Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM. Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)

DIURETIK & ANTI DIURETIK. Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hai

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KETOASIDOSIS DIABETIK

KETOASIDOSIS DIABETIK

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

Konsep Pemberian Cairan Infus

Obat Penyakit Diabetes Metformin Biguanide

G R A C I A C I N T I A M A S S I E P E M B I M B I N G : D R. A G U S K O O S H A RT O R O, S P. P D

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

BALANCE CAIRAN. IWL (insensible water loss(iwl) : jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit diitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa nafa.

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron

BAB I PENDAHULUAN. irreversible. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerular (LFG) kurang dari 50

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki fungsi penting dalam

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I

BAB 4 HASIL. Hubungan antara..., Eni Indrawati, FK UI, Universitas Indonesia

PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI SELAMA DIALISIS DIALYSIS DISEQUILIBRIUM SYNDROME (DDS) Imam Hadi Yuwono PD. IPDI Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan, berwarna merah keunguan.

PENELITIAN PENGARUH HEMODIALISIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DM. Elya Hartini *, Idawati Manurung **, Purwati **

PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat

I. PENDAHULUAN. pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2009).

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah. penderita gagal ginjal pada tahun 2013 telah meningkat 50% dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

TERAPI CAIRAN MAINTENANCE. RSUD ABDUL AZIS 21 April Partner in Health and Hope

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau End Stage Renal Desease (ESRD) merupakan

Komposisi Cairan dan Elektrolit yang Normal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

4. HASIL 4.1 Karakteristik pasien gagal jantung akut Universitas Indonesia

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

PGK dengan HD IDWG BIA PHASE ANGLE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I dalam Neliya, 2012). Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan

jantung dan stroke yang disebabkan oleh hipertensi mengalami penurunan (Pickering, 2008). Menurut data dan pengalaman sebelum adanya pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik (GGK) atau penyakit renal tahap akhir

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan 8 16% di dunia. Pada tahun 1999 berdasarkan data Global burden of

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga

BAB V PEMBAHASAN. Ginjal Kronik dilaksanakan pada bulan November Maret 2016 dengan

GAMBARAN KEPATUHAN DIET PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

BAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan atau kegagalan fungsi ginjal berupa penurunan fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian kerena payah jantung, infark miocardium, stroke, atau gagal. ginjal (Pierece, 2005 dalam Cahyani 2012).

MAKALAH KOMA HIPERGLIKEMI

Diabetes Mellitus Type II

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

perkembangan penyakit DM perlu untuk diperhatikan agar komplikasi yang menyertai dapat dicegah dengan cara mengelola dan memantau perkembangan DM

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh

HEMODIALYSIS PADA ANAK. Tatik Dwi Wahyuni, SKep Ns RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Tanaman alpukat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi. Di Amerika Serikat, UKDW

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FARMAKOLOGI dan TOKSIKOLOGI OBAT DIURETIKA. Oleh : MARIANNE

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan lambat yang biasanya berlangsung beberapa tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghambat kemampuan seseorang untuk hidup sehat. Penyakit penyakit

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu gangguan pada ginjal ditandai

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

BAB III METODE PENELITIAN. cross-sectional dan menggunakan pendekatan retrospektif, yaitu penelitian yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

MANUAL PROSEDUR TATALAKSANA HIPOGIKEMIA & HIPERGLIKEMIA HIPOGLIKEMI & TATALAKSANANYA

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. dunia karena biaya perawatannya yang besar, kualitas hidup yang buruk dan

Transkripsi:

Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta

Beberapa keadaan klinis: 1. Hiperkalemi 2. Hiponatremi 3. Asidosis metabolik 4. Edema paru

1. Hiperkalemi (dapat menyebabkan kematian mendadak) K+ >5,5 meq/l Gejala klinik : Kardiovaskular : aritmia, gelombang T, kompleks QRS melebar Neuromoskular : parestesi, lemah, paralisis Ginjal : natriuresis, produksi amonia Endokrin : sekresi aldosteron dan insulin.

K + normal A B C K + meningkat Gambar EKG pada hiperkalemi. Bila kadar K+ makin meningkat: a. T meninggi dan lancip, R menjadi pendek b. QRS melebar dan bersatu dengan T c. P merendah sampai hilang

Hiperkalemi Pendekatan Diagnostik Pseudo Hiperkalemi Ekskresi ginjal terganggu K + Total K + Ukur LFG Perpindahan K+ dari sel Asupan K + <20 ml/menit >20 ml/menit Muatan K + Eksogen : Diet subtitusi garam Endogen : Hemolisis Rabdomiolisis Perdarahan GI Penyekat β Asidosis Obat-obatan : Spironolakton Amilorid ACEI AG2B Trimetoprim Triamteren Heparin Disfungsi Aldosteron

Hiperkalemi K > 7 meq/l Langkah pertama: beri kalsium glukonas 10%, 10-20 ml iv, bolus dalam 3-5 menit Langkah kedua: Nat bikarbonat 44 meq (50ml) iv bolus dalam beberapa menit, dapat ditambahkan sesuai hasil AGD, dapat juga diberikan glukosa 40% 2 fls + insulin 10 unit iv Kemudian hemodialisis pada penderita gagal ginjal Bila kadar K < 7 meq/l (subakut) Resin pengikat kalium Hemodialisis pada gagal ginjal

3.2. Hiponatremi (sering menyebabkan gangguan kesadaran) Obat-obatan yang dapat menyebabkan hiponatremi Analog vasopresin Desmopresin (DDAVP) Oksitosin Meningkatkan pelepasan vasopresin Klorpropamid Klofibrat Karbamesepin Vinkristin Nikotin Narkotik Antipsikotik / antidepresi Potensial dengan vasopresin Klopropamid Siklofosfamid NSAID Asetaminofen (parasetamol) Mekanisme tidak diketahui Haloperidol Flufanesepin Ametriptilin Fluosetin Sertralin tioradasin

Hiponatremi Na<120 meq/l dengan / tanpa gejala klinis & Na> 120mEq/L dengan gejala klinis ( kejang/ penurunan kesadaran) koreksi Na Koreksi Hiponatremia: Na : 0.5xBB(kg)x Delta Na Tahap 1: Na dinaikkan 5mEq/L dari kadar Na sebelum koreksi dlm waktu 1 jam dg Natrium hipertonik Tahap 2: diberikan NaCl hipertonik utk menaikkan kadar Na sebanyak 10mEq/L selama 24 jam

Hiponatremia asimtomatis /dg gejala ringan spt lemas/ ngantuk, diberikan : 1. NaCl oral 2. bisa dg NaCl hipertonik untuk menaikkan kadar Na 10 meq/l selama 24 jam. - Hiponatremia + hipervolemia / terdapat oedem, terapi lebih ditujukan pd penyakit dasarnya lakukan restriksi cairan & diuretik bila diperlukan

Kejadian Hiponatremi 1. Akut (kurang dari 48 jam) Kejadian selalu berat 2. Kronik (lebih dari 48 jam) Peningkatan ADH berperan penting

3. Edema Paru Sering ditemukan pada pasien PGK stage V Penyebab utama adalah karena asupan cairan yang berlebih yang menyebabkan overload

Cara membedakan Edema Paru Kardiak (EPK( EPK) ) dan Edema Paru Non Kardiak (EPNK( EPNK) Anamnesis Acute cardiac event (+) Penemuan klinis Perifer S3 gallop / kardiomegali JVP Ronki EPK Dingin (low flow state) (+) Meningkat Basah Jarang EPNK Hangat (high flow state) Nadi kuat Tak meningkat Kering Tanda penyakit dasar Laboratorium ECG Thorax foto Enzim kardiak Shunt intra pulmoner Protein cairan edema Iskemik / infark Distribusi perihiler Bisa meningkat Sedikit < 0.5 Biasanya normal Distribusi perifer Biasanya normal Hebat > 0.7

Edema paru Pencegahan : Asupan cairan dibatasi (baik makan berkuah / minuman!) Kenaikan BB interdialitik tidak boleh melebihi 5% BB kering resiko penarikan cairan saat HD : Kram Aritmia Pengobatan : Dialisis