Sistem Pendayagunaan Sarjana llmu Keperawatan ( Studi kasus Iuiusan

dokumen-dokumen yang mirip
B. Masalah Penelitian dan Pertanyaan Penelitian

Indonesia Sehat tahun 2010 atau Jawa Barat Sehat tahun 2008 yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Penilaian

MAKALAH FARMASI SOSIAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan

HASIL KUISIONER TRACER STUDY ALUMNI 2014/2015

Jenis Kelamin Tempat dan Tgl. Lahir Alamat Rumah Alamat Kantor Tahun Masuk S1 Tahun Lulus S1

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

WALIKOTA PROBOLINGGO

Kantor Urusan Kerjasama Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Kegiatan Kerjasma

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI WASANTANNAS

BAB I PENDAHULUAN. kategori khusus sebanyak 168. Sedangkan rumah sakit swasta non profit untuk

SISTEM PENGEMBANGAN KARIR PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. terarah, terpadu, dan berjenjang, mulai dari pusat sampai tingkat paling bawah.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kesepakatan Nasional yang secara konseptual mengakui

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Dari 22 RSU di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lestari Nuryandini, 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan juga bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendongkrak kekuatan internal organisasi untuk tetap

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BAB I PENDAHULUAN. penyedia obat bagi kebutuhan kesehatan masyarakat (Bogadenta, A ; 17-18). Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, berlomba

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

HASIL SURVEY KEPUASAN MITRA KERJASAMA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.42/Menhut-II/2012 TENTANG PENYULUH KEHUTANAN SWASTA DAN PENYULUH KEHUTANAN SWADAYA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. Universitas komputer indonesia merupakan universitas yang

DAFTAR ISI REKOMENDASI... 16

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelayanan kefarmasian oleh apoteker (Menkes, RI., 2014). tenaga teknis kefarmasian (Presiden, RI., 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

melaksanakan tugas. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa wujud

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2017, No Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran N

to business (B2B). Bentuk kerja sama ini dapat membantu upaya efisiensi bisnis (perusahaan) dengan institusi bisnis lainnya.

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

CATATAN MONEV SOSIALISASI HASIL UJI COBA CBT NERS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

pengalaman mengajar berpengaruh terhadap kualitas kinerja dosen dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Bab ini mengemukakan kesimpulan dan rekomendasi yang didasarkan atas hasil penelitian yang dilaksanakan. Kesimpulan di sini lebih merupakan permaknaan secara keseluruhan daripada hasil penelitian, yaitu Efektifitas Sistem Pendayagunaan Sarjana llmu Keperawatan ( Studi kasus Iuiusan program B ) melalui data empirik dari kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pemasaran SKp program B Informasi tentang keberadaan Sarjana llmu Keperawatan sudah diketahui di lingkungan kesehatan di propinsi Jawa Barat hanya tentang adanya alumni program B belum diketahui secara jelas, sehingga: a. Perlu upaya peningkatan disseminasi informasi dari pihak PSIK dalam rangka memperkenalkan alumni program B kepada instansi pengguna temtama instansi pemerintah kabupaten/ kota dalam rangka penempatan SKp program B di puskesmas- puskesmas dengan tempat perawatan. b. Perlu dilakukan kerja sama yang definitive atau jejaring kerja antara PSIK dengan pihak pengguna sehingga bila pihak pengguna berkenan untuk merekrut SKp hal ini dapat langsung direalisasikan. c. Masih banyak peluang dan kesempatan yang belum dimanfaatkan bagi PSIK dalam memasarkan alumni program B. PSIK dapat berpartisipasi dalam 240

