Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Ethical Clearanc

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Kode etik penelitian

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Identifikasi sampel

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

Lampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram

Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

Lampiran 1. Hasil determinasi tumbuhan

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan

Daftar Komposisi Buah dan Sayur (per 100 gram)

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

Lampiran 1 Hasil Uji Friedman, Uji Kruskal Wallis dan Uji Korelasi

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat

Dimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Resep-Resep yang Digunakan dalam Penelitian 1. Marshmallow a. Formulasi Meiners et al (1984) Air 110 Gelatin 55

Lampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum

Lampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera)

Transkripsi:

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 2. Surat hasil identifikasi daun bangun-bangun

Lampiran 3. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun bangun-bangun Serbuk simplisia daun bangun-bangun 260 g - Maserat - dimasukkan ke dalam wadah kaca berwarna gelap dimaserasi dengan pelarut etanol 96% sebanyak 5L - ditutup wadah kemudian didiamkan selama 5 hari - dipisahkan maserat dan ampas - dimaserasi kembali ampas dengan pelarut etanol 96% sebanyak 2 L dan didiamkan selama 2 hari - dipisahkan kembali maserat dan ampas - digabung semua hasil maserat - diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 40-50 C dipekatkan di atas penangas air Ekstrak kental 19,8533 g

Lampiran 4.Gambar makroskopik daun bangun-bangun Gambar Tumbuhan Bangun-Bangun Gambar Daun Bangun-Bangun

Gambar Simplisia Daun Lampiran 5. Bagan Bangun-Bangun alur penelitian Serbuk Simplisia Daun Bangun-Bangun Serbuk simplisia (260 g) dilakukan skrining fitokimia dan karakterisasi simplisia dimaserasi menggunakan etanol 96% yang telah didestilasi Hasil skrining fitokimia simplisia Penetapan kadar air simplisia Penetapan kadar sari larut dalam air simplisia Penetapan kadar sari larut dalam etanol simplisia Penetapan kadar abu total simplisia Penetapan kadar abu tidak larut asam simplisia Maserat Ekstrak kental 19,8533g Ampas diuapkan menggunakan rotary evaporator dilakukan uji aktivititas EEDBB terhadap kadar SOD dilakukan skrining fitokimia dan karakterisasi ekstrak Aktivitas Enzim SOD Hasil skrining fitokimia ekstrak Penetapan kadar air ekstrak Penetapan kadar sari larut dalam air ekstrak Penetapan kadar sari larut dalam etanol ekstrak Penetapan kadar abu Universitas total Sumatera Utara ekstrak Penetapan kadar abu tidak larut

Lampiran 5. Bagan alur penelitian (lanjutan) 30 ekor tikus betina Kontrol negatif (Dox) 20 mg/kg bb (5 ekor) hanya pada hari ke-8 dan ke-9 perlakuan Kontrol Pelarut (normal) (5 ekor) EEDBB : Dosis 250 mg/kg bb (5 ekor) Dosis 500 mg/kg bb (5 ekor) Dosis 750 mg/kg bb (5 ekor) Kontrol positif: rutin 50 mg/kg bb (5 ekor) diberikan perlakuan selama 9 hari secara per oral diberikan Dox 20 mg/kg bb secara i.ppada hari ke-8 dan ke-9 perlakuan dipuasakan selama 12 jam dan dianestesi dengan ketamin 70 mg/kg bb diambil darah dan organ hati Darah Hati Serum disentrifuge Disiapkan preparasi sesuai prosedurenzychrom dimasukan dalam wadah yang diberi buffer formalin 10 % dibuat preparat histologi

Lampiran 6.Gambar mikroskopik serbuk simplisia daun bangun-bangun Keterangan : a. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma b. Rambut penutup multiselluler c. Rambut kelenjar bentuk glandular d. Pembuluh kayu berbentuk spiral

e. Epidermis berbentuk persegi panjang Lampiran 7. Gambar alat dan SOD Assay-Kit. Gambar: Spektrofotometer UV-Visible (Thermo scientific)

Gambar:SOD Assay-Kit. Gambar:Rotary Evaporator Lampiran 8. Perhitungan karakterisasi simplisia dan EEDBB A. Penetapan kadar air Volume air (ml) Kadar air = Berat sampel (g) x 100% Simplisia 1. Kadar air = 0,38 x 100% = 7,52% 5,052 2. Kadar air = 0,38 x 100% = 7,54% 5,0375

3. Kadar air = 0,39 x 100% = 7,60% 5,131 (7,52 + 7,54 + 7,60)% Kadar air rata-rata = = 7,55% 3 Ekstrak 1. Kadar air = 0,43 x 100% = 8,59% 5,007 2. Kadar air = 0,45 x 100% = 8,97% 5,018 3. Kadar air = 0,46 x 100% = 9,18% 5,012 (8,59 + 8,97 + 9,18)% Kadar air rata-rata = = 8,91% 3 Lampiran 8. (Lanjutan) B. Penetapan kadar sari larut air Berat sari air (g) Kadar sari larut air = Berat sampel (g) x 100 20 x100% Simplisia

1. Kadar sari larut air = 0,3369 5,0830 x 100 x100% = 33,13% 20 2. Kadar sari larut air = 0,3374 5,0043 x 100 x100% = 33,71% 20 3. Kadar sari larut air = 0,2932 5,0261 x 100 x100% = 29,16% 20 (33,13 + 33,71 + 29,16)% Kadar sari larut air rata-rata = = 32 % 3 Ekstrak 1. Kadar sari larut air = 0,3340 5,0020 x 100 x100% = 33,38% 20 2. Kadar sari larut air = 0,3356 5,0020 x 100 x100% = 33,54% 20 3. Kadar sari larut air = 0,2979 5,0010 x 100 x100% = 29,78% 20 (33,38 + 33,54 + 29,78)% Kadar sari larut air rata-rata = = 32,23 % 3 Lampiran 8. (Lanjutan) C. Penetapan kadar sari larut etanol Berat sari etanol (g) Kadar sari larut etanol = x 100 Berat sampel (g) 20 x100% Simplisia

1. Kadar sari larut etanol = 0,0749 5,0020 x 100 x100% = 7,49% 20 2. Kadar sari larut etanol = 0,0673 5,0050 x 100 x100% = 6,72% 20 3. Kadar sari larut etanol = 0,0649 5,0210 x 100 x100% = 6,46% 20 (7,49 + 6,72 + 6,46)% Kadar sari larut etanol rata-rata = = 6,89% 3 Ekstrak 1. Kadar sari larut etanol = 0,0550 5,0020 x 100 x100% = 5,49% 20 2. Kadar sari larut etanol = 0,0482 5,0010 x 100 x100% = 4,82% 20 3. Kadar sari larut etanol = 0,0609 5,0010 x 100 x100% = 6,09% 20 (5,49 + 4,82 + 6,09)% Kadar sari larut etanol rata-rata = = 5,47% 3 Lampiran 8.(Lanjutan) D. Penetapan kadar abu total Berat abu (g) Kadar abu total = Berat sampel (g) x 100%

Simplisia 1. Kadar abu total = 0,3012 x 100% = 14,62% 2,0600 2. Kadar abu total = 0,3100 x 100% = 15,20% 2,0400 3. Kadar abu total = 0,3022 x 100% = 14,89% 2,0300 (14,62 + 15,20 + 14,89)% Kadar abu total rata-rata = = 14,90% 3 Ekstrak 1. Kadar Abu Total = 0,080 x100% = 3,40% 2,022 2. Kadar Abu Total = 0,081 x100% = 3,80% 2,035 3. Kadar Abu Total = 0,065 x100% = 3,19% 2,038 3,40%+3,80% +3,19% Kadar Abu Total Rata-Rata = = 3,47% 3 Lampiran 8. (Lanjutan) E. Penetapan kadar abu tidak larut asam Berat abu(g) Kadar abu tidak larut asam = Berat sampel (g) x 100%

Simplisia 1. Kadar abu tidak larut asam = 0,0089 x 100% = 0,43% 2,0600 2. Kadar abu tidak larut asam = 0,0092 x 100% = 0,45% 2,0400 3. Kadar abu tidak larut asam = 0,0094 x 100% = 0,46% 2,0300 (0,43 + 0,45 + 0,46)% Kadar abu tidak larut asam rata-rata = = 0,45% 3 Ekstrak 1. Kadar abu tidak larut asam = 0,0020 x 100% = 0,10% 2,0220 2. Kadar abu tidak larut asam = 0,0080 x 100% = 0,39% 2,0350 3. Kadar abu tidak larut asam = 0,0050 x 100% = 0,24% 2,0380 (0,10 + 0,39 + 0,24)% Kadar abu tidak larut asam rata-rata = = 0,24% 3 Lampiran 9. Data hasil pengukuran standar SOD dan kurva standar SOD 1. Data hasil pengukuran standar SOD

