BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH PENGATAR PAJAK. Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

: Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi Aktiva Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu: aset lancar dan aset tetap. Aset tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma),

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan.

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN ASAHAN

Salah satu bentuk investasi tersebut adalah aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan normal usaha yaitu aktiva yang menpunyai umur ekonomis lebih da

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dipimpinnya.

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB II LANDASAN TEORI. equipment, machinery, building, and land.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur-unsur sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan (Mulyadi, 2001:3). a. Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir disebut dengan istilah dokumen karena dengan formulir ini, peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas selembar kertas. Contoh formulir seperti faktur penjualan, bukti pembelian aset tetap, dan bukti pembayaran gaji karyawan. b. Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal berasal dari formulir. Dalam jurnal ini pula data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

Contoh jurnal misalnya jurnal penjualan, jurnal pembelian, dan jurnal umum. c. Buku Besar Buku besar ini terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Contoh buku besar misalnya buku besar kas, buku besar piutang, buku besar hutang, dan buku besar aset tetap. d. Buku Besar Pembantu Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rincian lebih lanjut, maka dapat dibuat buku besar pembantu. Buku besar pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Contohnya buku besar pembantu piutang. e. Laporan Laporan berisi informasi yang merupakan hasil akhir proses akuntansi. Contohnya laporan keuangan yang dapat berupa laporan posisi keuangan, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi, dan laporan biaya pemasaran. Ada pun jaringan sub-sub sistem yang membentuk sistem akuntansi aset tetap yaitu: sistem pembelian aset tetap, sistem perolehan aset tetap melalui pembangunan sendiri, sistem pengeluaran modal, sistem penghentian pemakaian aset tetap, sistem transfer aset tetap, sistem revaluasi aset tetap, dan sistem akuntansi depresiasi aset tetap.

1. Sistem Pembelian Aset Tetap Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aset tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian. Karena harga pokok aset tetap yang dibeli terdiri dari harga yang tercantum dalam faktur dan ditambah semua biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan aset tetap sampai aset tetap tersebut siap digunakan. Maka dokumen sumber yang dipakai dalam prosedur ini adalah bukti kas keluar, surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, faktur dari pemasok, surat perintah kerja, dan bukti memorial. 2. Sistem Perolehan Aset Tetap Melalui Pembangunan Sendiri Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aset tetap yang diperoleh perusahaan dari membangun aset tetap sendiri. Surat perintah kerja merupakan dokumen yang diperlukan untuk mengumpulkan biaya konstruksi. Jika suatu aset tetap telah selesai dibangun, maka dokumen sumber yang dipakai adalah bukti memorial (yang dilampiri dengan surat perintah kerja). Transaksi ini dicatat dalam kartu aset tetap dan jurnal umum. 3. Sistem Pengeluaran Modal Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aset tetap dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat permintaan otorisasi investasi dari manajemen puncak. Pelaksanaan permintaan otorisasi investasi dilakukan berdasarkan dokumen surat perintah kerja, hal ini dilakukan agar dapat dihitung besarnya pengeluaran modal untuk aset tetap tersebut.

4. Sistem Penghentian Pemakaian Aset Tetap Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi depresiasi aset tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba atau rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aset tetap tersebut. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatannya adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat permintaan penghentian dan transfer aset tetap. 5. Sistem Transfer Aset Tetap Sistem ini dirancang untuk mencatat transfer aset tetap dari satu pusat penanggungjawab ke pusat penanggungjawab lainnya. Dokumen yang dipakai adalah surat permintaan transfer aset tetap. 6. Sistem Revaluasi Aset Tetap Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aset tetap, dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial. 7. Sistem Pencatatan Depresiasi Aset Tetap Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aset tetap, dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial. Pada setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur suatu sistem adalah hal yang sangat penting. Karena dengan adanya sistem di perusahaan tersebut, dapat mempermudah kegiatan operasional perusahaan. Salah satu sistem yang terdapat dalam perusahaan adalah sistem akuntansi. Sistem

akuntansi berguna untuk mencatat kejadian-kejadian ekonomi yang terjadi di dalam perusahaan yang dapat diukur dengan satuan uang. PT Herfinta Fram And Plantation juga memiliki sistem akuntansi yang dirancang khusus untuk mencatat transaksi-transaksi ekonomi yang terjadi di perusahaan. Sistem ini berfungsi untuk membantu para akuntan dalam menjalankan tugasnya. Menurut penulis, sistem akuntansi yang terdapat pada PT Herfintan Fram And Plantation sudah baik, karena sistem akuntansi perusahaan tersebut sudah dirancang khusus sesuai kebutuhan perusahaan. B. Pengertian Aset Tetap Aset Tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi pada prinsipnya memiliki makna dan tujuan yang sama. Menurut PSAK 16 (revisi 2011) Aset tetap adalah aset berwujud yang : a. dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Aset tetap adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. (Carl S. Warren, 2014:294) Berdasarkan definisi pengertian aset tetap tersebut maka dapat ditarik kesimpulan mengenai aset tetap, yaitu : 1. aset tetap secara fisik dapat dilihat 2. dimiliki untuk kegiatan operasional perusahaan

3. aset tetap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun 4. tidak dimaksudkan untuk dijual 5. memberikan manfaat bagi perusahaan ada beberapa transaksi yang mengubah aset tetap yaitu, transaksi perolehan, transaksi depresiasi, dan transaksi reparasi (pemeliharaan). a. Transaksi Perolehan/Harga Pokok Aset Tetap Aset tetap perusahaan dapat diperoleh melalui berbagai cara, misalnya membeli tunai, membeli kredit, membangun sendiri dan sumbangan dari pihak lain. Transaksi perolehan aset tetap dari pembelian tunai dapat dicatat dalam jurnal pengeluaran kas sebagai berikut : Aset tetap Kendaraan Kas b. Transaksi Depresiasi/Penyusutan Aset Tetap xxx xxx Transaksi ini berhubungan dengan harga pokok aset tetap yang dialokasikan ke dalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aset tetap. Alokasi ini dikenal dengan istilah depresiasi atau penyusutan aset tetap. Transaksi depresiasi dicatat dalam jurnal umum dengan ayat jurnal sebagai berikut : Beban penyusutan Kendaraan xxx Akumulasi penyusutan Kendaraan xxx c. Transaksi Reparasi/Pemeliharaan Aset Tetap Dalam masa manfaat aset tetap, perusahaan melakukan reparasi aset tetap untuk menjaga dan mempertahankan kondisi aset tetap agar layak

beroperasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang dirumuskan oleh manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi aset tetap digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Biaya reparasi yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai pengeluaran modal, sehingga biaya tersebut ditambahkan ke dalam harga pokok aset tetap yang bersangkutan. Sedangkan biaya reparasi yang bermanfaat hanya dalam tahun terjadinya, diperlakukan sebagai pengeluaran pendapatan, sehingga pengeluaran tersebut disajikan sebagai biaya yang mengurangi pendapatan perusahaan dalam tahun terjadinya. Transaksi reparasi aset tetap, yang diperlakukan sebagai pengeluaran pendapatan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas dengan ayat jurnal sebagai berikut: Biaya reparasi Kendaraan Kas xxx xxx Untuk memperoleh aset tetap yang diinginkan oleh perusahaan, ada beberapa dokumen yang harus disiapkan. Dokumen-dokumen ini digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aset tetap dan akumulasi penyusutan aset tetap yang terdapat dalam perusahaan. Ada pun dokumendokumen yang diperlukan seperti : 1. Surat Permintaan Otorisasi Investasi Karena investasi dalam aset tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang relatif besar dan mencakup keterikatan dana dalam jangka waktu yang relatif

panjang, maka pengendalian aset tetap dilakukan melalui perencanaan yang matang. 2. Surat Permintaan Reparasi Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal. 3. Surat Permintaan Transfer Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aset tetap 4. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aset tetap 5. Surat Perintah Kerja Dokumen ini memiliki dua fungsi, yaitu sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aset tetap dan; sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aset tetap. 6. Surat Order Pembelian Dokumen ini diterbitkan oleh bagian pembelian yang merupakan surat untuk memesan aset tetap kepada pemasok. Untuk pembelian aset tetap yang melibatkan jumlah investasi yang relatif besar umumnya pemilihan pemasok dilakukan melalui proses tender terbuka 7. Laporan Penerimaan Barang Dokumen ini diterbitkan oleh bagian yang menerima aset tetap, bagian ini juga memeriksa apakah aset tetap tersebut telah sesuai dengan kuantitas, mutu,

