PENGARUH FASILITAS PERPUSTAKAAN DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT MEMBACA SISWA KELAS XI DI PERPUSTAKAAN MAN 2 MODEL MEDAN Ratih Amelia, SE., MM Jurusan Manajemen Pemasaran, Medan: Sumatera Utara Politeknik Unggul LP3M: Jl Iskandar Muda No 3 CEDF, tlp 0614156355 Email: Rameliahaque1217@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa pada perpustakaan MAN 2 Model Medan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji validitas, reliabilitas, analisis regresi linier berganda, uji-t, uji-f, dan koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS versi 18. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t untuk variabel fasilitas perpustakaam (X 1 ) yang menghasilkan t hitung = 4,556 > t tabel = 2,026 pada tingkat signifikansi (α) = 5% (0,05) dan dari hasil perhitungan uji-t untuk variabel pelayanan perpustakaan (X 2 ) yang menghasilkan t hitung = 5,569 > t tabel = 2,026 pada tingkat signifikansi (α) = 5% (0,05). Secara bersama-sama (uji F) fasilitas perpustakaan (X 1 ) dan pelayanan perpustakaan (X 2 ) berpengaruh signifikan positif terhadap minat membaca siswa kelas XI MAN 2 Model Medan. Hal ini bisa dilihat dari hasil perhitungan uji F dimana nilai signifikansi 0,000. Dimana disyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil dari 5% atau 0,05 atau nilai F hitung = 49,536 > F tabel 3,25. Sedangkan hasil koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,750, artinya secara bersama-sama fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa mampu menjelaskan pada taraf yang kuat. Kemudian koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,563 (56,3%). Sehingga dapat dikatakan bahwa 56,3% variasi variabel terikat yaitu fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan pada model dapat menjelaskan minat membaca siswa sedangkan sisanya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Kata kunci : Fasilitas,, Pelayanan PENDAHULUAN Setiap proses kegiatan pembelajaran, seorang siswa tentu akan memerlukan motivasi. Motivasi bisa disebut dengan dorongan ataupun pengarah dalam kegiatan belajar kepada tujuan yang jelas diharapkan dapat dicapai. Dorongan dari diri sendiri maupun orang lain akan membuat siswa lebih semangat dalam belajar. Hal ini senada dengan teori yang dikemukakan Uno (2014:23) Motivasi timbul karena faktor intrinsik atau dari dalam individu, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita sedangkan faktor ekstrinsik yang berasal dari luar adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Minat termasuk faktor intrinsik yang ada pada diri seseorang. Syah (2009:152) juga menjelaskan bahwa Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Siswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu akan melakukan hal apapun untuk memenuhi apa yang ia 1
butuhkan. Minat yang besar untuk membaca akan membuat siswa semakin senang membaca dan akan membuat mereka melakukan cara bagaimana mereka harus membaca. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat memudahkan manusia untuk memperoleh suatu informasi dengan cepat. Salah satu proses mencari informasi yang efektif dan yang paling mudah di lakukan adalah melalui kegiatan membaca. Oleh karena itu, kegiatan membaca merupakan hal yang pokok dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan memperoleh kemampuan membaca yang baik apabila sering melakukan kegiatan membaca. Meskipun kegiatan membaca mudah dilakukan dimanapun dan kapanpun, namun ada faktor terpenting yang harus dipahami yang dapat mendorong siswa suka membaca yaitu minat membaca. Membaca merupakan hal penting dalam meningkatkan keberhasilan siswa di sekolah dan keluar dari itu. Oleh karenanya, siswa perlu memiliki minat membaca yang tinggi. Hal ini seperti apa yang telah diungkapkan Khairuddin (2013:160) Reading interests is important in enhancing students success in school and out of it. Hence, students need to have high reading interests. Bahwa siswa harus dapat membaca untuk dapat memahami ilmu di berbagai bidang studi dan membaca merupakan kepentingan yang penting dalam meningkatkan keberhasilan siswa di sekolah. Oleh sebab itu, agar siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan, ia harus memiliki minat membaca yang tinggi/besar. Minat membaca merupakan syarat awal terjadinya proses membaca. Kegiatan membaca merupakan salah satu hal yang biasanya siswa lakukan untuk belajar. Membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut, salah satunya di perpustakaan sekolah yang mana sudah disediakan sekolah untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan. Artinya, siswa yang melakukan kegiatan membaca buku di perpustakaan akan lebih siap menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru dari pada mereka yang tidak membaca sama sekali. sekolah sebagai salah satu sarana yang menunjang kegiatan belajar siswa sangat tepat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan minat membaca, terutama para pelajar sebagai masyarakat ilmiah. Melihat kurikulum yang berlaku sekarang ini menuntut pada keaktifan siswa, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Oleh sebab itu, disinilah fungsi perpustakaan sekolah untuk menunjang proses belajar mengajar. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan murid-murid secara lambat laun memiliki kesenangan membaca yang merupakan alat yang fundamental untuk belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi MAN 2 Model Medan tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa ke perpustakaan. Peneliti hanya mengambil populasi dari keseluruhan siswa kelas XI di semua bidang keahlian dengan jumlah 276 siswa. Adapun pengambilan sampel penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: 2
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang dapat diambil adalah sebagai berikut: n = 276 1 + 276 (10%)2 n = 276 3,76 n = 73,404 dibulatkan menjadi 74 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Berdasarkan jumlah populasi tersebut yaitu, semua siswa kelas XI seluruh bidang keahlian sebesar 276 diambil sampel sebanyak 75 responden untuk mewakili seluruh siswa MAN 2 Model Medan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (Y) dan variabel independen (X). Sugiyono (2012:39-40) membagi variabel penelitian menjadi dua, yaitu: 1. Variabel independen : merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas disini ada fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan. 2. Variabel dependen : merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat membaca siswa. Minat membaca adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada kegiatan yang bermakna terhadap bahasa tulis (membaca) ditunjukan dengan keinginan dan adanya usaha-usaha untuk melakukan kegiatan tersebut. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2008:193): Data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut: 1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui angket, wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini kuesioner keputusan pembelian mobil Toyota. 2. Data Sekunder yaitu data-data yang mendukung data primer, berupa laporanlaporan, buku-buku, struktur organisasi, internet dan melalui literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Observasi Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. 2. Kuesioner/Angket Dalam penelitian ini metode kuesioner atau angket digunakan untuk mengumpulkan data-data dari responden. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 3
Uji itas Tabel 1: Hasil Uji itas Instrumen Variabel Indikator No. Item r hitung r tabel Keterangan Fasilitas (X1) Ruang 1 2 3 0,631 0,478 0,460 Pelayanan (X2) Minat Membaca Siswa (Y) Peralatan dan Perlengkapan Koleksi Buku Bacaan Pelayanan Sirkulasi Pelayanan Informasi Pelayanan Bimbingan Belajar 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Perasaan Senang 25 26 27 28 Pemusatan Perhatian Motivasi terhadap Bahan Bacaan Usaha untuk Membaca Sumber : data diolah 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 0,429 0,718 0,546 0,387 0,678 0,702 0,679 0,678 0,665 0,495 0,731 0,820 0,876 0,876 0,391 0,794 0,535 0,648 0,835 0,374 0,924 0,667 0,609 0,650 0,807 0,395 0,688 0,382 0,632 0,460 0,468 0,663 0,641 0,612 0,689 0,578 0,462 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai validitas pernyataan untuk variabel indpenden dan dependen seluruhnya sudah valid karena nilai validitas seluruhnya lebih besar dari r table, dan bisa digunakan dalam perhitungan berikutnya karena seluruhnya dinyatakan valid. 4
Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2009:45), yang menyatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s Alfa > 0,60 nilai kritis sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliabel. Tabel.2: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Cronbach s Alpha Kriteria Keterangan Cronbach s Alpha Fasilitas 0,812 0,700 Reliabel Pelayanan 0,897 0,700 Reliabel Minat Membaca Siswa 0,843 0,700 Reliabel Sumber : Data diolah 2017 Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Cronbach Alpha untuk seluruh variabel melebihi angka 0,6 sehingga variabel dikatakan sudah handal. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data Hasil uji normalitas dapat dilihat dari gambar dibawah ini: Gambar 1 Uji Normalitas Gambar di atas menunjukkan bahwa sebaran data pada gambar di atas bisa dikatakan tersebar di sekeliling garis diagonal (tidak terpencar jauh dari garis diagonal). Hasil ini menunjukkan bahwa data yang akan di-regresi dalam penelitian ini berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas data bisa dipenuhi. Uji Multikolinearitas Hasil uji multikonieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel III.3: Uji Multikonieritas Berdasarkan hasil pengolahan pada tabel di atas menunjukkan nilai VIF dan tolerance semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai VIF ketiga variabel tersebut yang besarnya kurang dari 10, dan 5
nilai tolerancejauh melebihi angka 0,1 (Ghozali, 2007:26). Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi ini seluruh variable bebas tidak terjadi masalah multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 2 Uji Heteroskedastisitas Dari hasil grafik yang disajikan terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian, berdasarkan masukan variabel independennya. Tabel III.4 Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, diperoleh bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y= 11,784 + 0,370 x 1 + 0,400X 2 + e 1. Nilai koefisien regresi pada variabel-variabel bebasnya menggambarkan apabila diperkirakan variabel bebasnya naik sebesar satu persen dan nilai variabel bebas lainnya diperkirakan konstan atau sama dengan nol, maka nilai variabelterikat diperkirakan bisa naik atau bisa turun sesuai dengan tanda koefisien regresi variabel bebasnya. 2. Dari persamaan regresi linier berganda diatas diperoleh nilai konstanta sebesar 11,784. Artinya, jika variabel minat membaca siswa (Y) tidak dipengaruhi oleh variabel bebasnya fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan, maka besarnya rata-rata persentase minat membaca siswa akan bernilai 11,784 3. Tanda koefisien regresi variabel bebas menunjukkan arah hubungan dari variabel yang bersangkutan dengan minat membaca siswa. Koefisien regresi untuk variabel bebas X bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan yang searah antara 6
fasilitas perpustakaan (X1) dan pelayanan perpustakaan (X2) dengan minat membaca siswa (Y). Koefisien regresi variabel X1 sebesar 0,370 mengandung arti untuk setiap pertambahan fasilitas perpustakaan (X1) sebesar satu satuan akan menyebabkan meningkatnya minat membaca siswa (Y) sebesar 0,370. Koefisien regresi variabel X2 sebesar 0,400 mengandung arti untuk setiap pertambahan pelayanan perpustakaan sebesar satu satuan maka akan menyebabkan minat membaca siswa sebesar (Y) sebesar 0.400. Uji Parsial (Uji t) Secara parssial (Uji t) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel III.5: Uji t Dari tabel di atas diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Nilai Signifikansinya untuk variabel fasilitas perpustakaan (0,004) lebih kecil dari alpha 5% (0,05) atau t hitung = 4,556 > t tabel 2,026. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima. Ha untuk variabel fasilitas perpustakaan. Dengan demikian, secara parsial bahwa variabel fasilitas perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa. 2. Nilai Signifikansinya untuk variabel pelayanan perpustakaan (0,000) lebih kecil dari alpha 5% (0,05) atau t hitung = 5,569 > t tabel 2,026 (n-k=98-4=96). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima. Ha untuk variabel pelayanan perpustakaan. Dengan demikian, secara parsial bahwa variabel pelayanan perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa. Uji Simultan (Uji F) Secara simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 6: Uji F Secara bersama-sama (uji F) fasilitas perpustakaan (X 1 ) dan pelayanan perpustakaan (X 2 ) berpengaruh signifikan positif terhadap minat membaca siswa kelas XI MAN 2 Model Medan. Hal ini bisa dilihat dari hasil perhitungan uji F dimana nilai 7
signifikansi 0,000. Dimana disyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil dari 5% atau 0,05 atau nilai F hitung = 49,536 > F tabel 3,25. Koefisien Determinasi (R 2 ) Tabel 7: Koefisien Determinasi Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan koefisien determinasi pada penelitian ini adalah Nilai R Square (koefisien determinasi) sebesar 0,563. Besarnya nilai koefisien 0,563 sama dengan 56.3%. Nilai tersebut berarti bahwa sekitar 56.3.0% minat membaca siswa dijelaskan melalui variabel fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustkaan. Serta sisanya 43.7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh fasilitas Terhadap Minat Baca Siswa Berdasarkan hasil analisis parsial (uji t) menunjukkan bahwa fasilitas perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa. Hal ini berarti bahwa variabel fasilitas perpustakaan sangat dibutuhkan alam meningkatkan minat membaca siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima. Ha untuk variabel fasilitas perpustakaan. Dengan demikian, secara parsial bahwa variabel fasilitas perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa kelas XI MAN 2 Model Medan 2. Pengaruh Pelayanan Terhadap Minat Membaca Siswa MAN 2 Model Medan Berdasarkan hasil analisis parsial (uji t) menunjukkan bahwa pelayanan perpustkaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa. Hal ini berarti bahwa variabel pelayanan perpustakaan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan minat membaca siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima. Ha untuk variabel pelayanan perpustakaan. Dengan demikian, secara parsial bahwa variabel pelayanan perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa XI MAN 2 Model Medan. 