PENGGUNAAN KARTU DOMINO KIMIA PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

PENGARUH MULTIMEDIA BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL DAN RETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM

PENGARUH MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA DI SMP

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

PENGARUH STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

PENGARUH VIDEO-ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 5 PONTIANAK PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

PENGARUH TEKNIK TALKING CHIPS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI KOLOID DI SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STM (SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGARUH TEKNIK PERMAINAN BINGO PADA MATERI KONSEP MOL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI DI SMA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PEMBERIAN DIRECT CORRECTIVE FEEDBACK PADA PEKERJAAN RUMAH (PR) DALAM MATERI TERMOKIMIA DI SMA

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ICE BREAKER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT DI SMA

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN PENDEKATAN VAK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA MTS

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 PONTIANAK

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN METODE PROYEK BERBANTUAN LKS PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

Kata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA

PENGARUH PENDEKATAN MODIFICATION OF RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI REDOKS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA KOPERASI PONTIANAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE (QSH) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL COOPERATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN ARTIKEL PENELITIAN.

PENGARUH PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DI SMA

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TSTS BERBASIS MIND MAPPING PADA MATERI GERAK TUMBUHAN DI SMP

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS DI SMA

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

STRATEGI REACT DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

PEMBERIAN DIRECT CORRECTIVE FEEDBACK PADA PEKERJAAN RUMAH (PR) DALAM MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS HANDS-ON TEKNIK GUIDED WORKSHEET ACTIVITY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI SMP

PENGARUH MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI SMA NEGERI 9 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: IRWAN NIM F

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

PENGGUNAAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL KARTU ARISAN DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENGARUH MEDIA REALITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP

PENGARUH STRUCTURE EXERCISE METHOD DALAM THINK PAIR SHARE PADA HUKUM DASAR KIMIA DI SMK

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA

Nizar Soramiranda 1, Kurnia Ningsih 2, Ruqiah Ganda Putri Panjaitan 3 Universitas Tanjungpura 3 ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

PENGARUH MEDIA DAKON BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR FPB DAN KPK SISWA SDN 34 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RIZKA ASPRILIANA NIM.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

PENERAPAN METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS 1 SMA ISLAMIYAH PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA MATERI KOLOID ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

PENGARUH ROLE PLAYING TERHADAP RESPON DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROKARBON

PENGARUH PENDEKATAN TERJEMAHAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 16 PONTIANAK SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN MTsN 2 PONTIANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PENGARUH MODEL INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

PENGARUH PEMBERIAN DIRECT CORRECTIVE FEEDBACK PADA PEKERJAAN RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Novita Susanti, Jimmi Copriady dan Islamias Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LAERNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN 04 RASAU JAYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

PENGARUH MODEL CTL TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Vol. 4 No. 2, Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain

Transkripsi:

PENGGUNAAN KARTU DOMINO KIMIA PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI SMA ARTIKEL PENELITIAN Oleh: PATRISIUS PRAMAWIDYAKA NIM F02107042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 1

PONTIANAK 2015 2

3

PENGGUNAAN KARTU DOMINO KIMIA PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI SMA Patrisius Pramawidyaka, Eny Enawaty, Husna Amalya Melati Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: pramawidyaka@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar antara siswa yang diajarkan menggunakan kartu domino kimia dengan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan kartu domino kimia dan mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran kimia dengan menggunakan media kartu domino kimia terhadap hasil belajar materi koloid kelas XI SMA Negeri 1 Sekadau Hilir. Bentuk penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design. Sebanyak 31 siswa dari kelas XI IPA 1 dan 32 siswa dari kelas XI IPA 2 berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan uji U-Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar dan motivasi antara siswa yang diajarkan menggunakan kartu domino kimia dengan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan kartu domino kimia. Berdasarkan perhitungan effect size diperoleh 0,79 (kategori sedang), yang menunjukkan bahwa penggunaan kartu domino kimia memberikan pengaruh sebesar 28,52% terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Kartu Domino Kimia, Hasil Belajar Abstract: This research was aimed to determine the differences of motivation and learning result between students who were taught domino chemistry card with students who were taught without domino chemistry card and determine domino chemistry card s effect on chemistry learning with domino chemistry against learning result in coloid subject matter eleven grade of SMA Negeri 1 Sekadau Hilir. The form of research that used was quasy-experimental with research design was Nonequivalent Control Group Design. Thirty one students of eleven grade IPA 1 and thirty two students of eleven grade IPA 2 participated in this research. Data analysis using U-Mann Whitney test showed that there were differences motivation and learning result between students who were taught use domino chemistry card with students who were taught without domino chemistry card. Based on calculation of effect size that was 0,79 (medium), domino chemistry card gave 28,52% effect on increased student learning result. Keywords: Domino Chemistry Card, Learning Result 4

K imia adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang materi yang meliputi struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertainya. Materi kimia berisi konsep dan hitungan. Sebagian besar materi kimia memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Penguasaan terhadap konsep kimia memerlukan bimbingan guru di dalam kelas. Guru merupakan salah satu komponen pembelajaran yang berperan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, menguasai kelas, serta meningkatkan motivasi siswa. Namun pada kenyataannya masih banyak guru yang tidak menguasai kelas karena tidak mengetahui karakteristik siswanya. Sebagian besar guru mengajar hanya memperhatikan materi ajar sedangkan strategi pembelajaran sering diabaikan (Trace y, 2012) sehingga pembelajaran hanya bersifat teacher center. Ketepatan guru dalam pemilihan strategi pembelajaran yang tepat akan dapat merangsang siswa untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran, sehingga apa yang didapat oleh siswa bukanlah suatu kegiatan yang sia-sia. Pemahaman yang diperoleh siswa setelah mempelajari materi tertentu juga dipengaruhi oleh motivasi siswa dalam mempelajarinya. Kesulitan siswa dalam menerima materi dengan baik yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi kimia yang disampaikan. Hal ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai kurang dari nilai KKM pada ulangan umum semester dua yakni sebesar 53,13%. Berdasarkan angket sebagian besar siswa menginginkan permainan pada proses pembelajaran agar dapat membuat mereka dapat memahami materi yang diajarkan dengan baik. Ketidaktertarikan siswa terhadap materi kimia yang diajarkan menuntut guru untuk menerapkan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Peningkatan motivasi yang dialami oleh siswa juga akan meningkatkan hasil belajarnya. Hasil wawancara dengan guru kimia SMA Negeri 1 Sekadau pada tanggal 22 Maret 2014 mengatakan bahwa alasan guru mengajar dengan teacher center adalah karena siswa kurang rajin untuk membaca buku atau mencari pengetahuan tambahan di luar jam sekolah. Guru memberikan sebagian besar materi yang akan dikeluarkannya dalam ulangan harian dan memberikan latihan sesuai dengan materi yang dijelaskannya. Guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran selain spidol dan papan tulis dalam menyampaikan materi karena terlalu sulit dalam penyiapan dan memakan terlalu banyak waktu dalam penyajian. Suasana belajar yang kurang menyenangkan dan proses pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi penyebab rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat diciptakan dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran. Penelitian Widyaningrum & Murwanintyas (2012) media pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran yang menarik, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Menurut Hamalik (2001) pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu 5

siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media kartu domino kimia. Permainan kartu domino adalah sebuah permainan yang telah lama dikenal oleh masyarakat luas. Dalam kartu domino kimia, bulatan-bulatan dengan jumlah tertentu atau balak yang ada di kartu domino diganti dengan gambar yang berhubungan dengan materi kimia. Aturan permainan sama dengan permainan domino biasa, sehingga siswa tidak lagi bingung bila melakukan permainan. Kartu domino kimia dapat dipergunakan sebagai media evaluasi. Hal ini menyebabkan siswa tidak merasa tegang dalam evaluasi dan merasa lebih menyenangkan sehingga diharapkan selain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, kartu domino juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Hadiyanto (2011) menunjukkan bahwa penerapan kartu domino unsur dapat meningkatkan prestasi belajar kimia siswa SMK PGRI 1 Yogyakarta. Kamarul (2009) menyatakan bahwa strategi pembelajaran seperti penggunaan media dalam proses pembelajaran memiliki korelasi yang positif dengan motivasi belajar siswa. Hal ini menunjukkan semakin baik strategi pembelajaran yang digunakan guru, maka siswa semakin termotivasi untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar (Sardiman, 2012). Berdasarkan data yang diperoleh, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan media kartu domino kimia pada materi koloid terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sekadau. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design yang digambarkan sebagai berikut: Tabel 1: Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design Kelas Pretest Perlakuan Postest E O1 X1 O2 K O3 X2 O4 (Sugiyono, 2013). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 1 Sekadau Hilir. Teknik sampel jenuh digunakan sebagai teknik pengambilan sampel karena semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Kelas XI IPA 1 sebanyak 31 siswa dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 2 sebanyak 32 siswa sebagai kelas eksperimen yang akan diajarkan dengan menggunakan media kartu domino kimia sedangkan kelas kontrol diajarkan tanpa menggunakan media kartu domino kimia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran berupa tes tertulis ( pretest-postest) berbentuk tes essai dan komunikasi 6

tidak langsung (angket). Instrumen penelitian divalidasi oleh dua orang dosen program studi pendidikan kimia FKIP Universitas Tanjungpura dengan menggunakan teknik validitas isi Gregory. Hasil perhitungan validitas menunjukkan semua butir soal memiliki tingkat validitas sangat tinggi. Hasil uji coba soal menunjukkan bahwa semua soal tes memiliki tingkat reliabilitas cukup dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,657. Hal ini menunjukkan bahwa instrument layak digunakan. Data diolah dengan bantuan SPSS 21,0 for windows. Skor test diuji normalitasnya dengan uji Chi Kuadrat dan dilihat homogenitasnya dengan menggunakan uji Levene. Apabila data berdistribusi dan varian sampel homogen, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji t Equals Variances Assumed dan jika varian sampel tidak homogen digunakan uji t Equals Variances Not Assumed. Apabila data tidak berdistribusi normal maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji U-Mann Whitney. Perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dilihat dari perbedaan rata-rata skor postest kedua kelas. Pengaruh media kartu domino terhadap hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan effect size yang hasilnya dibandingkan dengan tabel o-z. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data hasil penelitian dan penyusunan laporan penelitian. Tahap Persiapan Langkah- langkah yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain: 1) membuat instrument penelitian berupa RPP, angket, dan soal pretes-postest. Soal-soal ini berbentuk essai, 2) memvalidasi instrumen penelitian, 3)menganalisis data hasil validasi, 4) melakukan uji coba instrumen penelitian, 5) menganalisis data hasil uji coba. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan penelitian meliputi: 1) memberikan pretest pada siswa kelas kontrol dan eksperimen, 2) memberikan pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino kimia pada siswa kelas eksperimen sedangkan pembelajaran tanpa menggunakan media kartu domino kimia pada siswa kelas kontrol, 3) memberikan postest pada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen, 4) memberikan angket pada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen Tahap Akhir a. Menganalisis data yang diperoleh dari pemberian pretest, posttest, dan angket b. Menyusun lapporan penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 September sampai dengan 11 September 2014 pada kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Sekadau Hilir. Kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan media kartu domino kimia dan kelas XI IPA 1 sebagai 7