dan spesifikasi aset tetap yang dipesan sebelumnya kepada pemasok. 8. Faktur dari Pemasok Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aset tetap yang telah dibeli. 9. Bukti Kas Keluar Dokumen ini merupakan surat perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh bagian akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima. 10. Daftar Depresiasi Aset Tetap Daftar ini berisi jumlah biaya depresiasi aset tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu. Dokumen ini merupakan dasar untuk pembuatan bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu. 11. Bukti Memorial Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aset tetap, harga pokok aset tetap yang telah selesai dibangun, pemberhentian pemakaian aset tetap, dan pengeluaran modal. C. Klasifikasi Aset Tetap Aset tetep digolongkan menjadi dua bagian, yaitu aset tetap berwujud dan aset tetap tidak berwujud. Aset tetap berwujud seperti bangunan, mesin, kendaraan, tanah, dan lain-lain. Sedangkan aset tetap tidak berwujud seperti hak

cipta, hak merek, hak copy, dan goodwill. Pada PT Herfinta Fram And Plantation Aset Tetap Berwujud dibagi menjadi dua yaitu aset tetap berwujud tanaman (aset biologis) dan aset tetap berwujud non tanaman. Aset tetap berwujud tanaman (aset biologis) yang ada di PT Herfinta Fram And Plantation seperti tanaman kelapa sawit dan karet. Sedangkan aset tetap berwujud non tanaman yang terdapat pada PT Herfinta Fram And Plantation seperti: 1. Inventaris Kantor Ada pun yang termasuk ke dalam inventaris kantor yaitu : Meja kerja, kursi,lemari arsip kaca, komputer, laptop, AC, stabilizer, CPU, lampu, telepon, cermin, tempat sampah, dan lain-lain. 2. Kendaraan Ada pun yang termasuk ke dalam kendaraan yaitu: Kendaraan roda dua (sepeda motor) dan kendaraan roda empat (mobil). 3. Bangunan dan Tanah Ada pun yang termasuk ke dalam banguan yaitu: Bangunan gedung kantor PT Herfinta Fram And Plantation yang berada di jalan Kapten Maulana Lubis No. 9 Medan dan mess karyawan yang berada di perkebunan PT Herfinta Fram And Plantation. D. Perolehan Aset Tetap Setiap perusahaan pasti memiliki aset tetap yang akan digunakan untuk operasional perusahaan. Cara perolehan aset tetap tersebut akan mempengaruhi

pencatatan harga perolehan aset tetap dalam laporan keuangan.nilai aset tetap didasarkan atas harga perolehan yang mencakup segala pengeluaran untuk memperoleh aset tetap sampai aset tetap siap digunakan. Biaya-biaya yang tidak menambah manfaat pada aset tetap tidak boleh dimasukkan ke dalam harga perolehan aset tetap, misalnya kesalahan pemasangan kendaraan, dan pencurian aset tetap. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014) dalam PSAK No. 16 biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan pada aset ketika pertama kali diakui sesuai dalam persyaratan tertentu. Untuk memperoleh aset tetap yang diinginkan oleh perusahaan ada beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti : 1. Membeli aset tetap secara tunai atau kas 2. Membeli aset tetap secara kredit atau angsuran 3. Melakukan pertukaran aset tetap 4. Membuat aset tetap sendiri 5. Aset tetap yang diperoleh dari hadiah/sumbangan/donasi 6. Dengan cara melakukan sewa guna usaha aset tetap Beberapa contoh komponen biaya yang termasuk ke dalam harga perolehan aset tetap, seperti : a. Komponen harga perolehan tanah seperti harga beli tanah, biaya perijinan, biaya balik nama, komisi perantara,

biaya survey dan biaya pengukuran tanah. b. Komponen harga perolehan bangunan seperti biaya material bangunan, biaya arsitek/pekerja, dan biaya IMB (Ijin Mendirikan Bangunan). c. Komponen harga perolehan mesin, peralatan dan kendaraan seperti harga beli, biaya pengangkutan, biaya perakitan, dan biaya pengujian. d. Komponen harga perolehan tanaman kelapa sawit dan karet seperti biaya pembibitan, biaya persiapan lahan, biaya penanaman, biaya pemupukan, dan biaya pemeliharaan. Tetapi tidak semua biaya yang dikeluarkan dapat dikatakan sebagai biaya perolehan aset tetap, karena masih ada biaya yang akan dikeluarakan untuk melakukan perawatan aset tetap. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perawatan aset tetap dapat dikatakan sebagai beban, misalnya biaya perbaikan mesin, biaya perbaikan gedung, dan lain-lain. Contoh : Pada tanggal 10 Januari 2016 PT ABC akan mendirikan Gedung Kantor di kawasan Medan Timur yang akan dikerjakan oleh PT XYZ. Pembangunan gedung kantor ini akan dibayarkan secara tunai kepada PT XYZ, dengan biayabiaya sebagai berikut : Harga Material Bangunan Rp 350.000.000,00 Biaya Arsitek dan Pekerja 100.000.000,00 Biaya IMB 25.000.000,00 Harga Tanah 125.000.000,00 Harga Perolehan Gedung Rp 600.000.000,00

