Apa Aku Bukan. Manusia?

dokumen-dokumen yang mirip
Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

"what are you doing there?" Aku berlari kecil menghampiri bocah berumur 3 tahun itu yang entah sedang apa di halaman depan.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

MODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI)

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Tahun Bab 1 - Rumah Neraka. Dublin Irlandia

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

.satu. yang selalu mengirim surat

Lihat Ma, Dengar Ma! Copyright Murtiyarini.

Bab 1. Awal Perjuangan

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Pendahuluan. Anjing ini juga terkadang nakal bahkan popo kata orang Manado, alias nekat untuk unjuk jago. Namun, ia diam dengan ekor tersimpan

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Mahesa Bayu Suryosubroto

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Nyai Ontosoroh. Heny Marwati. Anak-Anak Bumi Manusia 3

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Ramadan di Negeri Jiran

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan

lagi menyisakan minat pada kesenangan. Ia justru khusyuk bersemayam di altar kensunyian. Pada hari yang seharusnya bercita rasa gemebyar, akhir pekan

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Hubungan Karakteristik Ibu dan Asuhan yang diterima selama persalinan dengan Kejadian Persalinan Patologis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2006

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Kisah Dari Negeri Anggrek

Sepotong Matahari dan Awan untuk Ibu* :ibuku

SEPTEMBER, SURAT TERAKHIR

DESSA FITRI MASINTA DEWI

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

TUGAS BROADCASTING. Naskah Film Setengah Sendok Teh

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Tiga Tahun Lalu. Fitri Icha Masdita 1

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia..

Sayangnya, bukan karena faktor-faktor positifnya. Gang Eyeri-Headburry terkenal sebagai gang terkumuh di kota Headburry. Terkotor, terbobrok, dan

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

RIDHO KURNIAWAN. Aku duduk dengan santai Menunggu apa yang kusukai Menikmati sesuatu yang menenangkan hati Pemberian Ilahi yang tak tertandingi

Penerbit Kin S Gallery

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

P A D A M U E M B U N

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

Ah sial aku selingkuh!

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

PAHLAWAN SAMPAH oleh SEEMA PRABHU ilustrasi oleh EWELINA WAJGERT

2. Gadis yang Dijodohkan

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

LAPORAN KEGIATAN LUAR DOKTER MUDA PSIKIATRI KUNJUNGAN RUMAH

Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya.

dengan penuh hormat. rumah. mata.

Sampel novel 7 Days Waiting for Reincarnation oleh Erin Dharma Damayanti

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

41 A. Menyampaikan Pesan Pendek

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

KUESIONER PENELITIAN

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

`Lampiran 1. Ringkasan Cerita Mukashi Banashi. Urashima Tarou. dia melihat sekumpulan anak sedang menangkap seekor kura-kura.

Written by Dr. Brotosari Saturday, 19 September :24 - Last Updated Sunday, 06 August :16

Monolog Lelaki Merindukan Pulang Oleh Hasan Al Banna

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Matahari dan Kehidupan Kita

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

Menurut saya, televisi itu sangat mendidik. Setiap kali seseorang menyalakannya, saya pindah ke ruang sebelah dan membaca buku.

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Loyalitas Tak Terbatas

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Badillah

Kuda Berkacamata Hitam

Seru sekali lomba lari itu! Siapa yang lebih dulu tiba di lapangan, dialah yang menjadi pemenang...

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Tukang Grafir. Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia"

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

I M A CAT!? TRI WAHYU PAMUNGKAS 09-S1TI

wajahnya mulai pucat dan kedinginan. Dia membuka bajunya di depan pintu, memeras baju tersebut agar tidak terlalu basah ketika masuk rumah.

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

Transkripsi:

*1 Apa Aku Bukan Manusia? S uatu hari kala matahari belum meninggi, aku yang saat itu belum usia sekolah, berjongkok di halaman belakang, di dekat kandang babi. Aku mengamati babi betina yang sedang lahap menikmati makanannya. Makanan encer yang ditaruhkan ibu dalam baki. Ada jagung yang sudah berkutu, sisa-sisa sayuran, air cucian beras juga ikan, serta sisa makanan basi lain. Babi betina itu sendiri dalam kandangnya, terpisah dari anak-anaknya yang sudah besar di kandang lain. Entah dari mana dan bagaimana, tiba-tiba sesuatu terbersit dalam benakku. Lantas aku meraba keningku, tanganku, dan berbisik pada diriku sendiri,

