BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sebagai tempat menyimpan uang, Bank juga menjadi sarana kredit bagi usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah nasional yang sedang dihadapi oleh bangsa

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

Bab I PENDAHULUAN. berkeadilan sosial dalam menjalankan aspek-aspek fungsional dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang dimiliki. Secara teoritis, kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

I. PENDAHULUAN. standar kinerja yang harus dicapai serta menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan yang cepat, ditandai dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tidak seharusnya ia lakukan dalam etika berorganisasi, seperti lalai

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan nilai tambah dan manfaat ekonomi bagi para pemegang saham,

A. Rencana Strategis Kementerian Sekretariat Negara 2010-

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis, tidak lepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini faktor

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Para pegawai yang memiliki

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan bisa didapat antara lain dengan cara meningkatkan performance

BAB I PENDAHULUAN. dipikirkan oleh perusahaan adalah bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi adalah meningkatkan kinerja karyawan. yang meliputi fasilitas, perlalatan, serta sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan didirikan sebuah perusahaan adalah untuk mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan kondisi ekonomi Indonesia. satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa pelayanan pengiriman

BAB I PENDAHULUAN. cukup menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik

BAB I PENDAHULUAN. salah satu alasanya karena masyrakat telah menyadari pentingnya suatu bank. serta menjamurnya bank-bank swasta di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. demikian bukanlah sekedar merupakan aset produksi, melainkan juga menjadi kunci strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di lingkungannya. Manajemen sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

2016 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. diri dan melakukan perbaikan, dalam kegiatan operasionalnya maupun kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi pelayanan kesehatan yang mempunyai kespesifikan dalam hal Sumber

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. HARMONI MITRA UTAMA DI SURABAYA Oleh : FELICIA DWI R.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan. tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era global yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. mencoba mengatasi masalah ini dengan melakukan reformasi di segala bidang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada CV. Lazatex Pekalongan)

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka panjang dan dilandasi dengan motif ekonomi yang meliputi karyawan, mitra kerja dan masyarakat pada umumnya. Untuk mewujudkan nilai tambah dan manfaat ekonomi tersebut, perusahaan maupun karyawan diharapkan mempunyai visi, misi, strategi, program kerja yang terencana, terfokus dan berkesinambungan. Dalam rangka memberikan kepastian dan pencapaian tujuan jangka panjang tersebut, secara universal suatu perusahaan memerlukan daya dukung dalam bentuk empat pilar utama, yaitu sumber daya manusia yang bermutu, system technology yang terpadu, strategi yang tepat serta logistic yang memadai. Dalam konteks pengelolaan operasional perusahaan dalam jangka panjang dan berkesinambungan, peran sumber daya manusia mempunyai kedudukan sentral yang lebih strategis. Sumber daya manusia pada setiap perusahaan merupakan faktor penggerak dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan, hal ini menunjukan

2 bahwa tanpa adanya tenaga kerja maka kegiatan perusahaan atau aktifitas perusahaan tidak akan dapat berjalan meskipun perusahaan memiliki sumber daya lainnya yang banyak. Untuk memiliki karyawan yang terampil, memiliki kemampuan kerja dan loyal terhadap perusahaan, bukanlah suatu hal yang mudah. Budaya organisasi mengarahkan berperilaku untuk meningkatkan komitmen atau loyalitas karyawan terhadap perusahaan sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan dari perusahaan tersebut dalam konteks pemberdayaan sumber daya manusia, agar menghasilkan karyawan yang profesional dan integritas yang tinggi. Pada intinya setiap perusahaan harus memiliki organization culture yang disesuaikan dengan jenis visi, misi dari perusahaan tersebut. Budaya organisasi dapat membentuk kinerja karyawan, karena menciptakan motivasi bagi karayawan, untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan perusahaan. Nilai-nilai yang dianut bersama membuat karyawan merasa nyaman bekerja, memiliki komitmen dan kesetiaan serta karyawan berusaha lebih keras, meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja serta mempertahankan keunggulan kompetitif. Jika berbicara mengenai kinerja, Mangkunegara (2005: 9 ) menyatakan bahwa Kinerja karyawan merupakan istilah yang berasal dari job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang).

