Vol. 5 No. 2, Agustus 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS MEDIA MIND MAP BERBASIS METODE LATIHAN BERJENJANG TERHADAP HASIL DAN RETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI KONSEP MOL DI KELAS X SMA NEGERI 8 PONTIANAK Tesa Puteri Permatasari *, Dini Hadiarti dan Raudhatul Fadhilah Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat * tesaputeri@gmail.com ABSTRAK Hasil dan retensi belajar siswa masih rendah pada pembelajaran konsep mol disebabkan oleh kesulitan siswa memahami konsep dan kurangnya kemampuan menyelesaikan soal perhitungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan hasil dan retensi belajar antara siswa yang diajarkan dengan dan tanpa menggunakan media mind map pada materi konsep mol, mengetahui besar efektivitas media mind map terhadap hasil dan retensi belajar siswa pada meteri konsep mol di kelas X SMA Negeri 8 Pontianak. Jenis penelitian Quasi Experimental Research dengan rancangan control group design. Teknik pengambilan sampel sampling purposive kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data mengunakan teknik pengukuran, observasi dan wawancara, sedangkan alat pengumpulan data yaitu tes hasil dan retensi belajar, lembar observasi serta lembar wawancara. Data analisis menggunakan uji U-Mann Whitney terdapat perbedaan hasil belajar sedangkan perbedaan retensi belajar melalui uji t terdapat perbedaan retensi belajar. Hasil data menunjukkan perbedaan hasil dan retensi belajar antara siswa diajarkan dengan dan tanpa menggunakan media mind map. Pembelajaran dengan media mind map memberikan efektivitas terhadap hasil belajar siswa sebesar 24,86% kategori sedang, retensi belajar siswa selama 8 hari sebesar 28,52% kategori sedang. Kata Kunci: hasil belajar, metode latihan berjenjang, mind map, retensi ABSTRACT The results and retention of student learning is still low in learning the concept of mole due to the difficulties of students to understand the concept and the lack of ability to resolve the matter of calculation. This study aimed to determine the differences in the results and retention of learning between the students who were taught with and without using mind-map media based on tier training method in the material of mole concept, knowing the great effectiveness of mind-map media based tier training method toward the results and retention of students in the material of mole concept at X grade students of SMAN 8 Pontianak. This research used Quasi Experimental Research with control group design. This research used purposive sampling with X MIA 4 as the experimental class and X MIA 3 as the control class. The techniques of collecting data used measurement techniques, observation and interviews, while the data collection tools used the test results and retention of learning, observation sheet and questionnaire. Mann-Whitney U test as the data analysis showed that there were some differences in learning while the t-test showed that there were differences in retention of learning. The results of the data showed that there were differences in learning outcomes and retention between the students who were taught with and without mindmap media based on tiered training method. Learning by using mind-map media gave effectiveness to the result of students learning outcomes which 24,86% categorized as medium category, the retention of student learning for 8 days was 28,52% categorized as medium category. Keywords: learning outcomes, tier training method, mind-map, retention 266

2 PENDAHULUAN Konsep mol adalah salah satu materi pada mata pelajaran kimia yang diajarkan di kelas X semester 2 SMA/MA. Konsep mol merupakan salah satu materi yang dianggap terlalu banyak konsep dan rumus dengan berbagai hubungan, sehingga perlu banyak latihan soal dalam mempelajarinya (Trisanti dan Sanjaya, 2013:181). Hasil wawancara dengan siswa kelas XI SMA Negeri 8 Pontianak bahwa materi konsep mol dianggap materi yang banyak rumus, dan konsep mol yang saling berhubungan. Selain itu, ketika diberikan latihan soal siswa mengalami kesulitan untuk mengerjakan soal hitungan, karena siswa kurang banyak latihan mengerjakan soal. Siswa juga masih bingung dengan konsep mol yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal latihan yang diberikan oleh guru secara individu, padahal siswa sudah mencatat konsep mol yang disampaikan guru di buku catatan. Kesulitan mempelajari materi konsep mol juga dibuktikan dari hasil wawancara guru kimia kelas X SMA Negeri 8 Pontianak dan wawancara dengan 6 siswa kelas XI MIA SMA Negeri 8 Pontianak yang dipilih secara acak, menunjukkan bahwa materi konsep mol terdapat konsep mol saling berhubungan, perhitungan matematika, dan rumusrumus kimia. Siswa lambat mengerjakan soal perhitungan kimia karena tidak menguasai konsep kimia yang diajarkan guru, serta lambat memahami hubungan mol dengan jumlah partikel, mol dengan massa molar, mol dengan volume molar dan hubungan mol dengan molaritas. Kesulitan ini dikarenakan siswa belajar dengan menghapal tanpa memahami materi. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan guru kimia yang menyatakan bahwa ketika ditanyakan materi yang sama setelah 1 minggu, siswa lupa dengan materi yang diajarkan. Artinya, daya ingat siswa terhadap materi masih rendah. Oleh karena itu, untuk mengatasi dan memulai kesulitan siswa memahami konsep mol, maka diperlukan media mind map yang dapat mempermudah siswa mengkoneksikan materi konsep mol tersebut. Mind map adalah suatu diagram yang digunakan untuk merepresentasikan katakata, ide-ide, tugas-tugas, ataupun suatu yang lainnya yang dikaitkan dan disusun mengelilingi kata kunci ide utama (Mulyatiningsih, 2012:239). Mind map yang dibuat siswa terbukti membantu siswa memahami materi yang telah diajarkan (Rahma, 2013:191). Media mind map dapat menjelaskan hubungan konsep mol secara ringkas disertai dengan rumus konsep mol sehingga mempemudah siswa untuk mengerjakan soal latihan perhitungan konsep mol. Karakteristik materi konsep mol mengharuskan siswa berlatih mengerjakan banyak soal. Pembelajaran yang digunakan agar siswa terbiasa mengerjakan soal pada materi konsep mol adalah metode yang bisa membuat siswa banyak latihan dan berlatih dari soal yang mudah ke soal yang sulit, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu metode latihan berjenjang. Metode latihan berjenjang adalah suatu cara mengajar dengan memberikan latihanlatihan berstruktur dan sistematis terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan 267

3 dengan memberikan latihan soal kepada siswa dimulai soal mudah menuju sulit dengan bimbingan guru (Rijani, 2011:2). Media mind map berbasis latihan berjenjang dapat digunakan untuk mempermudah siswa mengerjakan soal latihan berjenjang. Penelitian Putra (2015:13) menunjukkan bahwa metode latihan berjenjang berbantuan mind map berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sebesar 28,23%, pengaruh ini tergolong sedang. Namun, efektivitas media mind map terhadap hasil dan retensi belajar pada materi konsep mol belum diteliti. Padahal, pada materi konsep mol, siswa sering lupa terhadap konsep mol yang telah diajarkan. Oleh karena itu, penentuan efektivitas media mind map terhadap hasil belajar dan retensi belajar penting dilakukan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan mind map dapat meningkatkan hasil dan retensi belajar siswa. Risnawati, dkk (2015:295) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media mind map yang dibuat oleh siswa mampu meningkatkan kemampuan daya ingat siswa pada materi suhu dan pemuaian yang telah diajarkan pada siklus I jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 18 orang dengan rata-rata persentase sebesar 94,68%, sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan menjadi 26 orang dengan rata-rata persentase sebesar 96,09%. Rijani (2011:1) dalam penelitiannya penerapan metode latihan berjenjang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi stoikiometri dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 84,21%. Sampai sekarang penelitian yang menggunakan mind map berbasis latihan berjenjang masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti ingin melihat efektivitas media mind map terhadap hasil dan retensi belajar siswa pada materi konsep mol di kelas X SMA Negeri 8 Pontianak. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan atau simulasi sesuai dengan tujuan peneliti. Sedangkan kelompok kontrol sebagai pembanding. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Research). Peneliti akan mencoba mengungkapkan akibat perlakuan pengajaran dengan media mind map untuk kelas eksperimen dan membandingkannya dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan metode latihan berjenjang. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 8 Pontianak tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 144 siswa, terdiri atas 4 kelas yaitu X MIA 1, X MIA 2, X MIA 3 dan X MIA 4 diajarkan dengan guru yang berbeda dan belum mendapatkan materi konsep mol. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik sampling purposive, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Berdasarkan ratarata nilai ulangan umum semester ganjil Tahun Ajaran 2015/2016 siswa kelas X 268

