Artropoda Predator Penghuni Ekosistem Persawahan di Daerah Cianjur, Jawa Barat

dokumen-dokumen yang mirip
Artropoda Predator Penghuni Ekosistem Persawahan Lebak dan Pasang Surut Sumatera Selatan

KELIMPAHAN POPULASI ARTROPODA PREDATOR PENGHUNI TAJUK PERTANAMAN KEDELAI. Luice A. Taulu dan A. L. Polakitan

BAB VII PEMBAHASAN UMUM. Komunitas laba-laba pada ekosistem padi sangat penting untuk

Perbandingan Keanekaragaman Spesies dan Kelimpahan Arthropoda Predator Penghuni Tanah di Sawah Lebak yang Diaplikasi dan Tanpa Aplikasi Insektisida

Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator Selama Satu Musim Tanam Padi Ratun di Sawah Pasang Surut

STRUKTUR KOMUNITAS DAN POTENSI KUMBANG CARABIDAE DAN LABA- LABA PENGHUNI EKOSISTEM SAWAH DATARAN TINGGI SUMATERA SELATAN

KOMUNITAS LABA-LABA PADA PERSAWAHAN IRIGASI DI KALIMANTAN SELATAN

STUDI ARTHROPODA PREDATOR PADA EKOSISTEM TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA DI LOMBOK TENGAH

DIVERSITY OF SPIDERS (Araneae) ON WETLAND ECOSYSTEM WITH SOME PLANTING PATTERN IN PADANG

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN LABA-LABA PADA PERTANAMAN PADI ORGANIK DAN KONVENSIONAL DI KABUPATEN NGAWI, JAWA TIMUR RETNO ANGGRAENI

KLOROFIL X - 2 : , Desember 2015 ISSN

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN SPESIES LABA-LABA PREDATOR HAMA PADI RATUN DI SAWAH PASANG SURUT

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Lahan Pertanaman Kedelai di Kecamatan Balong-Ponorogo

Keanekaragaman Komunitas Artropoda Predator Tanaman Padi yang Aplikasi Boinsektisida Berbasis Jamur Entomopatogen Daerah Rawa Lebak Sumatera Selatan

IV. PENGARUH TANAMAN PEMBATAS PINGGIR DI PERTANAMAN CABAI MERAH TERHADAP KELIMPAHAN SERANGGA PREDATOR

Seminar Nasional PEI, Jogjakarta 2 Oktober 2010

PENGARUH KERAPATAN PREDATOR TERHADAP PEMANGSAAN LARVA Spodoptera litura F. (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) Oleh: Triana Aprilizah A

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Pertanaman Kedelai di Kebun Percobaan Natar dan Tegineneng

DESAIN KONSERVASI PREDATOR DAN PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA PERTANAMAN PADI

Kelimpahan Laba-Laba Pada Padi Ratun Yang Diaplikasikan BioinsektisidaMetarhizium anisopliae dan Bacillus thuringiensis di Sawah Lebak

BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 2(2):12-18, 2017

Struktur komunitas laba-laba di ekosistem padi ratun: pengaruh aplikasi Beauveria bassiana (Balsamo)

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEMIRIPAN KOMUNITAS ARTROPODA PREDATOR PENGHUNI PERMUKAAN TANAH SAWAH RAWA LEBAK DI SUMATERA SELATAN DENGAN LAHAN PINGGIR DI SEKITARNYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Inventarisasi Predator Serangga Hama Tanaman Padi Sawah di Desa Paya Rahat Kecamatan Banda Mulia Kabupaten Aceh Tamiang

pseudoannulafa (Boes. & Str.). Keragaman spesies laba-laba pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kubis merupakan produk urutan ketiga sayuran yang dibutuhkan oleh

Serangga Hama dan Arthropoda Predator yang Terdapat pada Padi Lebak di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemuluatan Provinsi Sumatera Selatan

KELIMPAHAN DAN KEKAYAAN ARTROPODA PREDATOR PADA TANAMAN PADI YANG DIAPLIKASI BIOINSEKTISIDA BACILLUS THURINGIENSIS

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Beras mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan petani,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PARASITISME DAN PREDASI TERHADAP TELUR DAN LARVA INSTAR AWAL Spodoptera litura (F.) (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) PADA PERTANAMAN KEDELAI OLEH

MENGELOLA LEDAKAN HAMA DAN PENYAKIT PADI SAWAH PADA AGROEKOSISTEM YANG FRAGIL DENGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU BIOINTENSIF

TINJAUAN PUSTAKA Kacang Panjang ( Vigna sinensis L.)

KELIMPAHAN HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA PERTANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) ADHIKA PRASETYA NUGRAHA

SPESIES, PERBANDINGAN KELAMIN, DAN CIRI MORFOLOGI PENGGEREK POLONG KEDELAI Etiella sp., DI KEBUN PERCOBAAN NGALE

1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

KELIMPAHAN HAMA DAN MUSUH ALAMI SERTA PENGARUH PERLAKUAN INSEKTISIDA PADA TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) FASE GENERATIF JOHAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

Struktur Komunitas Hama Pemakan Daun Kubis dan Investigasi Musuh Alaminya

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN SERANGGA PREDATOR MUSIM PENGHUJAN YANG TERDAPAT PADA PERTANAMAN HORTIKULTURA DI KECAMATAN WATES, KABUPATEN KEDIRI,

Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Hama pada Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan Tumbuhan Berbunga

Keanekaragaman Arthropoda laba-laba pada persawahan tadah hujan di Kalimantan Selatan

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

PENGARUH KERAPATAN PREDATOR TERHADAP PEMANGSAAN LARVA Spodoptera litura F. (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) Oleh: Triana Aprilizah A

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

HASIL DAN PEMBAHASAN Keragaman Hama pada Pertanaman Edamame Hama Edamame pada Fase Vegetatif dan Generatif

KOlONISASI DAN SUKSESILABA-LABA (Araneae) PADA PERTANAMAN PADI 1)

EFEK PERPADUAN BEBERAPA TUMBUHAN LIAR DI SEKITAR AREA PERTANAMAN PADI DALAM MENARIK ARTHROPODA MUSUH ALAMI DAN HAMA

POPULASI REDUVIIDAE PADA SAWAH KONVENSIONAL DAN ORGANIK DI DESA SITU GEDE, KECAMATAN BOGOR BARAT, BOGOR IQBAL EKA WINARSAH

Gulma... Tak Selamanya Merugikan

PENGENDALIAN HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa oratorius F) DI TINGKAT PETANI LAHAN LEBAK KALIMANTAN SELATAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura buah apel (Malus sylvestris (L.) Mill) merupakan

TEKNIK PENGAMATAN POPULASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI SERTA ANALISIS KERUSAKAN

ABSTRACT ABSTRAK. I Wayan winasal)*, Dadan in day anal), Sugeng santosol)

Aplikasi Bioinsektisida Terhadap Artropoda Predator Di Permukaan Tanah Pada Fase Vegetatif Dan Generatif Tanaman Padi

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang September 2014 ISBN :

ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH ABSTRACT

Erlinda Damayanti, Gatot Mudjiono, Sri Karindah

PENGESAHAN JURNAL. Keanekaragaman Musuh Alami Artropoda (predator dan parasitoid) Pada Tanaman Jagung Hibrida Bima 20-URI OLEH

Icerya purchasi & Rodolia cardinalis

MUSUH ALAMI PREDATOR TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) PADA AGROEKOSISTEM BERBEDA ABSTRAK

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN:

DINAMIKA POPULASI HAMA PENYAKIT UTAMA JAGUNG DAN MUSUH ALAMINYA

ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH. Evi Masfiyah, Sri Karindah, Retno Dyah Puspitarini

RESPONS PERTUMBUHAN VEGETATIF JAGUNG DI TAILING TAMBANG TIMAH TERKONTAMINASI KADMIUM SETELAH INOKULASI BAKTERI INDOGENUS Hindersah, R dan J.

PENGARUH POLA TANAM PADI (Oryza sativa L ) KULTIVAR CIHERANG TERHADAP KEANEKARAGAMAN JENIS HAMA DI KELOMPOK TANI SEDYO MAJU DESA JOGOTIRTO.

EXISTENCE OF BROWN PLANTHOPPER S NATURAL ENEMIES ON SOME RICE VARIETIES USING DIFFERENT CULTIVATION TECHNIQUES

KEANEKARAGAMAN SERANGGA DAN LABA-LABA PADA PERTANAMAN PADI ORGANIK DAN KONVENSIONAL

Keanekaragaman laba-laba dan potensinya sebagai musuh alami hama tanaman jambu mete

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAMPAK APLIKASI KOMBINASI PESTISIDA KIMIA DAN AGENS HAYATI TERHADAP POPULASI Coccinella repanda DAN Paederus fuscipes CURTIS PADA TANAMAN KACANG HIJAU

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

PERANAN KEANEKARAGAMAN HAYATI ARTROPODA SEBAGAI MUSUH ALAMI PA DA EKOSISTEM PADI SAWAH

Efek Refugia terhadap Arthropoda Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Pasang Surut

KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS

BAB III GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA

KERAGAMAN JENIS MUSUH ALAMI PADA SERANGGA HAMA PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Kelimpahan Populasi Parasitoid Sturmia Sp. (Diptera: Tachinidae) Pada Crocidolomia pavonana

INTERAKSI TRI-TROFIK DAN KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA PERTANAMAN KEDELAI DENGAN BEBERAPA TEKNIK PENGELOLAAN HAMA CIPTADI ACHMAD YUSUP

Keragaman arthropoda tanah pada ekosistem sawah organik dan sawah anorganik

Keanekaragaman dan Parasitasi Parasitoid Telur Walang Sangit pada Lanskap Pertanian Berbeda di Lombok Timur

Keragaman Serangga Musuh Alami Kutu Sisik Lepidosaphes beckii Pada Jeruk Keprok Dan Jeruk Manis

Analisis kemiripan komunitas artropoda predator hama padi penghuni permukaan tanah sawah rawa lebak dengan lahan pinggir di sekitarnya

Keanekaragaman Jenis Serangga Di Berbagai Tipe Lahan Sawah

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN

Mengenal Kepik Pembunuh, Rhinocoris fuscipes Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ARTROPODA PADA PERTANAMAN BAWANG DAUN DAN WORTEL YANG DITANAM SECARA MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI NUR AFNI FUTRI

FENOMENA RESURJENSI PADA PENGGUNAAN INSEKTISIDA IMIDOKLOPRID 350SC PADA HAMA WERENG COKLAT. M. Sudjak Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia

SEMINAR NASIONAL MASYARAKAT BIODIVERSITAS INDONESIA UNAND PADANG, 23 APRIL Biodiversitas dan Pemanfaatannya untuk Pengendalian Hama

PENGARUH PENGELOLAAN HAMA BERBASIS EKOLOGIS TERHADAP KEANEKARAGAMAN MUSUH ALAMI DAN TINGKAT

Keanekaragaman Makroarthropoda Tanah di Lahan Persawahan Padi Organik dan Anorganik, Desa Bakalrejo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang

commit to users I. PENDAHULUAN

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA PERTANAMAN PADI (Oryza Sativa L.) DI LAPANGAN SKRIPSI OLEH :

Dinamika Populasi Bemisia tabaci Genn. dan Jenis Predator yang ditemukan pada tanaman Kedelai Edamame (Glycine max

POLA FLUKTUASI POPULASI Plutella xylostella (L.) (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE) DAN MUSUH ALAMINYA PADA BUDIDAYA BROKOLI DENGAN PENERAPAN PHT DAN ORGANIK

SEMINAR TUGAS AKHIR DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Keanekaragaman Arthropoda pada Varietas Padi di Lahan Organik di Desa Tegal Binangun Kecamatan Plaju Kelurahan Plaju Darat Palembang

Transkripsi:

Artropoda Predator Penghuni Ekosistem Persawahan di Daerah Cianjur, Jawa Barat Siti Herlinda 1), A. Rauf, S. Sosromarsono, U. Kartosuwondo, Siswadi & P. Hidayat 2) 1) Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya Jl Raya Palembang-Prabumulih, Km 32, Inderalaya, OKI 30662 2) Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Jl. Darmaga, Bogor ABSTRACT Predatory arthropods inhabiting sawah ecosystems in Cianjur District, West Java. The predatory arthropods were surveyed in Cianjur District, West Java from July up to November 1997, with objectives to observe the species of predatory arthropods inhabiting the ecosysytems. Canopy-inhabiting and soil-dwelling arthropods were sampled using D-vac and pitfall traps, respectively. Results indicated that Insecta and Arachnida were the most abundant predators in the ecosystem, with the total of 142 species. Predatory insects were dominated by Carabidae (27 species), and Staphylinidae (13 species) and spiders were dominated by Theridiidae (9 species), and Lycosidae (8 species). Thus, predatory arthropods inhabiting the sawah ecosystems diversed. Key words: Predatory arthropods, sawah ecosystems, Cianjur PENDAHULUAN Pada beberapa sentra produksi kedelai, seperti di daearh Lampung sering terjadi peledakan populasi hama penting, misalnya Etiella zinckenella dan Helicoverpa armigera (Okada et al. 1988). Fenomena yang sama sering juga terjadi pada hama padi di daerah Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura), seperti wereng coklat (Nilaparvata lugens) (Kenmore 1991). Namun, di ekosistem persawahan di wilayah Cianjur umumnya jarang mengalami peledakan populasi hama. Kondisi seperti ini diduga ada kaitannya dengan berfungsinya agens hayati dalam menekan populasi hama tersebut. Dari hasil pengamatan awal diketahui petani di daerah Cianjur jarang atau bahkan tidak melakukan penyemprotan pestisida sehingga memungkinkan musuh alami hidup dan berperan aktif. Agens hayati, seperti artropoda predator telah banyak dilaporkan dapat menekan populasi hama baik pada pertanaman padi (Kenmore 1991; Hidaka 1993; Ooi & Shepard 1

