan Papsmear Pengetahuan Kanker Serviks Sedang Tinggi Total F % F % f % Kurang 1 2.4 1 2.4 2 4.8 Cukup 1 2.4 28 66.7 29 69.0 Baik 0 0.0 11 26.2 11 26.2 Total 2 4.8 40 95.2 42 100.0 Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa yang mempunyai pengetahuan kurang dan mempunyai minat sedang sebanyak 1 orang atau 2,4%, yang mempunyai pengetahuan kurang dan minat tinggi sebanyak 1 orang atau 2,4%, yang mempunyai pengetahuan cukup dan mempunyai minat sedang sebanyak 1 orang atau 2,4%, yang mempunyai pengetahuan cukup dan minatnya tinggi sebanyak 28 orang atau 66,7%, serta tidak ada yang mempunyai pengetahuan baik dan minat sedang serta responden yang mempunyai pengetahuan baik dan mempunyai minat tinggi sebanyak 11 orang atau 26,2%. Ini menunjukkan bahwa ibu-ibu RT sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup dan mempunyai minat yang tinggi terhadap metode IVA dan Papsmear. Berdasarkan hasil uji normalitas data yang dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari pengetahuan kanker serviks sebesar 0,065 dan nilai signifikansi dari minat metode IVA dan Papsmear sebesar 0,088. Nilai signifikansi kedua variabel lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Tabel 6. Hasil Korelasi Pearson Product Moment 1 2 1. Pengetahuan Kanker Serviks 1 0,541 2. Minat IVA & Papsmear - 1,00 ** correlation is signifikan at the 0.01 level Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai korelasi antara pengetahuan tentang kanker serviks dengan minat metode IVA dan Papsmear sebesar 0,541. Korelasi 0,541 menunjukkan hubungan antara variabel pengetahuan tentang kanker serviks dengan minat metode IVA dan Papsmear adalah positif, artinya jika pengetahuan tentang kanker serviks semakin baik maka minat metode IVA dan Papsmear akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya jika pengetahuan tentang kanker serviks rendah maka minat metode IVA dan Papsmear akan rendah juga. Nilai korelasi sebesar 0,541 berarti bahwa besarnya hubungan antara pengetahuan tentang kanker serviks dengan minat metode IVA dan Papsmear adalah sebesar 0,541 atau 54,1%, dan hubungan ini dapat digolongkan sedang. Nilai probabilitas sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa hubungan antara pengetahuan tentang kanker serviks dengan minat metode IVA dan Papsmear adalah signifikan. Artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang kanker serviks dengan

minat metode IVA dan Papsmear di Dukuh Gamping Kidul, Ambar Ketawan, Kecamatan Gamping. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 29 responden (69%) serta minat IVA dan papsmear masuk dalam kategori tinggi yaitu 40 responden (95,2%). Ini sesuai dengan penelitian Apriyanti aini tentang hubungan pengetahuan kanker serviks dengan perilaku pemeriksaan papsmear dengan hasil mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup yaitu dari 30 responden (54,5%) dan perilaku pemeriksaan papsmear tinggi yaitu 76,4% artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang tentang kanker serviks maka minat metode IVA dan Papsmear akan semakin tinggi. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003 : 121). Pengetahuan tentang kanker serviks dapat meningkatkan minat terhadap metode Iva dan Papsmear dikarenakan dengan pengetahuan yang bagus maka seseorang akan lebih peduli terhadap kesehatan dirinya sehingga ia akan mau untuk melakukan deteksi dini menggunakan metode IVA ataupu Papsmear. Pada penelitian yang dilakukan Septiani (2006) tentang pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan kanker serviks menunjukan hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu-ibu sebelum diberi penyuluhan sebesar 47,83% termasuk dalam kategori kurang namun setelah diberi penyuluhan maka berubah menjadi 74,50 yang termasuk dalam kategori cukup ini juga menunjukan bahwa penyuluhan dapat merubah atau meningkatkan pengetahuan seseorang tentang kanker serviks. Karena dengan tingkat pengetahuan yang tinggi maka akan merubah perilaku seseorang untuk melakukan pemeriksaan papsmear. Pada dasarnya minat Pap smear adalah suatu keinginan yang ditimbulkan diri sendiri terhadap pemeriksaan IVA dan Pap smear untuk deteksi dini terhadap kanker serviks. Jika minat seseorang rendah terhadap pemeriksaan IVA dan Pap smear maka ia tidak akan melakukan pemeriksaan tersebut namun apabila minat seseorang tinggi terhadap pemeriksaan IVA dan Pap smear maka ia akan melakukan pemeriksaan tersebut dengan kesenangan. (Hurlock, 2002: 217) Pada variabel pengetahuan tentang kanker seviks didapatkan hasil bahwa jawaban yang paling banyak terdapat pada item 3 yaitu 42 orang yang menjawab benar atau keseluruhan responden menjawab benar dan jawaban paling sedikit pada item no 2 yaitu 2 orang yang menjawab benar. Pada variabel minat IVA didapatkan hasil bahwa jawaban yang paling banyak terdapat pada item 1,3,7,12,14 yaitu 42 orang yang menjawab benar atau keseluruhan responden menjawab benar dan jawaban paling sedikit pada item no 11 yaitu 36 orang yang menjawab benar. Pada variabel minat Papsmear didapatkan hasil bahwa jawaban yang paling banyak terdapat pada item 3,7,12,14 yaitu 42 orang yang menjawab benar atau keseluruhan responden menjawab benar dan jawaban paling sedikit pada item no 2,11 yaitu 37 orang yang menjawab benar. Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson product moment, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang kanker serviks dengan

