II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam suatu kurikulum pendidikan terdapat macam-macam model

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

II.Tinjauan Pustaka. terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap. adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang

SENAM. Design Yuas and R2 Bramistra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai suatu kegiatan telah di kenal dan di sadari atau tidak di lakukan oleh

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

SENAM PETI LOMPAT MEMBINA KEBERANIAN DAN KETANGKASAN ANAK SEKOLAH DASAR. Oleh Fredericus Suharjana Universitas Negeri Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. hidup bangsa dan negara. Pada Negara-negara yang masih berkembang,

II. TINJAUAN PUSTAKA. melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai. tujuan tertentu.dalam Muhajir (2006: 88)

BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang identik dengan. kegiatan jasmani dimanadi dalam pelaksanaannya banyak menggunakan

PENGARUH LATIHAN SKIPING

I. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI AKTIVITAS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA KETERAMPILAN GULING

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

senam Merupakan terjemahan dari kata: 1. Gymnastiek Belanda 2. Gymnastics Inggris Asal kata Gymnos Yunani berarti telanjang

BAB I PENDAHULUAN. Ludwig Jahn yang disebut sebut sebagai bapak senam. keterampilan dan menanamkann nilai-nilai mental spiritual.

I. PENDAHULUAN. Proses hidup manusia adalah proses berkembang, manusia akan terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

Metodik Senam. Pengampu: Tim Senam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Rujukan. tubuh tanpa gangguan dari pakaian yang dipakai (Agus Mahendra, 1999: 8).

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

BAB I PENDAHULUAN. kemudian yang disebut - sebut sebagai Bapak senam. keterampilan dan menanamkan nilai - nilai mental spiritual.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. back over merupakan bentuk latihan yang salah satu fungsinya untuk

BAB I PENDHULUAN. Pengaruh Model Education Gymastics terhadap Peningkatan Gerak Dasar Guling Depan dalam Pembelajaran Senam Lantai

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gymnastics yang artinya: untuk menerangkan bermacam-macam gerak. yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang.

BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya mengembangkan kemampuannya berfikir di bidang ilmu. sehat dan bugar, kemampuan tersebut akan didapat dalam Penjaskes.

1. PENDAHULUAN. Lompat kangkang merupakan unsur keterampilan gerak manipulatif karena,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. TINJAUAN PUSTAKA. bergerak. Namun yang melakukan senam ini hanya kaum pria. pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sunarto ( 1999), menyatakan bahwa masa

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003 : 93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk. mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk kesehatan termasuk senam. Sedikit demi sedikit senam terus berkembang sampai pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi

MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

Peta Konsep GERAK RITMIK

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktif, sistematis dan intregativ untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. Menurut buku Petunjuk Lengkap GIMNASTICS Newton C Loken & paling mendasar, juga mencakup ketermapilan keterampilan yang telah ada.

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada. pendidik berupaya meningkatkan profesionalisme dan kualitas mengajarnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN LOMPAT HARIMAU. (Jurnal) Oleh HENDRIK PRANOTO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian pendidikan-menurut-ahli Rini Nurmayanti, 2013

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, berbagai hal yang menunjang sistem pendidikan perlu dikembangkan sebaik mungkin. Seperti yang tertuang pada UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. Melalui pencapaian tujuan tersebut, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan UUD 1945, pemerintah harus membangun suatu system pendidikan yang disebut Sistem Pendidikan Nasional sebagai keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. B. Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan untuk mengembangkan kebugaram jasmani, mental, social, serta emosional bagi masyarakat, dengan wahana aktifitas jasmani (Sukintaka:2004). Pendidikan jasmani ini juga

merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang objeknya mencakup usaha kearah tercapainya kesegaran jasmani. Oleh karena itu, pendidikan jasmani erat kaitanya dengan usahausaha pendidikan yang terencana dalam rangka membantu perkembangan dan kemampuan anak didik. Arma dan Agus (1945:5) mengemukakan bahwa pengertian pendidikan jasmani sebagai berikut : pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang baik sebagai perorangan ataupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Sukintaka (1998 : 24), mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan jasmani adalah suatu proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan melalui aktifitas jasmani yang dikelola secara sistematis untuk membentuk manusia seutuhnya. Manusia Indonesia seutuhnya dapat diartikan sebagai manusia yang mempunyai kepibadian yang baik, kepribadian ini terdiri dari empat aspek, yaitu religius, sosial, psikis dan pisik. Rusli Lutan (2000:1) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani si sekolah merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan dan mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaanya aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai pendidikan.

Sebagai mata pelajaran yang menitik beratkan perhatian pada materi jasmanidan psikomotor, tetapi tidak mengabaikan kognitif dan afektif saja, pendidikan jasmani mencakup materi : (1) kesadaran akan tubuh dan gerak keterampilan motorik dasar, (2) kebugaran jasmani, seperti permainan, gerakan ritmik dan tari, aquatic dan senam, (3) aktifitas pengkondisian tubuh, modifikasi permainan olahraga, (4) olahraga perorangan, berpasangan dan tim, (5) keterampilan hidup mandiri di alam terbuka, dan (6) gaya hidup aktifdan sportif. Pendidikan jasmani adalah suatu pendidikan yang menjadikan anak didik menjadi manusia seutuhnya. Krool ( 1982) mengemkakan bahwa physical education thorugh, and not of the physical. Melalui pendidikan jasmani yang teratur, terencana, terarah, terbimbing diharapkan dapat dicapai tujuan yang meliputi pembentukan dan pembinaan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Tujuan itu sendiri terdiri atas pertumbuhan dan perkembangan aspek jasmani, intelektual, emosional, sosial, dan moral. Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia khususnya dalam bidang pendidikan di mana Pendidikan Jasmani mengemban tugas dalam aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, berpikir kritis, keterampilan sosial, manajemen, inteligensi, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat serta pengenalan lingkungan bersih melalui berbagai kegiatan jasmani yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. C. Keterampilan Gerak

Menurut Lutan (1988 : 95), mendefinisikan bahwa keterampilan gerak adalah gerak yang mengikuti pola atau gerak tertentu yang memerlukan koordinasi dan kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang bisa dilakukan melalui proses belajar. Semakin kompleks keterampilan gerak yang harus dilakukan, makin kompleks juga koordinasi dan kontrol tubuh yang harus dilakukan, ini berarti makin sulit juga untuk dilakukan. Lutan (1988 : 30), menyebutkan bahwa, belajar keterampilan gerak berlangsung melalui beberapa tahap yaitu: (1) tahap kognitif, (2) tahap asosiatif, dan (3) tahap otomatisasi. 1. Tahap Kognitif Pada tahap ini seseorang yang baru mulai mempelajari keterampilan motorik membutuhkan informasi bagaimana cara melaksanakan tugas gerak yang bersangkutan. Karena itu, pelaksanaan tugas gerak itu diawali denga penerimaan informasi dan pembentukan pengertian, termasuk bagaimana penerapan informasi atau pengetahuan yang diperoleh. Pada tahap ini, gerakan seseorang masih nampak kaku, kurang terkoordinasi, kurang efisien, bahkan hasilnya tidak konsisten. 2. Tahap Asosiatif Permulaan dari tahap ini ditandai oleh semakin efektif cara-cara siswa melaksanakan tugas gerak, dan mulai mampu menyesuaikan diri dengan keterampilan yang dilakukan. Akan nampak penampilan yang terkoordinasi dengan perkembangan yang terjadi secara bertahap, dan lambat laun semakin konsisten. 1. Tahap Otomatis