3 Dalam mewujudkan budaya organisasi yang cocok diterapkan pada Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang, sangat diperlukan adanya dukungan dan partisipasi dari semua anggota yang ada dalam lingkup budaya organisasi tersebut. Adanya persepsi karyawan mengenai kenyataan terhadap budaya organisasi menjadi dasar karyawan berprilaku. Dari persepsi tersebut memunculkan suatu tanggapan berupa dukungan pada karakteristik organisasi yang selanjutnya mempengaruhi kinerja karyawan. Adapun budaya organisasi yang ada pada Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang antara lain: 1) Senantiasa menjunjung tinggi kualitas. Seiring dengan perkembangan bisnisnya Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang mengutamakan kualitas diatas segalanya dengan didukung oleh ISO 9001-2000 dapat dipastikan bahwa dari segi kualitas Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. a. Selalu berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan b. Selalu melakukan yang benar sejak awal c. Selalu mematuhi standart operating procedures d. Selalu menjaga tingkat efisiensi dan efektifitas e. Selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik f. Selalu berusaha dan melakukan upaya-upaya perbaikan dan peningkatan.

4 2) Senantiasa fokus pada pelayanan pelanggan Banyak cara yang dilakukan Swalayan Ranggon Jaya Mart agar senantiasa fokus pada pelayanan pelanggan. Mulai dari penyediaan unit yang sesuai dengan kebutuhan dan request pelanggan, ketersediaan driver yang senantiasa bersikap professional, atau dengan kata lain yang pelayanan bukan hanya memuaskan, akan tetapi menggembirakan pelanggan. 3) Senantiasa mengutamakan kerja sama. Tanpa kerjasama Swalayan Ranggon Jaya Mart tidak akan berkembang sepesat ini. Hampir seluruh lini, baik dikantor pusat maupun kantor cabang saling membantu, saling mendukung dalam hal kebaikan. 4) Senantiasa menerapkan kepemimpinan yang berkualitas. Selain bersikap professional, kepemimpinan yang berkualitas pun amat penting dalam memajukan Swalayan Ranggon Jaya Mart. Cakupan kepemimpinan tersebut tidak hanya di tanamkan pada lingkup seksi, departemen, atau divisi akan tetapi ditanamkan mulai dari lini terkecil yaitu individu. 5) Selalu munjunjung tinggi integritas, etika kerja dan etika bisnis. a. Selalu berkomitmen untuk bekerja dengan integritas, kejujuran dan etika. b. Perlakuan yang adil. c. Menghindari benturan kepentingan.

5 Dalam suatu perusahaan, budaya melakukan sejumlah fungsi antara lain, menetapkan tapal batas, artinya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu perusahaan dengan organisasi lain, memberi standart yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dengan apa yang dilakukan oleh para karyawan, sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali memadu dan membentuk sikap serta prilaku karyawan. Selain mempunyai fungsi dan berdampak positif, perusahaan justru ditimpa kegagalan karena budaya perusahaan itu sendiri yaitu antara lain bila kualitas kinerja tidak benar-benar menjadi bagian penting dari perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan yang mempekerjakan karyawan yang nilainilainya tidak segaris dengan nilai-nilai perusahaan tersebut, mungkin akan menghasilkan karyawan yang kurang memiliki motivasi dan komitmen serta yang tidak terpuaskan oleh pekerjaan mereka dan oleh perusahaan. Budaya oganisasi berdampak pada kinerja jangka panjang organisasi, bahkan mungkin merupakan factor penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi. Meskipun tidak mudah untuk berubah, budaya organisasi dapat meningkatkan kinerja sehingga produktifitas organisasi meningkat. Sebaliknya, semakin buruk budaya organisasi yang terdapat di dalamnya, maka hal ini akan berpengaruh terhadap para karyawan yang terdapat di dalamnya, sehingga akan berdampak pada produktivitas kerja karyawan yang ada didalamnya. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari bagaimana mereka bisa menangani jumlah pengaduan yang terjadi pada