seminar- seminar yang dilaksanakan baik oleh pihak organisasi- organisasi profesi di lingkungan kesehaten ataupun yang dilakukan oleh pemerintah daerah. 2. Penyerapan alumni program B Alumni program B semuanya sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan lamaran yang di terima tetapi masih banyak yang belum sesuai dengan harapan daripada SKp. 90 % dari alumni program B yang menjadi responden bekerja sebagai karyawan di instansi swasta. Mereka masih berkeinginan untuk menjadi pegawai negeri. Masih terdapat kendala dalam dalam menentukan standar penghasilan selain gaji atau insentif SKp sehingga mempengaruhi penyerapan SKp program B terutama di Rumah Sakit Pemerintah. 3. Pemanfaatan/ pendayagunaan alumni program B. Pemanfaatan/ pendayagunaan Sarjana llmu Keperawatan program B masih perlu peningkatan. Hal ini dipengamhi oleh : a. Kompetensi keterampilan yang dirasakan masih kurang karena tanpa melalui masa kerja terlebih dahulu sehingga jenjang kariernya masih terasa kurang jelas. Penyebarannyapun masih lebih banyak di pelayanan kesehatan yang berada di perkotaan ( Bandung) dan di sector swasta. b.jejaring kerja dalam rangka pendayagunaan SKp program B masih belum optimal karena yang bam jalan adalah dengan rumah sakit pemerintah saja sedangkan untuk swasta dan institusi pelayanan dasar pihak Program Studi llmu 241

Keperawatan UNPAD belum dilakukan kesepakatan- kesepakaten resmi tenteng permintaan dan penyebaran daripada alumni program B ini. Pada kenyataan konsep keperawatan yang didapat di masa kuliah terkadang masih sulit diterapkan dalam pelaksanaan keperawaten sehari- hari di rumah sakit karena perkembangan keperawatan tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang ada temtama sebagai imbas dari krisis moneter yang terasa akibatnya sampai saat ini. 4. Kinerja alumni program B. Kinerja SKp program B dirasakan perlu peningkatan karena pada kenyateannya belum ada yang menjadi pejabat stmktural di lingkungan instansi atau institusi pendidikan negeri dan rumah sakit pemerintah. Jabatan structural masih didominasi oleh SKp kelas karyawan dan SKp Iuiusan program A. 5. Faktor- factor yang mempengaruhi kinerja alumni program B. Dukungan sarana/prasarana selama pendidikan sangat mempengaruhi kinerja SKp. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan perawatan tidak lepas dari perasat- perasat baik untuk asuhan keperawatannya maupun dalam tindakan pengobatannya. Bila sarana/ prasarana mencukupi dan sesuai dengn standar yang telah ditetapkan maka seorang professional perawat dapat melaksanakan tugas dengan sebaik- baiknya. Pembimbing praktek keperawatan sangat menentukan hasil praktek selama mahasiswa maupun pada awal bekerja. Pembimbing praktek disini adalah pembimbing praktek yang sudah dibekali dengan pelatihan- pelatihan sebagai 242

pembimbing atau pelatih dan kompetensinya tidak diragukan lagi. Sudah mendapatkan sertifikasi tentang jenis dan kompetensi yang dimilikinya dan kemampuan untuk" transfer ofknowledge "memadai. Pembekalan profesi juga sangat memegang peranan yang sangat penting. Setelah di wisuda menjadi Sarjana llmu Keperawatan, seorang SKp belum dapat disebut seorang perawat. SKp hams menjalani dulu masa 1 tahun lagi untuk mendapatkan gelar " Perawat/ Nurse ". Jadi SKp ditambah dengan 1 tahun lagi disebut sebagai" Profesional Perawat". Penghargaan terhadap profesi perawatan masih dirasakan kurang. Opini masyarakat bahwa perawat adalah pembantu dokter masih tertanam di masyarakat, padahal masing- masing mempunyai disiplin ilmu yang berbeda. Dokter dengan ilmu pengobatannya dan perawat dengan asuhan keperawatannya. Ditambah lagi dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan nomor 647 tahun 2000 tentang Registrasi dan Praktek Perawat lebih menguatkan dan mendorong bahwa keperawatan adalah suatu profesi yang mandiri yang diakui keberadaannya dalam praktek mandiri yaitu praktek keperawatan. Hubungan antara atasan, mitra kerja dan bawahan sangat mempengaruhi kinerja daripada SKp. Pada kenyataan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh SKp adalah kerja tim. Berhasil tidaknya melakukan pelayanan keperawatan kesehatan terhadap klien dan kepuasan klien tidak dapat diakui sebagai hasil pekerjaan perorangan tetapi merupakan hasil bersama- sama. 243

B. Implikasi Dalam hal ini Program Studi llmu Keperawatan ( PSIK ) UNPA institusi produsen SKp program B untuk dapat lebih banyak mei pendayagunaan dari pada alumni- alumninya. Kekurangan- kekurangan yang didapat mungkin dapat menjadikan masukan bagi pihak pendidikan untuk dapat membuat langkah - langkah perbaikan seperti penambahan materi perkuliahan bempa muatan- muatan lokal yang nantinya menambah bekal alumni untuk "go international". Implikasinya bagi institusi pengguna yang pada masa sekarang ini setiap rumah sakit berhak menentukan syarat- syarat dalam merekmt tenaga yang diperlukan tanpa campur tangan pihak propinsi ataupun pusat. Rumah sakitrumah sakit pemerintah sekarang ini 95 % telah berorientasi pada swadana sehingga terdapat kecenderungan untuk " business oriented "sehingga instansi tersebut menerima tenaga keperawatan yang betul- betul sesuai atau mendekati kriteria yang ditentukan. Bila PSIK tidak tanggap akan perubahan pandangan tadi, jelas alumni hanya akan kalah bersaing. PSIK diharapkan proaktif dalam merangkul pihak- pihak yang berkepentingan ( stakeholder) dalam pemasaran alumninya. Peran serta organisasi profesi ( PPNI = Persatuan Perawat Selumh Indonesia) dapat diperhitungkan temtama dalam memberikan rekomendasi bagi SKp program B untuk menduduki suatu jenjang karier. 244

C. Rekomendasi 1. Untuk PSIK UNPAD a. Pemasaran SKp program B a. Upaya peningkatan disseminasi informasi dari pihak PSIK dalam rangka memperkenalkan alumni program B kepada instansi pengguna terutama instansi pemerintah kabupaten/ kota dalam rangka penempatan SKp program B di puskesmas- puskesmas dengan tempat perawatan dapat dilakukan dengan dapat berpartisipasi dalam seminar- seminar yang dilaksanakan baik oleh pihak organisasi- organisasi profesi di lingkungan kesehatan ataupun yang dilakukan oleh pemerintah daerah. 2. Kerja sama yang definitif atau jejaring kerja antara PSIK dengan pihak pengguna sehingga bila pihak pengguna berkenan untuk merekmt SKp hal ini dapat segera direalisasikan karena pada tahun 2003 kita akan menghadapi pasar bebas intemasional ( AFTA ). Kalau tidak cepat mengambil kesempatan maka akan ketinggalan. b. Penyerapan alumni program B a. Memberikan pandangan kepada alumni program B bahwa bekerja sebagai karyawan di instansi swastapun sama saja, yang penting bempaya untuk memperbaiki diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jangan hanya berkeinginan untuk menjadi pegawai negeri. Penentuan standar penghasilan selain gaji ateu insentif SKp sehingga mempengaruhi penyerapan SKp program B segera dituntaskan oleh Tim Khusus sehingga tidak terjadi keraguan dalam penerimaan SKp program B temtama di 245

Rumah Sakit Pemerintah. Selain itu dapat juga digunakan sebagai acuan di institusi swasta. c. Pemanfaatan/ pendayagunaan alumni program B. Pemanfaatan/ pendayagunaan Sarjana llmu Keperawatan program B masih dirasakan kurang dapat dilakukan dengan : a.kompetensi keterampilan yang dirasakan masih kurang dapat ditambahkan dengan magang sebelum bekerja. b.dilakukan kesepakatan- kesepakaten tentang permintaan dan penyebaran daripada alumni program B ini.c. c.penambahan- penambahan muatan lokal dalam kurikulum seperti : bahasa asing, komputer, konseling dan sebagainya yang pada masa otonomi ini dapat saja di lakukan dalam rangka menambah wawasan alumni program B. d.menggunakan sarana dan prasarana yang dapat didaur ulang dan penggunaan sesuai prosedur agar proses keperawatan tetap berjalan baik. d.kinerja alumni program B. 1).Kinerja SKp program B dirasakan kurang dapat diupayakan dengan mengikuti yang bersangkutan dalam pendidikan dan pelatihan- pelatihan yang berkenaan dengan tugas pokok dan fungsinya. 2).Monitoring daya guna dapat memberikan dorongan bagi yang bersangkutan dan masukan bagi PSIK guna penambahan- penambahan muatan local dalam kurikulum seperti : bahasa asing, komputer dan sebagainya yang pada masa otonomi ini dapat saja di lakukan dalam rangka menambah wawasan alumni program B. 246

3). Hubungan yang harmonis dengan pihak atasan, mitra kerja, bawahan dan klien. KIE ( Komunikasi, integrasi dan edukasi ) dan konseling ini dapat diberikan kepada mahasiswa PSIK pada masa kuliah ataupun pada waktu awal pelaksanaan praktek profesi. 4). Realisasi jejaring kerja dengan instansi lain di luar rumah sakit pemerintah dalam rangka penyaluran SKp program B. Hal ini bermakna dalam menunjang pendidikan, praktek profesional, penempatan dan pemanfaatan alumni program B secara optimal. 5). Dapat direalisasikan suatu uji coba bagi puskesmas dengan perawatan sebagai model dari pendayagunaan SKp program B. Bila berhasil dapat dikembangkan ke puskesmas dengan perawatan lainnya. Hal ini untuk dapat melihat keterlibaten pihak puskesmas dalam rangka penyerapan SKp dalam pelayanan kesehatan dasar. 2. Untuk Instansi Pengguna. Untuk mendapatkan tenaga perawat professional ( SKp ) dapat proaktif mengajukan permintaan tenaga langsung berikut syarat- syarat yang dikehendaki kepada PSIK sehingga dapat dilakukan angket kepada calon Iuiusan. Hal ini juga dapat memberikan masukan kepada PSIK tentang minat alumninya. Bagi pihak pengguna temtama rumah sakit swasta diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam praktek keperawatan karena hal ini sebenamya sangat menguntungkan baik dari segi bantuan tenaga dan juga promosi. 247

3. Bagi SKp Iuiusan program B Dalam rangka era kesejagatan, pada saat ini terdapat suatu pelatihan yang mendidik tenaga kerja keperawatan Indonesia untuk dapat bersaing kerja di luar negeri. Bagi Sarjana llmu Keperawatan yang memang sangat dibutuhkan di rumah- rumah sakit intemasional dapat menggunakan kesempatan atau peluang ini untuk menambah wawasan sehingga dapat bekerja di luar negeri. Hal ini perlu kerja sama antara PSIK dengan pihak distributor tenaga kerja Indonesia. 4. Bagi penelitian lebih lanjut a. Dapat digunakan sebagai bahan bagi yang akan melanjutkan penelitian temtama pada model di puskesmas perawatan yang mempekerjakan SKp program B sebagai masukan bagi perkembangan puskesmas pendidikan. 248

Profil hasil penelitian Visi,misi dan strategi Program Studi Ilmu Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan (Input- Proses - Output) Peningkatan penge huan,keterampilan, wawasan dan pe - naalaman. Perasat/ peralatan.ci Umpan bclik Hub.social dg atasan, mitra dan Produktivitas 2m