INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DASAR EKG. Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV)

JANTUNG 4 RUANG POMPA ATRIUM KA/KI, VENTRIKEL KA/KI SISTEM HANTAR KHUSUS YANG MENGHANTARKAN IMPULS LISTRIK DARI ATRIUM KE VENTRIKEL : 1.

Ditulis pada Rabu, 20 September :47 WIB oleh damian dalam katergori Pemeriksaan tag EKG, ECG, pemeriksaan, elektromedis

Normal EKG untuk Paramedis. dr. Ahmad Handayani dr. Hasbi Murdhani

UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT INTERPRETASI DASAR EKG

Laporan Pendahuluan Elektrokardiogram (EKG) Oleh Puji Mentari

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian B. Tujuan tindakan C. Indikasi, kontra indikasi, dan komplikasi tindakan Indikasi tindakan Kontraindikasi

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX STAGE METHOD (SSM) DENGAN DISKRIPTIF TENTANG HASIL INTERPRETASI EKG ARITMIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

KETERAMPILAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

Sinyal ECG. ECG Signal 1

AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG. Potensial Aksi Pada Jantung

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

HASIL DAN PEMBAHASAN

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMASANGAN DAN INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jantung Elektrofisiologi jantung Aktivitas listrik jantung merupakan perubahan permeabilitas membran sel,

SOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Anatomi Jantung

Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB I PENDAHULUAN. maupun fungsional dari pengisian atau pompa ventrikel (Yancy et al., 2013).

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 4 ruang yaitu atrium kiri dan kanan, ventrikel kiri dan kanan, serta memiliki

Jurnal Einstein 2 (3) (2014): Jurnal Einstein. Available online

0.1% kasus di rumah sakit di Amerika Serikat dengan usia rata-rata 67 tahun dan lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

KATA PENGANTAR. 1. Dosen Pembimbing 2. Pembimbing Lapangan 3. Bagian Lab TelkoMedika 4. TelkoMedika

Identifikasi Karakter Temporal dan Potensial Listrik Statis Pada Elektrokardiografi (EKG) akibat Penyakit Otot Jantung Myocardial Infarction (MI)

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

ADVANCED ECG INTERPRETATION ARITMIA DISRITMIA. Oleh : Bambang Sutikno

PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan campuran dari beberapa bahan pokok lilin yaitu gondorukem, damar

KARAKTERISTIK ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Pengantar Elektrofisiologi Jantung

Intro. - alifis.wordpress.com

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (EKG, RJP 2)

KETERAMPILAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KELISTRIKAN DALAM TUBUH. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mekanika dan Keelektromagnetan yang dibina oleh Bapak Sutarman dan Ibu Erni Yulianti

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

BAB I PENDAHULUAN. adanya peningkatan tekanan pengisian (backward failure), atau kombinasi

Penemuan klinis penting yang boleh dikaitkan dengan kejadian palpitasi :

Cara Kerja Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik loading...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua ruang yaitu atrium kiri (sinister) dan kanan (dexter), dan dua ventrikel sinister

Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan adanya penyempitan pada katup mitral (Rilantono, 2012). Kelainan

JANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

Rekayasa Biomedik Terpadu untuk Mendeteksi Kelainan Jantung

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

sebagai denyut jantung yang bermula dari lokasi normal yakni bukan bermula dari SA node 2. Atrial flutter merupakan salah satu jenis aritmia yang

ECG ElectroCardioGraphy. Peralatan Diagnostik Dasar, MRM 12

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

TINJAUAN PUSTAKA Fisioanatomi Jantung

terdapat perbedaan elektrik dari gangguan irama yang ditemukan. 1 Diagnosis atrial flutter dan atrial fibrilasi biasanya berdasarkan pengawasan irama

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (

BAB I PENDAHULUAN. menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, usia produktif. Kondisi ini berdampak

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat

BAB I PENDAHULUAN. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) adalah

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi

Enzim jantung. Troponin

Cardiac Arrest 1. Pengertian 2. Sistem Konduksi Jantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung

PERBANDINGAN STABILITAS ELEKTROKARDIOGRAM PADA ANJING DOMESTIK YANG DIANESTESI ANTARA KETAMIN, PROPOFOL DAN KOMBINASINYA I PUTU GEDE YUDHI ARJENTINIA

EVALUASI KERJA ELECTROCARDIOGRAPH (ECG) RSUD ZAINOEL ABIDIN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensial permukaan tubuh (Sumber: Clark Jr, 2010).

Kriteria Pembesaran Atrium Kiri Secara Elektrokardiografi

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENALAN CITRA REKAMAN ECG ATRIAL FIBRILATION DAN NORMAL MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI WAVELET DAN K-MEAN CLUSTERING

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 3.2

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung

DIAGNOSIS ARITMIA DEFINISI

ANATOMI JANTUNG LAPISAN JANTUNG

Ekstraksi Parameter Temporal Sinyal ECG Menggunakan Difference Operation Method

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kasus keracunan pestisida organofosfat.1 Menurut World Health

ACLS. 5 rantai kelangsungan hidup:

Informed Consent Penelitian

Klasifikasi dan Pengenalan Pola pada Sinyal EKG Berdasarkan Sifat Keacakan (Entropy) dengan 6 Channel

BAB I PENDAHULUAN. segmen ST yang persisten dan peningkatan biomarker nekrosis miokardium.

Bunyi Jantung I (BJ I)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISTILAH. EKG Elektrokardiogram, lebih sering digunakan untuk menunjukkan perangkat.

Transkripsi:

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA

PENDAHULUAN Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari rekaman aktivitas listrik jantung pada permukaan tubuh Elektrokadiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung

Peran Diagnostik EKG Hipertrofi /dilatasi atrium dan ventrikel Aritmia /gangguan konduksi : RBBB, LBBB, VES, SVT, VT, AF, VF dll. Iskemia dan infark miokard akut atau infark lama Efek obat-obatan : digitalis, antiaritmia Gangguan keseimbangan elektrolit : kalium (hipo/hiper kalemia ), kalsium

Indikasi EKG Gangguan irama jantung Sinkop/pra sinkop Dicurigai PJK Hipertensi Dicurigai kelainan kongenital Kelainan katup dll

SISTIM KONDUKSI

SISTIM KONDUKSI NODUS SINO ATRIAL (SA NODE) 60 100 x/m. Sel ini dipengaruhi oleh syaraf simpatis dan parasimpatis. NODUS ATRIOVENTRIKULER ( AV NODE ) 40-60 x/menit. AVN juga mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel

SISTIM KONDUKSI BERKAS HIS Right Bundlee Branch / RBB Left Bundlee Branch / LBB SERABUT PURKINJE 20-40 x/menit. Pemacu cadangan ini mempunyai fungsi yang sangat penting: untuk mencegah berhentinya denyut jantung pada waktu pemacu alami ( Nodus SA ) tidak berfungsi.

SANDAPAN EKG Ekstremitas

Sandapan Unipolar Eksteremitas

Sandapan Unipolar Prekordial

Letak Sandapan V1 : Ruang interkostal IV garis sternal kanan V2 : Ruang interkostal IV garis sternal kiri V3 : Pertengahan antara V2 dan V4 V4 : Ruang interkostal V garis midklavikula kiri V5 : Sejajar V4 garis aksilla depan V6 : Sejajar V5 garis aksilla tengah

KERTAS EKG

Standar Rekaman EKG Kecepatan rekaman Kekuatan voltase : 25 mm/detik : 10 mm = 1 Mv Garis Horisontal :Menggambarkan waktu 1 mm = 0,04 detik 5 mm = 0,20 detik. Garis Vertikal Menggambarkan voltase 1 mm = 0,1 mvolt 10 mm = 1 mvolt

Gelombang P Proses depolarisasi atrium Gelombang P yang normal : Lebar kurang dari 0,12 detik Tinggi kurang dari 0,3 millivolt Selalu positif di lead II Selalu negative di lead avr.

Gelombang QRS Gambaran proses depolarisasi ventrikel Gelombang QRS yang normal : Lebar 0,06 0,12 detik Tinggi tergantung lead Terdiri dari: gelombang Q, gelombang R dan gelombang S.

Gelombang Q Defleksi negative pertama pada gelombang QRS Gelombang Q yang normal : Lebar kurang dari 0,04 detik Tingi atau dalamnya kurang dari1/3 tinggi R Gelombang Q abnormal disebut gelombang Q pathologis.

Gelombang R Merupakan defleksi positif pertama pada gelombang QRS Gelombang R umumnya positif dilead I, II, V5 dan V6 Biasanya hanya kecil atau tidak ada sama sekali di lead avr, V1 dan V2.

Gelombang S Merupakan defleksi negative sesudah gelombang R Terlihat dalam di lead avr dan V1 Dari V2 sampai V6 akan terlihat makin lama makin menghilang atau berkurang dalamnya

Gelombang T Merupakan gambaran proses repolarisasi ventrikel. Umumnya gelombang T: positif dilead I, II, V3 V6 dan terbalik di avr.