kelas kontrol diberikan perlakuan berupa pembelajaran tanpa menggunakan media kartu domino kimia. Hasil penelitian memberikan tiga kelompok data yaitu data pretest, data posttest, dan data angket. Hasil analisis pretest disajikan pada Tabel 2: Tabel 2: Rata-rata Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen Kelas Skor Ratarata Standar Deviasi Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa Tidak Tuntas Uji t Eksperimen 9,40 4,79 0 32 0,921 Kontrol 8,74 4,70 0 31 Hasil analisis pretest menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Hal ini dikarenakan siswa belum mempelajari materi koloid sehingga belum mengetahui banyak jenis-jenis koloid. Berdasarkan uji U-Mann Whitney yang dilakukan terhadap skor pretest menunjukkan bahwa Zhitung yang diperoleh adalah 0,921 lebih besar dari nilai -Ztabel (-1,96) dan lebih kecil daripada Ztabel (1,96) sehingga Ho diterima, dan Ha ditolak. Hal tersebut menunjukkan tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Postest diberikan setelah semua perlakuan selesai diberikan. Postest yang diberikan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil belajar kedua kelas setelah diberi perlakuan. Data hasil postest siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 3: Rata-rata Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen Kelas Skor Ratarata Standar Deviasi Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa Tidak Tuntas Uji U- Man Whitney Eksperimen 29,96 6,74 19 13-2,963 Kontrol 23,22 8,51 15 16 Tabel 3 menunjukkan bahwa tidak ada siswa kelas kontrol yang mendapatkan nilai di KKM dan sebanyak Sembilan siswa kelas eksperimen memperoleh nilai di atas KKM. Berdasarkan uji U-Mann Whitney yang dilakukan terhadap skor pretest menunjukkan bahwa Zhitung yang diperoleh adalah -2,963 Zhitung lebih kecil dari -1,96 artinya Zhitung < -Ztabel sehingga Ha diterima, dan Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang diberi pembelajaran menggunakan media kartu domino kimia dan kelas yang pembelajarannya tanpa menggunakan media kartu domino kimia. Angket diberikan setelah semua posttest selesai diberikan. Angket yang diberikan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat motivasi belajar kedua kelas 8

setelah diberi perlakuan. Data hasil angket siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4 berikut: Tabel 4: Rata-rata Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Skor Rata-rata Standar Deviasi Uji U-Mann Whitney Eksperimen 25,09 1,35-5.348 Kontrol 19,15 4,17 Tabel 4.15 menunjukkan nilai Zhitung yang diperoleh adalah -5,348 lebih kecil dari nilai -Ztabel (-1,96) dan lebih kecil daripada Ztabel (1,96) sehingga Ho ditolak, dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan terdapat perbedaan motivasi siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen, dimana motivasi siswa kelas eksperimen yang telah diberi pembelajaran menggunakan media kartu domino kimia lebih tinggi daripada motivasi siswa kelas kontrol yang tanpa menggunakan media kartu domino kimia. Pembahasan Hasil Belajar Siswa Posttest diberikan pada 31 orang siswa kelas kontrol dan 32 orang siswa kelas eksperimen yang dilaksanakan pada tanggal 10 September dan 11 September 2014. Hasil postest pada kelas kontrol menunjukkan bahwa siswa yang memenuhi standar KKM sebanyak 15 siswa, sedangkan pada kelas eksperimen sebanyak 19 siswa. Rincian hasil posttest siswa dapat dilihat pada Gambar 1: Persentase siswa yang menjawab benar 100 80 60 40 20 97 97 100 94 94 97 97 100 97 94 74 69 72 9.6 26 78 19 44 29 56 Kontrol Eksperimen 0 1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b Nomor Soal Gambar 1: Rincian Hasil Postest Siswa 9

