1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang mempunyai tujuan tertentu dalam menjalankan usahanya. Setiap perusahaan ingin dapat memenuhi kepentingan para anggota maupun pemegang saham. Kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan suatu prestasi bagi manajemen perusahaan tersebut. Perusahaan umumnya memilki tujuan jangka panjang, menengah dan pendek. Tujuan jangka panjang (long term goals) adalah serangkaian tujuan yang ditetapkan untuk jangka waktu yang panjang, biasanya untuk lima tahun mendatang atau lebih. Tujuan jangka panjang menggambarkan mengenai tujuan besar yang ingin dicapai oleh perusahaan. Pada umumnya tujuan jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan Go public adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan, demikian juga dengan perusahaan Food and beverage yang mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk memaksimalkan nilai perusahaannya. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Tujuan jangka menengah (intermediate goals) merupakan serangkaian tujuan untuk jangka waktu satu sampai lima tahun mendatang. Tujuan jangka menengah
2 yang dimiliki oleh perusahaan Go public adalah untuk dapat memakmurkan pemilik perusahaan. Demikian juga dengan tujuan jangka menengah yang dimiliki Perusahaan Industri food and beverage adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Tujuan perusahaan untuk memakmurkan pemilik perusahaan sangat erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Pemilik perusahaan adalah pemilik yang menanamkan dananya di perusahaan (investor). Bagi perusahaan yang berbentuk perseorang Terbatas (PT), maka pemilik perusahaan adalah mereka yang memiliki saham PT tersebut. Jika perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) telah go public, maka pemilik perusahaan adalah masyarakat luas yang memiliki saham perusahaan yang bersangkutan. Tujuan jangka pendek berkaitan dengan target pencapaian perusahaan dalam jangka waktu yang lebih singkat, yaitu 1 atau 2 tahun. Tujuan jangka pendek perusahaan yg Go public secara umum adalah untuk menaikkan harga saham. Demikian juga Perusahaan di bidang Food and beverage yang mempunyai tujuan dalam jangka pendek adalah untuk dapat menaikkan harga saham nya, tujuan tersebut diberikan karena pada beberapa tahun terakhir terlihat adanya penurunan dalam harga saham di perusahaan Food and beverage. Penurunan tingkat harga saham Food and beverage dapat terlihat pada tabel berikut : Tabel 1 Harga Saham Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2013-2015 dalam rupiah (Rp)
3 No Nama Perusahaan 2013 2014 2015 Penurunan / Th (%) 1 Indofood Sukses Makmur Tbk 6.750 6.750 5.175 0,23 2 Multi Bintang Indonesia 12.000 11.950 8.200 0,31 3 Prasidha Aneka Niaga Tbk 150 143 122 0,18 4 Tri Bayan Tirta Tbk 570 352 325 0,42 5 Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 750 750 675 0,1 Rata-Rata 4.044 3.989 2.899 Maksimum 12.000 11.950 8.200 Minimum 150 143 122 Sumber : Data Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia STIESIA 2013-2015 (Diolah) Sektor Food and beverage merupakan salah satu sektor yang bertahan saat terjadi kondisi krisis di Indonesia karena sebagian produk makanan dan minuman tetap menjadi kebutuhan utama masyarakat. Sektor ini dipilih karena perusahaan Food and beverage sebagai perusahaan yang memproduksi suatu barang dari proses bahan baku menjadi barang jadi, memerlukan modal yang tidak sedikit untuk menjaga kelancaran produksinya. Modal tersebut diperoleh salah satunya melalui penerbitan saham di pasar modal. Pada tabel 1 dapat dilihat rata-rata harga saham selama tahun 2013-2015 di perusahaan food and beverage terjadinya fenomena kecenderungan penurunan harga saham. Kalau kita jumlahkan dari 2013 sampai 2015, rata-rata penurunannya sebanyak 0,25 % pertahun. Melihat fakta bahwa tidak ada kepastian mengenai keuntungan yang akan di dapatkan oleh investor ketika melakukan investasi saham, maka investor perlu pertimbangan yang rasional dengan mengumpulkan berbagai jenis informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi.