Gelombang U U Gelombang setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya. Penyebab timbulnya gelombang U masih belum diketahui namun diduga akibat repolarisasi lambat sistim konduksi interventrikel.

Interval PR Permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar antara 0,12 0,20 detik. Waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi atrium dan jalannya impuls melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi ventrikel.

Segmen ST Akhir gelombang S sampai awal gelombang T. Normal: isoelektris, tetapi pada sandapan prekordial dapat bervariasi dari 0,5 mm sampai +2 mm Segmen ST yang naik disebut ST Elevasi dan yang turun disebut ST Depresi.

Durasi QRS Waktu yg diperlukan ventrikel berkontraksi Awal gelombang Q s/i akhir S Normal: Tidak lebih dari 3 kotak (0,12 dtk)

Langkah Interpretasi: R hythm R ate A xis H ypertrophy I schemia I nfarct

MENENTUKAN IRAMA JANTUNG Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak Tentukan berapa frekwensi jantung ( HR ) Tentukan gelombang P normal atau tidak Tentukan interval PR normal atau tidak Tentukan gelombang QRS normal atau tidak Interprestasi

Irama Normal (Sinus Rhytm) Berasal dari nodus SA Irama teratur Frekwensi jantung (HR) antara 60-100 x/menit Gelombang P normal, setiap gelombang P selalu diikuti gelombang QRS dan T Interval PR normal (0,12-0,20detik) Gelombang QRS normal ( 0,06 0,12 detik ) Semua gelombang sama

MENENTUKAN FREKUENSI Cara menentukan frekuensi melalui gambar EKG dapat dilakukan dengan 3 cara : 300 Jumlah kotak besar antara R - R 1500 Jumlah kotak kecil antara R - R Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan 10. Atau ambil EKG 12 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan dengan 5.

-90 Lead I Lead AVF 5 6 1 180 1 0 Lead I 2 4 3 2 3 +90 4 Lead AVF 5 6

HIPERTROFI

Hipertrofi Atrium Kanan Hipertrofi atrium kanan harus dicurigai jika ditemukan gelombang P tinggi disandapan inferior Mekanisme: Atrium kanan membesar ke kanan dan inferior, sehingga sandapan II menunjukkan efek maksimal pada pembesaran atrium kanan Diagnosis hipertrofi atrium kanan lebih kuat, jika terdapat juga hipertrofi ventrikel kanan, tetapi bukan kriteria yang harus ada

Etiologi Setiap tekanan ( pressure ) atau overload volume pada sisi kanan jantung akan menyebabkan pembesaran atrium kanan Etiologi patologis yang sering : Regurgitasi trikuspid Stenosis trikuspid Regurgitasi pulmonal Stenosis pulmonal Hipertensi pulmonal Penyakit paru kronik Hipertrofi ventrikel kanan

Pembesaran Atrium

Hipertrofi Atrium Kiri Hipertrofi atrium kiri harus dicurigai jika terdapat gelombang P yang memanjang, pemendekan atau hilangnya interval PR Durasi gelombang P > 0,12 detik, sering disertai notching gelombang P ( paling jelas pada sandapan II ) Gelombang P di sandapan V1 menunjukkan komponen negatif yang prominen disebut : P terminal force (durasi 0,04 dan dalamnya 1 mm )

Etiologi Penyakit katup mitral : terutama stenosis mitral Stenosis aorta Regurgitasi aorta Hipertrofi ventrikel kiri

Hipertrofi Ventrikel Kiri & kanan Mekanisme : Terdapat peninggian voltase QRS karena : Terdapat peningkatan massa otot karena dilatasi ventrikel dan atau penebalan dinding ventrikel Peningkatan tekanan transmural dan intraventrukular ETIOLOGY : Pressure load pada ventrikel kiri Tekanan tinggi persisten pada ventrikel kanan

Hipertrofi Ventrikel

Gambaran EKG pada infark Miokard Akut Fase awal atau fase hiperakut : Elevasi ST yang nonspesifik T yang tinggi dan melebar Fase evolusi yang lengkap : Elevasi ST yang spesifik, konveks ke atas T yang negatif dan simetris Q patologis Fase infark lama : Q patologis, bisa QS atau Qr ST yang kembali iso-elektrik T bisa normal atau negatif

Tanda Tanda Infark dan Iskemia Iskemia: depresei ST atau T terbalik Infark: Q Patologis Akut: Q patologis + ST elevasi Atau ST elevasi saja Sub Akut/ recent: Q patologis + T terbalik Old: Q patologis, ST dan T normal

Infark dan Iskemia