METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Jurusan Informatika. Disusun Oleh: WINA ISTI RETNANI NIM.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Presentasi Tugas Akhir

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

BAB 1 PENDAHULUAN. datang berdasarkan keadaan masa lalu dan sekarang yang diperlukan untuk

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

BAB III METODE PENELITIAN

Pelatihan Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Particle Swarm Optimization untuk Peramalan Tingkat Inflasi

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : Alif Tober Rachmawati

PERAMALAN VOLUME PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA-SUMATERA DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROGATION

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION

1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

PROPOSAL TESIS SM FARIDA AMINA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Mohammad Isa Irawan, M.T.

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam kurung waktu setahun.

BAB III METODE PENELITIAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. Jumlah (AM x bobot SKS) Jumlah SKS (1) dengan AM adalah Angka Mutu SKS adalah Satuan Kredit Semester

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. Machine learning (ML), bagian dari kecerdasan buatan (artificial

Optimasi Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Mengunakan Particle Swarm Optimization

SISTEM PERAMALAN STOK OBAT MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

Architecture Net, Simple Neural Net

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON MENGGUNAKAN GENETIC ALGORITHM LEVENBERG MARQUARDT

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

PREDIKSI NILAI UAS SISWA SMK MENGGUNAKAN ALGORITMA LEVENBERG-MARQUARDT (Studi Kasus : SMK Negeri 4 Tanjungpinang)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

Peramalan Produksi Gula Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Pada PG Candi Baru Sidoarjo

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_APLIKASI. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Studi ini dilakukan dengan cara mencari dan membaca berbagai literatur serta karya-karya penelitian mengenai topik penelitian yang sudah dibuat sebelumnya dan data-data yang berhubungan dengan penelitian ini. Literatur pendukung ini berupa jurnal, paper, makalah, artikel, buku, atau sumber lainnya yang membahas mengenai algoritma LM dan dalam proses pelatihan jaringan syaraf tiruan, serta jaringan syaraf tiruan secara umum. 3.2 Dataset Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data tahunan untuk prediksi jumlah pengangguran di provinsi Jawa Tengah, dimana variabel yang digunakan sebagai data masukan yakni data dari tahun 1996 sampai 2011, dan data target berupa data jumlah pengangguran dari tahun 2009 sampai 2012. Data masukan terdiri dari data tahun 1996-2011, penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin, data historis Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut kelompok umur, angkatan kerja, tingkat pengangguran terbuka, penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha, Produk Dasar Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha, dan data historis penduduk usia 15 tahun keatas, status, pendidikan dan pekerjaan, jumlah tamatan SMA sederajat di tahun yang bersangkutan dan inflasi. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Kemudian data dibagi menjadi 2 bagian, data yang digunakan untuk proses pelatihan yakni data dari tahun 1996-2007, dengan data target jumlah pengangguran dari tahun 1997 sampai tahun 2008. Data yang digunakan untuk proses pengujian yakni data dari tahun 2008-2011, dengan data target jumlah pengangguran dari tahun 2009 sampai tahun 2012. Sebelum digunakan, data dinormalisasi dengan normalisasi min-max. 21

digilib.uns.ac.id 22 3.3 Analisa dan Perancangan 3.3.1 Proses Normalisasi Proses normalisasi data dilakukan sebelum data dibagi menjadi data training dan data testing. Normalisasi menggunakan normalisasi min-max agar didapat data dengan nilai antara 0 sampai 1. Proses normalisasi dilakukan untuk tiap variabel. 3.3.2 Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Dalam penelitian ini, arsitektur JST terdiri dari tiga layer, yakni 1 input layer, 1 hidden layer, dan 1 output layer. Jumlah neuron pada input layer tergantung pada jumlah variabel yang akan diinputkan pada jaringan. Sehingga dalam penelitian ini, jumlah neuron pada input layer sebanyak 10 neuron sesuai dengan jumlah variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Untuk hidden layer terdiri dari 6 neuron (Paulin. et al., 2010) dan output layer terdiri dari 1 neuron. Input layer Hidden layer Output layer V W k W0 j i V0 Gambar 3. 1 Model JST

