Pembaharuan energi, memanfaatkan energi alam yang melimpah luas menjadi sebuah energi alternatif yang akan dipakai di masa mendatang.

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci: Salter Duck, Pendulum, Wave Energy. I. PENDAHULUAN

Analisa Kinerja Bandul Vertikal dengan Model Plat pada PLTGL

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA)

Abstrak. 2. Tinjauan Pustaka

1 BAB I PENDAHULUAN. semakin berkurang. Kebutuhan energi yang meningkat turut mempengaruhi

MAKALAH SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika. Dosen Pengampu :

Lampiran 1. Draft Jurnal MODEL OWC SEBAGAI SEAWALL VERTIKAL UNTUK BANGUNAN PENAHAN EROSI PANTAI

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRACT...

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

STUDI PENERAPAN MULTI SALTER DUCK DI LAUT JAWA SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK

MAKALAH. Teknik Tenaga Listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Laut

Lely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi

Bab I. Pendahuluan. Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi)

KAJIAN POTENSI TENAGA GELOMBANG LAUT SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI PERAIRAN MALANG SELATAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : 7 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN SARANA BANTU NAVIGASI PELAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Salah satu potensi laut yang belum banyak diketahui oleh masyarakat adalah energi laut itu sendiri yaitu pada gelombang laut (ombak). Saat ini telah b

STUDI EKPERIMENTAL PENGARUH BENTUK PELAMPUNG PADA MEKANISME PLTGL METODE PELAMPUNG TERHADAP ENERGI LISTRIK YANG DIHASILKAN

BAB I PENDAHULUAN [REALISASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK] BAB I PENDAHULUAN

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ALTERNATIF PEMANFAATAN ENENRGI GELOMBANG SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT PESISIR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SOAL DINAMIKA ROTASI

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengalir melalui sungai-sungai. Ketinggian aliran sungai tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014

BAB II KAJIAN TEORI ENERGI GELOMBANG LAUT

Your logo. Bidang Studi : Marine Electrical And Automation System

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

BAB IV ANALISIS DATA LAPANGAN. Ananlisi ini menjadi salah satu sarana untuk mencari ilmu yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Pengaruh Perbandingan Rasio Inlet Dan Oulet Pada Tabung Reservoir Oscillating Water Column (Owc) Menggunakan Fluida Cair

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

STUDI POTENSI PEMANFAATAN ENERGI GELOMBANG LAUT SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI PERAIRAN PANTAI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA AHMAD HIMAWAN UMNA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pembangkit listrik tenaga ombak

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Antiremed Kelas 10 Fisika

PERSIAPAN UN FISIKA 2015 SMA NO SOAL JAWABAN 01 Perhatikan gambar berikut!

E =Fu... (1) F = ρav(v-u) BAB II TEORI DASAR. 2.1 Energi Angin. Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

Disusun Oleh : Fadel Akbar

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS

KAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

Kajian Teknis Sistem Konversi Pneumatis Energi Gelombang Laut Menggunakan Tanki Bertekanan Dan OWC (Oscillating Water Column)

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

USAHA, ENERGI & DAYA

Besaran Fisika pada Gerak Melingkar

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan mesin stirling. Mesin stirling yang digunakan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

1. BAB I PENDAHULUAN

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N

Studi Aplikasi Flywheel Energy Storage Untuk Meningkatkan Dan Menjaga Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

FISIKA XI SMA 3

FISIKA GERAK MELINGKAR BERATURAN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS LAUT BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

Riki Sanjaya 4210105022

Latar Belakang Laut mempunyai potensi sumber energi yang besar, sehingga layak untuk dikembangkan. Selain itu, energinya tersedia secara terus menerus (kontinue) dan ramah lingkungan (terbarukan). Potensi terbesar dari laut yang bisa dimanfaatkan adalah arus laut dan energi gelombangnya Secara umum, potensi energi laut dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : energi pasang surut air laut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy), dan energi panas laut (ocean thermal energy) Ada kirakira 8,000 80,000 TWh/yr atau 1 10 TW dari energi gelombang didalam seluruh samudra, dan di rerata masingmasing gelombang menghasilkan 10 50 kw

Perumusan Masalah 1. 2. 3. Bagaimana potensi sumber energi gelombang laut di dunia Bagaimana teknik konversi energi gelombang laut menjadi listrik Bagaimana kekurangan dan kelebihan teknik konversi energi gelombang menjadi listrik

1. 2. Pembaharuan energi, memanfaatkan energi alam yang melimpah luas menjadi sebuah energi alternatif yang akan dipakai di masa mendatang. Menganalisa apakah Indonesia dapat memanfaatkan konversi energi gelombang menjadi listrik

Manfaat 1. Membangun sebuah energi alternatif. 2. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yaitu minyak bumi, gas dan batu bara karena metode ini tidak menggunakan bahan bakar fosil.

