I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian sampai saat ini masih diyakini sebagai salah satu akar perekonomian bangsa Indonesia. Hampir di semua faktor perekonomian tidak bisa dilepaskan dari peran sektor pertanian. Potensi alam yang melimpah, tanah yang subur, serta iklim yang mendukung merupakan modal yang sangat mendukung bagi keberhasilan pembangunan pertanian. Soekartawi (2009) menjelaskan bahwa ada empat strategi dalam sektor pertanian yaitu: (1) Mampu berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti peningkatan produksi pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan, di samping menggerakkan pasar domestik dan tetap melakukan ekspor, (2) Mampu berkontribusi mengurangi pengangguran di pedesaan, yaitu dengan tetap menggerakkan sektor pertanian dan sektor riil seperti agroindustri, (3) Mampu berkontribusi mengurangi kemiskinan dengan meningkatkan pendapatan, (4) Mampu berkontribusi menciptakan kegiatan produktif yang menarik investor di bidang pertanian atau industri berbasis pertanian (agro-industri). Berdasarkan strategi yang keempat yaitu mampu berkontribusi menciptakan kegiatan produktif yang menarik investor di bidang pertanian atau industri berbasis pertanian (agro-industri), maka dengan pengembangan agroindustri yang banyak menggunakan bahan baku berbasis pada pertanian akan semakin penting untuk dilaksanakan demi mendukung keberhasilan pembangunan pertanian Indonesia. Indonesia sebagai negara agraris tentunya memiliki potensi besar dalam pengembangan agroindustri. Hal itu dikarenakan selain dapat meningkatkan 1
2 kontribusi sektor pertanian juga karena sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia sangat mendukung pengembangan agroindustri tersebut. Agroindustri merupakan kegiatan dengan ciri : (1) meningkatkan nilai tambah, (2) menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan, (3) meningkatkan daya simpan, dan (4) menambah pendapatan dan kuntungan produsen. Sifat kegiatannya mampu menciptakan lapangan pekerjaan, memperbaiki pemerataan pendapatan dan mempunyai kapasitas yang cukup besar untuk menarik pembangunan pertanian (Tarigan, 2007). Dewasa ini pembinaan dan pengembangan agroindustri merupakan topik penting yang harus terus dikaji, disempurnakan dan ditingkatkan agar penangannya lebih efektif. Sektor agroindustri seperti kebanyakan di negara maju memiliki peluang besar sebagai sektor tulang punggung perekonomian, dan mengalami perkembangan yang sangat cepat dengan menggunakan teknolologi yang semakin maju dan canggih. Agroindustri sebagai suatu usaha untuk menciptakan nilai tambah bagi komoditi pertanian antara lain melalui produk olahan dalam bentuk setengah jadi maupun barang jadi yang bahan bakunya berasal dari hasil pertanian. Usaha- usaha pengembangan pertanian mengarah pada pengolahan hasil pertanian menjadi bahan makanan seperti camilan kacang yang diproduksi oleh salah satu agroindustri di Denpasar yaitu UD Monang. UD Monang adalah suatu usaha agroindustri yang bergerak dibidang produksi camilan kacang-kacangan yang kini dikenal masyarakat sebagai oleh-oleh khas Bali dengan merk dagang Kacang Cendrawasih dan telah berdiri selama empat belas tahun, dengan perkembangan produksi sebagai berikut:
3 Tabel 1.1 Data Produksi Kacang Cendrawasih UD Monang Tahun 2010 s.d 2014 Tahun Produksi (Kg) 2010 13.540,8 2011 11.596,0 2012 16.926,0 2013 20.852,0 2014 18.928,0 Jumlah 81.842,8 Sumber : Laporan Produksi dan Penjualan UD Monang Tahun 2014 Dalam Tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa produksi UD Monang adalah fluktuatif. Terlihat dari tahun 2011 yang mengalami penurunan, naik di tahun 2012, naik lagi di tahun 2013 dan mengalami penurunan di tahun 2014. UD Monang sampai saat ini masih dapat berdiri eksis walaupun data produksinya berfluktuasi seperti Tabel di atas. Data yang berfluktuasi di atas ternyata membuat pemilik UD Monang tidak dapat memperkirakan bagaimana penerimaan yang akan diperoleh di tahun berikutnya, apakah akan mengalami penurunan atau kenaikan. Selain itu pemilik UD Monang juga bimbang dalam menetapkan harga yang akan ditawarkan kepada konsumen supaya konsumen tetap setia membeli kacang produksi UD Monang. Berdasarkan uraian di atas, perlu dilaksanakan kajian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mengapa usaha ini dapat berdiri eksis dengan waktu yang tergolong lama. Kajian juga perlu dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana trend penerimaan usaha ini dimasa mendatang dengan melakukan sebuah ramalan terhadap data penjualan dan mengetahui bagaimana respon konsumen terhadap perubahan hargakacang Cendrawasih produksi usaha ini.
4 1.2 Rumusan Masalah Dari penjelasan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penerimaan UD Monang Denpasar? 2. Bagaimanakah respon konsumen kacang Cendrawasih produksi UD Monang Denpasar terhadap perubahan harga? 3. Bagaimanakah perkiraan penerimaan UD Monang Denpasar untuk tahun 2016? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ilmiah ini adalah: 1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan UD Monang Denpasar. 2. Mengetahui respon konsumen kacang Cendrawasih produksi UD Monang Denpasar terhadap perubahan harga. 3. Mengestimasi penerimaan UD Monang Denpasar untuk tahun 2016. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil kegiatan penelitian ini, diharapkan memiliki manfaat bagi akademisi dan praktisi kacang kapri selaku obyek penelitian. Jika diuraikan maka manfaat dari penelitian ini yaitu. 1. Bagi kalangan akademik seperti dosen, mahasiswa dan peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan ilmiah dan pengalaman, serta sebagai bahan referensi maupun informasi untuk penelitian lebih lanjut dalam
5 pengembangan pengetahuan di bidang pertanian agribisnis khususnya pengembangan usaha kacang kapri. 2. Manfaat praktis, bagi perusahaan dan pelaku bisnis sebagai masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menjalankan usaha bersama di bidang agroindustri kacang kapri. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan UD Monang dengan analisis regresi berganda terhadap tiga variabel yaitu volume penjualan (Q), harga jual (P) dan waktu (t). Kemudian untuk mengetahui bagaimana respon konsumen kacang Cendrawasih produksi UD Monang dengan meregresikan volume penjualan (Q) dan harga jual (P). Selain itu untuk meramalkan bagaimana penerimaan UD Monang Denpasar untuk satu tahun mendatang yaitu 2016 dengan acuan data penjualan dari tahun 2005 s.d 2015.
6