Pendahuluan bab i i -

dokumen-dokumen yang mirip
pengantar Pengantar oleh: Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

BAB II LATAR BELAKANG KEBIJAKAN KENAIKAN HARGA BBM PADA PEMERINTAHAN SBY-JK PERIODE

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 6. Menteri Keuangan RI DAFTAR BIDANG DAN PROGRAM. Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 13/PMK.06/2005 URAIAN BIDANG DAN PROGRAM

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM MENYAMBUT TAHUN BARU 2006 JAKARTA, 31 DESEMBER 2005

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) DAN JUSUF KALLA TAHUN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JALAN DI INDONESIA TAHUN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

Data-Data Pembangunan Sektoral

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAPPEDA Planning for a better Babel

KEBIJAKAN & STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIDANG KOMINFO TAHUN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

Bab I Pendahuluan 1 KONDISI DAERAH JAWA TIMUR

Pontianak, 28 Juli 2008

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

I. Permasalahan yang Dihadapi

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG

PRIORITAS 1 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 NASIONAL

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

PAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERAN OTONOMI DAERAH DALAM MENINGKATKAN POTENSI PENGUATAN EKONOMI & KEUANGAN DAERAH

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Utara Tahun

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

ECONOMIC COOPERATION XXI TAHUN 2013

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Transkripsi:

bab i Pendahuluan

Laporan Kinerja Dua Tahun Pemerintahan SBY-JK sselama Republik Indonesia (RI) berdiri, baru pada periode pemerintahan tahun 2004-2009 inilah presiden dan wakil presiden RI dipilih langsung oleh rakyat. Pemerintahan itu, yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), telah membentuk Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dan pada September 2006 pemerintahan tersebut memasuki usia dua tahun. Lazimnya sebuah pemerintahan di mana pun di dunia ini, maka ia mesti menyusun rencana pembangunan, menjalankan rencana tersebut, melakukan evaluasi dan pelaporan. Sejak awal masa pemerintahannya, Presiden dan Wakil Presiden pilihan rakyat Indonesia itu telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yaitu rencana pembangunan lima tahunan, berdasarkan visi, misi, dan program prioritas mereka. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang (UU) No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Lebih jauh RPJMN dituangkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahunan, sebagai rencana pembangunan satu tahun.

Pendahuluan Setelah merumuskan RPJMN tahun 2004-2009, pemerintahan SBY-JK bersama KIB serta segenap rakyat Indonesia bekerja bahu-membahu untuk melaksanakannya. Adapun RPJMN pada pokoknya berisi tiga agenda nasional yang bertujuan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa. Agenda tersebut ialah: 1. Menciptakan Indonesia yang aman dan damai. 2. Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis. 3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ketiga agenda itu kemudian dituangkan ke dalam program dan kegiatan tahunan pada berbagai bidang dan prioritas pembangunan. Dalam dua tahun ini telah disusun dua RKP, yakni RKP 2005 dan RKP 2006. Kendati demikian, RKP 2005 disusun berdasarkan RPJMN Transisi 2005-2006. Mengingat pada tahun 2004, ketika RKP 2005 disusun, RPJMN 2004-2009 belum ada. Program dan kegiatan pembangunan itu dapat berupa investasi pemerintah sebagai bentuk intervensi langsung pemerintah, atau berupa peraturan perundang-undangan sebagai suatu landasan dan langkah-langkah untuk perubahan ke arah kemajuan. Berbagai program dan kegiatan pembangunan yang disusun pemerintah melalui kementerian dan lembaga tersebut, selanjutnya bersinergi dengan rencana-rencana pembangunan di daerah, sesuai dengan kondisi dan situasi di masing-masing daerah. Pelaksanaan RPJMN selama dua tahun Pemerintahan SBY-JK (Oktober 2004-September 2006) dapat ditinjau dari pelaksanaan agenda tersebut di berbagai bidang, program, dan kegiatan. Dalam agenda pertama, Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai, sasaran pokoknya adalah meningkatnya rasa aman dan damai, serta semakin kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Hasil-hasil agenda pertama yang telah dicapai dalam bidang politik, antara lain adalah: Penyelesaian berbagai konflik antar kelompok masyarakat di Aceh, dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) di Helsinki, Finlandia, berikut keberhasilan pelaksanaannya. Konflik horizontal lainnya, seperti di Poso, Papua, Mamasa dan daerah lainnya sudah mulai dapat diselesaikan.

Laporan Kinerja Dua Tahun Pemerintahan SBY-JK Diplomasi internasional yang proaktif. Di bidang politik luar negeri dan kerjasama internasional, hasil yang dicapai antara lain: Penyelesaian masalah perbatasan. Misalnya perbatasan dengan Malaysia, dan Timor Leste. Sedangkan dengan Papua Nugini masih dalam tahap perundingan. Dukungan Indonesia kepada Palestina dalam konflik mereka dengan Israel, dipastikan membawa nuansa positif dan penting bagi kinerja politik luar negeri Indonesia yang mulai pro aktif dan high profile dalam usaha turut menciptakan perdamaian dunia. Kerjasama ASEAN juga terus ditingkatkan. Dalam kerjasama ekonomi internasional, Indonesia terus mengikuti berbagai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) seperti KTT APEC XII, KTT ASEAN, KTT Tsunami dan KTT Asia Afrika. Yang tak kalah penting adalah kunjungan-kunjungan presiden dan wakil presiden ke luar negeri telah menghasilkan berbagai kesepakatan kerjasama di bidang ekonomi, khususnya investasi dan perdagangan. Di bidang hukum, pertahanan dan keamanan negara, hasil-hasil program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah adalah sebagai berikut: Peningkatan pengungkapan perkara tampak meningkat, terutama pada empat jenis kejahatan, yaitu kejahatan konvensional, trans-nasional, kejahatan kekayaan negara, dan kejahatan berimplikasi kontinjensi (contingency). Berkaitan dengan pemberantasan narkoba, telah dilaksanakan berbagai program pencegahan, penegakan hukum, rehabilitasi dan lainnya. Dalam hal pemberantasan pembalakan hutan (illegal logging) dan pencurian ikan (illegal fishing), telah diupayakan peningkatan kemampuan aparatur melalui berbagai pelatihan dan operasi, serta revisi terhadap peraturan-peraturan. Peningkatan keamanan ditempuh melalui pengembangan intelijen dan peningkatan kualitas dan kuantitas Polri.

Pendahuluan Penanggulangan terorisme telah membuahkan pengalaman berharga, sekaligus kesiapan seluruh potensi bangsa untuk menghadapinya. Pemantapan koordinasi pencegahan dan penanggulangan gerakan terorisme terus dilakukan, baik di dalam negeri, maupun bekerjasama dengan negara lain. Dalam rangka meningkatkan pertahanan negara, terus dilakukan pengembangan sistem dan strategi pertahanan, pengembangan personel dan materiil TNI, serta pengembangan industri pertahanan. Kerjasama militer pun terus dijalankan, apakah itu bersifat kerjasama dua negara, maupun kerjasama regional dan internasional. Penanganan terhadap terorisme dan penegakan hukum telah menunjukkan kemajuan. Dalam agenda kedua, Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis, terdapat lima sasaran, yaitu: (1) meningkatnya keadilan dan penegakan hukum; (2) keadilan gender bagi perempuan; (3) meningkatnya pelayanan kepada masyarakat dengan otonomi daerah dan tata kepemerintahan daerah yang baik; (4) meningkatnya pelayanan birokrasi dan; (5) terlaksananya pemilihan umum tahun 2009 secara demokratis, jujur, dan adil. Pelaksanaan agenda kedua ini dapat dilihat pada berbagai bidang. Dalam bidang politik hasilnya adalah: Telah dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung. Pelaksanaan proses konsolidasi demokrasi terus berjalan. Penyelesaian masalah komunikasi dan informasi terus berlangsung, yang mencakup soal kebebasan pers dan peningkatan akses informasi oleh masyarakat. Kemudian pada bidang hukum dan penyelenggaraan negara, hasilnya adalah: Pemberantasan korupsi terus dilaksanakan. Penegakan hukum telah menunjukkan kemajuan. Salah satu bukti kemajuan itu adalah terdapat sejumlah pejabat negara yang bersalah telah dijatuhi hukuman penjara.

Laporan Kinerja Dua Tahun Pemerintahan SBY-JK Pelatihan hakim tindak pidana korupsi dan sidang kasus korupsi terus berlangsung. Untuk mempercepat pemberantasan korupsi di lingkungan aparat penegak hukum, telah dibentuk Komisi Pengawasan Kejaksaan. Komisi ini antara lain bertugas mengurus kesejahteraan para jaksa, serta mengawasi kinerja mereka. Adapun program dan kegiatan di bidang reformasi birokrasi dan otonomi daerah, hasil-hasilnya sebagai berikut: Reformasi birokrasi terus dilaksanakan, antara lain melalui penyusunan peraturan perundang-undangan; peningkatan kinerja pelayanan publik; penyelenggaraan pilot project penerapan model Island of Integrity sebagai bagian dari upaya penerapan prinsip-prinsip Good Public Government; dan persiapan pemberdayaan aparat pengawasan. Di bidang otonomi daerah, terus dilakukan penataan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan otonomi daerah, penyusunan grand strategy, dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Evaluasi terhadap pelaksanaan Pilkada langsung dilakukan tanpa henti, untuk mendukung perbaikan pelaksanaan Pilkada pada tahun berikutnya. Peningkatan kerjasama antardaerah juga terus diupayakan. Hasilnya adalah terbentuknya forum-forum kerjasama antar Pemerintah Daerah dan terlaksananya pelayanan satu atap untuk perizinan investasi dan pelayanan publik dasar. Pengurangan kesenjangan pembangunan perkotaan dan pedesaan terus diupayakan melalui berbagai pembinaan, fasilitasi, pemberdayaan usaha kecil dan menengah, serta penataan kebijakan. Pengembangan daerah tertinggal, antara lain dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana transportasi, peningkatan pelayanan, bantuan teknis dan percepatan pembangunan. Peningkatan perhatian secara komprehensif dan terpadu terus diarahkan kepada wilayah

Pendahuluan SBY-JK terus mendorong konsolidasi demokrasi. perbatasan negara melalui berbagai hal. Misalnya merampungkan Rencana Tata Ruang Kawasan Pulau Terluar Perbatasan, pembentukan tim koordinasi, membangun pos lintas batas dan tugu batas, dan lainnya. Mengenai agenda ketiga, Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, telah dilakukan berbagai program dengan lima sasaran pokok, yaitu: (1) menurunnya jumlah penduduk miskin; (2) berkurangnya kesenjangan antar wilayah; (3) meningkatnya kualitas manusia Indonesia; (4) membaiknya mutu lingkungan hidup, dan; (5) membaiknya infrastruktur. Upaya peningkatan kesejahteraan rakyat terus dilakukan, misalnya melalui pemanfaatan rencana tata ruang. Pemanfaatan rencana itu telah menghasilkan beberapa peraturan perundang-undangan dan berbagai pedoman pelaksanaan penataan ruang, serta pembinaan-pembinaan di seluruh Indonesia. Sejalan dengan itu, usaha mengurangi kemiskinan dan pengangguran dilakukan melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berdimensi pemerataan, serta menciptakan lingkungan usaha yang sehat. Sepanjang tahun 2005 perekonomian tumbuh sebesar 5,6 persen; dan sepanjang semester I tahun 2006 telah mencapai 5 persen. Pertumbuhan ini diharapkan merupakan pertanda baik bagi penguatan perekonomian pada tahun-tahun yang akan datang, sekaligus merupakan pertanda baik bagi pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran.

Laporan Kinerja Dua Tahun Pemerintahan SBY-JK Usaha kecil mendapat dukungan dari lembaga keuangan mikro. Pertumbuhan perekonomian juga banyak ditentukan oleh keadaan infrastruktur. Berkaitan dengan infrastruktur ini, pemerintah mendorong Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk menjalankan berbagai langkah penting dalam penyediaan infrastruktur. Sejumlah program dan kegiatan yang telah dijalankan di bidang lingkungan antara lain: Penyelesaian beberapa peraturan perundang-undangan mengenai sumber daya air. Penanggulangan banjir dan kekeringan dikerjakan tanpa henti, dengan membangun prasarana pengendali banjir di daerah padat penduduk, rehabilitasi waduk dan bangunan penampung air lainnya. Penyediaan air baku juga terus ditangani, melalui pembangunan sumur bor, saluran air, bendungan dan embung, serta rehabilitasi terhadap jaringan irigasi dan rawa-rawa. Di bidang infrastruktur transportasi, program dan kegiatan yang dilakukan, antara lain: Pemeliharaan rutin, pembangunan, serta peningkatan jalan antarkota. Pembangunan dan rehabilitasi rel kereta api (KA) juga terus diupayakan. Dilakukan pula penambahan pengadaan kereta listrik (KRL) dan kereta diesel (KRD). Di bidang transportasi air, pembangunan dermaga yang disertai dengan sarana dan prasarananya terus dikerjakan. Kemajuan di bidang transportasi udara, dapat dilihat dari terus meningkatnya jumlah perusahaan yang beroperasi, jumlah armada dan jumlah penumpang.

Pendahuluan Berkaitan dengan infrastruktur energi, kegiatan yang dilaksanakan, antara lain adalah: Meningkatkan efisiensi pemakaian energi, rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur energi, pengurangan subsidi, pengurangan impor bahan bakar minyak (BBM) dan peningkatan penggunaan energi non-bbm. Selesainya pembangunan pembangkit tenaga listrik telah membantu kesinambungan penyediaan tenaga listrik di beberapa wilayah. Sedangkan di bidang pembangunan perumahan dan pemukiman, hasil yang dicapai antara lain adalah: Penataan dan revitalisasi kawasan perkotaan. Subsidi kredit pemilikan rumah. Pembangunan rumah susun sewa sederhana. Penyediaan sarana dan prasarana pemukiman dan lainnya. Penurunan jumlah kawasan yang tidak mendapat akses air minum, pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana air limbah, pembangunan drainase dan lainnya. Berikutnya di bidang pendidikan, telah dicapai beberapa hal, yaitu: Peningkatan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan. Peningkatan mutu, peningkatan manajemen pelayanan pendidikan. Peningkatan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diarahkan untuk penuntasan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, meningkatkan lama rata-rata sekolah, angka partisipasi kasar (APK), dan angka partisipasi sekolah (APS) pada semua kelompok umur anakanak usia sekolah. Angka partisipasi sekolah pada semua kelompok umur mengalami peningkatan.

Laporan Kinerja Dua Tahun Pemerintahan SBY-JK Pada bidang kesehatan, kegiatan diprioritaskan pada peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, pengurangan gizi buruk, polio, dan pemberantasan penyakit menular seperti flu burung, dan polio. Lantas di bidang pengelolaan pinjaman luar negeri, terus diupayakan monitoring dan evaluasi melalui beberapa Peraturan Pemerintah, serta beberapa peraturan menteri. Rasio stok utang juga terus menurun dan diperkirakan mencapai 41%-42% pada akhir tahun 2006. Kiranya, tidak sedikit program dan kegiatan yang telah dan sedang dilakukan pemerintah sejak dua tahun lalu. Tentu masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa hasilnya memuaskan dan dampak positifnya dirasakan secara menyeluruh oleh rakyat. Betapapun demikian, di tengah-tengah kendala dan tantangan yang cukup berat, terdapat berbagai kemajuan. Oleh karena itu, kita patut menunjukkan optimisme. Diharapkan rasa optimisme itu akan makin kuat setelah menyimak laporan evaluasi ini. Adapun isi buku ini disusun sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, Bab II Agenda Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai, Bab III Agenda Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis, Bab IV Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, dan Bab V Penutup. Melalui buku ini, diharapkan tergambar jelas berbagai program dan kegiatan yang telah dan sedang dilakukan Presiden, Wakil Presiden, KIB dan segenap rakyat Indonesia, hasil-hasil yang sudah dicapai, masalah yang masih dihadapi, masukan terhadap program tersebut dan akhirnya penyempurnaan pelaksanaan program tersebut demi mencapai tujuan seluruh rakyat Indonesia. 10