4 SMA Negeri 8 Pontianak maka dipilih X MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 3 sebagai kelas kontrol karena X MIA 3 memiliki nilai rata-rata ulangan umum lebih tinggi dibandingkan dengan X MIA 4. Prosedur Penelitian Rancangan penelitian ini adalah nonequivalent control group design yang dimodifikasi dilakukan dengan menambahkan retention test mengacu pada pendapat Sugiyono (2014:79) yaitu: 1) Tahap awal: wawancara, observasi, analisis materi dan analisis ulangan harian siswa. 2) Tahap persiapan: menentukan kelas eksperimen dan kontrol, membuaat perangkat pembelajaran, instrument penelitian, melakukan validasi, merevisi perngkat pembelajaran, uji coba soal, dan menentukan reliabilitas. 3) Tahap pelaksanaan: mengadakan pretest, perlakuan, posttest, retention test dan wawancara. 4) Tahap akhir: menganalisis data, membahas dan menyususn laporan. Teknik dan Alat Pengumpul Data Teknik Pengumpul Data berupa pengukuran, observasi dan wawancara. Pengukuran data yang dilakukan sebanyak 3 kali yaitu sebelum perlakuan (pretest), sesudah perlakuan (posttest), dan satu minggu setelah pelaksanaan pembelajaran (retention test). Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu observasi sistematis, yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan instrumen pengamatan. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar dan retensi belajar, lembar observasi serta lembar wawancara. Perangkat pembelajaran sebelumnya telah divalidasi dan diuji reliabilitasnya. Teknik Analisis Data Mengoreksi lembar jawaban siswa dan memberikan skor pada hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang berupa pretest, posttest dan retension test kemudian menentukan nilai masing-masing siswa. Analisis Hasil Pretest dan Postest menggunakan Uji Normalitas dan Uji U-Mann Whitney. Sedangkan analisis hasil Retention Test menggunakan Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji t. Perhitungan Effect Size berupa hasil belajar dan retensi belajar. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perbedaan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dimulai dengan memberikan soal pretest. Pemberian soal pretest ini bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa pada materi konsep mol. Hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol yaitu nilai ratarata pretest pada kelas kontrol tidak berbeda jauh dibandingkan dengan kelas eksperimen dengan perolehan nilai ratarata pretest masing-masing kelas sebesar 23,76 kelas kontrol sedangkan kelas eksperimen sebesar 23,28. Uji normalitas data pretest digunakan untuk mengetahui populasi data pretest terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorv-Smirnov 269

5 dengan aplikasi SPSS 16.0 for windows dengan taraf signifikasi 0,05. Data dikatakan terdistribusi normal jika signifikansi lebih besar daripada 5% atau 0,05. Uji Kolmogorov-Smirnov berfungsi untuk mengetahui normalitas data. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut hasil perhitungan analisis uji normalitas yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji Statistik Kolmogorv- Smirnov Kelas Kelas Eksperimen Kontrol 0,200 0,000 Tabel 1. menunjukkan bahwa nilai pretest kelas eksperimen adalah 0,200 lebih besar dari nilai (α=0,05) maka data terdistribusi normal, sedangkan nilai pretest pada kelas kontrol sigmanya adalah 0,000 kecil dari nilai (α=0,05) maka data dikatakan tidak terdistribusi normal, karena salah satu data tidak terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji statistik nonparametrik menggunakan uji U Mann-Whitney. Uji nonparametrik menggunakan uji U-Mann Whitney. Hasil uji nonparametrik dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil uji U Mann-Whitney yang diperoleh hasil dua sampel adalah 0,580 nilai ini lebih besar dari nilai signifikan (α=0,05), sehingga probabilitas >0,05 (P Value > 0,05), maka Ho diterima yang berarti sehingga kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. Prosedur selanjutnya