PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam menerapkan tujuan organisasi adalah dambaan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I: PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB I PENDAHULUAN. apakah bank tersebut berada dalam keadaan baik (sehat) atau mungkin dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Republik Indonesia Nomor: 35.3/Per/M.KUKM/X/2007. Unit Jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber, yakni informasi finansial dan informasi nonfinansial. Informasi finansial

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin melesat cepat sekarang ini, ikut UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, manajemen. mampu bersaing dan berkembang dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan. di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pelanggan. Salah satu bisnis yang berkembang di perkotaan adalah retail. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sumber daya alam termasuk didalamnya air beserta kekayaan alam

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

Persaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa. perusabaan-perusabaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaingpesaing

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Transkripsi:

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: FENDY WIDANARKO TRI PRAJURITNO NIM: B 200 040 287 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi bisnis menghadapi lingkungan bisnis yang terus berubah dengan implikasi merebaknya liberalisasi di bidang ekonomi telah mendorong persaingan global tanpa hambatan batasan negara yang dampaknya lebih lanjut semakin mempertajam tingkat persaingan di segala bidang usaha. Sementara itu, kemajuan teknologi di bidang informasi sangat berperan baik sebagai penyebab maupun berakibat semakin mendorong proses globalisasi pasar dengan dinamika pasar yang semakin cepat berubah dan kompleks. Pada dasarnya, dimensi perubahan (dimension of change) yang berlangsung selama beberapa tahun terakhir ini berpangkal dari perubahan teknologi. Bahkan ada beberapa pengamat berpendapat bahwa penyebab perubahan-perubahan tersebut adalah teknologi informasi. Bergesernya era industri ke era informasi berdampak pada perubahan nilai-nilai baru dalam berbagai bidang yang selanjutnya berpengaruh terhadap perubahan lingkungan serta menuntut penyesuaian organisasi dalam kegiatan ekonomi bisnis. Pengukuran kinerja merupakan faktor penting bagi lingkungan organisasi saat ini dan masa depan. Pengukuran kinerja yang efektif hendaknya mampu menerjemahkan misi, visi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja baik ukuran kinerja keuangan maupun non keuangan (Djoko Susanto dan Siti Resmi, 2003:83).

Sistem pengukuran kinerja tradisional yang dipergunakan selama ini kurang menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengukur dan mengelola semua kompetensi yang memicu keunggulan kompetitif organisasi bisnis dan sistem pengukuran ini menekankan pada aspek pengukuran keuangan, seperti ROI, ROE, profit margin dan EVA. Ukuran keuangan seperti ini tidak mampu mencerminkan kompleksitas dan nilai yang melekat dalam organisasi bisnis. Kelemahan pengukuran kinerja secara keuangan menurut R.S Kaplan dan D.P Norton (1996:7) adalah: 1. Ketidakmampuannya mengukur kinerja harta-harta tak tampak (intangible asset) dan harta-harta intelektual (SDM) perusahaan, karena itu kinerja keuangan tidak mampu menjelaskan lebih banyak mengenai masa lalu perusahaan dan tidak mampu sepenuhnya menuntut perusahaan kearah lebih baik. 2. Pengukuran lebih berorientasi pada manajemen operasional dan kurang mengarah pada manajemen strategis. 3. Tidak mampu mempresentasikan kinerja intangible assets yang merupakan bagian struktur asset perusahaan Mengingat keterbatasan-keterbatasan diatas, pada tahun 1990 R.S Kaplan, Profesor Accounting Harvard Bussiness School, David L dan D.P Norton, founder and Presidence Renaissance Strategy Group memperkenalkan suatu bentuk kinerja baru selain mengatasi kelemahan dan

