BAB I PENDAHULUAN. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 menunjukkan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bakterial) membuat antibiotik ini (ko-amoksiklav, Augmentin) efektif

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi alam tropis Indonesia sangat menunjang pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. menghambat enzim HMG-CoA reduktase. HMG-CoA merupakan pembentuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kembali pada awal tahun 1920-an. Pada tahun 1995-an, metode kromatografi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penyakit kardiovaskuler. The Third National Health and Nutrition

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Sedangkan ibuprofen berkhasiat

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserap oleh tubuh

BAB I PENDAHUUAN PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

: PUNDRA OKTAGIA SUSILA K

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. HK tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. hipertensi karena merupakan salah satu penyebab utama terjadinya morbiditas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler degeneratif kronis. Hipertensi

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

Farmakoterapi Obat pada Gangguan Kardiovaskuler

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Furosemid merupakan obat golongan loop diuretik yang banyak digunakan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

Beberapa keuntungan dari kromatografi planar ini :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan rhodamin

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Tekanan Darah (Benowitz,2012)

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan analisis obat semakin dikenal secara luas dan bahkan mulai

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala atau

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT DAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI OBAT PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pemberian sediaan poliherbal menurunkan tekanan darah tikus model

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. (1965). Hasil determinasi tanaman. Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Gates dan George Soros, sehingga terbentuk GF ATM (global fund against

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. vitamin ataupun herbal yang digunakan oleh pasien. 1. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Farmaka Vol. 14 No Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Fasilitas

Farmaka Volume 14 Nomor 2 19

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

BAB I PENDAHULUAN. Tuberculosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parasetamol dan Propifenazon merupakan obat yang secara luas digunakan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai. Gambar 2.1 Struktur Teofilin

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI

KATA PENGANTAR. berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

PENGARUH SUHU TERHADAP STABILITAS BERBAGAI PRODUK TABLET NIFEDIPIN. Elda F. Luawo, Gayatri Citraningtyas, Novel Kojong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan (BSN,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cayana dan Sumang (408) meneliti bahwa perendaman dengan air kapur memberikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, jumlah penderita hipertensi di Indonesia semakin meningkat. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi mencapai 31,7% dari total jumlah penduduk dewasa. Untuk pengobatan hipertensi ini digunakan berbagai jenis obat yaitu golongan diuretik, ACE inhibitor, vasodilator, adrenolitik sentral, penghambat saraf adrenergik, β- bloker, antagonis kalsium, dan α-bloker (Rahmayulis, 2012).Untuk hipertensi ringan, dapat digunakan obat dalam bentuk tunggal, sedangkan untuk hipertensi yang berat dapat digunakan obat dalam bentuk kombinasi yang sinergis satu sama lain. Misalnya, golongan β-bloker dengan antagonis kalsium, ACE inhibitor dengan antagonis kalsium, diuretik dengan β-bloker, diuretik dengan ACE inhibitor, dan diuretik dengan α-bloker (Ganiswarna, 1995). Nifedipin merupakan antagonis kalsium golongan dihidropiridin yang bersifat vaskuloselektif dan generasi yang baru mempunyai selektivitas yang tinggi. Sifat vaskuloselektif dari golongan dihidropiridin ini menguntungkan pada penggunaannya sebagai antihipertensi karena tidak ada efek langsung pada nodus AV dan SA,dan menurunkan resistensi perifer tanpa depresi fungsi jantung yang berarti, dan relative aman dalam kombinasi dengan β-bloker (Ganiswarna,1995). Nifedipin termasuk derivat dihidropiridin, yang merupakan kelompok dari antagonis kalsium ( Calcium Entry Blockers). Berkhasiat dalam pencegahan dan

pengobatan angina pektoris dan pengobatan hipertensi. Obat ini bekerja dengan menghambat masuknya kalsium ke dalam sel-sel otot jantung dan sel-sel otot polos dinding arteri. Nifedipin diabsorpsi dengan cepat dan hampir sempurna (90%) dalam lambung, ± 95% terikat oleh protein plasma ( Siswandono, 1995 ). Pada pembuatan obat,pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjamin kualitas sediaan obat. Sediaan obat yang berkualitas baik akan menunjang tercapainya efek terapeutik yang diharapkan. Salah satu persyaratan mutu adalah kadar yang dikandung harus memenuhi persyaratan kadar seperti yang tercantum dalam Farmakope Indonesia. Penetapan kadar suatu obat dapat dilakukan dengan prosedur yang berbeda sehingga mempunyai tingkat kehandalan yang berbeda pula walaupun memiliki prinsip yang sama ( Day & Underwood, 1991 ). Analisis dari nifedipin telah dilakukan baik secara tunggal maupun kombinasi dengan senyawa obat lainnya. Beberapa penelitian yang telah dilaporankan dalam analisis nifedipin yaitu pada tahun 2008, Venny melakukan penelitian penetapan kadar nifedipin dan atenolol dalam sediaan kapsul menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet. Panjang gelombang yang digunakannya yaitu 235,5 nm. Rina tahun 2009 melakukan penelitian penetapan kadar nifedipin dalam sediaan tablet menggunakan metoda spektrofotometri ultaviolet. Sampel yang digunakan tablet nifedipin generik dan paten. Panjang gelombang yang digunakan 235 nm, hasil penelitiannya menunjukkan kadar tablet nifedipin generik dan paten memenuhi syarat standar persyaratan tablet menurut Farmakope Indonesia V yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% yang tertera pada etiket. Pada tahun 2009, Faika juga

melakukan analisis nifedipin dari serum manusia menggunakan metoda HPTLC Fase gerak yang digunakan kloroform : etil asetat: siklohexan ( 19 : 2 : 2 ) dan dideteksi pada panjang gelombang 236 nm. Kromatografi Lapis Tipis merupakan prosedur dasar analisis dan sederhana yang dapat memisahkan senyawa secara luas. Perbedaan dari HPTLC dengan KLT yaitu perbedaan ukuran partikel atau pori-pori silikanya, dimana pada KLT memiliki ukuran 10-12 μm sedangkan HPTLC 5-7 μm (Rashmin, 2012). Partikel silika pada HPTLC lebih kecil dibandingkan KLT menyebabkan luas permukaannya lebih besar menyebabkan kontak dengan zat uji lebih besar sehingga daya pisahnya lebih baik. Efisiensi HPTLC lebih tinggidibandingkan dengan KLT (Andola & Purohit, 2010). Walaupun demikian, metode HPTLC juga memiliki kelemahan yaitu dari segi biaya, karena performa dari plat yang digunakan HPTLC lebih bagus menyebabkan harga plat tesebut mahal. Sedangkan keuntungan KLT dibandingkan dengan HPTLC, yaitu dari segi biaya lebih murah plat yang digunakan pada metode KLT (Rohman, 2009). Densitometri merupakan metode analisis instrumental yang didasarkan pada interaksi radiasi elektromagnetik dengan analit yang merupakan bercak pada kromatografi lapis tipis. Densitometri dimaksudkan untuk analisis kuantitatif analit dengan kadar kecil, yang sebelumnya dilakukan pemisahan dengan KLT (Rohman, 2009). Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan analisis nifedipin dengan metode yang lebih praktis dan rendah biaya yaitu Kromatografi Lapis

Tipis (KLT) Densitometri pada sediaan tablet yang mengandung nifedipin yang didapatkan dari apotik di Kota Padang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode validasi yang dilakukan dapat digunakan untuk menganalisis nifedipin sesuai dengan parameter-parameter validasi yang telah ditetapkan. Selain itu, untuk menentukan apakah kadar nifedipin dalam sediaan tablet yaitu tablet nifedipin dengan merek dagang dan tablet generik, melebihi batas maksimum yang telah ditetapkan.