No. Standard (U/mL) (x) OD 0 OD 60 ΔOD ΔΔOD (y) 1 3,0 0,054 0,051 0,003 0,014 2 2,4 0,055 0,065 0,010 0,007 3 1,8 0,055 0,067 0,012 0,005 4 1,2 0,056 0,068 0,012 0,005 5 0,54 0,056 0,068 0,012 0,005 6 0,24 0,057 0,071 0,014 0,003 7 0,12 0,057 0,073 0,016 0,001 8 0 0,058 0,075 0,017 0 2. Kurva standar SOD Absorbansi (440 nm) 0.008 0.007 0.006 0.005 0.004 0.003 0.002 0.001 0-0.001-0.002 0 Kurva standar SOD 0.001 0.003 0.005 0 0.12 0.24 1.2 2.4 Konsentrasi SOD (U/ml) 0.007 y = 0.0043ln(x) - 0.0009 R² = 0.8898 Series2 Log. (Series2) Lampiran 10. Data hasil pengukuran aktivitas SOD sampel Kelompok OD 0 OD 60 (OD 60- ΔOD OD 0 ) Kontrol (CMC Na 1%) 0,0950 0,0660 0,1070 0,0770 0,0116 0,0110 ΔΔOD (std8- ΔOD) Aktivit as SOD (U/ml) 0,0054 0,0060 4,33

0,0990 0,0730 0,0810 0,1110 0,0840 0,0920 0,0115 0,0113 0,0112 0,0055 0,0057 0,0058 4,98 4,43 4,64 4,75 Doksorubisin 0,0570 0,0590 0,0670 0,0700 0,0710 0,0720 0,0740 0,0820 0,0850 0,0860 0,0150 0,0151 0,0148 0,0149 0,0153 0,0020 0,0019 0,0022 0,0021 0,0017 1,96 1,92 2,06 2,01 1,83 EEDBB (250 mg/kg BB) + Doksorubisin 0,0880 0,0860 0,0820 0,0810 0,0790 0,1082 0,1060 0,1019 0,1011 0,0985 0,0202 0,0200 0,0199 0,0201 0,0195 0,0032 0,0030 0,0029 0,0031 0,0025 2,59 2,48 2,42 2,54 2,20 EEDBB (500 mg/kg BB) + Doksorubisin 0,0660 0,0600 0,0781 0,0742 0,0690 0,0790 0,0812 0,0910 0,0950 0,0896 0,0130 0,0212 0,0129 0,0208 0,0206 0,0040 0,0042 0,0041 0,0038 0,0036 3,13 3,27 3,20 2,98 2,85 EEDBB (750 mg/kg BB) + Doksorubisin 0,0650 0,0620 0,0623 0,0880 0,0780 0,0760 0,0740 0,0737 0,1000 0,0897 0,0110 0,0120 0,0114 0,0119 0,0117 0,0060 0,0050 0,0056 0,0051 0,0053 4,98 3,94 4,53 4,04 4,23 Rutin 0,075 0,073 0,080 0,074 0,079 0,085 0,083 0,091 0,084 0,089 0,0106 0,0104 0,0107 0,0103 0,0105 0,0064 0,0066 0,0063 0,0067 0,0065 5,46 5,72 5,34 5,86 5,59 Contoh perhitungan kelompok kontrol pada sampel pertama : ΔOD = ΔOD 60 ΔOD 0 aktivitas SOD : y = 0,0043 ln(x) 0,0009

= 0,01070-0,0950 0,0054 = 0,006 ln(x) 0,002 = 0,0116 x = 4,33 U/ml ΔΔOD = Standard 8 ΔOD = 0,017 0,0116 = 0,0054 ΔΔOD = y Lampiran 11. Perhitungan statistik aktivitas SOD ekstrak etanol daun bangunbangun 1. Kelompok kontrol CMC Na 1% (normal)

No Xi Aktivitas SOD (U/ml) (XX ii XX ) (XX ii XX ) 2 1 4,33-0,296 0,0876 2 4,98 0,354 0,1253 3 4,43-0,196 0,0384 4 4,64 0,014 0,0002 5 4,75 0,124 0,0154 n= 5 ΣX = 23,13 XX = 4,626 Σ(XX ii XX ) 2 = 0,2669 SD = ( Xi - X) n -1 2 = 0,2669 5 1 = 0,2583 Maka rata rata nilai aktivitas SOD EEDBB pada kelompok kontrol adalah : µ = X ± SD = 4,626 ± 0,2583 U/ml Lampiran 11. (Lanjutan) 2. Kelompok kontrol negatif (doksorubisin 20 mg/kg bb)

No Xi Aktivitas SOD (U/ml) (XX ii XX ) (XX ii XX ) 2 1 1,96 0,0040 0,000016 2 1,92-0,036 0,001296 3 2,06 0,104 0,010816 4 2,01 0,054 0,002916 5 1,83-0,126 0,015876 n= 5 ΣX = 9,78 XX = 1,956 Σ(XX ii XX ) 2 = 0,03092 SD = ( Xi - X) n -1 2 = 0,0392 5 1 = 0,0879 Maka rata rata nilai aktivitas SOD pada kelompok doksorubisinadalah : µ = X ± SD = 1,956 ± 0,0879 U/ml Lampiran 11. (Lanjutan) 3. Kelompok EEDBB (250 mg/kb BB) + doksorubisin

No Xi Aktivitas SOD (U/ml) (XX ii XX ) (XX ii XX ) 2 1 2,59 0,144 0,020736 2 2,48 0,034 0,001156 3 2,42-0,026 0,000676 4 2,54 0,094 0,008836 5 2,20-0,246 0,060516 n= 5 ΣX = 12,23 XX = 2,446 Σ(XX ii XX ) 2 = 0,09192 SD = ( Xi - X) n -1 2 = 0,09192 5 1 = 0,152 Maka rata rata nilai aktivitas SOD EEDBB(250 mg/kb BB) + doksorubisin adalah: µ = X ± SD = 2,446 ± 0,152 U/ml Lampiran 11. (Lanjutan) 4. Kelompok EEDBB (500 mg/kb BB) + doksorubisin

No Xi Aktivitas SOD (U/ml) (XX ii XX ) (XX ii XX ) 2 1 3,13 0,044 0,001936 2 3,27 0,184 0,033856 3 3,20 0,114 0,012996 4 2,98-0,106 0,011236 5 2,85 0,236 0,055696 n= 5 ΣX = 15,43 XX = 3,086 Σ(XX ii XX ) 2 = 0,11572 SD = ( Xi - X) n -1 2 = 0,11572 5 1 = 0,170 Maka rata rata nilai aktivitas SOD EEDBB (500 mg/kb BB) + doksorubisinadalah : µ = X ± SD = 3,086 ± 0,170 U/ml Lampiran 11. (Lanjutan)

5. Kelompok EEDBB (750 mg/kg BB) + doksorubisin No Xi Aktivitas SOD (U/ml) (XX ii XX ) (XX ii XX ) 2 1 4,98 0,636 0,404496 2 3,94-0,400 0,160000 3 4,53 0,186 0,034596 4 4,04 0,304 0,092416 5 4,23-0,114 0,012996 n= 5 ΣX = 21,72 XX = 4,344 Σ(XX ii XX ) 2 = 0,704504 SD = ( Xi - X) n -1 2 = 0,704504 5 1 = 0,421 Maka rata rata nilai aktivitas SODEEDBB (750 mg/kg BB) + doksorubisinadalah : µ = X ± SD = 4,344 ± 0,421 U/ml Lampiran 11. (Lanjutan)

6. Kelompok kontrol positif (rutin 50 mg/kg bb) No Xi Aktivitas SOD (U/ml) (XX ii XX ) (XX ii XX ) 2 1 5,46-0,134 0,017956 2 5,72 0,126 0,015876 3 5,34-0,254 0,064516 4 5,86 0,266 0,070756 5 5,59-0,004 0,000016 n= 5 ΣX = 27,97 XX = 5,594 Σ(XX ii XX ) 2 = 0,16912 SD = ( Xi - X) n -1 2 = 0,16912 5 1 = 0,2056 Maka rata rata nilai aktivitas SOD pada kelompok rutin adalah : µ = X ± SD = 5,594 ± 0,2056 U/ml Lampiran 12. Contoh perhitungan dosis EEDBB