dengan mengolah data hasil posttest siswa untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar siswa. Tabel 2. Uji U-Mann Whitney Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji Statistik Nilai U-Mann Whitney Asymp. Sig. (2-tailed) Pemberian soal posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol bertujuan untuk memperoleh hasil belajar siswa pada materi konsep mol. Nilai rata-rata posttest siswa kedua kelas mengalami peningkatan yang cukup tinggi dengan selisih perolehan rata-rata nilai yang tidak jauh berbeda. Rata-rata nilai posttest kedua kelas yaitu adanya perbedaan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perolehan nilai masing-masing yaitu 84,41 dan 78,62. Berdasarkan perolehan data, menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Uji normalitas data posttest digunakan untuk mengetahui populasi data posttest terdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan analisis uji normalitas yang disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. menunjukkan bahwa nilai posttest kelas eksperimen adalah 0,000 lebih kecil dari nilai (α=0,05) maka data tidak terdistribusi normal, sedangkan nilai posttest pada kelas kontrol sigmanya adalah 0,151 lebih besar dari nilai (α=0,05) maka data dikatakan tidak terdistribusi normal, karena salah satu data tidak terdistribusi normal maka di lanjutkan dengan uji statistik nonparametrik menggunakan uji U Mann-Whitney. 270

6 Nilai Vol. 5 No. 2, Agustus 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN Tabel 3. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji Statistik Kolmogorv- Smirnov Kelas Kelas Eksperimen Kontrol 0,000 0, Pretest Posttest Hasil uji nonparametrik menggunakan uji U-Mann Whitney dapat dilihat pada Tabel 4. 0 Tabel 4. Uji U-Mann Whitney Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji Statistik Nilai U-Mann Whitney Asymp. Sig. (2-tailed) Tabel 4. menunjukkan bahwa hasil uji U Mann-Whitney yang diperoleh hasil dua sampel adalah 0,022, nilai ini lebih kecil dari nilai signifikan (α=0,05), sehingga probabilitas <0,05 (P Value < 0,05), maka Ho ditolak yang berarti sehingga hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas X MIA 4 yang diajarkan dengan media mind map dengan kelas X MIA 3 yang diajarkan dengan metode latihan berjenjang pada materi konsep mol di SMA Negeri 8 Pontianak. Hasil perhitungan rata-rata pretest dan posttest menunjukkan bahwa nilai hasil belajar kelas eksperimen tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Grafik Nilai Rata-rata Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Gambar 1. menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperiemen mengalami peningkatan sebesar 61,13. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 54,87. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol dengan selisih hasil belajar adalah 6,26. Walaupun metode yang digunakan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama tetapi terdapat perbedaan hasil belajar diantara kedua kelas tersebut. Hal ini disebabkan oleh tahapan diskusi pada kelas eksperimen menggunakan media mind map, siswa mengerjakan latihan berjenjang secara berkelompok. Siswa diberikan kemudahan untuk mengerjakan soal latihan berjenjang dengan menggunakan media mind map yang sudah dibuat masing-masing siswa. Media mind map 271

7 yang dibuat siswa dapat mempermudah siswa untuk menggunakan rumus ataupun konsep yang akan digunakan saat menyelesaikan soal latihan berjenjang. Untuk menyelesaikan latihan soal berjenjang pada proses diskusi, masingmasing siswa dapat menyampaikan pemahaman konsep mol berdasarkan mind map yang sudah dibuat siswa. Perbedaan Retensi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pemberian soal retention test kelas eksperimen dan kelas kontrol bertujuan untuk memperoleh hasil retensi siswa pada materi konsep mol. Nilai rata-rata retention test siswa kedua kelas mengalami penurunan dengan selisih perolehan rata-rata nilai yang tidak jauh berbeda. Rata-rata nilai retention test kedua kelas yaitu adanya perbedaan nilai rata-rata retention test kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perolehan nilai masing-masing yaitu 80,36 dan 73,17. Berdasarkan perolehan data, menunjukkan bahwa nilai rata-rata retention test kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Uji normalitas data retention test digunakan untuk mengetahui populasi data retention