Pada tahap ini, keterampilan motorik yang dilakukannya dikerjakan secara otomatis. Pelaksanaan tugas gerak yang bersangkutan tak seberapa terganggu oleh kegiatan lainnya. D. Alat Bantu Yusuf (1985 : 50), mengemukakan bahwa alat bantu adalah alat yang digunakan pengajar dalam menyampaikan materi, dengan adanya alat peraga maka bahan ajar atau materi akan lebih mudah dimengerti, oleh peserta didik. Perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut guru agar mampu menggunakan alatalat yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan. E. Senam Senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics, atau Belanda Gymnastiek. Gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata dari bahasa Yunani, gymnos, yang berarti telanjang. Menurut Hidayat (1995:27), kata gymnastiex tersebut dipakai untuk menunjukkan kegiatankegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini bisa terjadi, karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur mengikuti gerak pemakainya.

Menurut Hidayat (1995), senam adalah suatu latihan tubuh yang dipilih dan di konstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Menurut Werner (1984), Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai, atau pada alat, yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh. Tujuan dari latihan senam adalah : (1) menambah pengetahuan dan penegetian tentang pentingnya senam, (2) menambah pengetahuan dan pengertian tentang factor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan dan kondisi badan, (3) menambah kemampuan untuk menilai bagaimana gerakan itu seharusnya, (4) menambah kelentukan, kekuatan, daya tahan, keterampilan dan efsiensi gerak. Manfaat dari senam adalah ; (1) pelentukan, penguatan, peregangan dan pelemasan otot-otot, (2) keseimbangan dan ketangkasan, (3) pertumbuhan yang selaras (harmonis), (4) pengoreksian sikap dan bentuk tubuh yang salah. Pada zaman modern ini perkembangan olahraga senam banyak sekali macamnya, oleh karena itu dibatasi kegiatan senam yang dikelola Persatuan Senam Dunia Federation Internasionale de Gimnastique atau di singkat FIG. yang di Indonesiakan menjadi Federasi Senam Internasional. Menurut FIG, senam dibagi menjadi 6 kelompok. 1. Senam artistik (artistic gymnastics). 2. Senam ritmik sportif (sportif rhytmic gymnastics).

3. Senam akrobatik (acrobatic gymnastics). 4. Senam aerobik sport (sports aerobic). 5. Senam trampolin (trampolinning). 6. Senam umum (general gymnastic). Senam artistic (artistic gymnastics) diartikan sebagai senam yang menggabungkan aspek tumbeling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistic dari gerakan-gerakan yang dilakukan. Efek artistic dari besran ( amplitudo ) gerakan serta kesempurnaan gerak dalam menguasai tubuh ketika melakukan sebagai posisi. Gerakan- gerakan tumbling digabung dengan akrobatik yang dilaksanakan secara terkontrol, mampu memberikan pengaruh mengejutkan yang mengundang rasa keindahan. Senam ritmik sportif ( sportive rhythmic gymnastic )adalah senam yang dikembangkan dari senam irama sehingga dapat diperbandingkan. Komposisi gerak yang diantarkan melalui tuntunan irama music dalam menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat artistic, menjadi cirri senam ritmik sportif ini. Senam akrobatik ( acrobatic gymnastic ) adalah senam yang mengandalkan akrobatik dan tumbling, sehingga latihannya banyak mengandung salto dan putarannya harus mendarat di tempat-tempat yang sulit. Misalnya mendarat di atas tangan pasangan atau bahunya. Senam akrobatik biasanya dilakukan secara tunggal atau berpasangan. Senam aerobic sport ( sport aerobics ) merupakan pengembangan dari senam aerobic. Agar pantas dipertandingkan, latihan-latihan senam aerobic yang berupa tarian atau kalistenik tertentu digabung dengan gerakan-gerakan akrobatik yang sulit.

