IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kabupaten Brebes merupakan daerah sentra produksi bawang merah di Indonesia, baik dalam hal luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas per luas panen. Kecamatan Brebes merupakan salah satu dari tiga kecamatan dengan luas panen terbesar di Kabupaten Brebes. Kecamatan Brebes terbagi dalam 5 kelurahan dan 18 desa, salah satunya adalah Kelurahan Brebes. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian dilakukan di Kelurahan Brebes. Pengumpulan data dilakukan mulai bulan Februari hingga Maret 2011 yang merupakan tahap pengumpulan data primer di lapangan. 4.2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan penarikan sampel petani secara Random Sampling. Jumlah petani responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sejumlah 30 orang petani dari 78 orang petani responden yang dianggap telah mewakili populasi petani bawang merah yang ada di Kelurahan Brebes. Lembaga pemasaran lain seperti pedagang pengumpul, pedagang pengirim, pedagang besar, dan pedagang pengecer di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes dilakukan dengan teknik snowball sampling dengan mengikuti alur pemasaran yang terjadi dari petani hingga ke konsumen. Teknik ini dipilih dengan tujuan agar tidak adanya saluran tataniaga yang terputus dalam kegiatan pengambilan sampel. Jumlah pedagang pengumpul yang diambil sebagai sampel pada penelitian ini berjumlah 10 orang pedagang pengumpul dengan rincian 8 orang pedagang pengumpul pada saluran pemasaran I dan 2 orang pedagang pengumpul pada pola saluran pemasaran II, 4 orang pedagang pengirim dengan rincian 3 orang pedagang pengirim pada saluran pemasaran I dan 1 orang pedagang pengirim pada pola saluran pemasaran II, 5 orang pedagang besar dengan rincian 3 orang pedagang besar pada saluran pemasaran I, 1 orang pedagang besar pada saluran pemasaran II, dan 1 orang pedagang besar pada saluran pemasaran III, 6 orang pedagang pengecer sebagai 36
sampel dengan rincian 3 orang pedagang pengecer pada saluran pemasaran III dan 3 orang pedagang pengecer pada pola saluran pemasaran IV. 30 Orang Petani 10 Orang Pedagang Pengumpul 4 Orang Pedagang Pengirim 6 Orang Pedagang Pengecer 5 Orang Pedagang Besar Gambar 3. Alur Pengambilan Sampel Petani dan Pedagang Perantara Bawang Merah di Kelurahan Brebes Kegiatan observasi merupakan aktivitas pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui, mengamati, dan menganalisis kondisi yang berlangsung di lapangan. Kegiatan wawancara dilakukan secara langsung kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran produk bawang merah. Sedangkan kuisioner adalah daftar pertanyaan yang terkait dengan penelitian ini dan ditujukan kepada pihak yang terkait dengan penelitian (Lampiran 1 dan Lampiran 2). 4.3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung di lapang, baik melalui pengamatan langsung, dengan menggunakan kuisioner dan wawancara pada sejumlah petani dan lembaga pemasaran yang terlibat (responden) pada wilayah pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh tanpa pengamatan langsung di lapangan dan merupakan data penunjang yang diperoleh dari instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, Dirjen 37
Bina Hortikultura, Departemen Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Brebes, Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes dan studi literatur terkait. 4.4. Metode Analisis dan Pengolahan Data Pengolahan data hasil penelitian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diolah dengan dijabarkan secara deskriptif analitis yaitu mengenai gambaran umum dan kondisi tempat penelitian, pola saluran pemasaran, fungsifungsi pemasaran, struktur dan perilaku pasar. Sedangkan data kuantitatif berupa margin tataniaga, farmer s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan kalkulator. 4.4.1. Analisis Saluran Pemasaran Analisis ini saluran pemasaran digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah saluran pemasaran yang dilalui oleh produk bawang merah di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes dari tingkat produsen (petani) hingga ke konsumen akhir. Hasil analisis ini akan menunjukkan pola saluran pemasaran yang terjadi berdasarkan jumlah dan jenis lembaga pemasaran yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Pola pemasaran yang terjadi akan menggambarkan peta pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. 4.4.2. Analisis Fungsi Pemasaran Analisis fungsi pemasaran digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi pemasaran apa saja yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dalam kegiatan pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Hasil analisis ini juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menghitung biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran dan keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran sehingga dapat digunakan dalam penghitungan margin pemasaran, farmer s share dan rasio keuntungan terhadap biaya. Analisis fungsi pemasaran dapat dilihat dari beberapa fungsi, yaitu fungsi pertukaran yang meliputi fungsi penjualan dan fungsi pembelian, fungsi fisik yang 38
meliputi fungsi pengolahan, fungsi pengemasan, fungsi penyimpanan, fungsi pengangkutan, dan fungsi fasilitas yang meliputi fungsi standarisasi dan grading, fungsi pembiayaan, fungsi penanggungan risiko dan fungsi informasi pasar. 4.4.3. Analisis Struktur dan Perilaku Pasar Struktur pasar komoditas bawang merah dianalisis berdasarkan banyaknya jumlah lembaga pemasaran yang bertindak sebagai penjual dan pembeli yang terlibat dalam kegiatan pemasaran komoditas bawang merah di Kelurahan Brebes, jumlah persentase pangsa pasar yang dikuasai oleh masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dalam kegiatan pemasaran, sifat dan keaadaan produk dalam arti heterogenitas produk yang dipasarkan, kebebasan lembaga pemasaran untuk masuk dan keluar pasar, serta sistem informasi pasar yang terjadi di dalam kegiatan pemasaran komoditas bawang merah di Kelurahan Brebes. Sedangkan perilaku pasar dianalisis dengan pengamatan mekanisme penentuan harga dan pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran di dalam lingkungan pasar dan sistem kerjasama antar lembaga pemasaran. 4.4.4. Analisis Margin Pemasaran Analisis margin pemasaran dilakukan untuk mengetahui struktur dan besar biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dalam kegiatan pemasaran, dari produsen hingga konsumen akhir. Margin pemasaran merupakan selisih antara jumlah yang dibayarkan oleh konsumen tingkat akhir dengan harga yang diterima oleh produsen, dengan kata lain, margin pemasaran merupakan total dari keuntungan yang diperoleh seluruh lembaga pemasaran ditambah dengan total biaya yang dikeluarkan. Secara matematis margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut : Mi = Psi Pbi Mi = Ci + πi Mt = Ct + πt Dimana : Mi Psi = margin pemasaran pasar tingkat ke-i = harga jual pasar tingkat ke-i 39
Pbi = harga beli pasar tingkat ke-i Ci = biaya pemasaran pada tingkat ke-i πi = keuntungan lembaga pemasaran pada tingkat ke-i Mt = margin pemasaran total Ct = biaya pemasaran total πt = keuntungan lembaga pemasaran total 4.4.5. Analisis Farmer s Share Analisis farmer s share merupakan indikator yang digunakan untuk melihat persentase harga yang diterima oleh petani dengan harga yang diterima konsumen akhir. Semakin banyak lembaga tataniaga yang terlibat, akan semakin kecil tingkat persentase farmer s share yang didapat petani. Farmer s share memiliki perbandingan negatif dengan margin tataniaga. Secara matematis, farmer s share dirumuskan sebagai berikut : Pf Farmer s share = x 100% Pr Dimana : Pf : Harga bawang merah pada tingkat produsen Pr : Harga bawang merah pada tingkat konsumen 4.4.6. Analisis Rasio Keuntungan Terhadap Biaya Analisis rasio keuntungan terhadap biaya dilakukan untuk mengetahui penyebaran keuntungan dan biaya pemasaran. Semakin meratanya penyebaran rasio keuntungan terhadap biaya pada setiap lembaga pemasaran, maka secara teknis sistem pemasaran tersebut semakin efisien. berikut : Secara matematis, rasio keuntungan terhadap biaya dirumuskan sebagai π i Rasio Keuntungan Terhadap Biaya (%) = x 100% C i 40
Dimana : π I C i : Keuntungan tataniaga pada lembaga ke-i : Biaya tataniaga pada lembaga ke-i 41