PERANCANGAN PENGELOLAAN INFORMASI PERGUDANGAN (STUDI KASUS : PT. SURYA INTI ALAM) ODE S.L.I. LADAMAY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Pengelolaan Persediaan

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Persedian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan.

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Manajemen Persediaan di Rumah Sakit Oleh: Firman Pribadi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode Economic Order Quantity. Subjek yang akan

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. maju. Hal ini dikarenakan industri mempunyai kontribusi yang sangat besar

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

BAB 2 LANDASAN TEORI

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

LOGO. Anggaran Produksi.

I. PENDAHULUAN. Inventory atau persediaan merupakan aset yang sangat penting dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORETIS

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

INVENTORY. (Manajemen Persediaan)

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Manajemen Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. juga terkena dampak akibat persaingan tersebut. Agar perusahaan dapat tetap

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

BAB III METODE PENELITIAN. masalah atas apa yang diteliti, untuk mencapai tujuan dari penelitian ini perlu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied

BAB I PENDAHULUAN. produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. persediaan, jumlah persediaan yang terlalu kecil akan menimbulkan stock out

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

Manajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4

Pengendalian Persediaan Masalah utama

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia usaha mengalami perkembangan yang sangat signifikan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 3 METODE PENELITIAN

Manajemen Operasional. Metode EOQ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, persaingan global yang tajam banyak

MATA KULIAH PEMODELAN & SIMULASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. economic order quantity telah dilakukan oleh 5 pustakawan, pustaka pertama oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

PERANCANGAN PENGELOLAAN INFORMASI PERGUDANGAN (STUDI KASUS : PT. SURYA INTI ALAM) ODE S.L.I. LADAMAY 6907 040 027

LATAR BELAKANG Gudang merupakan fasilitas yang cukup penting Sistem manajemen pergudangan yang baik menjamin tercukupinya persediaan (bahan baku) Sistem manajemen EOQ Komputerisasi pengolahan data

RUMUSAN MASALAH Berapa jumlah pesanan yang ekonomis dari sekali pemesanan yang harus di lakukan PT. SIA jika menggunakan EOQ? Berapa reorder point atau limit stock yang harus tersedia di gudang PT. SIA selama proses pemesanan barang baku sedang berjalan. Bagaimana membuat aplikasi pendataan dan pengelolaan barang yang lebih efesiensi dalam gudang di PT SIA menggunakan Microsoft visual basic

BATASAN MASALAH Data penelitian merupakan laporan persediaan PT. SIA tahun 2010. Pesediaan material yang di pakai sebagai sample dalam penelitian ini adalah plat yang mewakili material bahan baku dan bolt & nuts yang mewakili material bantu (consumable) Pembahasan manajemen persediaan hanya ditinjau dari aspek manajemen persediaan dengan metode Economy Order Quantity (EOQ). Software yang digunakan untuk penerapan metode EOQ dalam hal ini menggunakan Visual Basic 6.0 sebagai tampilan interface dan Microsoft Access sebagai database.

TUJUAN Menerapkan aplikasi pendataan barang di gudang dalam bentuk software Mempermudah dalam pengontrolan data barang masuk, barang keluar. Meminimalisir kesalahan dalam pendataan barang di gudang Menyedikan data dan informasi barang yang akurat dan efisien dari sisi waktu penyiapan informasi Meminimalisir kesalahan jumlah dan waktu pemesanan. Sebagai reminder untuk melakukan Re Order atau pemesanan berikutnya

MANFAAT Meningkatkan akurasi pendataan barang di gudang dan memperpendek arus pengolahan informasi dan data dari kondisi barang di gudang Peneliti dapat mengimplementasi ilmu yang telah di peroleh di bangku kuliah khususnya di bidang pemrograman computer.

TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Salah satu alasan utama perusahaan mempunyai persediaan agar perusahaan dapat membeli atau membuat item dalam jumlah yang paling ekonomis (Yamit, 2005).

PENGENDALIAN PERSEDIAAN Bila investasi terlalu banyak mengakibatkan biaya penyimpanan yang terlalu banyak yang mungkin mempunyai opportunity cost (kesempatan mendapatkan untung yg hilang), sedangkan bila tidak mempunyai persediaan yang mencukupi menyebabkan biaya dari terjadinya kekurangan bahan, tertundanya keuntungan atau bahkan dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan (Rangkuti, 2004).

PENGENDALIAN PERSEDIAAN dua macam model persediaan, yaitu model determistik. Pada model determistik semua parameter seperti permintaan, biaya persediaan, tenggang waktu (lead time) dapat diperkirakan secara pasti dan tepat, atau dengan kata lain jumlah permintaan dan biaya persediaan dapat diasumsikan secara konstan. Contoh model determistik adalah metode Economic Order Quantity (Bierman, 1991).

PENGENDALIAN PERSEDIAAN 3 bentuk persediaan dalam sistem manufaktur Biaya-biaya dalam sistem persediaan

Economic Order Quantity EOQ yaitu metode pengadaan yang menentukan jumlah pemesanan berdasarkan biaya pemesanan (ordering cost) dan penyimpanan yang minimal (holding cost) (Soerjono, 2001) EOQ memantau persediaan setiap saat Tujuan EOQ Biaya Total = Ordering cost + Holding cost + Purchasing cost persediaan

Economic Order Quantity Titik saat pesan diterima (order point) Tingkat Persediaan (Q) Rata-rata persediaan = Q/2 t = Waktu (t) Gambar 2.2 Model Persediaan EOQ sederhana

Economic Order Quantity Tujuan secara matematis dimulai dengan komponen biaya ordering cost yang tergantung pada jumlah (frekuensi) pemesanan dalam 1 periode Frekuensi pemesanan Ordering cost per-periode = k Holding cost Holding cost per-periode = h Purchasing cost Purchasing cost perperiode = D c

Economic Order Quantity Biaya Total Persediaan (TC) = k + h+ D c Q =

Database (Basis Data) Database adalah koleksi data item yang saling terkait terkeloloa sebagai satu unit. Istilah database juga digunakan untuk menjelaskan sekumpulan informasi yang biasanya tersimpan dan dapat diakses

Database (Basis Data) Karakteristik Database 1. Database Managemen System (DBMS) Pengertian Tujuan Komponen 2. Lapisan-lapisan abstraksi data 3. Data fisik yang independen 4. Data logis yang independen

Database (Basis Data) Data dan Informasi Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tidakan, atau hal.

Database (Basis Data) Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan sekarang, entah itu manajer, staf ataupun orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Database (Basis Data) Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah: Kemudahan dalam memperoleh Sifat luas dan kelengkapannya Ketelitiannya (accuracy) Kecocokan dengan pengguna Ketepatan waktu Kejelasan (clarity) Fleksibilitas/keluwesannya [Sutanta, 2004].

Perancangan Database Perancangan basis data konseptual

Metode Penelitian Mulai Identifikasi & Perumusan Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Analisa Observasi data Perencanaan rancangan Pembuatan program basis data Mengkompilasi program Uji Program Berhas il Penyusunan Laporan Selesai

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA