BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perolehan medali tiap cabang olahraga pada SEA GAMES 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN LATIHAN. Oleh (Tim Pengampu) Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. PUSAT OLAHRAGA BELADIRI JEPANG DI SEMARANG Penekanan desain Arsitektur Neo Vernacular

T U G A S A K H I R 1

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA SEA GAMES KE-27 DI MYANMAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

P P L M 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 708 TAHUN 2012 TENTANG

Universitas Sumatera Utara BAB 1

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pusat Pendidikan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil

kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA MAHASISWA MENUJU POMNAS ACEH 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Medan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN

P P L P 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam konsep pembinaan atlet berbakat untuk mencetak

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

SEMARANG INLINE SPEED SKATE AREN

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat penampilan atlet dapat dilihat dari beberapa faktor seperti

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Aquatic Arena di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I AWAL MULA. hidup mereka yang memang dapat menghasilkan manfaat bagi tubuh pelakunya.

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Medan_Electronic_Mall

BAB III METODE PERANCANGAN. terjadi saat ini disertai dengan literatur-literatur yang mendukung teori-teori yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Ichsan Ahmadi

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

GEDUNG OLAHRAGA AIR DI DENPASAR BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum est ut sit,

BAB I PENDAHULUAN. mental, manusia juga dapat saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN.

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Redesain. Stadion. Satria. Integrasi. Fasad. Tabel I.1.1 Pengertian Judul Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Proyek

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. ditunjang oleh atlet yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu maka

BAB I PENDAHULUAN. (

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT

KOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PUSAT PELATIHAN NASIONAL ATLET PARALIMPIK I - 1

Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -

ACEH TAMIANG SHOPPING CENTER (ICONIC DALAM ARSITEKTUR) LAPORAN PERANCANGAN TKA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perempuan adalah perempuan-perempuan Anshar, rasa malu tidak menghalangi mereka untuk mendalami agama.

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olahraga sepatu roda adalah kegiatan olahraga yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Olahraga yang diperkenalkan oleh Belanda pada masa penjajahan ini berkembang di Indonesia pada tahun 1980an. Perlombaan-perlombaan di bidang olahraga sepatu roda yang diadakan secara regular, seperti perlombaan antarklub, PON, maupun SEA GAMES, dapat menjadi arah prestasi bagi peminat olahraga ini. Secara umum, prestasi Indonesia di ajang perlombaan tingkat regional ASEAN terbilang membanggakan jika dibandingkan dengan olahraga lainnya, terbukti pada ajang SEA GAMES pada tahun 2011, Indonesia berhasil merebut 12 medali emas. Tabel 1.1. Perolehan medali tiap cabang olahraga pada SEA GAMES 2011 No. Cabang Olahraga Perolehan Medali Emas Perak Perunggu 1 Athletics 13 12 11 2 ROLLER SPORT 12 9 1 3 Paragliding 11 4 6 4 Karate-Do 10 2 4 5 Cycling 10 8 9 6 Shorinji Kempo 8 7 1 7 Wushu 8 3 3 8 Soft Tennis 7 2 2 9 Fin Swimming 7 8 2 10 Wall Climbing 7 5 0 11 Pencak Silat 6 0 2 12 Taekwondo 6 3 5 13 Canoeing 6 5 2 14 Badminton 5 4 2 15 Swimming 5 8 9 16 Vovinam 5 1 8 17 Tennis 4 2 3 18 Bridge 4 1 3 19 Weightlifting 4 8 2 20 Wrestling 4 2 3 21 Water Ski 4 3 5 22 Archery 3 0 2 1