3. Pengaruh Fasilitas dan Pelayanan Terhadap Minat Membaca Siswa Berdasarkan Uji penelitia dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yaitu fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat baca siswa XI MAN 2 Model Medan. Sehingga MAN 2 Model Medan harus meningkatkan fasilitas perpustakaan dan menciptakan minat membaca siswa. Dengan adanya fasilitas perpustakaan diharapkan akan membuat para pegawai merasa terdorong untuk memaca buku. Selain itu pelayanan perpustakaan diharapkan akan memberikan minat membaca siswa kelas XI MAN 2 Model Medan. Minat membaca siswa harus lebih diperhatikan melalui fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan. Apabila fasilitas 8
tersebut dirasa sudah dilengkapi maka hal ini akan menumbuhkan minat membaca yang ada didalam diri siswa/i untuk lebh sering membaca. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI di perpustakaan MAN 2 Model Medan sudah baik dengan deskriptif persentase rata-rata skor fasilitas perpustakaan sebesar 3,70 dan pelayanan perpustakaan 4,00. 2. Ada pengaruh secara simultan antara fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI di MAN 2 Model Medan sebesar 56,3%. Sehingga kenaikan fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan akan mempengaruhi kenaikan minat membaca siswa kelas XI di perpustakaan MAN 2 Model Medan. 3. Ada pengaruh fasilitas perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI di perpustakaan MAN 2 Model Medan dengan nilai kontribusi parsial sebesar 21,2%. Jadi semakin baik fasilitas perpustakaan maka minat membaca siswa juga semakin meningkat. 4. Ada pengaruh pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI di perpustakaan MAN 2 Model Medan dengan nilai kontribusi parsial sebesar 28,73%. Jadi semakin meningkat pelayanan perpustakaan maka minat membaca siswa juga semakin meningkat. SARAN Adapun saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hendaknya petugas perpustakaan lebih teliti kembali dalam pencatatan jumlah permintaan buku yang dibutuhkan sehingga jumlah buku mata pelajaran merata ke setiap siswa. Mengecek kembali koleksi buku yang ada, serta menuliskan surat permohonan pemberian buku terbaru ke pihak sekolah untuk diajukan ke Dinas Pendidikan kota Medan. 2. Hendaknya jumlah meja kursi baca ditambahkan lagi dan ditata rapi. 3. Hendaknya petugas perpustakaan memberikan kegiatan bimbingan belajar dengan siswa-siswi. Kegiatan itu seperti membantu mengarahkan pencarian literatur yang dipakai saat guru memberikan tugas di perpustakaan maupun belajar kelompok di perpustakaan. 9
DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohamad. 2013. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Bafadal, Ibrahim. 2009. Pengelolaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Irianto, Rudi. 2015. Pengaruh Fasilitas dan Kinerja Pustakawan terhadap Minat Baca Siswa SMK N 9 Semarang 2014/2015. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Khairuddin, Zurnia. 2013. A Study of Students Reading Interest in a Second Language. Dalam International Journal Education Studies Vol. 6 No. 11. Hal 160 Canadian: Center of Science and Education. Moenir. 2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Nugroho, W Adi. 2001. Pengaruh Fasilitas dan Kinerja Pustakawan terhadap Minat Baca Siswa SMA Negeri 2 Pati. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Nurbiyanti, Enny. 2008. Pengaruh Fasilitas, Kinerja Pustakawan, terhadap Minat Baca Siswa SMK Negeri 2 Blora. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Ortlieb, T. Evan. 2010. Sparking Children s Interest in Reading. Dalam International Journal of Education, Vol. 2 No. 2 Hal 2-3 Texas: A&M University. Nasional Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 43 Tahun 2007 tentang. Prastowo, Andi (Ed). 2012. Manajemen Sekolah Profesional. Yogyakarta: DIVA Press. Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung:Alfabetha. Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Supriyanto (Ed). 2006. Aksentuasi dan Pustakawan. Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia. Sutarno, NS. 2006. Manajemen Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto. ---------. 2006. dan Masyarakat Edisi Revisi. Jakarta: Sagung Seto Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Uno, Hamzah. 2014. Teori Motivasi dan Pengukuranya. Jakarta: Bumi Aksara. Utami, Pri dan Bakhtaruddin Nst. 2012. Peran Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa SDIT IQRA Kota Solok. Dalam Jurnal Ilmu Informasi dan Kearsipan Vol. 1, No.1. Hal 272. Padang: Universitas NegeriPadang. Yusuf, Pawit M dan Yaya Suhendar. 2013. Pedoman Penyelenggaraan Sekolah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 10