BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang memepengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai: Identifikasi variabel penelitian, devinisi operasional, alat pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan teknik sampling penelitian, uji asumsi, serta teknik analisis data. 3.1 IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat yaitu: Variabel bebas : Motivasi berprestasi dan English self efficacy. Variabel terikat : Prestasi belajar bahasa Inggris kelas XII MAN Salatiga. 3.2 DEVINISI OPERASIONAL 1. Motivasi berprestasi adalah yaitu keinginan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu kesuksesan yang lebih tinggi, dalam hal ini prestasi belajar yang maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan aspek-aspek: Pengambilan resiko sedang (moderat risk), menginginkan umpan balik (immediatefeedback), puas dengan prestasi (accomplishment), dan totalitas terhadap tugas (preoccupation with the task). Untuk mengukur variabel ini, digunakan angket motivasi berprestasi yang dimodifikasi oleh penulis dari skala yang disusun oleh Wijono (2012) berdasarkan teori dari McClelland (Luthans, 2006). Makin tinggi nilai (scoring) angket tersebut, menunjukan motivasi berprestasi mahasiswa semakin tinggi, demikian juga sebaliknya. 1

2. Self efficacy bahasa inggrisadalahadalah sebuah keyakinan atau kepercayaan individu dengan segala kemampuan yang dimilikinya dalam melaksanakan dan menyelesaiakan tugastugas yang dihadapi oleh seorang individu, sehingga dia mampu menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan yang diharapkanya, yakni yang berkaitan dengan keyakinan kemampuan bahasa Inggrisnya. Keyakinan-keyakinan seseorang akan kemampuanya untuk menyelesaikan tugas atau persepsi individu akan kapasitasnya dalam menyelesaikan tugas. Sementara Bandura (dalam Putra, 2012)..Menurut Corsini ( 1994), dimana ditunjukkan dengan aspek- aspek: kognitif, motivasi, afeksi, seleksi, jadi harapan seseorang dari hasil suatu perilaku, keyakinan bahwa seseorang akan sukses didalam bertindak sesuai dengan yang diharapkannya, serta makna yang didapat oleh individu tersebut, maka akan mempengarui motif dari individu untuk memperoleh kesuksesan yang sama. 3. Prestasi belajar bahasa inggrisadalah merupakan hasil dari suatu usaha, kemampuan dan sikap siswa dalam menyelesaikan suatu hal dibidang pendidikan melalui suatu proses yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, atau komentar/kalimat. Dalam hal ini penulis mengambil data prestasi belajar bahasa Inggris dari ulangan tengah semester genap (UTS Genap) tahun ajaran 2013/2014 sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka, atau huruf serta tindakanya yang mencerminkan hasil belajar yang telah dicapai masing-masing peserta didik pada periode tahun 2014, tetapi hanya kognitif yang di gunakan penulis. 2

3.3 ALAT PENGUMPUL DATA Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah menghubungkan variabel-variabel ke dalam suatu pola yang dapat diprediksi bagi sekelompok individu (Asmadi, 2003). Dalam penelitian ini tingkat hubungan yang akan ditentukan adalah Motivasi berprestasi danenglish self efficacysebagai variabel bebas dan Prestasi belajar bahasa inggrissebagai variabel terikat. Kemudian lokasi penelitian ini adalah MA Negeri Salatiga, jl wahid hasyim no.12 Salatiga. Pengumpulan data menggunakan metode angket, angket merupakan kumpulan dari pernyataan-pernyataan yang diajukan secara tertulis kepada responden dan cara menjawab dilakukan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang telah disediakan. Penulis menggunakan angket tertutup karena memberikan kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban (Arikunto, 2003). Angket ini disusun berdasarkan skala Likert dengan kategori pilihan jawaban, yakni Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Antara Sesuai dan, Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). 3.3.1 Angket Motivasi Berprestasi Angket motivasi berprestasi disusun oleh penulis, dengan acuan aspek aspek motivasi berprestasi yang ditulis oleh McLelland (dalam Wijono, 2012).Pada penelitian pengukuran variabel tersebut menggunakan metode pengisian kuesioner berupa skala. Subjek diminta untuk mengisi kuesioner motivasi berprestasi yang terdiri dari empat aspek, yaitu: pengambilan resiko yang moderat (moderat risk), menginginkan umpan balik (immediate feedback), puas terhadap prestasi (accomplishment), keasyikan dengan tugas (preoccupation with the task). Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut, maka menunjukkan motivasi berprestasi peserta 3