test terdistribusi normal atau tidak. Berikut hasil perhitungan analisis uji normalitas yang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Uji Normalitas Retention Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kolmogorv- Smirnov 0,052 0,076 Tabel 5. menunjukkan bahwa nilai retention test kelas eksperimen adalah 0,052 lebih besar dari nilai (α=0,05) maka data terdistribusi normal, sedangkan nilai retention test pada kelas kontrol sigmanya adalah 0,076 lebih besar dari nilai (α=0,05) maka data dikatakan terdistribusi normal, karena kedua data terdistribusi normal maka di lanjutkan dengan menguji homogenitas varians. Karena kedua kelas terdistribusi normal, maka selanjutnya adalah menguji homogenitas terhadap dua varians menggunakan F test. Berdasarkan uji homogenitas menggunakan uji F test dengan P value sebesar 0,05 diperoleh signifikansi untuk nilai retention test kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,665. Hal ini berarti kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Sehingga pengujian data retention test dilanjutkan dengan melakukan uji statistik parametrik yaitu uji-t. Berdasarkan hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa varians kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama, maka dilanjutkan dengan Uji t. Uji ini menggunakan Equal Varians Assumed (varians diasumsikan sama). Hasil uji-t dengan t tabel sebesar ± 1,994 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh t hitung sebesar 3,327 dan signifikansi sebesar 0,001. Karena nilai t hitung berada di daerah penerimaan t hitung > t tabel (3,327>1,994) dan perbandingan taraf signifikansi diperoleh hasil 0,001 < 0,05 yang artinya H O ditolak atau yang berarti terdapat perbedaan retensi siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Terdapat perbedaan retensi siswa kelas X MIA 4 yang diajarkan dengan media mind map 272

8 Nilai Vol. 5 No. 2, Agustus 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN dengan kelas X MIA 3 yang diajarkan dengan metode latihan berjenjang pada materi konsep mol di SMA Negeri 8 Pontianak. Daya ingat siswa dilihat berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata retention test dibandingkan dengan posttest. Perbedaan retensi siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dillihat pada Gambar Eksperimen Posttest Kontrol Retention Test Gambar 2. Grafik Nilai Rata-rata Posttest-Retention Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 2. terlihat bahwa selisih nilai rata-rata antara posttest dengan retention test pada siswa kelas eksperimen sebesar 4,05. Sedangkan selisih nilai rata-rata antara posttest dan retention test pada siswa kelas kontrol sebesar 5,45. Penurunan daya ingat siswa kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas eksperimen sebesar 7,19. Terjadi penurunan retensi belajar setelah 8 hari sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ebinghaus yang menunjukkan bahwa retensi dapat berkurang dengan cepat setelah jarak waktu tertentu (Lestari, 2013:9). Untuk mempermudah siswa memahami materi konsep mol yang saling berhubungan, maka pada proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk 273 meringkas materi konsep mol yang sudah dijelaskan oleh guru dalam bentuk mind map sesuai dengan kreativitas siswa. Mind map yang dibuat siswa lebih menarik dan bermacam-macam bentuk gambar. Mind map menyajikan peta rute yang dibuat dalam bentuk cabang-cabang yang di dalamnya berisi materi konsep mol yang saling berhubungan yang diringkas secara sistematis dan dilengkapi dengan kombinasi berbagai bentuk gambar yang berkaitan dengan materi konsep mol, sehingga media mind map mempermudah otak siswa dalam memahami hubungan-hubungan materi konsep mol. Hal ini mempertahankan daya ingat siswa dalam jangka waktu yang lebih lama. Pengaruh Media Mind Map Berbasis Metode Latihan Berjenjang Terhadap Hasil Belajar Siswa Besar efektivitas media mind map terhadap hasil belajar siswa pada materi konsep mol dengan menggunakan persamaan Effect Size. Effect size diketahui bahwa nilai ES yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa yaitu sebesar 0,674 yang dikategorikan sedang karena 0,674 < 0,8. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media mind map berbasis metode latihan berjenjang terhadap hasil belajar siswa memberikan efektivitas yang sedang terhadap hasil belajar siswa. Hasil pencocokkan nilai Effect Size dengan tabel distribusi normal Z menghasilkan nilai sebesar 0,2486 yang selanjutnya dipersentasekan menjadi 24,86%. Ini berarti efektivitas media mind map berbasis metode latihan berjenjang terhadap hasil belajar siswa

9 kelas X MIA SMA Negeri 8 Pontianak sebesar 24,86%. Pengaruh Media Mind Map Berbasis Metode Latihan Berjenjang Terhadap Retensi Belajar Siswa Besar efektivitas media mind map terhadap retensi belajar siswa pada materi konsep mol dengan menggunakan persamaan Effect Size. Effect size diketahui bahwa nilai ES yang diperoleh dari nilai retensi belajar siswa yaitu sebesar 0,799 yang dikategorikan sedang karena 0,799 < 0,8. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media mind map berbasis metode latihan berjenjang terhadap retensi belajar siswa memberikan efektivitas yang sedang terhadap retensi belajar siswa. Hasil pencocokkan nilai Effect Size dengan tabel distribusi normal Z menghasilkan nilai sebesar 0,2852 yang selanjutnya dipersentasekan menjadi 28,52%. Ini berarti efektivitas media mind map berbasis metode latihan berjenjang terhadap retensi belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 8 Pontianak sebesar 28,52%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan dan tanpa menggunakan media mind map. Hal ini ditunjukkan dengan signifikansi <0,05 (0,022 <0,05). Terdapat perbedaan retensi belajar antara siswa yang diajarkan dengan dan tanpa menggunakan media mind map. Hal ini ditunjukkan dengan signifikansi < 0,05 (0,001 < 0,05). Pembelajaran media mind map memberikan pengaruh sebesar 24,86% terhadap hasil belajar siswa dengan effect size sebesar 0,2486 dengan kategori sedang. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan media mind map memberikan efektivitas sedang terhadap hasil belajar siswa pada materi konsep mol. Pembelajaran media mind map memberikan pengaruh sebesar 28,52% terhadap retensi belajar siswa dengan effect size sebesar 0,2852 dengan kategori sedang. Hal ini membuktikan bahwa bahwa pembelajaran dengan media mind map memberikan efektivitas sedang terhadap retensi belajar siswa pada materi konsep mol. Saran Pembelajaran menggunakan media mind map berbasis metode latihan berjenjang dapat meningkatkan hasil dan retensi belajar siswa, maka diharapkan guru dapat mengembangkan sebagai alternatif media dan metode pembelajaran kimia di sekolah. Bagi peneliti lainnya yang ingin menerapkan media mind map berbasis metode latihan berjenjang diharapkan : dapat memberikan simulasi pembelajaran media mind map berbasis metode latihan berjenjang sebelum kegiatan pembelajaran, serta dapat memperhatikan waktu dan tahapan-tahapan rencana pembelajaran agar proses belajar mengajar berlangsung optimal. 274

10 DAFTAR PUSTAKA Mulyatiningsih, E. (2012). Metodelogi Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Lestari, I. (2013). Pengaruh Multimedia Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil dan Retensi Belajar Siswa pada Materi Hidrokarbon. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. (2): Putra, S. (2015). Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Latihan Berjenjang Berbantuan Mind Mapping pada Pembelajaran Stoikiometri di Kelas X MA Negeri 1 Pontianak. Skripsi. Pontianak: Universitas Muhammadiyah Pontianak. Rahma, A. A. (2013). Pengaruh Model Siklus Belajar Berbantuan Mind Map terhadap Prestasi Beljar Fisika Ditinjau dari Kinerja Laboratorium Siswa Kelas VIII SMPN 1 Rejoso Kabupaten Pasuruan. Jurnal Penddikan Sains. (2): Meningkatkan Daya Ingat dan Hasil Belajar Fisika Unit Suhu dan Pemuaian pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 24 Makassar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. (2): Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Trisanti, C.D., dan Sanjaya, M.G. (2013). Pengembangan Media Permainan Stoichio Game pada Materi Pokok Konsep Mol bagi Siswa SMA Sekolah Berstandar Internasional (The Development of Playing Media Stoichio Game in The Main Subject Of Mole Concept for International Senior High School. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan. (2): Rijani. (2011). Implementasi Metode Latihan Berjenjang untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal-Soal Hitungan pada Materi Stoikiometri di SMA. Surabaya:E Jurnal Dinas Pendidikan Surabaya. (2):1-6. Risnawati, Rachmatiah, Wardani. N.K, dan Subaer. (2015). Penerapan Pembelajaran Aktif Berbasis Mind Mapping untuk 275