6 Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang dapat teratasi dengan baik. Dibawah ini disajikan perkembangan jumlah karyawan Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang dalam mengatasi jumlah pengaduan. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Karyawan Swalayan Ranggon Jaya Mart Tahun Jumlah karyawan (orang) Bangkinang Tahun 2008-2012 Jumlah pengaduan Yang teratasi Produktivitas karyawan (%) 2008 41 221 218 98,6% 2009 35 114 94 82,4% 2010 38 321 268 83,4% 2011 35 482 321 66,5% 2012 30 450 344 76,4% Sumber : Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang Dari table diatas dapat kita lihat pada tahun 2008 dengan jumlah karyawan sebanyak 41 orang dapat mengatasi masalah yaitu sebanyak 218 dari 221 jumlah pengaduan dengan persentase produktivitas karyawan yang dihasilkan sebesar 98,6%. Sedangkan pada tahun 2009 dengan jumlah karyawan sebanyak 35 orang dapat mengatasi masalah yaitu sebanyak 94 dari 114 jumlah pengaduan dengan persentase produktivitas karyawan yang dihasilkan sebesar 82,4% menurun dibandingkan tahun 2008. Pada tahun 2010 dengan jumlah karyawan sebanyak 38 orang dapat mengatasi masalah yaitu sebanyak 268 dari 321 jumlah pengaduan dengan persentase produktivitas karyawan yang dihasilkan sebesar 83.4% meningkat kembali dibandingkan tahun 2009. Hal ini diduga karena jumlah karyawan yang meningkat juga yaitu 38 orang atau 3 orang lebih banyak dari pada sebelumnya. Pada tahun 2011 dengan jumlah karyawan sebanyak 35 orang

7 dapat mengatasi masalah yaitu sebanyak 321 dari 482 jumlah pengaduan dengan persentase produktivitas karyawan yang dihasilkan sebesar 66.5%. Pada tahun 2012 dengan jumlah karyawan sebanyak 30 orang dapat mengatasi masalah yaitu sebanyak 344 dari 450 jumlah pengaduan dengan persentase produktivitas karyawan yang dihasilkan sebesar 76,4%. Dengan melihat banyaknya jumlah pengaduan dari karyawan kepada perusahaan, ini mengidentifikasikan bahwa sering terjadi permasalahan dalam organisasi perusahaan itu. Dari jumlah pengaduan yang terselesaikan, maka ini mengidentifikasi budaya organisasi yang ada pada perusahaan tersebut tidaklah begitu baik. Dari keterangan tersebut dapat kita ketahui bahwa tingkat produktivitas karyawan Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang dalam kurun waktu 5 tahun yaitu dari tahun 2008-2012 mengalami fluktuasi, tingkat produktivitas kerja karyawan untuk menilai prestasi kerja karyawan juga terlihat adanya penurunan. Itu menunjukan bahwa kinerja karyawan belum sesuai dengan yang diharapkan swalayan. Hal ini terjadi karena banyak faktor, baik internal perusahaan, maupun dari eksternal perusahaan. Selain itu juga bisa dipengaruhi oleh faktor yang berasal oleh pribadi individu tersebut. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka sangat penting meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas maka penelitian yang akan dilakukan mengambil judul: Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang.

8 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat dibuat rumusan permasalahan sebagai berikut: Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang? 1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang. 1.3.2 Manfaat penelitian 1. Bagi penulis, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan penulis yang lebih luas tentang Budaya Organisasi dan Kinerja. 2. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan bagi perusahaan supaya kinerja karyawan meningkat. 3. Bagi Universitas diharapkan dapat menambah referensi dan memperkaya pengetahuan tentang Budaya Organisasi dan Kinerja bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian ini lebih lanjut. 4. Bagi para peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan informasi bagi penelitian lebih lanjut tentang budaya organisasi ataupun tentang kinerja karyawan.

9 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Secara keseluruhan rencana penulisan ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian. BAB II : TELAAH PUSTAKA Bab ini akan memuat teori yang akan dijadikan landasan teoritis dalam penelitian ini, yang mana membahas mengenai konsep budaya organisasi, konsep kinerja dan teori lainnya yang relevan dengan penelitian ini. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini penulisan menyajikan rangkaian metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian dimulai dari populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data serta analisis data yang diperlukan. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisikan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan aktivitas perusahaan serta fasilitas lain yang tersedia diperusahaan. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh

10 penulis pada perusahaan, tepatnya di Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan memberikan manfaat dalam membantu manajemen perusahaan.