Senam trampoline ( trampolinning ) adalah merupakan pengembangan dari satu bentuk latihan yang dilakukan diatas trampoline. Trampolin adalah sejenis alat pantul yang terbuat dari rajutan kain yang dipasang pada kerangka besi berbentuk segi empat, sehingga memiliki daya pantul yang sangat besar. Senam umum ( general gymnastic ) adalah segala jenis senam diluar kelima jenis senam diatas. Dengan demikian senam-senam seperti aerobic, senam pagi, SKJ, senam wanita, termasuk kedalam senam umum. Pada dasarnya dalam cabang olahraga senam mempergunakan seluruh komponen gerak untuk memudahkan dalam gerak-gerak seperti jalan, lari, lompat, loncat, mengayun, memanjat, menolak, mendarat. F. Nomor- nomor Senam Artistik Nomor senam artistic terbagi dua kelompok, yaitu kelompok putera dan kelompok puteri. Nomor Artistik Putera : 1. Senam Lantai ( floor exercise ) 2. Kuda Lompat ( vaulting horse ) 3. Kuda Pelana ( pommel horse) 4. Palang Sejajar ( parallel bars ) 5. Palang Tunggal ( horizontal bars ) 6. Gelang-gelang ( rings ) Nomor Artistik Puteri :

1. Senam Lantai ( floor exercise ) 2. Kuda Lompat ( vaulting horse ) 3. Balok Titian/ Keseimbangan ( balance beam ) 4. Palang Bertingkat ( uneven bars ) G. Loncat Harimau Kegiatan lompatan dalam senam memiliki peranan yang sangat penting, karena berhubungan dengan gerak pendahuluan dari keterampilan umumnya. Artinya, hampir semua gerakan dalam senam, terutama di lantai dan di kuda lompat, selalu didahului oleh gerak melompat atau menolak. Keberhasilan gerakan yang dilakukan, biasanya banyak ditentukan oleh bagaimana lompatan atau tolakan yang dilakukan. Tidak heran, lompatan dianggap sabagai salah satu pola gerak dominan dalam senam. Untuk dapat melompat dengan baik, tentu diperlukan hadirnya koordinasi gerak lompatan yang baik. Ini perlu, karena gerak lompatan bukan hanya bermula dari bertolaknya kaki atau tangan saja, tetapi bergabung dengan gerak pendahuluan, baik berupa gerakan lari maupun ayunan, dan gerak lanjutan. Lompat harimau merupakan salah satu dari berbagai macam gerakan dalam senam lantai. Lompat harimau adalah merupakan pengembangan dari gerakan guling depan, akan tetapi gerakan lompat harimau dilakukan dengan gerakan lompatan dan melayang diudara jaraknya lebih jauh dan tinggi. Untuk dapat melakukan gerakan lompat harimau seorang siswa terlebih dahulu harus menguasai gerakan guling depan. Pada dasarnya gerakan lompat harimau sama dengan berguling kedepan akan tetapi gerakannya didahului dengan lompatan ke depan atas.

Dalam pembelajaran lompat harimau guru sangat berperan penting dalam keberhasilan, tidak hanya itu guru juga berperan penting dalam keselamatan siswa. Guru berada di sisi matras dengan menempatkan tangan ditekuk siswa dan membantunya dengan agak mengangkat atau mengungkitnya. Cara membantu seperti ini dilakukan bantuan dalam latihan lompat harimau (dalam Muhajir, 2004 : 147). Gerakan lompat harimau dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : (a) berdiri dengan sikap badan tegak dan kedua lengan disamping badan, (b) siap mengambil ancang ancang untuk melakukan gerakan, (c) pandangan kearah depan, (d) bertolak dengan kedua kaki ke depan atas, ketika melayang kedua lengan lurus ke depan, (e) saat telapak tangan menyentuh matras, segera masukkan bahu di antara kedua tangan sehingga bahu menyentuh matras untuk diteruskan mengguling dan (f) sikap akhir jongkok, lalu kemudian berdiri seperti posisi semula. ada lompat harimau tolakkan kaki memiliki peranan yang sangat penting. Dan untuk mendapatkan tolakan yang kuat ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu kecepatan horizontal yang diperoleh dari awalan dan kecepatan vertikal (kecepatan saat bertolak). Kecepatan horizontal yang lebih besar akan menghasilkan jarak yang lebih jauh dan kecepatan vertikal yang lebih kuat akan menghasilkan ketinggian yang lebih tinggi. Dengan demikian akan diketahui pengaruh gravitasi terhadap titik berat badan. Dengan memperbaiki bentuk cara-cara melompat dan mendarat, akan memperbaiki hasil lompatan. Perubahan bentuk akan gaya-gaya lompatan saat di udara tidak akan mempengaruhi parabola dari titik berat badan, tetapi berguna untuk menjaga keseimbangan serta pendaratan yang menguntungkan. Tidak hanya tolakan, meletakkan tangan sejauh mungkin di atas matras merupakan faktor yang mempengaruhi dalam memaksimalkan gerakan lompat harimau, selain

itu kekuatan tangan pun menjadi salah satu faktor penting dalam melakukan gerak dasar lompat harimau agar semakin maksimal. H. Tahapan dalam Lompat Harimau Lompat harimau adalah melakukan awalan lari dan dapat pula dengan awalan melangkah, akan tetapi hasil antara awalan lari dan awalan melangkah akan menghasilkan tolakan yang berbeda. Setelah kaki menolak, kemudian tangan lurus kedepan melewati alat bantu modifikasi dalam posisi parabola dan diletakkan di atas matras, lalu melakukan gerakan guling depan, yaitu masukan bahu di antara dua tangan, kemudian pungung dan pinggang, pada punggung dan pinggang memutar tangan menjadi titik tumpu oleh karena itu kekuatan tangan sangat diperlukan sekali pada gerakan lompat harimau, setelah berputar kaki secepat mungkin jongkok lalu kemudian berdiri seperti posisi awal. Adapun pelaksanaan lompat harimau adalah sebagai berikut : Gambar 1 : Rangkaian gerak dasar lompat harimau

a. Sikap Awalan 1. Posisi badan tegap 2. Buka kaki selebar bahu, posisi tangan di samping badan 3. Pandangan ke arah depan b. Pelaksanaan 1. Berlari 3 5 langkah menuju matras 2. Tolakkan kaki sekuat mungkin 3. Badan melayang di udara dengan posisi badan, kaki dan tangan dalam keadaan parabol (lengkung) 4. Letakkan kedua telapak tangan di atas matras, di ikuti dengan kepala, punggung, seperti gerakan guling depan. c. Sikap Akhir 1. Setelah gerakan berguling ke depan secara bulat 2. Sikap akhir jongkok dengan kedua lutut ditekuk 3. Kembali ke posisi awal berdiri tegap, kedua tangan lurus ke arah atas I. Kerangka Teoritis Dan Hipotesis 1. Kerangka Teoritis Perkembangan keterampilan gerak dasar yang dilakukan sejak usia dini akan menambah variasi gerak seseorang dan dapat menjadi pondasi yang kuat untuk penyempurnaan suatu keterampilan

gerak yang khusus. Keberhasilan dalam proses pembelajaran keterampilan gerak, salah satunya ditentukan oleh suatu pendekatan pembelajaran yang mengacu kepada asas penyesuaian tingkat pertumbukan dan perkembangan peserta didik (DAP). Proses pembelajaran keterampilan gerak yang efektif dan efisien hanya dapat dicapai dengan memberikan tahapan pada tingkat keterampilan, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Tingkat keterampilan tersebut hanya mungkin dapat diperoleh dengan latihan yang berulang-ulang dan melibatkan semua pengalaman gerak yang pernah diperoleh. Menggunakan model pendekatan modifikasi dapat mengurangi rasa jenuh dan bosan pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga pada akhirnya akan membantu bagi tercapainya suatu penguasaan keterampilan gerak dasar lompat harimau. 2. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara yang harus diuji kebenarannyamelalui penelitian ilmiah. Suharsimi Arikunto (2006 : 71), mendefinisikan hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan alat bantu dapat meningkatkan pembelajaran lompat harimau siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung.