BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi saat ini telah menjadi hal yang penting bagi sebuah Negara. Kegiatan ekonomi yang positif merupakan tolak ukur dari kemajuan suatu Negara sekaligus membuktikan prestasinya di dunia internasional. Perusahaan menjadi salah satu pihak yang berperan aktif dalam memajukan perekonomian Negara. Perusahaan sebagai pelaku ekonomi saling bersaing untuk dapat bertahan seiring perkembangan global yang terjadi saat ini. Agar dapat bertahan dan terus berkembang, perusahaan dituntut untuk selalu berkreasi dan meningkatkan pelayanannya kepada konsumen. Baik buruknya kinerja perusahaan ditentukan oleh seberapa besar tingkat ketahanan perusahaan dalam menghadapi persaingan global yang menuntut adanya ide ide kreatif dan terobosan baru. Menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang dalam waktu dekatakan resmi dibuka, perusahaan perlu menciptakan keadaan yang mampu memberikan keuntungan baik bagi Negara maupun bagi perusahaan itu sendiri. Perusahaan tentu memiliki cara atau strategi yang digunakan untuk memasarkan produknya ke tangan konsumen. Cara atau strategi ini merupakan bagian dari sebuah manajemen pemasaran yang dikelola oleh perusahaan. Pada dasarnya, menurut Philip Kotler/Armstrong (2002:14), manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi. Dalam ilmu manajemen yang diterapkan perusahaan, terdapat konsep tentang penjelasan produk secara detail yang kemudian dikenal dengan sebutan bauran pemasaran yang terdiri atas 4 P. Bauran pemasaran atau disebut juga marketing mix merupakan uraian dari produk yang dijual oleh perusahaan. 4P yang dimaksud disini adalah Product, Price, Place, dan Promotion. Keempat komponen marketing mix ini digunakan untuk mengidentifikasi langkah yang ditempuh suatu perusahaan untuk masuk dan menempatkan produknya di pasar. Ketika langkah yang ditetapkan perusahaan dalam marketing mix telah sesuai, maka perusahaan tidak akan kesulitan menjual serta memasarkan produknya kepada konsumen. Tugas pokok dari perusahaan bukanlah hanya mencari keuntungan dari penjualan produk saja, tetapi juga harus memperhatikan aspek jangka panjang dari penjualan produk. Oleh karena itu, penentuan marketing mix yang sesuai dengan perusahaan sangat dibutuhkan guna mencapai tujuan akhir perusahaan yang telah direncanakan. PT Pertamina (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan minyak dan gas bumi. Badan Usaha Milik Negara Indonesia ini telah cukup lama berperan dalam perkembangan perekonomian nasional. Tugas pokok Pertamina adalah memastikan tercukupinya segala kebutuhan masyarakat terkait penggunaan minyak dan gas bumi untuk kebutuhan sehari hari.
Program konversi minyak tanah ke LPG yang mulai diluncurkan pemerintah pada tahun 2007 lalu, menjadikan LPG lebih dekat dan semakin dikenal oleh masyarakat. Usaha pemerintah untuk menggantikan minyak tanah dengan elpiji diawali dengan pembagian secara gratis kompor gas serta tabung elpiji 3 Kg. Seiring berjalannya waktu, pemerintah mulai membatasi pemakaian produk elpiji 3 Kg yang merupakan produk PSO (subsidi). Hal ini dilakukan karena pemasaran Elpiji 3 Kg yang seharusnya digunakan oleh masyarakat menengah kebawah, justru digunakan oleh semua kalangan. Pertamina akhirnya mengeluarkan varian gas elpiji yang diperuntukkan bagi kalangan menengah keatas yang telah resmi diluncurkan pada akhir tahun 2015 di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya. Provinsi DIY telah meluncurkan dan mulai memasarkan produk baru Pertamina yang dikenal dengan nama Bright Gas 5,5 Kg. Bright Gas 5,5 kg merupakan varian kemasan baru yang melengkapi Bright Gas kemasan 12 kg yang termasuk kedalam produk Non PSO (tidak subsidi). PT Pertamina (Persero) Marketing Branch DIY & Surakarta telah melakukan serangkaian proses promosi dan pengenalan produk baru Bright Gas 5,5 Kg. Pada prakteknya, perusahaan telah mengaplikasikan teori dari bauran pemasaran sebagai dasar pengenalan produk kepada konsumen. Dari serangkaian usaha Pertamina terkait pengenalan produknya, terdapat berbagai asumsi dan pendapat dari konsumen tentang Bright Gas 5,5 Kg, untuk itu diperlukan adanya evaluasi dari penerapan marketing mix yang telah dilakukan perusahaan sehingga dapat diperoleh informasi tentang langkah dan strategi terbaik yang dapat diaplikasikan oleh PT Pertamina (Persero).
Merujuk pada latar belakang diatas, sebagai mahasiswa yang mendalami ilmu pemasaran maka penulis bermaksud mengangkat judul ANALISIS EVALUASI PENERAPAN MARKETING MIXPRODUK BARU BRIGHT GAS 5,5 KG DI YOGYAKARTA sebagai judul dalam penulisan Tugas Akhir. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1) Bagaimana strategimarketing mix yang diterapkan pada produk baru Bright Gas 5,5 Kg oleh PT Pertamina (Persero)? 2) Bagaimana hasil evaluasidari penerapan marketing mixproduk baru Bright Gas 5,5 Kg oleh PT Pertamina (Persero)? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui strategi marketing mix yang diterapkan pada produk baru Bright Gas 5,5 Kg di PT Pertamina (Persero) Marketing Branch DIY & Surakarta 2) Untuk mengetahui hasil evaluasi dari penerapan marketing mix produk baru Bright Gas 5,5 kg yang telah dilakukan olrh PT Pertamina (Persero)
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat di ambil dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah : 1) Bagi penulis,untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai marketing mix pada produk baru Bright Gas 5,5 Kg 2) Bagi pembaca, untuk mengenalkan produk baru Bright Gas 5,5 Kg serta memberikan pengetahuan bagaimana strategi marketing mix tersebut terhadap produk baru Bright Gas 5,5 Kg 3) Bagi Pertamina, untuk menerapkan strategi pemasaran yang sesuai pada produk Bright Gas 5,5 Kg 1.5 Batasan Masalah Penelitian ini menggunakan batasan masalah yakni 1) Ada banyak kantor cabang milik PT Pertamina di Indonesia, penulis memilih Kantor Cabang Marketing Branch DIY & Surakarta yang beralamat di Jalan Mangkubumi No.20 Yogyakarta sebagai tempat studi pengumpulan data 2) Produk Pertamina yang dibahas hanya seputar produk baru Bright Gas 5,5 Kg 3) Lokasi pengumpulan data terkait pemasaran produk adalah di wilayah pemasaran Daerah Istimewa Yogyakarta