1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang. Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, perusahaan akan selalu dituntut untuk mampu menghadapi hal itu dalam bisnis. Kegiatan bisnis suatu perusahaan tidak lepas dari peran sistem informasi dan teknologi informasi. Peran teknologi informasi dalam perusahaan cenderung semakin memegang peranan penting, dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan yang mengakibatkan fungsi bagian teknologi informasi (TI) dalam perusahaan semakin lama semakin dituntut untuk memberikan service yang berkualitas. Sedangkan dalam sistem informasi (SI) lebih mengedepankan efisiensi dan efektivitas dari fungsi teknologi informasi (TI) dalam membantu pengambilan keputusan untuk perkembangan bisnis. Hal ini didukung oleh (Bobb & Haris, 2011), yang menyatakan bahwa dengan semakin cepatnya perkembangan perdagangan ekonomi global, maka terjadi peralihan fungsi minor dari sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI), menjadi kunci sukses bagi perusahaan yang mampu me-manage dan memberdayakan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) dengan baik. Dampak dari perkembangan teknologi yang sangat cepat dapat membuat bisnis berubah secara dinamik sehingga terkadang perencanaan strategis SI/TI harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Menurut (Newkirk, Lederer, & Johnson, 2008) perubahan-perubahan mendorong perusahaan untuk mempunyai strategi sistem informasi dan strategi teknologi informasi, yang tepat
2 dan sesuai dengan strategi bisnis perusahaan. Dengan adanya strategi-strategi tersebut akan mendukung perusahaan agar dapat bertahan di dunia bisnis dan mempunyai daya saing terhadap perusahaan pesaing lainnya. Perusahaan perlu menetapkan strategi-strategi apa saja yang digunakan, agar dapat menghasilkan keunggulan yang bersaing. Untuk itu perusahaan memerlukan perencanaan yang strategis terhadap sistem informasi dan teknologi informasi. Pergerakan teknologi yang sangat cepat di dunia telekomunikasi, tidak dapat dihindari oleh perusahaan provider manapun tidak terkecuali Smartfren. Smartfren sebagai perusahaan CDMA yang telah berhasil menggunakan teknoloigi EVDO Rev.B dan penyedia layanan blackberry di Indonesia, sebagai salah satu strategi untuk memenangkan persaingan melalui inovasi produk. Namun, strategi tersebut belum dapat menarik pelanggan lebih banyak. Tabel 1.1.1: Data statistik pendapatan per pelanggan. (Sumber: Laporan tahunan 2011). Dari tabel di atas dapat dilihat adanya penurunan nilai ARPU (Average Revenue per User) yang diperoleh oleh perusahaan. Nilai ARPU dihitung
3 berdasarkan revenue yang didapat oleh perusahaan dibagi dengan jumlah pelanggan. Revenue yang dimaksud adalah pendapatan yang diperoleh berdasarkan biaya penggunaan jasa seperti, biaya pemakaian telepon, biaya layanan blackberry, yang dibayarkan oleh pelanggan atau subscriber yang memiliki nomor aktif dan menggunakan layanan dari Smartfren. Di tengah persaingan dalam dunia bisnis telekomunikasi yang begitu ketat antara perusahaan provider satu dengan lainnya, Smartfren harus mempunyai competitive advantage. Bahkan bukan hanya dengan memiliki competitive advantage tetapi juga sustainability dari competitive advantage tersebut. Sustainability dari keuntungan yang didapat dengan adanya investasi SI/TI adalah menjadi kunci utama bagi perusahaan untuk dapat bertahan dan mempunyai daya saing yang tangguh. Sustainability dengan competitive advantage mempunyai perbedaan yang jelas. Pada saat sustainability merupakan proses yang sedang berlangsung, competitive advantage kemungkinan hanyalah bersifat sementara. Dari sudut pandang SI, sustainability adalah kemampuan memberikan nilai yang jelas dan terus menerus untuk bisnis melalui SI/TI. Sedangkan investasi TI, masih memungkinkan adanya efektivitas dan efisiensi dan juga terus mencari peluang-peluang competitive advantage melalui TI dan keselarasan TI dengan strategi bisnis, hanya sedikit fokus yang diberikan perusahaan dalam hal mekanisme melalui apa yang sudah dicapai oleh perusahaan dan pengulangan nilai yang didapat dari TI. Sehingga adanya tantangan yang dihadapi oleh perusahaan adalah bagaimana mengembangkan kemampuan untuk dapat terus bertahan menjadi lebih penting (Khani, Nor, & Bahrami, 2011).
4 Untuk mendapatkan competitive advantage dan sustainable competitive advantage, akan sangat erat hubungannya dengan kapabilitas SI/TI dari perusahaan itu sendiri (Naser Khani, 2011). Selain itu SI/TI menjadi pusat kekuatan (backbone) bagi bisnis perusahaan, tanpa melihat dari besar kecilnya bisnis perusahaan (Bobb & Haris, 2011). Dengan demikian perusahaan tidak hanya cukup memiliki strategi bisnis saja untuk memenangkan persaingan, tetapi harus dilengkapi dengan strategi SI/TI agar dapat memaksimalkan suatu bisnis yang dijalankan. Dengan tekanan dari lingkungan eksternal perusahaan yang demikian kuat, terlihat bahwa perusahaan harus melakukan sesuatu sehingga mampu bertahan dan terus berkembang. Sehingga, perusahaan perlu menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan sumber daya internal. Dengan demikian perencanaan strategis menjadi awal yang perlu dilakukan, agar perusahaan bisa lebih mampu bersaing dengan competitive advantage. 1.2 Rumusan permasalahan 1. Bagaimanakah perencanaan strategi SI/TI dapat membantu Smartfren dalam menghadapi persaingan? 2. Bagaimana penyelarasan strategi bisnis dengan kebutuhan SI/TI perusahaan?
5 1.3 Tujuan dan manfaat Tujuan penelitian ini adalah menyusun model perencanaan strategi SI/TI Smartfren yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Dan mendukung strategi bisnis perusahaan dalam hal ini pada Smartfren. Manfaat yang didapat dari model perencanaan strategi SI/TI adalah: 1. Perencanaan SI/TI yang selaras dengan perencanaan strategis yang dimiliki oleh Smartfren. 2. Kemampuan bersaing dengan perusahaan provider lainnya melalui competitive advantage yang dihasilkan oleh SI/TI. 1.4 Ruang lingkup Berikut ini adalah beberapa batasan masalah yang ditetapkan pada penelitian ini, antara lain: 1. Model perencanaan strategi SI/TI menggunakan pendekatan metodologi Ward dan Peppard. 2. Identifikasi proses bisnis yang ada dalam lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. 3. Review kondisi SI/TI Smartfren, dengan identifikasi teknologi informasi, sistem informasi, infrastruktur dan teknologi komunikasi. 4. Identifikasi kebutuhan informasi sehingga terjalin keselarasan strategi bisnis dengan strategi SI/TI, dengan melakukan beberapa analisis yang dibutuhkan.