1994; Settle et al. 1996; Tulung 2000) maupun pada pertanaman kedelai (Winasa, Taulu & Rauf 1999; Taulu et al. 2000). Misalnya, predator generalis seperti laba-laba Lycosidae dapat menekan populasi wereng coklat hingga ke tingkat yang tidak merugikan secara ekonomi (Ooi & Shepard 1994). Oleh karena itu, jenis-jenis agens hayati tersebut perlu diketahui agar dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hayati yang merupakan komponen utama Pengendalian Hama Terpadu (PHT). BAHAN DAN METODA Penenelitian telah dilakukan di Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan dimulai bulan Juli hingga November 1997. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 265-330 m di atas permukaan laut, suhu rata-rata 27 o C, kelembaban relatif rata-rata 78,12%, curah hujan rata-rata 0,72 mm/hari. Tipe ekosistem yang dipilih untuk penelitian adalah ekosistem padi, kedelai, dan lahan bera dengan luas masing-masing lahan sekitar 3 ha. Teknik bercocok tanam padi dan kedelai mengikuti kebiasaan petani setempat tetapi tidak diaplikasikan dengan pestisida sintetik. Komunitas Predator di Pertanaman Padi. Pengamatan dilakukan mulai bulan Juli hingga November 1997. Lokasi pertanaman dipilih yang memiliki pola tanam padipadi-padi. Pengamatan berlangsung saat padi berumur 30 hst (hari setelah tanam), 60 hst, 90 hst dan 1 minggu setelah panen. Pengambilan contoh artropoda penghuni tajuk menggunakan mesin pengisap serangga, D-vac. Pengambilan contoh menggunakan D-vac ini mengikuti metode Kogan & Pitre (1980), Whitcomb (1980) dan McEwen (1997). Pengambilan contoh artropoda yang aktif di permukaan tanah menggunakan lubang jebakan (pitfall trap). Pengambilan contoh menggunakan lubang jebakan mengikuti metode Price & Shepard (1980), Whitcomb (1980), Niemela, Halme & Haila (1990) dan McEwen (1997). 2

Rumpun padi yang diisap artropodanya dengan D-vac, terlebih dahulu dikurung dengan sungkup plastik dengan kedua sisi atas (berukuran 30 cm x 30 cm) dan bawah (berukuran 40 cm x 40 cm) terbuka dengan ketinggian 100 cm. Pengambilan contoh menggunakan D-vac dilakukan pada 60 rumpun (total 3 ulangan) setiap pengamatan. Lubang jebakan dipasang di permukaan tanah dan diusahakan permukaannya rata dengan permukaan tanah di sekitarnya, lalu ditutup dengan seng berukuran 20 cm x 20 cm yang ditunjang tiang kayu setinggi 15 cm. Jumlah lubang jebakan yang dipasang adalah 60 buah (total 3 ulangan) pada setiap kali pengamatan, yang tersebar merata di pematang sawah. Serangga dan laba-laba yang tertangkap disortasi dan dibersihkan dari kotoran. Selanjutnya artropoda hasil sortasi tersebut disimpan dalam tabung film berisi alkohol 70% untuk diidentifikasi di laboratorium. Komunitas Predator di Pertanaman Kedelai. Pengambilan contoh dilakukan mulai bulan Juli hingga Nopember 1997. Lokasi pertanaman dipilih yang memiliki pola tanam padi-padi-kedelai. Pengamatan berlangsung saat kedelai fase V 3, R 1-2, R 6-7 dan 1 minggu setelah panen. Metode pengambilan contoh sama dengan metode di pertanaman padi gadu. Artropoda yang tertangkap selanjutnya diidentifikasi dan dihitung jumlah individunya. Komunitas Predator di Lahan Bera. Pengambilan contoh dilakukan mulai bulan Juli hingga November 1997. Lokasi lahan yang dipilih memiliki pola tanam padi-padibera. Pengamatan berlangsung berbarengan dengan pengambilan contoh pada pertanaman padi gadu. Pengambilan contoh dengan D-vac dilakukan dengan cara mengurung dengan sungkup plastik (alas 1m x 1 m, tinggi 60 cm) tumbuhan liar pada permukaan tanah di lahan yang diberakan lalu diisap sebanyak 60 unit contoh (total 3 3