23 Pencak Silat 3 5 0 24 Shooting 2 0 2 25 Boxing 2 3 4 26 Wall Climbing 2 0 0 27 Judo 2 1 1 28 Ekuestrian 2 2 2 29 Cycling 2 0 0 30 Golf 2 1 1 31 Rowing 2 0 0 32 Judo 2 1 6 33 Swimming 1 0 1 34 Diving 1 3 4 35 Sailing 1 2 1 36 Rowing 1 1 1 37 Ekuestrian 1 0 0 38 Fencing 1 6 2 39 Billiard & Snooker 1 3 2 40 Archery 1 0 0 41 Chess 1 2 2 42 Sepak Takraw 1 3 2 43 Gymnastic Artistic 1 2 6 44 Beach Volleyball 1 2 0 45 Water Polo 0 1 1 46 Volleyball 0 1 1 47 Basketball 0 0 1 48 Bowling 0 1 1 49 Gymnastic Aerobic 0 0 1 50 Wrestling 0 3 0 51 Baseball 0 1 0 52 Gymnastic - Rhythmic 0 0 1 53 Softball 0 1 1 54 Open Water Swimming 0 1 1 55 Football 0 1 0 56 Table Tennis 0 0 3 57 Futsal 0 0 1 58 Synchronized Swimming 0 1 4 59 Traditional Boat Race 0 5 4 60 Open Water Swimming 0 1 1 Sumber: http://msumarna.blogspot.com/ Sementara olahraga sepatu roda di daerah lain terus berkembang, hal sebaliknya terjadi di Sumatera Utara. Walaupun sudah mengenal olahraga sepatu roda, tetapi 2

Sumatera Utara hanya memiliki sekitar 140 atlet yang tersebar di 7 klub yang ada di Kota Medan dan Asahan. Salah satu penyebab ketertinggalan ini adalah tidak adanya sarana dan prasarana olahraga sepatu roda di Sumatera Utara yang sesuai standard internasional. Saat ini, atlet dan peminat olahraga sepatu roda melakukan latihan di beberapa tempat yang fungsinya bukanlah sebagai arena bersepatu roda, seperti Lanud dan Tapian Daya Sumatera Utara. Kondisi ini tentu saja menghambat pembinaan atlet sepatu roda. Tidak adanya arena sepatu roda yang sesuai standard internasional di Sumut juga mengakibatkan Sumut tidak bisa menjadi tuan rumah perlombaan olahraga sepatu roda nasional, regional, maupun internasional. Tidak hanya bagi atlet, pencinta olahraga sepatu roda pun tidak memiliki sarana dan prasarana yang layak yang bisa dijadikan tempat penyaluran minat. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pengprov PORSEROSI Sumut, penjualan sepatu roda di Ace Hardware rata-rata setiap hari sebanyak 10 buah selama beberapa bulan terakhir. 1 Tetapi, peminat olahraga sepatu roda yang terpantau oleh Pengprov PORSEROSI tidaklah sebanyak itu. Tidak diketahui dimana sebagian besar para pembeli sepatu roda lainnya bermain. Hal ini terjadi diakibatkan tidak adanya wadah yang representatif bagi olahraga sepatu roda. Hal-hal tersebut di atas melatarbelakangi perlunya didirikan Arena Sepatu Roda. Pembuatan Arena Sepatu Roda juga didukung oleh program Pengurus Besar PORSEROSI untuk mengembangkan sepatu roda di seluruh Indonesia, khususnya Sumatera Utara yang belum memiliki arena sepatu roda sesuai standard internasional. PORSEROSI (Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia) adalah satusatunya organisasi olahraga nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina seluruh kegiatan olahraga sepatu roda dan selucur di Indonesia. Berdasarkan AD/ART PORSEROSI, salah satu tanggung jawab Pengurus Besar PORSEROSI adalah berusaha mengadakan sarana dan prasarana olahraga sepatu roda di Daerah Provinsi, Daerah Kota dan Kabupaten di seluruh Indonesia. 3

1 Wawancara terhadap Pengprov PORSEROSI Pengprov (Pengurus Provinsi) PORSEROSI Sumut sebagai organisasi yang menaungi olahraga sepatu roda di Sumatera Utara sedang berusaha mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana olahraga sepatu roda kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara demi mewujudkan misi PORSEROSI yaitu mewujudkan olahraga sepatu roda yang kompetitif di tingkat nasional, regional, dan internasional. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan perancangan Arena Sepatu Roda adalah: Menyediakan suatu wadah atau tempat yang berfungsi sebagai sarana pelatihan dan pembinaan atlet sepatu roda agar lebih berprestasi baik di kompetisi nasional, regional, maupun internasional Menyediakan sarana sepatu roda bagi peminat olahraga sepatu roda agar dapat mengarahkan minat di tempat yang selayaknya Menyediakan arena perlombaan sepatu roda berstandard internasional di Sumatera Utara 1.3. Masalah Perancangan Permasalahan yang timbul dari tema dan kasus dalam perancangan proyek ini adalah: Bagaimana menciptakan sebuah rancangan lingkungan dan bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat. Bagaimana mengelola ruang dalam bangunan agar saling terintegrasi antarberbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda. 1.4. Pendekatan 4

Beberapa pendekatan yang dilakukan dalam mengumpulkan data-data, baik data primer maupun sekunder untuk memperjelas pemahaman tentang Arena Sepatu Roda dilakukan dengan metode pendekatan berikut: Studi Literatur Studi terhadap kepustakaan yang berkaitan dengan standard-standard arsitektur yang berkaitan dengan fungsi bangunan dan tema perancangan Arena Sepatu Roda, berupa teori, standard perencanaan, peraturan, dan peruntukan. Studi banding Studi banding terhadap proyek sejenis, tema sejenis, serta proyek dan tema sejenis untuk memperoleh data-data tentang sarana olahraga sepatu roda, serta kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Observasi Lapangan Merupakan pengamatan langsung di lokasi perencanaan, meliputi keadaan eksisting dan sekitarnya. Wawancara Dilakukan dengan pihak yang terkait dengan Pengprov PORSEROSI sebagai pihak yang ingin mendirikan arena sepatu roda, maupun pihak lainnya yang berhubungan dengan olahraga sepatu roda sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam perancangan. 1.5. Lingkup / Batasan Ruang lingkup perancangan proyek Arena Sepatu Roda ini adalah: Sarana latihan dan perlombaan olahraga sepatu roda, serta sarana pendukung kegiatan olahraga sepatu roda. Perancangan fungsi bangunan sebagai sarana olahraga sepatu roda dan penerapan tema Struktur Sebagai Elemen Estetika ke dalam perancangan Arena Sepatu Roda. 5

1.6. Kerangka Berfikir Arena Sepatu Roda LATAR BELAKANG Tidak adanya sarana olahraga sepatu roda di Sumut Pengprov PORSEROSI Sumut ingin mengajukan permohonan pengadaan arena sepatu roda MAKSUD DAN TUJUAN Menyediakan wadah pelatihan dan pembinaan atlet Menyediakan sarana olahraga bagi pecinta olahraga sepatu roda Menyediakan arena perlombaan olahraga sepatu STUDI BANDING STUDI LITERATUR RUMUSAN MASALAH Bagaimana menciptakan rancangan lingkungan dan bangunan sesuai dengan judul Bagaimana mengelola ruang dalam bangunan agar saling terintegrasi SURVEI LAPANGAN ANALISA TEMA PENDEKATAN KONSEP DESAIN KONSEP PRA DESAIN DESAIN AKHIR 6

1.7. Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup/batasan, kerangka berfikir, dan sistematika laporan. BAB 2 DESKRIPSI PROYEK Data umum proyek, tinjauan umum (terminologi judul, sejarah umum perkembangan sepatu roda, organisasi PORSEROSI, kondisi olahraga sepatu roda di sumatera utara, pentingnya arena sepatu roda di Sumatera Utara, jenis kegiatan Arena Sepatu Roda, peraturan olahraga sepatu roda, struktur organisasi PORSEROSI), lokasi dan studi banding proyek sejenis. BAB 3 ELABORASI TEMA Pengertian tema (struktur sebagai elemen estetika), interpretasi tema, dan studi banding tema sejenis. BAB 4 ANALISA PERANCANGAN Analisis fungsional, analisis kondisi lingkungan (lokasi, kondisi dan potensi lahan, peraturan, bangunan sekitar, prasarana, karakter lingkungan, pemandangan, orientasi, lalu lintas, sirkulasi dan lain-lain). BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep dasar, rencana tapak, bangunan, bentuk, fungsi, sirkulasi, struktur dan konstruksi, bahan, utilitas, pencegahan bahaya kebakaran, penyelesaian ruang luar / lansekap. 7