4 Saham identik dengan Pasar Modal. Pasar modal adalah salah satu penggerak perekonomian suatu negara. Karena pasar modal juga termasuk sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan bangunan nasional. Selain itu, pasar modal juga merupakan representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara. Pasar modal yang sedang mengalami peningkatan (Bullish) atau mengalami penurunan (Bearish) terlihat dari naik turunnya harga-harga saham yang tercatat yang tercemin melalui suatu pergerakan indeks atau lebih di kenal dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham (perusahaan/emitmen) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Martalena dan Malinda (2011:2) menyatakan bahwa faktor faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham antara lain : Faktor internal merupakan faktor yang dilihat dari dalam perusahaan yang sifatnya spesifik atas saham tersebut seperti penjualan, kinerja keuangan, kinerja manajemen, kondisi perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor - faktor yang sifatnya makro dalam mempengaruhi harga saham di bursaseperti inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, dan faktor faktor 2 non - ekonomi seperti kondisi sosial, politik, dan faktor lainnya. Selain itu ada pula faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham yaitu rasio keuangan. Menurut penelitian Safitri (2013) dan Ghazali (2011)
5 menyatakan ada tiga faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham yaitu debt to equity ratio, earning per share, dan return on asset berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Menurut penelitian Amalia (2010) dan Dewi (2013) yang menyatakan ada dua faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham yaitu debt to equity ratio dan earning per share. Menurut Khoir (2012) ada empat faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham yaitu debt to equity ratio, earning per share, return on asset, net profit margin. Menurut Husaini (2012) menyatakan ada empat faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu earning per share, return on asset, return on equity, net profit margin. dan menurut Assegaf (2013) menyatakan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu debt to equity ratio, earning per share, return on equity. Berdasarkan kajian teoritis dan empiris diatas,peneliti menemukan ada empat belas faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu penjualan, kinerja keuangan, kinerja manajemen, kondisi perusahaan, inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, kondisi social, politik, debt to equity ratio, earning per share, return on asset, return on equity, dan net profit margin. Peneliti bermaksud untuk memilih beberapa variabel saja yang kemungkinan mempengaruhi naik turunnya harga saham perusahaan.variabel-variabel yang dimaksud adalah debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), return on equity (ROE). Pertimbangan memilih variabel debt to equity ratio (DER) pengaruhnya terhadap harga saham adalah peneliti menemukan bahwa masih belum adanya kejelasan
6 pengaruh DER terhadap harga saham. Ketidakjelasan tersebut ditunjukkan oleh penelitian Amalia (2010) yang menemukan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Safitri (2013), Dewi (2013), Khoir (2012), Ghazali (2011) dan Assegaf (2013) bahwa DER berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Oleh karena itulah peneliti akan menguji kembali bagaimana kejelasan pengaruh DER terhadap Harga saham. Pertimbangan memilih variabel return on asset (ROA) pengaruhnya terhadap harga saham adalah peneliti menemukan bahwa masih belum adanya kejelasan pengaruh ROA terhadap harga saham. Ketidakjelasan tersebut ditunjukkan oleh penelitian Ghazali (2011) dan Husaini (2012) yang menemukan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Safitri (2013) dan Khair (2012) bahwa ROA berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Oleh karena itulah peneliti akan menguji kembali bagaimana kejelasan pengaruh ROA terhadap harga saham. Pertimbangan memilih variabel return on equity (ROE) pengaruhnya terhadap harga saham adalah peneliti menemukan bahwa masih belum adanya kejelasan pengaruh ROE terhadap harga saham. Ketidakjelasan tersebut ditunjukkan oleh penelitian Assegaf (2013) yang menemukan bahwa ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Husaini (2012) bahwa ROE berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Oleh karena itulah
7 peneliti akan menguji kembali bagaimana kejelasan pengaruh ROE terhadap harga saham. Mengacu pada berbagai penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh DER, ROA, ROE terhadap Harga saham yang masih kontradiktif (research gap) dengan penelitian-penelitian sebelumnya serta fenomena yang terjadi terhadap harga saham perusahaan food and beverage, maka Penelitian ini secara keseluruhan akan menguji ulang atas pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Berdasarkan keterangan dan informasi diatas maka penelitian ini diberi judul Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Asset, dan Return on Equity Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah untuk penelitian ini adalah : 1. Apakah Debt Equity Ratio (DER)berpengaruh terhadap Harga saham pada perusahaan food and baverage yang terdaftar dibei? 2. Apakah Return On Asset (ROA)berpengaruh terhadap Harga saham pada perusahaan food and baverage yang terdaftar di BEI? 3. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Harga saham pada perusahaan food and baverage yang terdaftar di BEI?
8 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat diketahui tujuan penelitian ini : 1. Untuk mengetahui pengaruh Debt Equity Ratio (DER)terhadap Harga saham pada perusahaan food and baverage yang terdaftar di BEI. 2. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA)terhadap Harga saham pada perusahaan food and baverage yang terdaftar di BEI. 3. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity (ROE)terhadap Harga saham pada perusahaan food and baverage yang terdaftar di BEI. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis : 1. Manfaat yang diharapkan untuk Akademisi penelitian ini memberikan masukan dan wawasan atau pengetahuan yang baru bagi semua orang membaca penelitian ini di masa yang akan datang. 2. Manfaat yang diharapkan untuk Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan penulis terkait masalah variabelvariabel rasio keuangan yang berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur khusunya perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang food and baverage yang terdaftar di BEI.
9 Manfaat Praktis : 1. Manfaat yang diharapkan untuk Investor Bagi para investor penelitian ini dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi keuntungan atau kerugian yang akan didapat dimasa yang akan datang dari saham yang telah ditanamkan dalam suatu perusahaan tertentu melalui variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. 2. Manfaat yang diharapkan untuk Masyarakat Masyarakat luas sebagai pihak eksternal perusahaan dapat menggunakan penelitian ini sebagai tolak ukur masyarakat sebagai calon investor terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan yang telah diperhitungkan melalui rasiorasio keuangan sebagai salah satu pertimbangan dalam analisis peluang investasi perusahaan dan pengambilan keputusan perusahaan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk mencegah pembahasan yang luas, maka penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah. Maka pembatasan dibatasi ruang lingkup, yaitu: 1. Sampel yang digunakan adalah perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Periode pengamatan dari penelitian ini adalah tahun 2013-2015.
10 3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).