ulangan) per pengamatan. Jumlah lubang perangkap yang dipasang adalah 60 buah (total 3 ulangan) per pengamatan. Artropoda yang tertangkap selanjutnya diidentifikasi dan dihitung jumlah individunya seperti metode pengamatan di pertanaman padi gadu. Analisis Data. Artropoda predator yang tertangkap diidentifikasi dan selanjutnya ditabulasikan. Identifikasi spesies serangga predator dan laba-laba didasarkan pada ciri morfologinya. Identifikasi serangga dilakukan di Balai Penelitian dan Pengembangan Zoologi, Puslitbang Biologi-LIPI, Cibinong, sedangkan identifikasi laba-laba dilakukan di Laboratorium Ekologi Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Identifikasi serangga menggunakan acuan buku degunst (1957), Kalshoven (1981), Lawrence & Britton (1994), Hadlington & Johnston (1987), Barrion & Litsinger (1990), Hilsenhoff (1991), Shepard et al. (1991), Barrion & Litsinger (1994), CSIRO (1996) dan Harde & Severa (1998). Identifikasi laba-laba menggunakan acuan buku Barrion & Litsinger (1990), Shepard et al. (1991), Barrion & Litsinger (1994) dan Barrion & Litsinger (1995). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada musim kemarau tahun 1997/1998, jumlah total spesies artropoda predator yang tertangkap D-vac dan lubang jebakan di ekosistem persawahan (padi, kedelai, dan lahan bera) di daerah Cianjur, Jawa Barat adalah 142 spesies (Gambar 1). Pada ekosistem kedelai dan padi, jumlah spesies yang sama-sama ditemukan di kedua tempat tersebut adalah 67 spesies, sedangkan pada ekosistem padi dan lahan bera adalah 40 spesies (Gambar 1). Dari hasil ini, tampak bahwa komposisi spesies predator penghuni ekosistem kedelai dan padi lebih mirip dibanding dengan komposisi spesies predator 4

Kedelai 20 sp 34 sp 6 sp 33 sp 36 sp 7 sp 6 sp Padi Lahan Bera Gambar 1. Jumlah spesies artropoda predator yang terdapat di ekosistem kedelai, padi dan lahan bera yang tertangkap dengan D-vac dan lubang jebakan pada musim kemarau 1997/1998 penghuni padi dan lahan bera. Dengan demikian, relung yang terdapat di ekosistem kedelai lebih mirip dengan relung yang terdapat di ekosistem padi dibanding dengan relung yang terdapat di ekosistem lahan bera. Jumlah total spesies artropoda predator yang tertangkap D-vac dan lubang jebakan pada ekosistem padi sebanyak 109 spesies, pada kedelai sebanyak 93 spesies dan lahan bera sebanyak 52 spesies (Gambar 1). Pada Gambar 1 tampak bahwa ada 33 spesies predator yang sama terdapat di ketiga tipe ekosistem tersebut, 36 spesies hanya ditemukan di ekosistem padi, 20 spesies hanya di ekosistem kedelai dan 6 spesies hanya terdapat di ekosistem lahan bera. Untuk 33 spesies predator yang tertangkap di ketiga tipe ekosistem itu, lebih dari 60% dari jumlah semua spesies merupakan jenis predator yang aktif bergerak di permukaan tanah (Tabel 1). Predator-predator tersebut tampaknya dapat menjelajah semua tipe ekosistem baik ekosistem yang basah seperti pematang sawah hingga ekosistem kering seperti di lahan bera. Perpindahan predator 5

tersebut antar habitat diduga mengikuti ketersediaan mangsa pada suatu habitat. Enam spesies yang hanya ditemukan di lahan bera dan tidak ditemukan di tempat lain, yaitu 1 spesies dari Famili Miridae, 3 spesies dari Famili Reduviidae, 1 spesies dari Famili Mantidae dan 1 spesies dari Famili Lycosidae (Tabel 1). Karena predator tersebut banyak ditemukan pada siang hari, tampaknya mereka telah beradaptasi dan mampu hidup di habitat yang tak bervegetasi, kering dan panas. Spesies kumbang Famili Carabidae, yaitu Tachys spp. merupakan spesies yang banyak ditemukan di ekosistem padi dan sangat jarang ditemukan di ekosistem kedelai serta tidak pernah ditemukan di lahan bera (Tabel 1). Dilihat dari perilakunya kumbang predator ini lebih menyukai ekosistem yang lembab terutama pada tajuk tanaman padi dan pada pematang sawah. Spesies unik yang hanya ditemukan di ekosistem kedelai antara lain adalah Rhinocoris fuscipes (F.) (Hemiptera: Reduviidae) dan Ischidion sp. (Diptera: Syrphidae). Kalshoven (1981) melaporkan bahwa spesies pertama merupakan predator bagi hama penting kedelai, yaitu Spodoptera spp. (Lepidoptera: Noctuidae) dan H. armigera (Lepidoptera: Noctuidae). Spesies kedua merupakan predator penting pada kutu daun yang banyak menyerang tanaman kedelai di musim kemarau. Dengan demikian, keberadaan kedua spesies predator tersebut di ekosistem kedelai terkait dengan spesies hama tertentu yang banyak ditemukan di ekosistem kedelai. Dari 142 spesies artropoda yang ditemukan tersebut, 71,83% (102 spesies) di antaranya adalah serangga predator (Tabel 1) dan 28,17% (40 spesies) adalah labalaba (Tabel 1). Artropoda predator yang tertangkap lubang jebakan terbanyak adalah artropoda predator penghuni tanah seperti kumbang predator Famili Carabidae dan laba-laba pemburu Famili Lycosidae (Tabel 1). Pengamatan dengan lubang jebakan terbatas 6

Tabel 1. Komposisi spesies predator yang tertangkap D-vac dan lubang jebakan pada tiga tipe ekosistem selama musim kemarau 1997/1998 KELAS Famili dan spesies Tipe ekosistem dan Ordo Kedelai Padi Bera INSECTA Coleoptera Anthicidae Anthicus sp. A dv,lj dv,lj dv,lj Anthicus sp. B dv,lj lj dv,lj Anthicus sp. C lj - lj Formicomus sp. dv,lj - - Mecynotarsus sp. lj - lj Cantharidae Tak teridentifikasi (Cantha) - dv - Carabidae Callistomimus quadricolor - lj - Chlaenius acroxanthus lj lj lj Chlaenius bimaculatus Dej. - dv - Chlaenius circumdatus Brull. lj lj - Chlaenius flaviguttatus Macl. - lj - Chlaenius hamifer dv - - Chlaenius sp. - lj - Cicindela holosericen lj - - Diplocheila latifrons lj lj lj Mastax humilis - lj - Microlestes ater lj - - Poecilus sp. lj - lj Ophionea interstitialis (Sch. ) dv - - Ophionea ishii (Hab.) dv dv dv Pheropsophus javanus (Dej.) lj lj lj Pheropsophus jessoensis (Mor.) lj lj lj Pheropsophus occipitalis (Mc.) lj lj lj Pheropsophus sp. A lj - lj Pheropsophus sp. B lj lj - Pheropsophus sp. C lj lj - Pheropsophus sp. D lj lj - Stenolophus smaragdulus - dv - Tachys bombidiiformis lj dv,lj - Tachys dentatus - dv - Tachys fasciatus - dv - Tachys florus - dv - Tak teridentifikasi (Cara) lj - - Coccinellidae Coccinella transversalis F. dv dv dv Coelophora inaequalis (Thunb.) dv dv dv Micraspis sp dv - - Verania lineata Th. dv dv dv Tak teridentifikasi (Cocci ) - - dv 7

Lanjutan Tabel 1 KELAS Famili dan spesies Tipe ekosistem dan Ordo Kedekai Padi Bera Dermaptera Diptera Hemiptera Hydrophilidae Tak teridentifikasi (Hydro 1) lj lj - Tak teridentifikasi (Hydro 2) lj lj - Tak teridentifikasi (Hydro 3) lj - - Tak teridentifikasi (Hydro 4) - lj lj Pselaphidae Euplectus sp. A lj - - Euplectus sp. B lj lj - Staphylinidae Astenus sp. lj dv,lj - Atanygnatus sp. dv - - Criptobium abdominale dv dv - Hydrosmecta sp. - lj lj Leptacinus sp. - dv - Myllaena sp. lj dv,lj - Ocalea sp. - dv,lj - Paederus fuscipes Curt. dv,lj dv,lj dv,lj Paederus tamulus Erich. dv,lj dv - Paederus sp dv - - Scopaeus sp dv dv - Stenus sp. - dv - Trogophloeus sp - dv - Labiidae Labia sp. lj dv,lj dv Chaetospania sp. lj lj - Dolichopodidae Tak teridentifikasi (Doli) dv,lj dv,lj - Syrphidae Ischidion sp. dv,lj - - Corixidae Micronectasp. - dv - Gerridae Hydrometra sp. lj - - Mesoveliidae Mesovelia vittigera dv dv lj Miridae Cyrtorhinus lividipennis Reut. dv dv - Tak teridentifikasi (Mirid 1) dv,lj lj - Tak teridentifikasi (Mirid 2) dv - - Tak teridentifikasi (Mirid 3) dv,lj - - Tak teridentifikasi (Mirid 4) - - dv,lj Tak teridentifikasi (Mirid 5) lj dv dv 8

Lanjutan Tabel 1 KELAS Famili dan Spesies Tipe ekosistem dan Ordo Kedelai Padi Bera Hymenoptera Odonata ARACHNIDA Araneae Pentatomidae Andrallus spinidens (F.) dv dv,lj - Reduviidae Coranus sp. dv dv - Lisarda sp. - - dv Oncocephalus sp. - - lj Rhinocoris fuscipes (F.) dv - - Sirtheanea sp. - lj - Sycanus annulicornis Dohrn - dv - Tak teridentifikasi (Reduv 1) dv dv dv Tak teridentifikasi (Reduv 2) - dv - Tak teridentifikasi (Reduv 3) - dv - Tak teridentifikasi (Reduv 4) dv - - Tak teridentifikasi (Reduv 5) - - dv Tak teridentifikasi (Reduv 6) dv,lj dv dv Veliidae Microvelia sp. lj dv - Formicidae Anoplolepis sp. - dv,lj lj Camponotussp. - dv,lj lj Dolichoderus sp. A lj lj lj Dolichoderus sp. B lj lj lj Dorylus sp. - lj - Leptagenys sp. - lj lj Myrma sp. lj dv dv,lj Odontoponera sp. dv,lj dv,lj - Oecophyla sp. dv dv,lj - Paratrechina sp. A dv,lj dv,lj dv,lj Paratrechina sp. B lj lj lj Solenopsis gemminata (Fabr.) dv,lj dv,lj dv,lj Tak teridentifikasi (Formi) lj - - Coenagrionidae Tak teridentifikasi (Coena) - dv - Gryllidae Anaxipha sp. dv dv - Metioche sp. dv,lj dv,lj - Mantidae Tak teridentifikasi (Manti) - - dv Tettigonidae Conocephalus sp. dv,lj dv dv Araneidae Araneus inustus Koch dv dv - Argiope catenulata (Dol.) - - - 9

Lanjutan Tabel 1 KELAS Famili dan spesies Tipe ekosistem dan Ordo Kedelai Padi Bera Clubionidae Alaeho sp. dv,lj - - Castianeira tiranglupa Bar. & Lit. lj lj - Clubiona japonicola Boes. & Str. dv dv - Phrurolithus ulopatulisus Bar. & - lj - Lit. Lycosidae Arctosa tanakai Koch dv,lj dv.lj lj Hipassa holmerae Th. lj dv,lj - Pardosa birmanica Sim. dv.lj dv,lj lj Pardosa pahalanga Bar. & Lit. - dv - Pardosa pseudoannulata (Boes. & dv.lj dv,lj dv,lj Str.) Pirata blabakensis Bar. & Lit. lj - lj Trochosa canapii Bar. & Lit. - - lj Venonia sp - lj - Lyniphiidae Atypena adelinae Bar. & Lit. dv,lj dv,lj lj Bathyphantes tagalogensis Bar. & dv,lj dv,lj - Lit. Erigone bifurca Lock. dv,lj dv,lj - Oonopidae Opopaea batanguena Bar.& Lit. - dv,lj - Oxyopidae Oxyopes javanus Th. dv,lj dv dv Oxyopes lineatipes Koch - dv - Salticidae Bianor sp. dv dv dv,lj Harmochirus brachiatus (Th.) dv dv dv Myrmarachne markaha Bar. & - dv - Lit. Plexippus sp - dv - Tetragnathidae Dyschiriognatha hawigtenera dv dv,lj - Bar. & Lit. Tetragnatha javana (Th.) dv dv - Tetragnatha maxillosa Th. - dv - Tetragnatha nitens (Aud.) - dv - Tetragnatha vermiformis Em. - dv - Tak teridentifikasi (Tetra) - dv - 10

Lanjutan Tabel 1 KELAS Famili dan spesies Tipe ekosistem dan Ordo Kedelai Padi Bera Theridiidae Anelosimus nigrobaricus Bar. & lj dv,lj lj Lit. Anelosimus salaensis Bar. & Lit. - dv,lj lj Coleosoma blandum Cam. dv,lj lj lj Coleosoma caliothripsum Bar. & dv - - Lit. Coleosoma saispotum Bar. & Lit. - lj - Dipoena tuldokguhitanea Bar. & - dv - Lit. Enoplognatha sp. - lj - Landoppo sp. lj lj lj Theridion otsospotum Bar. & Lit. dv dv - Thomisidae Runcinia albostriata Boes. & Str. - dv - Keterangan: Predator terkumpul dengan D-vac (dv), lubang jebakan (lj) dan tidak ditemukan (-) pada artropoda yang aktif bergerak di permukaan tanah (Southwood 1980). Pengamatan dengan D-vac menunjukkan jumlah spesies artropoda predator penghuni tajuk seperti kepik predator lebih banyak terkumpul dibandingkan spesies artropoda predator penghuni tanah (Tabel 1). Dengan demikian, pengamatan menggunakan D- vac lebih sesuai untuk penghuni tajuk daripada penghuni tanah. SIMPULAN Artropoda predator yang umum ditemukan adalah dari kelas Insecta dan Arachnida dengan total jumlah spesies 142. Dari kelas Insecta, spesies yang paling banyak ditemukan adalah spesies dari famili Carabidae (27 spesies) dan Staphylinidae (13 spesies), sedangkan dari kelas Arachnida, spesies yang paling banyak ditemukan adalah spesies dari famili Theridiidae (9 spesies) dan Lycosidae (8 spesies). Dengan demikian, artropoda predator di ekosistem persawahan cukup kompleks dan beranekaragam. 11

Kompleks dan beranekaragamnya agens hayati tersebut sangat penting guna dimanfaatkan dan dikembangkan dalam mengendalikan hama secara hayati. PUSTAKA Barrion, A.T. & J.A. Litsinger. 1990. Taxonomy of Rice Insect Pests and Their Arthropod Parasites and Predators. International Rice Research Institute. Philippines. 580 p. Barrion, A.T. & J.A. Litsinger. 1994. Taxonomy of Rice Insect Pests and Their Arthropod Parasites and Predators, p. 13-362. In E.A. Heinrichs (ed.). Biology and Management of Rice Insects. Wiley Eastern Limited. New Delhi. Barrion, A.T. & J.A. Litsinger. 1995. Riceland Spiders of South and Southeast Asia. International Rice Research Institute. Philippines. 716 p. CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Reseaarch Organization). 1996. The Insects of Australia: A Textbook for students and Research Workers. Second Edition. Melbourne University Press. Victoria. 1137 p. degunst, J.H. 1957. Indonesia Lady-birds. Penggemar Alam. 36(3):3-17. Hadlington, P.W. & J.A. Johnston. 1987. An Introduction to Australian Insects. South China Co. Hongkong. 116 p. Harde, K.W. & F. Severa. 1998. A Field Guide in Color to Beetles. Aventinum Publishing House. Czech Republic. 333 p. Hidaka, K. 1993. Farming systems for rice cultivation which promote the regulation of pest populations by natural enemies: Palnthopper management in traditional, intensive farming and LISA rice cultivation in Japan. Ext. Bull. 374:1-15. Hilsenhoff, W.L. 1991. Diversity and classification of insects and Collembolla, p. 593-664. In J.H. Thorp & A.P. Covich (eds.). Ecology and Classification of North America Freshwater Invertebrates. Academic Press, Inc. San Diego. Kalshoven, L.G.E. 1981. Pests of Crops in Indonesia. Revised and Translated by van der Laan. PT Ichtiar Baru - van Hoeve. Jakarta. 701 p. Kenmore, P.E. 1991. Getting policies right, keeping policies right: Indonesia s IPM policy, production, and environtment. Dalam ARPE Environment and Agriculture Officer s Conference 11 September 1991, Colombo, Srilanka. 51 p. Kogan, M. & H.N. Pitre. 1980. General sampling methods for above-ground populations of soybean arthropods, p. 30-60. In M. Kogan & D.C. Herzog (eds.). SamplingMethods in Soybean Entomology. Springer-verlag. New York. 12

Lawrence, J.F. & E.B. Britton. 1994. Australian Beetles. Melbourne University Press. Victoria. 192 p. McEwen, P. 1997. Sampling, handling and rearing insects, p. 5-26. In D.R. Dent & M.P. Walton (eds.). Methods in Ecological & Agricultural Entomology. University Press. Cambridge. Niemela, J.N., E. Halme & Y. Haila. 1990. Balancing sampling effort in pitfall trapping of carabid beetles. Entomol. Fennica. 1:233-238. Okada, T., J. Soejitno, M.S. Pabbage & W. Tengkano. 1988. Jenis dan penyebaran penggerek polong dan pemakan polong kedelai di Indonesia. Seminar Balittan Bogor, 6 Desember 1988. 27 h. Ooi, P.A.C. & B.M. Shepard. 1994. Predators and parasitoids of rice insect pests, p. 585-612. In E.A. Heinrichs (ed.). Biology and Management of Rice Insects. Wiley Eastern Limited. New Delhi. Price, J.F. & B.M. Shepard. 1980. Sampling groud predators in soybean fields, p. 530-543. In M. Kogan & D.C. Herzog (eds.). SamplingMethods in Soybean Entomology. Springer-verlag. New York. Settle, W.H., H. Ariawan, E.T. Astuti, W. Cahyana, A.L. Hakim, D. Hindayana, A. S. Lestari & Pajarningsih. 1996. Managing tropical rice pest through conservation of generalist natural enemies and alternative prey. Ecology. 77(7):1975-1988. Shepard, B.M., A.T. Barrion & J.A. Litsinger. 1987. Friend of the Rice Farmers: Helpful Insects, Spiders, and Pathogens. International Rice Research Institute. Philippines. 136 p. Taulu, L.A., A. Rauf, S. Sosromarsono, F. Rumawas, H. Triwidodo & E.S. Ratna. 2000. Perkembangan populasi dan peranan Paederus fuscipes (Coleoptera: Staphylinidae) di pertanaman kedelai. Seminar Pps, IPB, 8 Juni 2000. 17 h. Tulung, M. 1999. Ekologi Laba-laba di Pertanaman Padi dengan Perhatian Utama pada Pardosa pseudoannulata (Boes. & Str.). Pps, IPB. 120 h. (Disertasi). Whitcomb, W.H. 1980. Sampling spiders in soybean fields, p. 544-548. In M. Kogan & D.C. Herzog (eds.). SamplingMethods in Soybean Entomology. Springer-verlag. New York. Winasa, I.W., L. Taulu & A. Rauf. 1999. Kajian peran predator penghuni tanah dan tajuk di ekosistem kedelai. Prosiding Seminar Temu Teknologi Hasil Penelitian Pendukung PHT, Cisarua 27-30 Juni 1999. 13 h. 13

14

15