BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah sejak lama, kondisi daerah aliran sungai di Indonesia teridentifikasi mengalami degradasi yang menyebabkan terjadinya erosi, sedimentasi, banjir dan tanah longsor. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada tahun 1976 dimulai upaya penanggulangan bencana tersebut secara intensif pada skala nasional melalui program Inpres/Instruksi Presiden reboisasi dan penghijauan. Namun permasalahan tersebut terus berlanjut dengan frekuensi yang semakin tinggi serta daerahnya semakin meluas. Hal ini menunjukkan bahwa usaha pengelolaan DAS belum mampu mengatasi dampak negatif yang terjadi. Seiring dengan bertambahnya waktu, pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin lama semakin pesat, hal ini menyebabkan kebutuhan akan tempat tinggal semakin meningkat. Pada masa ini banyaknya jumlah penduduk tidak lah di imbangi dengan tempat tinggal yang layak, khususnya untuk masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah. Kebutuhan akan tempat tinggal ini lah yang menyebabkan masyarakat kecil memilih untuk tinggal di bantaran sungai yang tidak layak huni dalam segala sisi. Salah satu kecenderungan pemanfaatan bantaran sungai sebagai tempat hunian mengakibatkan daerah bantaran sungai terganggu baik dimensi maupun fungsinya. Pada beberapa ruas sungai terdapat perkuatan tebing untuk menjaga stabilitas lereng. Pada beberapa ruas yang lain belum ada perkuatan tebing sehingga berakibat longsor. Dalam tugas akhir ini, penulis melakukan evaluasi perkuatan tebing Kali Belik berada pada Pedukuhan Karanggayam Provinsi Yogyakarta pada ruas Kost Azarin sampai dengan Masjid Al-mutaqin. Lokasi Kali Belik dapat dilihat pada Gambar 1.1. 1
Gambar 1.1 Lokasi Pengamatan Kali Belik (Sumber: Google Earth. 2017) Daerah Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kanan kiri sungai termasuk sungai buatan, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Dalam Peraturan Menteri PU No.63 Tahun 1993 tentang garis sempadan sungai,berisi bahwa sungai sebagai salah satu sumber air yang mempunyai fungsi sangat penting bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat. Maka perlu dijaga kelestarian dan kelangsungan fungsinya dengan mengamankan daerah sekitarnya. Peraturan ini sangatlah bertolak belakang dengan kenyataan yg ada dilapangan bantaran Kali Belik yang sudah dipadati dengan bangunan rumah warga. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara daerah bantaran sungai sangatlah berpengaruh terhadap kondisi yang ada di bantaran sungai belik sekarang ini. Dengan keadaan masyarakat yang sekarang, sangatlah sulit untuk mengembalikan keadaan Kali Belik menjadi seperti semula. Untuk memelihara keadaan sungai menjadi lebih baik maka akan harus dilakukan pembenahan 2
keadaan di sekitar Kali Belik, pembenahan Kali Belik seperti pada dinding penahan tanah yang harus di perhatikan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pengamatan dilapangan perlu dilakukan evaluasi terhadap perkuatan tebing Kali Belik. Evaluasi perlu dilakukan terhadap perkuatan tebing yang telah ada serta merencanakan alternative perkuatan tebing yang sesuai. 1.3 Tujuan Mengevaluasi kondisi tebing sungai saat ini serta merencanakan alternatif perkuatan meliputi: 1. Identifikasi kondisi tebing sungai saat ini. 2. Merencanakan desain perkuatan tebing di sekitar bantaran Kali Belik. 3. Menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan rencana anggaran biaya (RAB). 4. Membandingkan cara perkuatan dinding penahan tanah antara pasangan batu kali dengan teknik rekayasa tanah yang natural (Soil Bioengineering). 5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan antara dinding penahan tanah pasangan batu kali dengan teknik rekayasa tanah yang natural (Soil Bioengineering). 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang diambil penulis pada tugas akhir ini adalah lokasi kajian ini dibatasi pada ruas Kali Belik dari Pedukuhan Karanggayam Provinsi Yogyakarta pada ruas Kost Azarin sampai dengan Masjid Al-mutaqin 1.5 Manfaat Penulisan Dari kajian ini diharapkan dapat diketahui kondisi tebing sungai di daerah studi serta alternatif perkuatan tebing yang dapat dilakukan untuk menjaga stabilitas tebing sungai. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab, yaitu : 3
1. BAB 1 PENDAHULUAN a. Latar Belakang Penelitian atau Perumusan Masalah. b. Tujuan. c. Batasan Masalah. d. Manfaat Penulisan. e. Sistematika Penulisan. 2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini disajikan tulisan, pendapat, penemuan, baik dari para tokoh di bidangnya, maupun para peneliti pendahulu, yang berkaitan dengan topik tugas akhir. Fakta-fakta yang dikemukakan dalam bab ini sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. 3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN a. Tinjauan Umum b. Tahap Persiapan c. Pengumpulan Data d. Analisis dan Pengolahan Data 4. BAB 4 ANALISIS, DAN PEMBAHASAN a. Penyajian Data Pada bab ini memuat uraian tentang jalannya penelitian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. b. Analisis Pada bab ini berisi analisis data-data yang diperoleh menggunakan metode yang diusulkan. c. Pembahasan 4
Pada bab ini berisi pembahasan lebih lanjut terhadap pokok bahasan atau penafsiran hasil-hasil penelitian. 5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan akhir dari bagian utama yang memuat kesimpulan berdasarkan pembahasan yang dilakukan, dan saran-saran yang perlu dikemukakan bagi kajian sejenis (penelitian, studi pustaka, dan sebagainya) dikemudian hari. Saran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesimpulan yang diharapkan dapat lebih menyempurnakan kajian terhadap topik bahasan sejenis atau topik lainnya yang berkaitan. 5