50 BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan skor mentah, supaya data tersebut memiliki makna, maka harus diolah dan analisis secara secara statistik. Arikunto (2010:385) menjelaskan bahwa: Menarik kesimpulan penelitian harus selalu berdasarkan atas data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian.pengolahan dan analisis data dilakukan sesuai dengan langkahlangkah yang telah dikemukakan di Bab III. Hasil pengolahan data tersebut akan dikemukakan secara terperinci pada uraian tabel-tabel berikut. Kelompok Distribusi padat Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku Tes awal Tes akhir Selisih X S X S X S 16,8 4,17 22.8 3.06 6 0,44 17,6 3,82 21,5 3,16 3,8 0,4 Setelah diketahui hasil penghitungan nilai rata-rata dan simpangan baku dari kedua metode tersebut, maka untuk langkah selanjutnya melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji normalitas lilifors. Dari hasil pengujian normalitas ini akan menentukan pendekatan mana yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya, adapun hasil pengujian normalitas dapat di lihat pada tabel 4.2.
51 Tabel 4.2 Hasil pengujian uji normalitas tes awal Kelompok Lo tes awal Lt Kesimpulan distribusi 0,2045 0,258 Normal Padat 0,1867 0,258 Normal Tabel 4.3 Hasil pengujian uji normalitas tes akhir Kelompok Lo tes akhir Lt Kesimpulan distribusi 0,2388 0,258 Normal padat 0,2148 0,258 Normal Dari data di atas semua semua data berdistribusi normal, oleh sebab itu pengujian keberartian menggunakan pendekatan parametrik. Selanjutnya adalah menguji homogenitas dari tiap-tiap variabel, dari hasil pengujian akan diketahui apakah variabel-variabel tersebut barasal dari populasi yang homogen atau tidak. Hasilnya dapat di lihat pada tabel 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Yang diuji F F 0,05 Kesimpulan Tes awal 1,86 3,18 Homogen Tes akhir 1,46 3,18 Homogen distribusi dan Skor selisih 1,20 3,18 Homogen metode padat Hasil Tabel 3.4 adalah: 1. Uji homogenitas tes awal, ternyata nilai F hitung < F tabel. Artinya kelompok sampel adalah homogen.
52 2. Uji homogenitas tes akhir, ternyata nilai F hitung < F tabel. Artinya kelompok sampel adalah homogen. 3. Uji homogenitas skor selisih, ternyata nilai F hitung < F tabel. Artinya kelompok sampel adalah homogen Langkah selanjutnya adalah menghitung uji perkembangan hasil latihan masing-masing kelompok dengan uji t. Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini Tabel 4.5 Hasil Uji Signifikansi Perkembangan Hasil Latihan Dari Setiap Kelompok Sampel Kelompok sampel T T 0,05 Kesimpulan distribusi 4,31 2,26 Signifikan padat 3,00 2,26 Signifikan Berdasarkan penghitungan uji t pada kelompok metode distribusi didapat t hitung sebesar (4,31) lebih besar dari t tabel sebesar ( 2,26 ) dengan demikian Ho ditolak, yang berarti ada peningkatan yang signifikan dari metode distribusi terhadap penguasaan passing. Sedangkan hasil penghitungan uji t pada kelompok metode padat hitung sebesar (3,00) lebih besar dari t tabel sebesar ( 2,26 ) dengan demikian Ho ditolak, yang berarti ada peningkatan yang signifikan dari (metode distribusi) terhadap penguasaan passing.
53 Langkah selanjutnya adalah menganalisis dan menguji hipotesis yang penulis ajukan terhadap perbedaan rata-rata peningkatan penguasaan passing dari kedua metode dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari kedua metode tersebut. Hasil penghitungan tersebut dapat di lihat pada tabel 4.5 dibawah ini. Tabel 4.6 Hasil Uji Signifikansi hasil latihan antara Kelompok metode distribusi dengan kelompok metode padat Kelompok sampel distribusi padat t-hitung t-tabel Kesimpulan 12,22 1,73 Signifikan Berdasarkan uji signifikansi satu pihak perbedaan rata-rata didapat hasil penghitungan dengan nilai t hitung (12,22) lebih besar dari t tabel (1,73). Dengan demikian Ho ditolak. Dengan demikian terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari kedua metode tersebut, hal ini bahwa metode distribusi lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan metode padat dalam teknik passing pada cabang olahraga futsal. B. Diskusi penemuan Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh metode praktek padat dan metode praktek distribusi terhadap keterampilan passing didalam permainan futsal, dari hasil pengolahan analisis data yang telah dilakukan penulis, diperoleh hasil yaitu sebagai berikut : Berdasarkan hasil penghitungan/analsis data, penulis menemukan hasil yang menunjukkan bahwa metode praktek distribusi memberikan pengaruh yang
54 signifikan terhadap keterampilan passing dibandingkan dengan metode praktek padat. Hal ini sesuai dengan kajian teori, bahwa di dalam latihan metode distribusi terdapat waktu istirahat yang cukup lama yaitu selama waktu pelaksanaanya, misalnya 30 detik atau lebih lama. Hal ini memberikan keuntungan karena dengan istirahat dapat : a. Memberikan kesempatan untuk mengisi kembali pelayanan energi yang telah menjadi rendah. b. Mengatasi pengaruh rangsang yang berkelebihan. c. Mematangkan kondisi tubuh dengan jalan diferensiasi pola-pola pengunaan energi. d. Adanya waktu perenungan untuk memperbaiki kesalahan kesalahan yang dilakukan setiap ulangan latihanya Sedangkan dalam metode praktek padat sesuai dengan kajian teori latihan padat menunjukan sedikitnya waktu istirahat diantara ulangan.misalnya,jika tugas latihan mempunyai waktu pelaksanaanya 30 detik, latihan padat akan menjadwalkan istirahat pada setiap ulanganya hanya sedikit sekali (misalnya 5 detik) atau tidak istirahat ada kemungkinan akan menimbulkan : a. Kebosanan b. Kejenuhan c. Tidak adanya waktu untuk merenungkan dalam memperbaiki kesalahan kesalahan teknik yang dilakukan
55 Sudah menjadi keharusan bagi atlet dalam olahraga kompetitif, setiap kali berlatih, berlomba, atau bertanding harus berusaha mencapai kesempuraan dalam menguasai teknik, sesuai pemaparan Harsono (1988:100) pentingnya kesempurnaan teknik karena: akan menentukan gerakan keseluruhan. Oleh karena itu, gerakan-gerakan dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap cabang olah raga haruslah dilatih dan dikuasai secara sempurna.