Tabel volume maksimum larutan sediaan uji yang dapat diberikan pada hewan uji (Harmita dan Radji, 2008) Jenishewanuji Volume maksimal (ml) sesuaijalurpemberian iv. im. ip. sc. po. Mencit (20-30 g) Tikus (200 g) Hamster (50 g) Marmut (250 g) Merpati (300 g) Kelinci (2,5 kg) Kucing (3 kg) Anjing (5 kg) 0,5 0,1 - - 2 5-10, 5-10 10-20 0,05 0,1 0,1 0,25 0,5 0,5 1 5 1 2-5 1-2 2-5 2 10-20 10-20 20-30 0,5-1 2-5 2,5 5 2 5-10 5-10 10 1 5,0 2,5 10 10 20 50 100 a. perhitungan dosis CMC-Na Sebagai kontrol pelarut (perlakuan normal) digunakan suspensi CMC-Na dengan dosis 10 ml/kg bb. Volume dosis maksimum untuk tikus adalah 10-20 ml/kg (Laboratory Animal Resources Center of Oregon State University, 2011). Maka banyaknya suspensi CMC-Na yang akan diberikan untuk tikus dengan berat 200 g adalah : Volume = 10ml x 200 g 1000 g = 2 ml b. perhitungan dosis Rutin 50 mg/kg bb (kontrol positif) Dosis pemberian = 50 mmg xx 200 g 1000 g = 10 mg 50 mmmm 10 ml = 5 mmmm 1 ml 10 mmmm 5 mg, maka volume yang diberikan secara per oral : x 1 ml = 2 ml c. perhitungan dosis EEDBB (sediaan uji)

Sediaan uji ekstrak etanol daun bangun-bangun (EEDBB) juga diberikan dalam bentuk suspensi dan dibuat dalam konsentrasi 7,5% (75 mg/ml). Maka volume yang diberikan adalah sebagai berikut : dosis 250 mg/kg bb untuk tikus dengan berat 200 gram diberikan suspensi EEDBB sebanyak : Jumlah EEDBB 250 mg/kg bb = 250 mg x 200 g = 50 mg 1000 g Volume EEDBB yang diberikan = 50 mg 75 mg /ml = 0,67 ml dosis 500 mg/kg bb untuk tikus dengan berat 200 gram diberikan suspensi EEDBB sebanyak : Jumlah EEDBB 500 mg/kg bb = 500 mg x 200 g = 100 mg 1000 g Volume EEDBB yang diberikan = 100 mg 75 mg /ml = 1,33 ml dosis 750 mg/kg bb untuk tikus dengan berat 200 gram diberikan suspensi EEDBB sebanyak : Jumlah EEDBB 750 mg/kg bb = 750 mg x 200 g = 150 mg 1000 g Volume EEDBB yang diberikan = d. perhitungan dosis Ketamin 70 mg/kg bb 150 mg 75 mg /ml = 2 ml Ketamin digunakan sebagai anestesi dengan dosis 70 mg/kg bb. Pada sediaan ketamin yang digunakan tercantum tiap ml mengandung 100 mg ketamin.

70 mg x 200 g Dosis pemberian = = 14 mg 1000 g Volume ketamin yang diberikan = 14 mg 100 mg x 1 ml = 0,14 ml Dilakukan pengenceran menggunakan NaCl 0,9% sebanyak 0,3 ml. Volume yang diberikan secara i.p = 0,14 ml + 0,3 ml = 0,44 ml e. perhitungan dosis Doksorubisin 20 mg/kg bb (kontrol negatif) Doksorubisin dosis toksik 20 mg/kg bb untuk induksi stress digunakan sebagai kontrol negatif. Pada sediaan Doksorubisin yang digunakan tercantum tiap ml mengandung 2 mg Doksorubisin. Dosis pemberian = 20 mg x 200 g 1000 g = 4 mg Volume doksorubisin yang diberikan secara i.p = 4 mg 2 mg x 1 ml = 2 ml

Lampiran 13. Gambar sampel yang digunakan Gambar : Hati tikus dalam larutan formalin Gambar : Serum darah tikus

Gambar: Histologi hepatosit tikus Lampiran 14.Hasil analisis spss aktivitas SOD Aktivitas SOD Descriptives