Berdasarkan gambar 1, terlihat bahwa hampir semua siswa dapat menjawab dengan benar pada soal nomor 1a, yaitu sebesar 96,77% siswa kelas kontrol dan 93,75% siswa kelas eksperimen. Demikian juga dengan nomor 1b terlihat bahwa sebanyak 96,77% siswa kelas control dapat menjawab dengan benar dan 96,87% siswa kelas eksperimen yang dapat menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah memahami pengertian dari fase terdispersi dan fase pendispersi. Pada soal nomor 2a tentang fase pendispersi dari susu, 100% siswa kelas kontrol dapat menjawab dengan benar, sedangkan siswa kelas eksperimen sebanyak 96,87%. Pada soal nomor 2b tentang fase pendispersi dari stainless steel, sebanyak 93,54% siswa kelas control dapat menjawab dengan benar dan 96,87% siswa kelas eksperimen yang dapat menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah dapat menentukan fase pendispersi dari suatu contoh sistem koloid. Pada soal nomor 3a mengenai fase terdispersi dari embun, sebanyak 74,19% siswa kelas kontrol dapat menjawab dengan benar dan sebanyak 68,75% siswa kelas eksperimen yang menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa telah dapat menentukan fase terdispersi dari embun. Pada soal nomor 3b mengenai fase terdispersi dari biskuit, terlihat bahwa pada siswa kelas kontrol hanya 9,6% yang dapat menjawab dengan benar. Siswa tidak dapat menjawab dengan benar karena siswa melihat bentuk dari biskuit yang berupa padatan dan tidak mengetahui bahwa di dalam biskuit tersebut terdapat gas, sehingga siswa banyak yang menjawab fase terdispersi biskuit adalah padat. Sedangkan pada siswa kelas eksperimen lebih banyak siswa yang menjawab dengan benar, yaitu sebesar 71,87%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas eksperimen telah dapat menentukan fase terdispersi dari biskuit. Pada soal nomor 4a mengenai jenis koloid dari santan, sebanyak 93,58% siswa kelas kontrol yang dapat menjawab dengan benar, sedangkan siswa kelas eksperimen 100% siswa dapat menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah dapat menentukan jenis koloid dari santan. Soal nomor 4b mengenai jenis koloid dari keju hanya 25,8% dari siswa kelas kontrol yang dapat menjawab dengan benar. Hal ini dikarenakan siswa hanya melihat dari bahan pembuatannya, tetapi tidak melihat bentuk dari keju tersebut, sehingga tidak dapat menjawab dengan benar. Pada soal ini rata-rata siswa menjawab jenis koloid dari keju adalah emulsi cair. Sedangkan pada siswa kelas eksperimen sebanyak 78,12% siswa yang dapat menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas eksperimen telah dapat menentukan jenis koloid dari keju. Pada soal nomor 5 siswa diminta untuk mengelompokkan suatu produk atau bahan ke dalam fase terdispersi (padat, cair, gas) dan fase pendispersinya (padat, cair, gas). Adapun bahan atau produk yang dimaksud adalah awan, patung perunggu, minuman bersoda, minyak ikan, tinta printer, dan selai stroberry. Pada soal nomor 5 ini terlihat bahwa tidak sampai 50% siswa yang dapat menjawab dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum dapat mengelompokkan produk atau bahan tersebut ke dalam fase terdispersi dan fase pendispersi. 10

Perbedaan Hasil Belajar Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Perbedaan hasil belajar ini karena siswa kelas eksperimen telah termotivasi dalam belajarnya yang diakibatkan oleh penggunaan media kartu domino kimia dalam proses pembelajarannya. Adanya pengaruh motivasi dalam hasil belajar ini sejalan dengan pendapat Sardiman (2012 ) yang menyatakan bahwa motivasi adalah syarat belajar yang utama. Hasil belajar akan optimal jika terdapat motivasi di dalamnya. Semakin tepat motivasi yang diberikan, maka akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Perbedaan hasil belajar antara siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen disajikan Gambar 2: Rata-rata hasil belajar siswa 35 30 25 20 15 10 5 0 29.96 Eksperimen Kelas 23.22 Kontrol Gambar 2: Perbedaan Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Hasil Angket Siswa Persentase hasil angket motivasi siswa terhadap pernyataan positif pada siswa kelas kontrol sebesar 62,79% ( kategori kuat) dan pada siswa kelas eksperimen sebesar 84,99%, sedangkan hasil angket motivasi siswa terhadap pernyataan negatif pada siswa kelas kontrol sebesar 67,02% (kategori kuat) dan pada siswa kelas eksperimen sebesar 81,85%. Jadi kedua data ini menunjukkan bahwa siswa termotivasi dengan pembelajaran yang diberikan. Adapun analisis angket tiap indikator sebagai berikut: 1) Apersepsi menarik perhatian Berdasarkan pernyataan ke-1, yang merupakan pernyataan negatif, diperoleh persentase pertidaksetujuan siswa kelas kontrol sebesar 61,29% (kategori kuat) dan pada siswa kelas eksperimen sebesar 82,50% (kategori sangat kuat). Hal ini menunjukkan bahwa apersepsi yang disampaikan guru menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. 2) Kegiatan pembelajaran menyenangkan 11

Berdasarkan pernyataan ke-4, yang merupakan pernyataan negatif, diperoleh persentase pertidaksetujuan pada kelas kontrol sebesar 74,83% (kategori kuat) dan pada kelas eksperimen sebesar 81,25% (kategori sangat kuat) yang menunjukkan bahwa siswa senang dengan proses pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran berlangsung menyenangkan. 3) Mudah memahami pelajaran kimia Berdasarkan pernyataan ke-3, yang merupakan pernyataan positif, diperoleh persentase persetujuan siswa kelas kontrol sebesar 63,22% ( kategori kuat) dan siswa kelas eksperimen sebesar 78,75% ( kategori kuat) yang menunjukkan bahwa siswa mudah memahami materi koloid. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang cukup tinggi. 4) Keinginan memperoleh nilai yang lebih baik Berdasarkan pernyataan ke-2, yang merupakan pernyataan positif, diperoleh persentase persetujuan pada kelas kontrol sebesar 67,09% ( kategori kuat) dan pada kelas eksperimen sebesar 89,37% ( kategori sangat kuat) yang menunjukkan tingginya keinginan siswa untuk memperoleh nilai yang lebih baik. 5) Mudah mengerjakan soal Berdasarkan pernyataan ke-5, yang merupakan pernyataan negatif, diperoleh persentase pertidaksetujuan sebesar 70,96% ( kategori kuat) dan pada kelas eksperimen sebesar 80,62% ( kategori sangat kuat). Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak kesulitan dalam mengerjakan soal. Hal ini juga dapat terlihat dari hasil latihan siswa yang cukup tinggi. 6) Dapat memusatkan perhatian Pernyataan ke-6 yang merupakan pernyataan positif, menunjukkan persentase sebesar 58,06% ( kategori cukup). Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan evaluasi berupa soal latihan tidak dapat memusatkan perhatian siswa yang dikarenakan siswa merasa tegang. Selain itu, siswa juga merasa bosan dengan proses evaluasi yang sudah sering mereka lakukan, sehingga kesulitan untuk menerima pembelajaran materi koloid yang berupa hapalan. Sedangkan untuk kelas eksperimen diperoleh persentase sebesar 86,87% (kategori sangat kuat). Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan evaluasi berupa permainan dengan menggunakan kartu domino kimia dapat memusatkan perhatian siswa yang dikarenakan siswa merasa tidak tegang. Selain itu, siswa juga merasa senang dengan proses evaluasi yang telah lakukan, sehingga dapat dengan mudah untuk menerima pembelajaran materi koloid yang berupa hapalan. Perbedaan Motivasi Siswa Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan motivasi siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen, dimana motivasi siswa kelas eksperimen yang telah diberi pembelajaran menggunakan media kartu domino kimia lebih tinggi daripada motivasi siswa kelas kontrol yang tanpa menggunakan media kartu domino kimia. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana dan Ahmad (2005) yang menyatakan bahwa 12

media akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang diajarkan menggunakan media kartu domino kimia dengan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media kartu domino kimia pada materi koloid kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekadau Hilir. Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan menggunakan media kartu domino kimia dengan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media kartu domino kimia pada materi koloid kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekadau Hilir. Pengaruh pembelajaran kimia dengan menggunakan media kartu domino kimia pada materi koloid dilihat dari tabel z adalah sebesar 28,52% terhadap hasil belajar siswa. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) memberikan alokasi waktu yang lebih besar untuk permainan kartu domino kimia agar evaluasi berjalan sesuai dengan rencana, (2) m elakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media kartu domino kimia pada materi lain, (3) m elakukan pengembangan pada media kartu domino kimia agar menjadi lebih menarik DAFTAR RUJUKAN Hadiyanto Sahputra. (2011). Kartu Domino Unsur untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia. (online). ( http://hadiyantokimia.guru-indonesia.net/, dikunjungi tanggal 12 November 2013). Hamalik. (2001). Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Kamarul Shukri Mat Teh. (2009). Korelasi Strategi Dengan Motivasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Jurnal Pendidik dan Pendidikan.Vol 24: 109-123. Nana Sudjana dan Ahmad R. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sardiman. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada. 13

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Jakarta: Alfabetha. Tracey Yani Harjatanaya. (2012). Pendidikan Indonesia, Sebuah Evaluasi. (online). (http://edukasi.kompasiana.com, dikunjungi tanggal 13 Februari 2014). Yulia Tri Widyaningrum & Ch. Enny Murwanintyas. (2012, 10 November). Pengaruh Media Pembelajaran Geogebra terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Grafik Fungsi Kuadrat di Kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Makalah untuk Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY. Yogyakarta. 14