GELOMBANG LAUT Definisi gelombang ombak Gelombang ombak adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut biasanya disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan memindahkan tenaganya ke permukaan perairan, menyebabkan riakriak, alunan/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang atau ombak.

Sumber energi gelombang laut dapat dimanfaatkan dengan mengetahui tinggi, panjang dan periode waktu gelombang. Untuk menangkap energi gelombang tersebut dapat dilakukan dengan tiga cara, menggunakan pelampung, kolom air yang berosilasi (oscillating water column), dan wave surge.

Proses pembentukan gelombang akibat hembusan angin

Ada dua tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifatsifatnya, yaitu: 1. Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave). 2. Gelombang perusak pantai (Destructive wave).

Gelombang pembentuk pantai

Gelombang perusak pantai

SALTER DUCK Pada tahun 1974 Salter memperkenalkan suatu konsep pengkonversi energi yang cukup unik. Konversi energi gelombang laut menjadi energi listrik. Salter duck mampu menghasilkan effisiensi sebesar 90% pada gelombang sinusiodal

SALTER DUCK

Alat Bantu Navigasi Navigasi adalah suatu proses mengendalikan gerakan alat angkutan baik di udara, di laut, atau sungai maupun di darat dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan lancar,aman dan efisien

Alat Bantu Navigasi Sistem navigasi di laut mencakup beberapa kegiatan pokok, antara lain: 1. 2. 3. 4. Menentukan tempat kedudukan (posisi), dimana kapal berada di permukaan bumi. Mempelajari serta menentukan rute/jalan yang harus ditempuh agar kapal dengan aman, cepat, selamat, dan efisien sampai ke tujuan. Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui sehingga jauhnya/jaraknya dapat ditentukan. Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh diketahui

Pelampung suar (Buoy) Pelampung suar adalah Sarana Bantu NavigasiPelayaran apung yang bersuar dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih 4 (empat) mil laut yang dapat membantu para navigator adanya bahaya/rintangan navigasi antara lain karang, air dangkal, gosong, kerangka kapal dan/atau untuk menunjukan perairan aman serta pemisah alur, dan dapat dipergunakan sebagai tanda batas wilayah negara.

Pelampung suar (Buoy)

PowerBuoy PowerBuoy adalah pembangkit listrik gelombang laut yang mengkonversi energy gelombang laut menjadi energy listrik. Dari sistematis pembangkit listriknya PowerBuoy dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Pembangkit PowerBuoy dengan generator putar 2. Pembangkit Power Buoy dengan generator linier

PowerBuoy PowerBuoy adalah pembangkit listrik gelombang laut yang mengkonversi energy gelombang laut menjadi energy listrik. Dari sistematis pembangkit listriknya PowerBuoy dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Pembangkit PowerBuoy dengan generator putar 2. Pembangkit Power Buoy dengan generator linier

1 Pembangkit Power Buoy dengan Generator putar. Pembangkit PowerBuoy dengan generator putar memiliki prinsip kerja berputar dengan pendulum yang sebagai rotornya dan generator yang sebagai stator. Permodelannya pada saat delombang laut atau angin menghantam PowerBouy maka PowerBouy tersebut mengalami kemiringan yang akan menyebabkan perputaran pendulum yang terdapat pada PowerBouy tersebut.

1 Pembangkit Power Buoy dengan Generator putar.

1 Pembangkit Power Buoy dengan Generator putar. Kelebihan dari PowerBuoy dengan generator putar ini dapat ditempatkan pada perairan yang dangkal seperti Selat Madura karena pendesainan tidak meninggi seperti PowerBuoy generator linear. Daya yang dihasilkan sangat besar.

2 Pembangkit Power Buoy dengan Generator Linier Pembangkitpembangkit dengan Generator linier sama halnya seperti pembangkitpembangkit berputar konvensional lainnya. Prinsip kerjanya mengkonversi energi mekanik menjadi energi elektris. Generator linear terdiri dari dua komponen utama yaitu Rotor yang bergerak dan stator merupakan bagian yang diam. Naik turunnya permukaan gelombang laut menyebabkan Rotor ikut bergerak naik turun, dengan gerakan ini menyebabkan terjadinya induksi antara Rotor dan Stator.