digilib.uns.ac.id 23 3.3.3 Proses Pelatihan Pada proses pelatihan, data training dilatih dengan berbagai variasi parameter JST yang berbeda-beda untuk menentukan variasi parameter JST yang paling optimal sehingga menghasilkan Mean Squared error (MSE) konvergen dengan jumlah iterasi yang diperlukan paling sedikit diantara variasi parameter yang lain. Variasi parameter berupa nilai learning rate untuk algoritma. Semakin besar nilai learning rate akan berimplikasi pada semakin besarnya langkah pembelajaran, jika learning rate diset terlalu besar, maka algoritma akan menjadi tidak stabil. Sebaliknya, jika learning rate diset terlalu kecil, maka algoritma akan konvergen dalam jangka waktu yang sangat lama (Kusumadewi, 2004). Untuk algoritma LM, variasi berupa nilai faktor beta, dengan nilai parameter LM untuk setiap variasi diberi nilai 0.1. Apabila nilai parameter LM bernilai 0, maka pendekatan ini sama seperti metode Newton. Namun apabila nilai parameter LM terlalu besar, maka pendekatan ini akan sama halnya dengan gradient descent dengan nilai learning rate yang sangat kecil (Kusumadewi, 2004). Untuk itu setelah beberapa iterasi, algoritma akan menurunkan atau menaikkan nilai parameter LM untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan menggunakan nilai faktor beta. Variasi parameter JST dapat dilihat pada tabel 3.1. Selanjutnya data akan dilatih dengan menggunakan algoritma LM dan algoritma. Untuk setiap variasi dilakukan percobaan sebanyak sepuluh kali, untuk melihat nilai Mean Squared Error (MSE) dan jumlah iterasi yang diperlukan untuk mencapai konvergen pada setiap algoritma. MSE adalah metode alternative untuk mengevaluasi teknik peramalan masing-masing kesalahan (selisih data target terhadap data peramalan) dikuadratkan, kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah data. MSE dihitung dengan rumus (Pramita. et al., 2010) : (3.1)

digilib.uns.ac.id 24 Tabel 3. 1 Variasi Parameter No Jenis Variasi Keterangan 1 Variasi Algoritma 1. LM 2. 2 Variasi learning rate untuk 3 Variasi nilai faktor beta untuk LM 0.1 0.01 0.001 2.5 5 7.5 10 4 Nilai parameter LM 0.1 3.3.4 Analisa Hasil Pelatihan Hasil yang diperoleh pada proses pelatihan berupa rata-rata jumlah iterasi yang dibutuhkan setiap variasi dari masing-masing algoritma untuk mencapai nilai MSE. Rata-rata jumlah iterasi ini yang nantinya akan dijadikan tolok ukur perbandingan kecepatan konvergensi setiap variasi dari masing-masing algoritma. Semakin banyak jumlah iterasi yang dibutuhkan, semakin lama kecepatan konvergensinya. Berikut ini adalah flowchart proses pelatihan dan evaluasi pelatihan dalam prediksi pengangguran di Jawa Tengah : Mulai Data Pengangguran dan variabel yang mempengaruhinya Normalisasi Min-Max Pelatihan JST menggunakan LM Pelatihan JST mennggunakan pelatihan manggunakan LM pelatihan manggunakan Selesai Gambar 3. 2 commit Flowchart to user Proses Pelatihan

digilib.uns.ac.id 25 3.3.5 Proses Pengujian Dalam proses pengujian, data testing diuji dengan parameter yang sama saat proses pelatihan. Dari hasil pengujian didapatkan output yang kemudian dilakukan denormalisasi untuk setiap output yang dihasilkan. Hasil denormalisasi berupa nilai prediksi jumlah pengangguran di Jawa Tengah dari tahun 2009 sampai tahun 2012. Hasil prediksi yang dihasilkan digunakan untuk menganalisa kemampuan algoritma LM dan dalam melakukan prediksi jumlah pengangguran. Analisa perbandingan dapat dilihat dengan tolok ukur nilai MAPE dan NMSE yang dihasilkan oleh masing-masing algoritma. Semakin kecil nilai MAPE dan NMSE, maka nilai akurasi algoritma dalam melakukan prediksi semakin baik. Untuk itu pada proses pengujian dilakukan sepuluh kali percobaan dan didapatkan nilai rata-rata dari nilai MAPE dan NMSE. 3.3.6 Analisa Hasil Pengujian Pada tahap ini, dilakukan analisa terhadap perbandingan akurasi algoritma LM dan dalam melakukan prediksi jumlah pengangguran. Tingkat akurasi didapat dari nilai MAPE dan NMSE masing-masing algoritma dalam melakukan prediksi pengangguran pada proses pengujian. Untuk nilai MAPE, semakin kecil nilai MAPE maka peramalan semakin akurat. Apabila nilai MAPE kurang dari 10% maka hasil prediksi dikatakan sangat baik, apabila nilai MAPE antara 10% sampai dengan 20% maka hasil prediksi dikatakan baik (Yasmin. et al., 2010). Untuk NMSE, semakin kecil nilai NMSE maka semakin kecil perbedaan antara nilai asli dengan nilai prediksi. Sebaliknya, semakin besar nilai NMSE maka semakin besar perbedaan antara nilai asli dengan nilai prediksi (Sularno, 2009). Berikut ini adalah flowchart proses pengujian dan evaluasi pengujian dalam prediksi pengangguran di Jawa Tengah :

digilib.uns.ac.id 26 Mulai Data Pengangguran dan variabel yang mempengaruhinya Normalisasi Min-Max Pengujian JST menggunakan LM Pengujian JST mennggunakan Denormalisasi pengujian manggunakan LM pengujian manggunakan Selesai Gambar 3. 3 Flowchart Proses Pengujian