PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 66

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA SEKRETARIAT DEWAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN JOMBANG AKUNTABILITAS KINERJA

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

PROFILE DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

Pembangunan daerah tahun 2013 pada urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan dalam rangka mencapai beberapa sasaran yang telah ditetapkan, yaitu:

: PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG URAIAN

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD) Tahun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/PRT/M/2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

BAB II GAMBARAN UMUM SKPD DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BOGOR

RENCANA KERJA TAHUNAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BOGOR TAHUN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

TABEL 6.1 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWA TIMUR

Dinas PU. Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan RENCANA STRATEGIK DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA, DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

RENJA DINAS BINA MARGA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG RENCANA KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M

KAJIAN ANGGARAN PRESERVASI JALAN TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM

Tabel 4. 1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA KENDARI

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar Tahun

B2 STA STA KM

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI (KPI) DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi

PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU

KATA PENGANTAR. Malang, Oktober Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. Ir. MOCHAMAD ANWAR Pembina Utama Muda NIP

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM

Target Kinerja Perubahan Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun2011

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d

INSTANSI TUGAS FUNGSI. Indikator Kinerja Utama. Sumber Data Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalsel

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Tahun 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

Ringkasan Informasi tentang Kinerja dalam Lingkup Bagian Pengelolaan Aset Daerah tentang Realisasi Kegiatan yang telah dijalankan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LKjIP-DINAS PEKERJAAN UMUM Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

PEMPROVSU AKUI 584,301 KM JALAN PROVINSI RUSAK

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP ) DINAS SUMBER DAYA AIR DAN BINA MARGA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN ANGGARAN 2016

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto.

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

I. PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari pembangunan nasional.

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/PRT/M/2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di pulau Jawa. Menampung air dari

1.5. Potensi Sumber Air Tawar

Transkripsi:

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1

AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Dari total belanja daerah antara tahun 2015 dengan Tahun 2016 mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu total belanja Tahun 2015 sebesar Rp 59.116.827.000 dan pada Tahun 2016 sebesar Rp 118.265.695.000 atau mengalami kenaikan sebesar 50,01. Demikian juga halnya dengan penyerapan total anggaran mengalami kenaikan, Tahun 2015 sebesar 82,91%. Sedangkan pada Tahun 2016 total penyerapan sebesar 82,91 % dan bila dibandingkan penyerapan dari belanja langsung mengalami kenaikan Tahun 2015 penyerapan sebesar 82,00% pada Tahun 2016 sebesar 82,00 % mengalami kenaikan sebesar 0,37 %. Apabila diperinci terkait dengan kinerja utama adalah sebagai berikut. Berdasarkan Indikator Kinerja Utama Dinas Bina Marga dan PSDA Kota Salatiga adapun capaian kinerja sebagai berikut : a. Rasio Jaringan Irigasi 1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016. Realisasi kinerja rasio jaringan irigasi tahun 2016 tercapai 92% (cukup berhasil) yaitu senilai 0,039 km/ha. Dari saluran irigasi sekota Salatiga sepanjang 20.989,3 m yang dibangun tahun 2016 yang sudah terbangun sepanjang 19.310,156 m dibandingkan dengan luas lahan budidaya pertanian seluas 489 ha. Capaian ini sudah mendekati target kinerja tahun 2016 sebesar 0,043 km/ha. 2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun lalu dan tahuntahun sebelumnya. Pada tahuntahun lalu, indikator rasio jaringan irigasi belum ada, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan capaian kinerja sekarang. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah. 2

Tahun 2016 rasio jaringan irigasi ditargetkan 70%. Melihat capaian kinerja tahun 2016 yang sebesar 92% yang sudah melampaui target kinerja. 4. Dibandingkan dengan standar nasional. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan Air Baku Untuk Kebutuhan Masyarakat ditingkat Provinsi adalah 70% (kinerja baik) pada tahun 2019. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2019, jumlah air yang tersedia untuk melayani petakpetak sawah minimal pada satu musim tanam adalah 70% dari kebutuhannya. Sedangkan capaian sampai dengan tahun 2016 sudah 92%. 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan. Keberhasilan pencapaian kinerja rasio jaringan irigasi ini disebabkan dukungan anggaran dari provinsi maupun pusat yang turut mendukung pembangunan jaringan irigasi di kota salatiga, kemudian perencanaan yang matang dalam menentukan lokasi jaringan yang perlu dibangun maupun di pelihara. Ada juga permasalahan yang menghambat proses pembangunan jaringan irigasi yaitu lokasi pembangunan yang sulit dicapai oleh kendaraan pengangkut sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pengerjaannya selain itu keterbatasan personil juga menjadi faktor penghambat dalam pencapaian target kinerja. 6. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. SDM yang yang sejumlah 17 orang yang memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa 4 orang dengan demikian bahwa Dinas Bina Marga dan PSDA dengan 70 pekerjaan dapat melaksanakan kegiatan tersebut diatas dengan baik. Dalam pencapaian indikator ini dari total anggaran senilai Rp. 5.396.160.000, terserap Rp. 4.400.129.700, atau sebesar 81,54%. Untuk efisiensi biaya berdasarkan ( dalam penyusunan HPS berdasarkan harga pasar yang berlaku). Bahwa untuk pengadaan barang dan Jasa dalam pengadaannya semuanya dibawah pagu anggaran yang ada, terbukti bahwa kontrak yang ada semuanya dibawah Pagu anggaran / HPS, 3

dengan demikian akan menjadikan efisiensi keuangan Pemerintah Kota Salatiga. 7. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja rasio jaringan irigasi di tahun 2015 antara lain : Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, meliputi beberapa kegiatan yaitu : Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi Kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jaringan Irigasi b. Terbangun dan terpeliharanya saluran air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada. 1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016. Capaian kinerja terbangun dan terpeliharanya saluran air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada tahun 2016 mencapai 142,34% dinilai sangat berhasil karena target kinerja yang hanya 63,84% terealisasi sebesar 90,87%. 2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun lalu dan tahuntahun sebelumnya. Indikator terbangun dan terpeliharanya saluran air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada pada tahun 2014 capaian kinerjanya 89,13% mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada tahun 2015 yaitu 508,83%. Sedangkan tahun 2016 meskipun capaian kinerjanya sudah sangat berhasil karena realisasi lebih besar dari target kinerjanya, namun mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah. Tahun 2016 indikator kinerja terbangun dan terpeliharanya saluran air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada 4

ditargetkan 66,98%. Melihat capaian kinerja tahun 2016 yang sebesar 142,34% sudah melampaui target kinerja. 4. Dibandingkan dengan standar nasional. Indikator tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada, target SPM 57,58% dan realisasi sampai akhir tahun 2016 sudah melampaui target. 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan. Keberhasilan pencapaian kinerja tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada ini disebabkan dukungan anggaran dari provinsi maupun pusat yang turut mendukung pembangunan jaringan irigasi di kota salatiga, kemudian perencanaan yang matang dalam menentukan lokasi jaringan yang perlu dibangun maupun di pelihara. Ada juga permasalahan yang menghambat proses pembangunan jaringan irigasi yaitu lokasi pembangunan yang sulit dicapai oleh kendaraan pengangkut sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pengerjaannya selain itu keterbatasan personil juga menjadi faktor penghambat dalam pencapaian target kinerja. 6. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. SDM yang sejumlah 17 orang yang memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa 4 orang dengan demikian bahwa Dinas Bina Marga dan PSDA dengan 70 pekerjaan dapat melaksanakan kegiatan tersebut diatas dengan baik. Dalam pencapaian indikator ini dari total anggaran senilai Rp. 5.396.160.000, terserap Rp. 4.400.129.700, atau sebesar 81,54%. Untuk efisiensi biaya berdasarkan ( dalam penyusunan HPS berdasarkan harga pasar yang berlaku). Bahwa untuk pengadaan barang dan Jasa dalam pengadaannya semuanya dibawah pagu anggaran yang ada, terbukti bahwa kontrak yang ada semuanya dibawah Pagu anggaran / HPS, dengan demikian akan menjadikan efisiensi keuangan Pemerintah Kota Salatiga. 7. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja. 5

Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada di tahun 2015 antara lain : Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, meliputi beberapa kegiatan yaitu : Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi Kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jaringan Irigasi c. Terbangun dan terpeliharanya sistem jalan dan jembatan dalam kondisi yang mantap. 1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016. Capaian kinerja terbangun dan terpeliharanya sistem jalan dan jembatan dalam kondisi yang mantap tahun 2016 dari total jalan 337,634 km yang terbangun dan terpelihara adalah sepanjang 293,632 km, jadi presentase capaiannya adalah sebesar 87% dinilai cukup berhasil karena dari target kinerja sebesar 95% terealisasi sebesar 87%. 2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun lalu dan tahuntahun sebelumnya. Indikator terbangun dan terpeliharanya sistem jalan dan jembatan dalam kondisi yang mantap pada tahun 2014 realisasi kinerjanya 96% mengalami penurunan pada tahun 2015 yaitu 90,95%. Sedangkan tahun 2016 meskipun capaian kinerjanya dinilai cukup berhasil (87%), namun mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah. Tahun 2016 indikator kinerja terbangun dan terpeliharanya sistem jalan dan jembatan dalam kondisi yang mantap ditargetkan 95%. Melihat realisasi kinerja tahun 2016 yang sebesar 87% masih kurang dari 6

target kinerja yaitu 95% perlu peningkatan kinerja untuk mencapai target pada akhir masa periode jangka menengah. 4. Dibandingkan dengan standar nasional. Dibandingkan dengan target nasional yang terdapat dalam PermenPU No.01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yaitu pada lampiran I SPM dengan indikator Prosentase tingkat kondisi jalan kabupaten/kota baik dan sedang ditargetkan sampai dengan tahun 2019 sebesar 60%, capaian di kota Salatiga sudah melebihi target nasional dengan capaiannya sebesar 87%. 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan. Keberhasilan pencapaian kinerja terbangun dan terpeliharanya sistem jalan dan jembatan dalam kondisi yang mantap dipengaruhi oleh beberapa hal : Perencanaan yang sudah matang dalam hal penentuan lokasi dan spesifikasi teknik pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, Jalan dan jembatan di kota Salatiga sudah dalam kondisi yang layak sehingga lebih mudah dalam pembangunan dan pemeliharaannya. Ada juga permasalahan yang menghambat pencapaian kinerja terbangun dan terpeliharanya sistem jalan dan jembatan dalam kondisi yang mantap, antara lain : Sering terjadinya hujan deras dalam waktu yang cukup lama menyebabkan banyak jalan cepat rusak, Tidak ada (penyedia barang dan jasa) yang menawar/ gagal lelang sehingga apabila dilaksanakan lelang ulang waktu pekerjaan menjadi sempit, Terkadang lokasi pembakaran aspal menyebabkan polusi bagi warga sekitar proyek, jadi ada beberapa proyek pemeliharaan yang terganggu pekerjaannya, Lokasi pekerjaan sudah dikerjakan oleh anggaran yang lain. 7

6. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. SDM yang sejumlah 12 orang dengan dan yang memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa 5 orang demikian bahwa Dinas Bina Marga dan PSDA dengan 16 paket pekerjaan dapat melaksanakan kegiatan tersebut di atas dengan baik. Dalam indikator ini dari total anggaran sebesar Rp. 86.210.692.000, terserap Rp. 82.231.160.000, atau sebesar 95,38%. Untuk efisiensi biaya berdasarkan penyusunan HPS berdasarkan harga pasar yang berlaku). untuk pengadaan barang dan Jasa ( dalam Bahwa dalam pengadaannya semuanya dibawah pagu anggaran yang ada, terbukti bahwa kontrak yang ada semuanya dibawah Pagu anggaran / HPS, dengan demikian akan menjadikan efisiensi keuangan Pemerintah Kota Salatiga. 7. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja terbangun dan terpeliharanya sistem jalan dan jembatan dalam kondisi yang mantap di tahun 2016 antara lain : Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, meliputi beberapa kegiatan yaitu : Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jalan Kegiatan Pembangunan Jalan Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jembatan Kegiatan Pembangunan Jembatan Kegiatan Peningkatan Jalan Kegiatan Pelebaran Jalan Kegiatan Pembangunan Trotoar Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, meliputi beberapa kegiatan yaitu : Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jembatan d. Terbangun dan terpeliharanya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota. 8

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016. Capaian kinerja terbangun dan terpeliharanya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota tahun 2016 sebesar 190,51% dinilai sangat berhasil karena dari target kinerja sebesar 47% terealisasi sebesar 88,54%. 2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun lalu dan tahuntahun sebelumnya. Indikator terbangun dan terpeliharanya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota pada tahun 2014 realisasi kinerjanya 30% mengalami peningkatan cukup tinggi pada tahun 2015 yaitu 110,65%. Sedangkan tahun 2016 capaian kinerjanya dinilai sangat berhasil (190,51%) karena realisasi sudah jauh diatas target kinerja pada tahun berjalan maupun tahuntahun sebelumnya. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah. Tahun 2016 indikator kinerja terbangun dan terpeliharanya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota ditargetkan 60%. Melihat realisasi kinerja tahun 2016 yang sebesar 88,54% dengan capaian 190,51% sangat mungkin kinerja tercapai 100% pada akhir tahun masa periode jangka menengah kota Salatiga. 4. Dibandingkan dengan standar nasional. Dibandingkan dengan target nasional yang terdapat dalam PermenPU No.01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yaitu pada lampiran I SPM dengan indikator Prosentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun yang ditargetkan sampai dengan tahun 2019 sebesar 50%, capaian di kota Salatiga sudah melebihi target nasional dengan capaiannya sebesar 88,54%. 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan. Keberhasilan pencapaian kinerja terbangun dan terpeliharanya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota dipengaruhi 9

ketersediaan dana yang menunjang percepatan pembangunan dan pemeliharaan sistem jaringan drainase, namun demikian terdapat beberapa permsalahan yang menjadi penghambat, antara lain : Kondisi topografi kota Salatiga yang tidak rata menjadi tantangan untuk proses pembangunan, Tidak ada (penyedia barang dan jasa) yang menawar/ gagal lelang sehingga apabila dilaksanakan lelang ulang waktu pekerjaan menjadi sempit, Keterbatasan personil yang berbanding terbalik dengan banyaknya pekerjaan mengakibatkan pelaksanaan kurang maksimal, Lokasi pekerjaan sudah dikerjakan oleh anggaran yang lain. 6. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. SDM yang yang tersedia 17 orang bersertifikat pengadaan barang dan jasa sejumlah 4 orang dengan demikian bahwa Dinas Bina Marga dan PSDA dengan 70 pekerjaan dapat melaksanakan kegiatan tersebut diatas dengan baik. Dalam indikator diatas dari anggaran sebesar Rp. 6.862.810.000, terserap Rp. 4.369.912.525, atau sebesar 63,68%. Untuk efisiensi biaya berdasarkan ( dalam penyusunan HPS berdasarkan harga pasar yang berlaku). Bahwa untuk pengadaan barang dan Jasa dalam pengadaannya semuanya dibawah pagu anggaran yang ada, terbukti bahwa kontrak yang ada semuanya dibawah Pagu anggaran / HPS, dengan demikian akan menjadikan efisiensi keuangan Pemerintah Kota Salatiga. 7. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja terbangun dan terpeliharanya sistem jalan dan jembatan dalam kondisi yang mantap di tahun 2015 antara lain : Program Pembangunan Saluran Drainase/ Goronggorong, meliputi beberapa kegiatan yaitu : Kegiatan Perencanaan Pembangunan Saluran Drainase/ Goronggorong Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/ Goronggorong 10

Program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong, meliputi beberapa kegiatan yaitu : Kegiatan Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Saluran Drainase/ Goronggorong, meliputi beberapa kegiatan yaitu : Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Saluran Drainase/ Goronggorong e. Terbangunnya jaringan drainase sehingga tidak terjadi genangan. 1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016. Capaian kinerja terbangunnya jaringan drainase sehingga tidak terjadi genangan tahun 2016 sebesar 100% dinilai sangat berhasil karena pencapaian sudah sesuai dengan target kinerja yaitu target 100% terealisasi 100%. 2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun lalu dan tahuntahun sebelumnya. Indikator terbangunnya jaringan drainase sehingga tidak terjadi genangan dari tahun ke tahun selalu tercapai 100% karena kondisi topografi kota Salatiga yang berupa dataran tinggi menyebabkan kemungkinan terjadi genangan (lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam) jarang terjadi. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah. Tahun 2016 indikator kinerja terbangunnya jaringan drainase sehingga tidak terjadi genangan ditargetkan 100%. Target ini sangat mungkin tercapai hingga akhir tahun masa periode jangka menengah kota Salatiga. 4. Dibandingkan dengan standar nasional. Dibandingkan dengan target nasional yang terdapat dalam PermenPU No.01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yaitu pada lampiran I SPM 11

dengan indikator Prosentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun yang ditargetkan sampai dengan tahun 2019 sebesar 50%, capaian di kota Salatiga tidak mengalami kendala karena sudah melebihi target nasional dengan capaiannya sebesar 100%. 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan. Keberhasilan pencapaian kinerja terbangunnya jaringan drainase sehingga tidak terjadi genangan dipengaruhi oleh beberapa hal : Perencanaan yang sudah matang dalam hal penentuan lokasi dan spesifikasi teknik pembangunan dan pemeliharaan saluran drainase/ goronggorong maupun pembangunan talud, Kondisi topografi kota Salatiga berupa dataran tinggi menyebabkan kemungkinan kecil terjadi genangan air lebih dari 2 jam. Ada juga permasalahan yang menghambat pencapaian kinerja terbangunnya jaringan drainase sehingga tidak terjadi genangan, antara lain : Lebar jalan di kota Salatiga yang cenderung sempit menyebabkan saluran tepi jalan harus ditutup dan ketika hujan deras air yang menuju saluran sedikit terhambat sehingga air menggenangi jalan menyebabkan jalan cepat rusak, Tidak ada (penyedia barang dan jasa) yang menawar/ gagal lelang sehingga apabila dilaksanakan lelang ulang waktu pekerjaan menjadi sempit, Proses pemeliharaan saluran agak mengalami kesulitan karena banyak saluran tertutup, Lokasi pekerjaan sudah dikerjakan oleh anggaran yang lain. 6. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. SDM yang yang tersedia 17 orang bersertifikat pengadaan barang dan jasa sejumlah 4 orang dengan demikian bahwa Dinas Bina Marga dan PSDA dengan 70 pekerjaan dapat melaksanakan kegiatan tersebut 12

diatas dengan baik. Dalam indikator diatas dari anggaran sebesar Rp. 6.862.810.000, terserap Rp. 4.369.912.525, atau sebesar 63,68%. Untuk efisiensi biaya berdasarkan ( dalam berdasarkan harga pasar yang berlaku). barang dan Jasa penyusunan HPS Bahwa untuk pengadaan dalam pengadaannya semuanya dibawah pagu anggaran yang ada, terbukti bahwa kontrak yang ada semuanya dibawah Pagu anggaran / HPS, dengan demikian akan menjadikan efisiensi keuangan Pemerintah Kota Salatiga. 7. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja terbangun dan terpeliharanya sistem jalan dan jembatan dalam kondisi yang mantap di tahun 2016 antara lain : Program Pembangunan Saluran Drainase/ Goronggorong, meliputi beberapa kegiatan yaitu : Kegiatan Perencanaan Pembangunan Saluran Drainase/ Goronggorong Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/ Goronggorong Program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong, meliputi beberapa kegiatan yaitu : Kegiatan Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Saluran Drainase/ Goronggorong, meliputi beberapa kegiatan yaitu : Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Saluran Drainase/ Goronggorong f. Tersedianya data informasi jasa konstruksi. 1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016. Capaian kinerja tersedianya data informasi jasa konstruksi tahun 2016 sebesar 100% dinilai berhasil karena pencapaian sudah sesuai dengan target kinerja yaitu dari target 100% terealisasi 100%. 2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun lalu dan tahuntahun sebelumnya. 13

Indikator tersedianya data informasi jasa konstruksi tahun 2014 mencapai 75%, tahun 2015 mencapai 100%, sedangkan pada tahun 2016 pencapaian kinerja tersedianya data informasi jasa konstruksi sudah sesuai dengan target yaitu 100%. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017 dengan target jangka menengah. Tahun 2017 indikator kinerja tersedianya data informasi jasa konstruksi ditargetkan 100%. Target ini sangat mungkin tercapai karena sampai dengan tahun 2016 sudah mencapai 100%.. 4. Dibandingkan dengan standar nasional. Target Standar Pelayanan Minimal bidang Jasa Konstruksi 100%. Sedangkan target sampai dengan akhir tahun 2016 adalah 100%, sedangkan pencapaian sampai dengan akhir tahun 2016 sudah terealisasi 100%. 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan. Keberhasilan pencapaian kinerja tersedianya data informasi jasa konstruksi dipengaruhi semakin tertibnya proses perijinan dengan adanya SPM bidang Jasa Konstruksi di kota Salatiga, sehingga informasi di bidang jasa konstruksi juga semakin akurat. Namun demikian yang menjadi faktor penyebab kegagalan yaitu kurangnya kesadaran pelaku jasa konstruksi untuk memberikan data informasi yang tepat. 6. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. Dalam indikator tersedianya data informasi jasa konstruksi dari anggaran sebesar Rp. 40.000.000, terserap Rp. 23.313.600, atau sebesar 58,28%. 7. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja tersedianya data informasi jasa konstruksi di tahun 2015 antara lain : Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yaitu: Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundangundangan 14