95% Confidence Interval for Mean Std. Std. Lower Upper N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum KONTROL 5 4.6260.25832.11552 4.3053 4.9467 4.33 4.98 DOKSORUBISIN 5 1.9560.08792.03932 1.8468 2.0652 1.83 2.06 BANGUN 250 5 2.4460.15159.06779 2.2578 2.6342 2.20 2.59 BANGUN 500 5 3.0860.17009.07607 2.8748 3.2972 2.85 3.27 BANGUN 750 5 4.3440.42063.18811 3.8217 4.8663 3.94 4.98 RUTIN 5 5.5940.20562.09196 5.3387 5.8493 5.34 5.86 Total 30 3.6753 1.32114.24121 3.1820 4.1687 1.83 5.86 ANOVA Aktivitas SOD Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 49.234 5 9.847 170.962.000 Within Groups 1.382 24.058 Total 50.617 29 Aktivitas SOD Tukey HSD Multiple Comparisons Mean 95% Confidence Interval Difference (I- (I) Sampel (J) Sampel J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound KONTROL DOKSORUBISIN 2.67000 *.15178.000 2.2007 3.1393 BANGUN 250 2.18000 *.15178.000 1.7107 2.6493 BANGUN 500 1.54000 *.15178.000 1.0707 2.0093 BANGUN 750.28200.15178.450 -.1873.7513 RUTIN -.96800 *.15178.000-1.4373 -.4987 DOKSORUBISIN KONTROL -2.67000 *.15178.000-3.1393-2.2007 BANGUN 250 -.49000 *.15178.037 -.9593 -.0207 BANGUN 500-1.13000 *.15178.000-1.5993 -.6607

BANGUN 750-2.38800 *.15178.000-2.8573-1.9187 RUTIN -3.63800 *.15178.000-4.1073-3.1687 BANGUN 250 KONTROL -2.18000 *.15178.000-2.6493-1.7107 DOKSORUBISIN.49000 *.15178.037.0207.9593 BANGUN 500 -.64000 *.15178.004-1.1093 -.1707 BANGUN 750-1.89800 *.15178.000-2.3673-1.4287 RUTIN -3.14800 *.15178.000-3.6173-2.6787 BANGUN 500 KONTROL -1.54000 *.15178.000-2.0093-1.0707 DOKSORUBISIN 1.13000 *.15178.000.6607 1.5993 BANGUN 250.64000 *.15178.004.1707 1.1093 BANGUN 750-1.25800 *.15178.000-1.7273 -.7887 RUTIN -2.50800 *.15178.000-2.9773-2.0387 BANGUN 750 KONTROL -.28200.15178.450 -.7513.1873 DOKSORUBISIN 2.38800 *.15178.000 1.9187 2.8573 BANGUN 250 1.89800 *.15178.000 1.4287 2.3673 BANGUN 500 1.25800 *.15178.000.7887 1.7273 RUTIN -1.25000 *.15178.000-1.7193 -.7807 RUTIN KONTROL.96800 *.15178.000.4987 1.4373 DOKSORUBISIN 3.63800 *.15178.000 3.1687 4.1073 BANGUN 250 3.14800 *.15178.000 2.6787 3.6173 BANGUN 500 2.50800 *.15178.000 2.0387 2.9773 BANGUN 750 1.25000 *.15178.000.7807 1.7193 *. The mean difference is significant at the 0.05 level. Tukey HSD a Aktivitas SOD Subset for alpha = 0.05 Sampel N 1 2 3 4 5 DOKSORUBISIN 5 1.9560 BANGUN 250 5 2.4460 BANGUN 500 5 3.0860 BANGUN 750 5 4.3440 KONTROL 5 4.6260

RUTIN 5 5.5940 Sig. 1.000 1.000 1.000.450 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000. Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Sampel Statistic df Sig. Statistic df Sig. Konsentrasi KONTROL.176 5.200 *.972 5.885 DOKSORUBISIN.141 5.200 *.986 5.963 BANGUN 250.232 5.200 *.903 5.429 BANGUN 500.202 5.200 *.954 5.765 BANGUN 750.207 5.200 *.926 5.569 RUTIN.143 5.200 *.986 5.964 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Lampiran 15.Prosedur EnzyChrom SuperOxide Dismutase Assay Kit (ESOD- 100)