didik semakin tinggi, demikian pula sebaliknya.indikator empiris pengukuran konsep motivasi berprestasi tampak pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Blue Print Motivasi Berprestasi Ciri-ciri Indikator Item Jumlah Item F U 1. Pengambilan a. Tekun dalam Keberhasilan saya selama ini ditentukan resiko yang mencapai sukses. oleh kerja keras saya sendiri. 1 moderat (moderat risk). Dengan ketekunan belajar saya dapat mencapai sukses. 2 Saya belajar dengan teratur agar memperoleh prestasi yang lebih baik. 3 b. Adanya Saya yakin dapat menyelesaikan tugas keyakinan bahwa dari guru. 4 harapan akan kesuksesan dapat Sayaselalu dipengaruhi perasaan takut dicapai gagal daripada harapan untuk sukses. 5 Saya yakin dapat mencapai prestasi belajar yang baik dibandingkan temanteman. 6 c. Pengambilan tugas sesuai dengan kemampuan, sehingga tujuan dapat dicapai. Saya menetapkan target nilai rapor sesuai dengan kemampuan saya. 7 Bagi saya tugas yang berat lebih menarik dari pada tugas yang ringan. 8 Saya senang mengerjakan tugas yang sulit sehingga saya dapat mengukur seberapa tinggi kemampuan saya. 9 d. Mengerjakan tugas secara inovatif. Dalam melakukan setiap kegiatan, saya mengantisipasi kegagalan yang mungkin terjadi dengan cara mengadakan persiapan secara matang. 10 Saya senang mengerjakan tugas yang menuntut ide-ide baru. 11 4

2. Menginginkan a. Memanfaat-kan umpan balik waktu secara (immediate feedback).yaitu mengharap-kan umpan balik terhadap aktivitas dalam mencapai prestasi. efektif. Bila mengerjakan tugas, saya memilih yang lebih mudah terlebih dahulu 12 kemudian mengerjakan yang sulit. Saya selalu mengisi waktu luang 13 dengan belajar. Saya selalu mempelajari kembali materi yang diberikan guru setelah di rumah. 14 Waktu luang lebih banyak saya gunakan untuk membaca buku daripadasantai. 15 b. Membuat batasan waktu dalam menyelesai-kan tugas. Rasanya sulit untuk mengerjakan tugas sebelum mendekati batas akhir pengumpulan. Saya selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas guru. 17 16 Saya tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaiakan tugas tepat pada waktunya 18 3. Puas terhadap prestasi (accomplishment), yaitu menyelesaikan tugas merupakan hal yang menyenangkan secara pribadi dan memiliki pemikiran yang berorientasi pada pengharapan akan penghargaan di masa depan. a. Tetap berusaha dalam kondisi apapun. Walaupun lelah saya tetap belajar, agar memperoleh prestasi yang baik di masa datang. 19 Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas secara baik dalam kondisi apapun. 20 Saya belajar bersama teman agar mendapatkan nilai yang baik pada ujian semester. b. Memiliki pengharapan di Saya yakin akan masa depan sudah ada digenggaman tangan saya. masa akan Saya selalu memikirkan apa yang datang. terbaik untuk masa depan saya. Sayamemikirkan cita-cita untuk masa depan. 21 22 23 24 4. Keasyikan dengan tugas (preoccupation with the task) atau Totalitas terhadap tugas, yaitu mengerja-kan tugas secara total hingga sukses. a. Berusaha memahami setiap tugas yang diberikan dan mengerjakan-nya dengan senang hati. Saya berusaha memahami seluruh materi pelajaran dengan belajar serius. Jika ada materi pelajaran yang tidak saya mengerti, saya akan bertanya kepada guru. Saya senang mengerjakan pekerjaanpekerjaan yang menantang. 25 26 27 5