diharapkan dapat mengantisipasi aspek-aspek potensial lainnya yaitu balanced scorecard (BSC). Balanced scorecard adalah suatu metode penilaian kinerja yang komprehensif dan koheren yang mampu menyediakan kerangka untuk menerjemahkan serta mengimplementasikan strategi dalam sistem manajemen strategis (Mulyadi, 2001:31). Dalam Balanced Scorecard, R. S Kaplan dan D.P Norton memformulasikan suatu model pendekatan yang lebih komprehensif sehingga mampu mengukur kinerja perusahaan secara multidimensi dan balanced. Dalam hal ini, balanced scorecard tidak hanya mengukur aspek-aspek financial dan hasil akhir (outcome) namun juga memasukkan aspek-aspek nonfinansial (intangible assets) seperti sistem dan teknologi, skill dan entepreneurship, loyality konsumen, corporate culture. Secara umum terdapat empat perspektif (aspek) perusahaan yang diukur dalam Balanced Scorecard, yaitu: 1. Perspektif keuangan (financial perspective) 2. Perspektif konsumen (customer perspective) 3. Perspektif proses internal bisnis (internal business process perspective) 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective) Badan Kredit Kecamatan Pasar Kliwon (BKK Pasar Kliwon) merupakan salah satu organisasi jasa di Surakarta yang memfokuskan pelayanannya pada konsumen. Sebagai bank perkreditan yang ada di daerah, BKK Pasar Kliwon harus menjaga kelangsungan hidupnya agar tetap

memberikan kontribusi masyarakat Surakarta, khususnya yang berdomisili di Kecamatan Pasar Kliwon. Kemampuan mempertahankan kelangsungan hidup BKK Pasar Kliwon sangat tergantung dari kinerjanya. Untuk memiliki suatu penilaian kinerja yang komprehensif, dapat menyeimbangkan aspek keuangan dan non keuangan di BKK Pasar Kliwon, diperlukan metode pengukuran kinerja yaitu balanced scorecard. B. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai berikut (Mulyadi dan Setyawan, 2001): 1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian personel secara maksimum 2. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel seperti: promosi, transfer dan pemberhentian. 3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel dan untuk menyediakan kriteria seleksi pelatihan evaluasi program pelatihan personel. 4. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.

Dengan dasar tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengangkat topik dengan judul Penggunaan Balanced Scorecard Sebagai Alternatif Alat Ukur Kinerja Pada BKK Pasar Kliwon Surakarta. C. Perumusan Masalah Permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana kinerja BKK Pasar Kliwon Surakarta jika dinilai dengan balanced scorecard? D. Tujuan Penelitian Penulis meneliti pengukuran kinerja dengan balanced scorecard, hal ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui sistem pengukuran kinerja yang digunakan dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, seperti BKK Pasar Kliwon ini. 2. Untuk memberikan evaluasi tentang penerapan balanced scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja pada BKK Pasar Kliwon Surakarta. E. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian tentang pengukuran kinerja dengan balanced scorecard pada BKK Pasar Kliwon Surakarta ini, diharapkan ada manfaat yang akan diambil dalam penelitian ini, antara lain :

1. Bagi BKK Pasar Kliwon Surakarta Diharapkan dapat memberikan alternatif baru dalam pengukuran kinerja yaitu dengan penggunaan pendekatan balanced scorecard yang memungkinkan untuk diterapkan di masa yang akan datang. 2. Bagi penulis Dengan penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi penulis, yaitu untuk memahami bagaimana penggunaan pengukuran kinerja dengan balanced scorecard terutama pada BKK Pasar Kliwon Surakarta. F. Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan ini akan diuraikan secara singkat tentang lima bab yang akan mendukung penelitian, yaitu: BAB l. PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi. BAB ll TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung dengan masalah yang sedang dikaji oleh peneliti. BAB lll METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan tentang objek yang diteliti, data dan sumber data, metode pengumpulan data dan analisis data.

BAB lv ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan mencakup pembahasan tentang gambaran umum BKK Pasar Kliwon mencakup sejarah berdirinya BKK Pasar Kliwon, dasar hukum, struktur organisasi, prosedur kredit, jenis kredit, prinsip pemberian kredit, visi dan misi serta analisa data yang membahas tentang penggunaan balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja BKK Pasar Kliwon Surakarta. BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan tentang hasil kesimpulan dari penelitian penulis, memberikan saran atas permasalahan yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan menguraikan tentang keterbatasan uraian yang disampaikan dalam penulisan penelitian ini.