Akhh, untung saja aku tidak terlahir sebagai babi. Aku beruntung jadi manusia. Aku bukan babi yang makan di baki yang tak pernah dicuci. Aku juga tak harus dimandikan di genangan air yang keruh. Makanan yang aku makan tak harus menumpuk dengan tahiku sendiri. Dalam pikiran kanak-kanakku, aku begitu bangga aku bukan babi. Babi itu tak bisa bicara. Ia hanya mengeluarkan suara nguik nguikk. ketika kelaparan atau membaui sesuatu yang bisa masuk ke perutnya. Tidak seperti anjing yang walau sama-sama binatang, ia sedikit-sedikit dapat disuruh membantu tuannya menjaga rumah, atau membersihkan lantai rumah dari tahi kuning encer bayi, atau disuruh menggigit betis musuh tuannya, babi hanya tinggal dalam kandang (akh tapi bagiku sama saja. Mereka tetap saja binatang, sedang aku aku anak manusia. Aku lebih dari mereka). 2

Kalau tidak di kandang yang kira-kira 2,5 x 2.0 meter persegi, babi itu akan diikat di sebuah pohon. Mondar-mandir saja di situ. Babi hanya bisa memandang ke luar dari celahcelah papan yang tersusun kuat atau menatap nanar makhluk-makhluk yang bebas lewat. Babi di kandang atau yang terikat, tidak melakukan apa-apa selain menguik, makan, tidur, berak, kencing dan mondar-mandir di kotak sempitnya. Menguik lagi, makan lagi dan tidur lagi. Babi tak ke sekolah. Ia tak bisa belajar, karena tak bisa bicara, atau baca tulis. Aku tersenyum. Kupikir diriku, seorang yang beruntung. Aku anak manusia. Kalau umurku pas, aku bisa ke sekolah. Aku akan belajar di sana. Tentang babi punya kami ini, biasanya dikasih makan banyak-banyak. Minum juga banyak. Karena kata ibu, kalau ia banyak makan dan minum, ia akan terlihat gemuk sehat. Badannya berlemak-lemak, perutnya menggantung bulat di bawah punggungnya. Dan kalau sudah begitu, saat dijual nanti, harganya 3

tidak akan murah. Aku dan mama akan punya banyak uang. Bisa untuk beli makanan enak, baju baru, dan pesiar-pesiar keliling kota. Suatu hari, kala matahari dalam perjalanannya menuju siang, seorang lelaki tinggi besar dengan bola mata berwarna merah datang ke rumah. Ia mengenalkan dirinya sebagai om Rufus. Datang mencari babi. Mau beli, katanya. Aku yang sedang berkubang dengan debu merah di halaman berhenti, lalu beranjak memanggil ibu di dapur. Rupanya, ibu sedang di halaman belakang, mengurus babi betina itu. Si pembeli babi pun ke sana. Dengan ibu, terjadi tawar menawar harga babi. Tetapi entah karena babi, entah karena ibu atau aku, beberapa hari berikutnya, kulihat om Rufus selalu mendatangi rumah kami. Bahkan bermalam satu dua hari. Sampai akhirnya beberapa minggu setelah tawar menawar babi itu, ia terus bermalam di rumah. Dan tanyaku ini barulah terjawab setelah ibu 4

memintaku dengan kata-katanya yang manis-manis air gula, jangan panggil dia om lagi. Panggil saja bapak, pintanya. Iya, Feti? Ibu seperti mendesak melihat aku tak bereaksi. Ya! aku mengangguk pelan. Bilang apa? lagi-lagi ibu belum puas. Bapak, sahutku pelan. Ibu tersenyum. Hari-hari pun berlalu. Aku yang semula bermimpi untuk ke sekolah melihat anak-anak seusiaku berlarian gembira ke dan dari sekolah, kini sirna sudah. Karena ketika maksud itu kuutarakan, bapak malah menentang. Kamu, Fet. Anakku. Tak usah sekolah! Kamu kan perempuan, nanti juga kerjanya di dapur, tanggapnya cepat tanpa menoleh. Ia sedang menyalakan rokoknya. Tapi aku ingin seperti mereka! protesku setengah merengek. Mereka siapa? kulihat ia mengerutkan dahi. 5