b. Berupaya menyelesai-kan tugas-tugas dengan optimal Untuk mencapai prestasi yang optimal, saya harus bekerja keras. 28 c. Mengutama-kan pencapaian prestasi dari pada hubungan sosial Bagi saya menyelesaikan tugas dari gurumerupakan hal yang tidak sulit. Saya semangatmengerjakan tugas. 29 30 Total 30 Tabel 3.2 Item Favorable dan unfavorable Motivasi Berprestasi Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1. Pengambilan resiko yang moderat (moderat risk). 12-12 2. Menginginkan umpan balik 6-6 (immediate feedback). 3. Puas terhadap prestasi 6-6 (accomplishment). 4. Keasyikan dengan tugas 11-11 (preoccupation with the task) atau Totalitas terhadap tugas. JUMLAH 30 30 3.1.2 AngketEnglish self efficacy Alat ukur yang digunakan untuk mengukur self efficacy adalah skala self efficacy Bahasa Inggris yang dimodifikasi oleh peneliti dengan berdasarkan pada aspek aspek self efficacy yang dikemukakan oleh Corsini ( 1994 ), yaitu kognitif, motivasi, afeksi dan seleksi. Skala ini untuk mengungkapkan mengenai efikasi diri peserta didik dalam mengerjakan tugas merupakan modifikasi dari skala efikasi diri menurut Corsini (dalam Siregar, 2012) Skala ini memiliki validitas yang bergerak dari 0,303 hingga 0,666 dan reliabilitas 0,888, yang berarti skala tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat baik, skala ini 6

merupakan pengembangan dari aspek efikasi diri Corsini (dalam Siregar, 2012), yakni: a. Kognitif Yaitu kemampuan seseorang untuk memikirkan cara-cara yang digunakan dan merancang tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang diharapkan. b. Motivasi Yaitu kemampuan seseorang untuk memotivasi diri melalui pikiranya untuk melakukan tindakan dan keputusan dan mencapai tujuan yang diharapkan.motivasi tumbuh dari pemikiran yang optimis dari dalam diri seseorang untuk mewujudkan tindakan yang akan diinginkan. Motivasi dalam self efficacy dapat digunakan untuk memprediksi kesuksesan maupun kegagalan. c. Afeksi Yaitu kemampuan individu untuk untuk mengatasi perasaan emosi yang timbul dari dalam diri untuk mencapai tujuan yang diinginkan.afeksi berperan pada pengaturan diri seseorang terhadap pengaruh emosi.afeksi terjadi secara alami pada diri individu serta berperan dalam menentukan intensitas pengalaman emosional.afeksi ditujukan dengan mengontrol kecemasan dan perasaan depresif yang menghalangi pola pikiryang benar untuk mencapai tujuan. d. Seleksi Yaitu kemampuan seseorang untuk mempertimbangkan secara matang untuk memilih perilaku dan lingkunganya.seseorang akan menghindari aktifitas dan situasi yang diyakini melebihi kemempuan yang ereka miliki. Tetapi mereka siap utuk melakukan 7

kegiatan yang menantang dan keadaan yang dirasa mampu mengendalikanya. Skala efikasi diri ini menggunakan 4 skor penilaian, yaitu point 1untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS), 2 untuk jawaban tidak sesuai (TS), 3 untuk jawaban sesuai (S) dan 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS) Semakin tinggi skor yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pula self efficacy, maka sebaliknya semakin rendah skor yang dimiliki maka semakin rendah pula self efficacy yang dimilikinya. Akan lebih jelas jika diliha dari kisi-kisi dibawah ini : Tabel.3.3 Kisi-kisi Instrumen Self Efficacy Jumlah Item Aspek Indikator Item F U Kognitif Mampu memikirkan untuk mencapai tujuan. Saya cenderung pusing ketika sampai disekolah. Saya mengeluh jika beban tugas mapel Bahasa Inggris.saya terlalu banyak. Lingkungan belajar membuat saya sulit berkonsentrasi. Masalah disekolahan membuat saya tidak mampu mengambil keputusan dengan baik. 1,5,3,13 12 Mampu memprediksi kejadian-kejadian seharihari yang akan berakibat pada masa yang depan. Saya cenderung memakai neupiron ( obat penghilang rasa sakit ) bila sedang mengerjakan banyak tugas mapel Bahasa Inggris. Saya merasa kecewa akhir akhir ini dengan tugas mapel Bahasa Inggris yang diluar 17,25 8