2 Pembangkit Power Buoy dengan Generator Linier

2 Pembangkit Power Buoy dengan Generator Linier kelemahannya terletak pada bentuk kontruksi dan desain yang harus benarbenar sesuai, tidak bisa di beli secara komersial dan biayanya akan lebih mahal. Dari segi desain Power Buoy dengan Generator linier membutuhkan sarat kedalaman laut yang dalam. Tinggi powerbuoy itu sendiri bisa mencapai 1520 meter sedangkan kedalam selat Madura hanya mencapai 3040 meter. Walaupun masih memiliki space sekitar 10 meter antara PowerBuoy dengan kedalaman selat Madura, namun kendala dari gelombang laut dan angin dapat menyebabkan kerusakan karena PowerBuoy dapat membentur dasar laut

2 Pembangkit Power Buoy dengan Generator Linier

Stabilitas Stabilitas adalah keseimbangan untuk kembali kepada kedudukan semula setelah mendapat senget (kemiringan) yang disebabkan oleh gayagaya dari luar (Rubianto, 1996). Sama dengan pendapat Wakidjo (1972), bahwa stabilitas merupakan kemampuan untuk menegak kembali sewaktu kapal menyenget oleh karena mendapatkan pengaruh luar, misalnya angin, ombak dan sebagainya.

Daya Pada Pelampung suar (Buoy) Dengan mengatahui karakter lampu buoy (tipe nyala) dapat diketahui daya buoy. Salah satu karakter yang dipilih adalah 0.5 sec + 4.5 sec (sesuai standart IALA) yang berarti 0.5 terang dan 4.5 gelap. Maka daya buoy yang dipelukan diperlukan pada buoy ialah 20 watt untuk satu buah lampu

Pada Pelampung suar (Buoy)

Kapasitas Minimum Battery Bouy yang direncankanan menyala pada malam hari yang selama 12 jam dari pukul 17.30 s.d 05.30 maka daya yang diperlukan adalah = P x t (Wh/hari) = 20 x 12 (waktu menyala lampu) = 240 Wh/hari

Kapasitas Minimum Battery Battery Rolls

Salter Duck Dimensi Radiu Lebar s (m) (m) 1.5 4.5 Sarat Air (m) 1 1.5 2 Luas Area 2.6041 4.4895 6.5021 1.025 12.011 20.707 29.99 Dimensi dan Geometri Salter Duck.

Gerakan pitching Salter Duck Dari hasil studi yang telah dilakukan pada salter duck pada gelombang laut dengan periode 4s, 6s dan 8s dan tinggi gelombang 0.1m, 0.5m, dan 1m. maka didapatkan grafik pitching dari anggukan Salter Duck

Pitching Salter Duck Picthing Salter Duck pada sarat ait 1.5m tinggi, gelombang 0.5mdan periode 4s

Pitching Salter Duck Hasil dari simulasi gerakan Pitching Salter Duck. Gelombang derajat Sarat air Periode Salter Duck radian frekuensi (1/T) 0.1 1 13.65 0.125 0.0733 7 0.5 1 13.23 0.128 0.0756 7 4 1 1 14.22 0.141 0.0703 8 6 0.1 1 13.45 0.125 0.0743 7 6 0.5 1 14.17 0.142 0.0706 8 6 1 1 8 0.1 1 13.65 0.124 0.0733 7 8 0.5 1 8 1 1 4 0.1 1.5 12.48 0.42 0.0801 24 4 0.5 1.5 12.48 0.43 0.0801 25 4 1 1.5 12.48 0.44 0.0801 25 6 0.1 1.5 14.67 0.41 0.0682 23 6 0.5 1.5 6 1 1.5 8 0.1 1.5 12.48 0.41 0.0801 23 periode tinggi 4 4 (1 rad =57.3) 8 0.5 1.5 8 1 1.5 4 0.1 2 14.23 0.19 0.0703 11 4 0.5 2 14.61 0.2 0.0684 11 4 1 2 14.81 0.2 0.0675 11 6 0.1 2 14.02 0.2 0.0713 11 6 0.5 2 14.47 0.2 0.0691 11 6 1 2 14.22 0.21 0.0703 12 8 0.1 2 14.22 0.2 0.0703 11 8 0.5 2 15.01 0.21 0.0666 12 8 1 2

Simulasi Pendulum Selanjutnya yaitu penentuan kemiringan pendulum pada Salter Duck dengan menggunakan geometri lempeng datar dengan keadaan miring 0<δ<90, sudut 90<δ<180, sudut 180<δ<270 dan sudut 270<δ<3 Geometri lempeng datar pada 0<δ<90 Geometri lempeng datar pada 90<δ<180

Simulasi Pendulum Geometri lempeng datar pada 0<δ<90 Geometri lempeng datar pada 90<δ<180

Simulasi Pendulum

Simulasi Pendulum 1. Frekuensi 1/12.48 dengan massa 5 kg dan lengan 0.8 m 2. Frekuensi 1/13.23 dengan massa 5 kg dan lengan 1.2 m 3. Frekuensi 1/13.23 dengan massa 10 kg dan lengan 0.8 m 4. Frekuensi 1/13.23 dengan massa 15 kg dan lengan 0.6 m 5. Frekuensi 1/13.45 dengan massa 5 kg dan lengan 1.2 m 6. Frekuensi 1/13.45 dengan massa 10 kg dan lengan 0.8 m 7. Frekuensi 1/13.45 dengan massa 15 kg dan lengan 0.6 m 8. Frekuensi 1/13.65 dengan massa 5 kg dan lengan 1.2 m 9. Frekuensi 1/13.65 dengan massa 10 kg dan lengan 0.8 m 10. Frekuensi 1/13.65 dengan massa 15 kg dan lengan 0.6 m 11. Frekuensi 1/14.02 dengan massa 5 kg dan lengan 1 m 12. Frekuensi 1/14.02 dengan massa 10 kg dan lengan 0.8 m 13. Frekuensi 1/14.17 dengan massa 5 kg dan lengan 1 m 14. Frekuensi 1/14.17 dengan massa 5 kg dan lengan 1.2 m 15. Frekuensi 1/14.17 dengan massa 10 kg dan lengan 1 m 16. Frekuensi 1/14.22 dengan massa 5 kg dan lengan 1 m 17. Frekuensi 1/14.22 dengan massa 5 kg dan lengan 1.2 m 18. Frekuensi 1/14.22 dengan massa 10 kg dan lengan 1 m 19. Frekuensi 1/14.47 dengan massa 5 kg dan lengan 1 m 20. Frekuensi 1/14.47 dengan massa 10 kg dan lengan 0.8 m 21. Frekuensi 1/14.61 dengan massa 5 kg dan lengan 1 m 22. Frekuensi 1/14.61 dengan massa 10 kg dan lengan 0.8 m 23. Frekuensi 1/14.67 dengan massa 5 kg dan lengan 0.8 m 24. Frekuensi 1/14.81 dengan massa 5 kg dan lengan 1 m 25. Frekuensi 1/14.81 dengan massa 10 kg dan lengan 0.8 m 26. Frekuensi 1/15.01 dengan massa 5 kg dan lengan 1 m 27. Frekuensi 1/15.01 dengan massa 10 kg dan lengan 0.6 m

Perhitungan Daya Putar Pendulum Dari hasil simulasi yang dilakukan didapatkan θ lintasan putar pendulum θ (rad) dan adalah kecepatan sudut (rad/s) pendulum. Besarnya daya putar pendulum didapatkan dari perhitungan : P =ω.τ dimana : (4.12) P = daya (watt) ω = kecepatan anguler (rad/s) τ = torsi (Nm)

Sedangkan untuk perhitungan torsi pendulum di dapatkan dari persamaan: τ =I.α τ = mr2. α dimana : (rad/s2) τ = torsi putar pendulum (Nm) m = massa pendulum (kg) r = lengan pendulum (m) α = Percepatan anguler pendulum

untuk mencari percepatan anguler dari perhitungan: dimana : α = Percepatan anguler pendulum (rad/s2) ω = Kecepatan anguler pendulum awal = Kecepatan anguler pendulum awal pada saat t t = waktu (s)

Daya yang didapat Periode Salter Duck (s) Massa (Kg) Lengan (m) Kecepatan Anguler (rad/s) Percepatan Anguler (rad/s2) Torsi (Nm) Power (watt) 12.48 13.32 13.32 13.32 13.45 13.45 13.45 13.65 13.65 13.65 14.02 14.02 14.17 14.17 5 5 10 15 5 10 15 5 10 15 5 10 5 5 0.8 1.2 0.8 0.6 1.2 0.8 0.6 1.2 0.8 0.6 1 0.6 1 1.2 60.9 41.98 34.8 69 51.12 47.66 49.58 25.27 31.44 30.08 56.33 57.1 35.25 46.51 0.61 0.42 0.35 0.69 0.51 0.48 0.5 0.25 0.31 0.3 0.56 0.57 0.35 0.47 1.95 3.02 2.23 3.73 3.68 3.05 2.68 1.82 2.01 1.62 2.82 2.06 1.76 3.35 118.68 126.89 77.51 257.09 188.15 145.37 132.74 45.98 63.26 48.86 158.65 117.37 62.13 155.75 14.17 10 1 81.8 0.82 8.18 669.12 14.22 14.22 14.47 14.47 14.61 14.61 5 5 5 10 5 10 1 1.2 1 0.8 1 0.8 35.67 44.92 47.32 10.66 14.58 80.87 0.36 0.45 0.47 0.11 0.15 0.81 1.78 3.23 2.37 0.68 0.73 5.18 63.62 145.28 111.96 7.27 10.63 418.56 14.67 5 0.8 9.19 0.09 0.29 2.7 14.81 14.81 15.01 15.01 5 10 5 10 1 0.8 1 0.6 38.28 43 53.9 54.06 0.38 0.43 0.54 0.54 1.91 2.75 2.7 1.95 73.27 118.34 145.26 105.21

Hasil perhitungan data diatas didapatkan daya rata yang didapatkan adalah ± 100 watt. Daya yang terbesar didapatkan pada Frekuensi Salter Duck 1/14.17 dengan massa pendulum 10 kg dan lengan pendulum 1 m. sedangkan daya yang terkecil pada Frekuensi Salter Duck 1/14.47 dengan massa pendulum 5 kg dan lengan pendulum 0.8 m

Data yang dipakai yaitu Frekuensi Salter Duck 1/14.47 dengan massa pendulum 5 kg dan lengan pendulum 0.8 m. Perjam=60 sec x 60 min= 3600 sec Waktu yang dibutuhkan perjam. 3600 sec : 14.67 sec/gel= 254.41 Waktu yang dibutuhkan selama perharinya 12 jam. 254.41 sec x 12 jam =2944,8 perhari. Selama 12 jam daya yang dihasilkan: 2944,8 x 7,27 watt = 7950,9 w/hari

Namun, kita kolerasikan daya Bouy yang direncankanan menyala pada malam hari yang selama 12 jam dari pukul 17.30 s.d 05.30 maka daya yang diperlukan adalah = P x t (Wh/hari) = 20 x 12 (waktu menyala lampu) = 240 W/hari

Selisih yang dihasilkan data pada pengujian salter duck dengan daya yang dibutuhkan boy 7950,9 240 = 7710,9 w/hari. Maka hasil yang di dapat sangat mencukupi kebutuhan Buoy untuk perharinya.

Buoy Dengan Modifikasi Teknologi Salter Duck

Stabilitas Stabilitas adalah kemampuan suatu benda yang melayang atau mengapung untuk kembali ke posisi semula setelah mendapat pengaruh gaya dari luar. Dengan melihat data pada Buoy produksi PT Kemenangan penenukn titik berat & titik tekan, serta lengan stabilitas sebelum pemasangan Salter Duck.dan battery. Setelah dipasang Salter Duck dan battery harus tetap stabil.

Stabilitas Titik Berat Buoy Sebelum Ditambah Salter Duck dan Battery

Stabilitas Titik Berat Buoy Setelah Ditambah Salter Duck dan Battery

Stabilitas Hal ini ditunjukkan oleh pendesainan yang stabil dengan berpedoman pada literatureliterature yang ada. Sehingga momen yang akan mengembalikan buoy ke posisi semula jika terjadi kemiringan. Pada stabilitas buoy dengan pemakaian teknologi Salter Duck pada umumnya kemiringan yang terjadi akibat gelombang laut dan hembusan angin sekitar 5 maupun 10 diperoleh moment pengembalian lebih besar saat terjadi gelombang laut, sehingga dapat dipastikan bahwa buoy dapat ke posisi semula.

Sesuai dengan tujuan awal dari penulisan ini, yaitu untuk mengetahui daya yang dihasilkan oleh Salter duck untuk memenuhi kebutuhan pada buoy. Maka dari analisa yang telah dilakukan diambil kesimpulan sebagai berikut : Daya yang dihasilkan oleh Salter Duck sangat memenuhi untuk kebutuhan daya pada Buoy. Daya paling besar yang dihasilkan dari putaran pendulum yaitu pada frekuensi 1/14.17 dengan massa 10 kg dan lengan 1 m sebesar 669.12 watt. Sedangkan daya terkecil pada frekuensi 1/14.47 dengan massa 10 kg dan lengan 0.8m Ratarata daya yang dihasilkan adalah ± 100 watt.

TERIMA KASIH