minat metode IVA dan Papsmear pada ibu-ibu perkumpulan RT di dukuh Gamping Kidul Ambarketawang gamping tahun 2013 yaitu 0,541. Tingkat pengetahuan ibu ibu tentang kanker serviks dapat mempengaruhi minat atau keinginan seseorang untuk melakukan metode pemeriksaan IVA dan Papsmear. Jika minat tersebut dilakukan maka akan memperoleh terapi penyelamat jiwa lebih awal namun jika minat tersebut tidak dilakukan maka kondisi akan semakin parah dan sulit untuk disembuhkan bahkan diantaranya berakhir dengan kematian SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian menunjukkan Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang kanker serviks dengan minat metode IVA dan Papsmear pada perkumpulan ibu-ibu RT di dukuh Gamping Kidul Ambarketawang Gamping tahun 2013 yaitu r = 0,571 atau p<0,05. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan agar ibu ibu aktif dalam mencari informasi tentang masalah kesehatan wanita khususnya kanker serviks untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta lebih menjaga dirinya dengan melakukan deteksi dini menggunakan metode IVA dan pap smear secara teratur. Bagi petugas kesehatan di Puskesmas Gamping Perlu upaya peningkatan pelayanan memeriksaan Papsmear yang ditujukan kepada wanita dengan sosial ekonomi rendah dengan mempermudah masyarakat untuk mengakses pelayanan Papsmear. Bagi institusi STIKES Aisyiyah Yogyakarta Penulis mengharapkan agar dapat diupayakan peningkatan pembelajaran mengenai kesehatan reproduksi khususnya mengenai kanker serviks, IVA dan Papsmear. Penulis mengharapkan bagi peneliti selanjutnya meneliti variable-variabel lain dengan metoode yang lain. DAFTAR PUSTAKA Aini, A. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Pemeriksaan Papsmear di Puskesmas Umbulharjo I Tahun 2012. Skripsi, DIV Kebidanan Aisyiyah Yogyakarta Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Diananda, R. 2008. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Kata Hati. Dikti. 2009 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. http://www.dikti.go.id [Diakses 6 maret 2013] Evennet, K. 2004. Pap smear Apa Yang Perlu Anda Ketahui. Jakarta: Arcan

Hadi, S. 2004. Statistik (jilid 1). Yogyakarta: Andi Hadist riwayat Bukhori. 2011. Majelis Penulis Majelis Ukhuwah penulis bersyariah. http://majelispenulis.blogspot.com [Diakses 25 April 2013] Hurlock. E. B. 2002. Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga Ghozali, I. 2006. Analisis Aplikasi Multivariate Denga Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro Lestadi, J. 2009. Sitologi Pap Smear. Jakarta: EGC. Maharani, S. 2009. Mengenal 13 Jenis Kanker Dan Pengobatanya. Yogyakarta: Kata Hati. Mubarak. I. W. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Notoatmodjo, S. 2003. Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Puspita, S. 2006. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Leher Rahim di Desa Maguoharjo Depok Sleman Tahun 2006. Skripsi, DIV Kebidanan Aisyiyah Yogyakarta Rasjidi, Imam. 2008. Manual Prakanker Serviks. Jakarta: CV Sagung Seto. 2009. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: PT Elek Media Komputindo. Seto. 2010. Epidemiologi kanker pada wanita. Jakarta: CV Sagung Romauli. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika. Sari, R. 2010. Hubungan Karakteristik Dengan Perilaku Papsmear Pada Ibu Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Kalsan Sleman Tahun 2010. KTI, DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Yogyakarta Saraswati, S. 2010. 52 Penyakit Perempuan. Yogyakarta: Kata Hati. Soehartono. 2002. Sitologi Vagina. Jakarta: Balai FKUI

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Tapan, Erik. 2005. Kanker, Antioksidan dan Terapi Komplementer. Jakarta: PT Elek Media Komputindo. Tribunnews. 2011. Inilah 11 Mitos dan Fakta Kanker Serviks. http://www.tribunnews.com [Diakses 25 April 2013] Widyastuti, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Firtamaya. Zulkoni. A. 2011. Parasitologi. Yogyakarta: Muha Medika