kemampuan saya. Motivasi Kemampuan memotivasi diri dengan pikiran untuk melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan situasi yang dihadapi. Meskipun menghadapi tugas mapel Bahasa Inggris.yang berat, saya tetap merasa sehat. Saya cenderung susah tidur karena memikirkan tugas mapel Bahasa Inggris yang deberikan oleh guru. Kebaikan orang lain saya terima,sehingga tidak mengganggu konsentrasi saya. 2,11,14 6 Yakin atau optimis dalam tindakan yang dilakukan. Saya cenderung susah tidur karena memikirkan tugas mapel Bahasa Inggris yang deberikan oleh guru. 11,22,26 3 Meskipun belajar Bahasa Inggris berlebihan tapi kondisi kesehatan saya tetap baik. Saya jarang mengalami perasaan cemas bila ada tuntutan tugas diluar kemampuan saya Afeksi Mampu mengatasi perasaan emosi yang muncul dari dalam diri. Mampu mengontrol kecemasan yang Lingkungan belajar membuat saya sulit berkonsentrasi. Saya tidak akan menghindar dari teman yang kurang baik dengan saya. Kebaikan orang lain saya terima,sehingga tidak mengganggu konsentrasi saya. 3,10 14,29 7,5 22,30 9

menghalangi berfikir jernih untuk mencapai tujuan. Akhir akhir ini prestasi belajar Bahasa Inggris saya menurun. Seleksi Mampu memilih aktivitas yag sesuai dengan kemampuan. Saya tetap cermat dalam mengerjakan tugas mapel Bahasa Inggris.walaupun bukan tugas yang terlalu berat. Lingkungan belajar membuat saya sulit beronsentrasi. Tekanan darah saya tetap normal walaupun saya kurang memiliki waktu istirahat karenah tugas mapel Bahasa Inggris dari guru Saya tidak putus asa bila sedang mengalami masalah pelajaran mapel Bahasa Inggris.. 4,3,12,16 3 2,3 Melakukan aktivitas yang penuh tantangan Walaupun sedang menghadapi masalah saya tetap berusaha untuk tidak melakukan kesalahan dalam mengerjakan. 24,30 Kebijakan guru mengenai peningkatan kompetensi Bahasa Inggris membuat saya nyaman. 10

Tabel.3.4 Sebaran Item Angket Self Efficacy No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1 Kognitif 6,10,34,38 1,3,5,13,17, 9 2 Seleksi 2,4,22,44,46,48 9,11,19,27,31,43,49 13 3 Motivasi 16,20,28,36,42 7,15,21,23,25,30,37 12 4 Afeksi 8,12,14,18,24,26,32,40 29,33,35,39,41,45,47,5 16 0 Jumlah 23 27 50 Angketself efficacy berupa 50 item yang berupa pertanyaan pertanyaan dengan perincian 23 item pernyataan yang mendukung (favorable) dan 27 item item yang tidak mendukung (unfavorable) dalam sekala penelitian ini terdiri dari empat kemungkinan jawaban, yaitu: SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (Tidak Sesuai),Sangat Tidak Sesuai (STS) 3.4 VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 3.4.1 Seleksi item Seleksi itemdilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya, maka perlu untuk dilakukan pengukuran secara cermat terhadap pertanyaan-pertanyaan. Cara untuk mengetahui validitas dari alat ukur adalah mengkorelasikan nilai yang diperoleh dari setiap item dengan skor total, dan untuk memperoleh koefisien korelasi dengan skor total digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson menggunakan bantuan komputer dengan SPSS for windows versi 17.0 pada setiap item dari kedua angket yang digunakan. Dalam penelitian ini suatu item dikatakan valid apabila koefisien korelasi item totalnya lebih besar dari 0.30 (Azwar, 2010). 11

3.4.2 Seleksi item Reliabilitas Analisa reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Azwar 2010). Penentuan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan alasan karena sesuai untuk tes-tes yang memiliki item yang dapat diskor dalam suatu rentang nilai tertentu, dan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17.0. 3.4.3 Hasil uji asumsi validitas dan realibilitas Sebelum dilakukan penelitian atau pengambilan data, alat ukur perlu diuji coba (try out) terlebih dahulu untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan, serta untuk mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur tersebut. 3.5 POPULASI, SAMPEL Arikunto (2006) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan peserta didik MAN Salatiga yang berjumlah 295 orang, seperti tabel berikut: Kelas Populasi Sampel XII 295 siswa 100 siswa Menurut Sugiyono (2006) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Supramono dan Haryanto (2005) untuk menentukan jumlah sampel yang representatif dari populasi yang diketahui jumlahnya, dapat menggunakan rumus Yamane: 12

Keterangan: n N d = jumlah sampel, = ukuran populasi, n = N Nd + 1 = presisi yang ditetapkan atau prosentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau diinginkan. n = 75 n = 295 292 0.1 + 1 Dengan demikian jumlah sampel yang diambil dari populasi 295 orang adalah 75 orang peserta didik, dibulatkan menjadi 100 sampel. dengan pertimbangan semakin besar sampel yang diambil,akan menunjukan hasil yang semakin baik. Selain itu, menurut hemat penulis, dengan sampel yang lebih besar (100 responden) akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. 3.6 TEKNIK SAMPLING Dalam penelitian ini, tidak seluruh anggota populasi dijadikan subjek penelitian sehingga dilakukan sampling. Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh dan mencakup sebagian dari populasi saja (Supranto, 1997). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling non insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan real, yaitu responden yang sudah ditentukan, sehingga dapat digunakan sebagai sampel, serta sebagai sumber data (Sugiyono, 2010). 13

Responden dipilih berdasarkan kriteria tertentu yakni peserta didik kelas XII. Ada beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam penyebaran angket, yakni pertama-tama peneliti bertemu dengan pihak kepala sekolah untuk mendapat ijin sekaligus persetujuan dari pihak lembaga agar dapat melakukan penelitian. Setelah memperoleh ijin untuk melakukan penelitian, peneliti membagi dengan rumus acak. 3.7 TEKNIK ANALISA DATA 3.7.1 Uji Asumsi Klasik Supramono dan Haryanto (2005) menyatakan bahwa sebelum melakukan pengujian hipotesis, data perlu terlebih dahulu diuji agar memenuhi Criteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih. 3.7.2 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data itu berdistribusi normal, Selain itu dari hasil pengujian normalitas juga dapat menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006). Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram, P-P Plot Test, dan uji one sample kolmogorov smirnov. 3.7.3 Uji Homogenitas Asumsi dasar uji statistik ANOVA, yakni Homogenity of variance, yakni variable depend harus memiliki memiliki varian yang sama dalam setiap kategori variable independent ( Ghozali, 2006 ). 3.7.7 Uji Hipotesis 14

Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analisa data yang digunakan adalah Analisis regresi berganda bermaksud untuk mengetahui bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2006). Setelah alat ukur selesai disusun oleh penulis, hal selanjutnya yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan uji coba alat ukur.setelah memperoleh ijin dari sekolah, penulis melakukan uji coba alat ukur dengan sampel sebanyak 60 orang siswa. Enam puluh (60) siswa ini diambil dari 2 ruang kelas dimana setiap kelas diambil 30 orang siswa yakni siswa laki-laki dan siswa perempuan berdasarkan presensi kelas yang bernomer urut ganjil. Dimana jika pada nomer urut satu (1) adalah siswa laki-laki, maka siswa perempuan akan diambil pada nomer urut ganjil berikutnya. Siswa perempuan tersebut bisa saja berada pada nomer urut ganjil tiga (3), lima (5), atau nomer urut ganjil yang seterusnya. Setelah Skala uji coba terkumpul, penulis memberi skor untuk setiap jawaban pada masing-masing item kemudian mengolah skor tersebut menggunakan program SPSS, termasuk melakukan seleksi aitem dan menghitung reliabilitas masing-masing Skala. Hasil dari uji coba tersebut, semua item baik pada variabel motivasi berprestasi maupun English self efficacy dinyatakan valid dan reliabel. Setelah hasil uji coba alat ukur dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya yakni penulis melakukan penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang diambil dari tiga ruang kelas, dimana setiap kelas diambil 30 orang siswa yakni siswa laki-laki dan siswa perempuan. Untuk mendapatkan 100 responden tersebut, penulis menggunakan teknik simple random sampling. Cara yang digunakan yakni penulis melakukan pengundian berdasarkan urutan presensi siswa. 15