Maka jurnal yang akan dibuat oleh PT ABC untuk mencatat harga perolehan gedung kantor, sebagai berikut : Gedung Kantor Rp 600.000.000,00 Kas Rp 600.000.000,00 E. Penyusutan Aset Tetap 1. Pengertian Penyusutan Aset Tetap Penyusutan (depresiasi) adalah metode pengalokasian biaya aset tetap untuk menyusutkan nilai aset tetap secara sistematis selama periode manfaat dari aset tersebut. (Dwi Martani, 2016:312) Penyusutan atau depresiasi disebabkan oleh adanya penurunan kemampuan dari aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan dalam memberikan manfaat atau pendapatan bagi perusahaan. Penyusutan ini dapat berupa penyusutan fisik dan penyusutan fungsional. Penyusutan fisik misalnya bangunan yang tumbang atau hancur karena terjadi gempa bumi, sedangkan penyusutan fungsional misalnya perusahaan ingin memproduksi minyak kelapa sawit 1000 ton/hari dengan membeli mesin jenis A, tetapi setelah mesin jenis A dibeli produksi minyak kelapa sawit tidak mencapai 1000 ton/hari, maka dari itu perusahaan harus mengganti mesin jenis A dengan mesin lain yang dapat menghasilakan minyak kelapa sawit 1000 ton/hari. Pengakuan depresiasi aset tetap dibagi menjadi dua, yaitu: a. Apabila aset tetap diperoleh pada pertengahan pertama periode bulan berjalan (antara tanggal 01 sampai 15) maka pengakuan penyusutan aset

tetap dilakukan sebulan penuh seolah-olah aset tetap diperoleh pada awal bulan. b. Apabila aset tetap diperoleh pada pertengahan kedua periode bulan berjalan (antara tanggal 16 sampai 30) maka pengakuan penyusutan aset tetap dilakukan pada bulan selanjutnya seolah-olah aset tetap diperoleh pada bulan berikutnya. Pengakuan penyusutan dari suatu aset tetap tidak berarti menghasilkan adanya uang kas yang akan menggantikan aset tetap yang lama dengan aset tetap yang baru. Saldo dari akun akumulasi penyusutan yang menyajikan besarnya jumlah penyusutan yang telah dibebankan menjadi biaya, bukan merupakan dana yang telah dikumpulkan oleh perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya nilai penyusutan aset tetap antara lain, sebagai berikut : a) Harga Perolehan (Cost) Harga perolehan adalah seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk memperoleh suatu aset tetap dan pengeluaran-pengeluaran lainnya sehingga aset tersebut siap untuk digunakan. b) Umur Pemakaian atau Masa Manfaat (Useful Life) Umur pemakaian adalah suatu taksiran masa produktif dari suatu aset atau disebut juga masa memberikan jasa. Umur pemakaian biasanya dinyatakan dalam waktu (biasanya tahunan), satuan aktivitas untuk mesin seperti jam, atau dalam unit keluaran.

Menurut Ely Suhayati (2009:249) Masa manfaat aset tetap dapat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Tidak Terbatas, misalnya tanah (tidak ada penyusutannya) 2. Terbatas dan dapat diganti, misalnya gedung, kendaraan, mesin, dan peralatan. Harga perolehan aset tersebut dikenakan biaya penyusutan. 3. Terbatas tetapi jika habis tidak dapat diganti, misalnya pertambangan minyak. c) Nilai Residu ( Residual Value) Nilai residu atau nilai sisa adalah suatu estimasi atau taksiran dari nilai aset tetap pada akhir masa pemakaiannya. 2. Metode Penyusutan Aset Tetap Setiap perusahaan diperbolehkan untuk memilih metode penyusutan yang akan digunakan untuk aset tetap yang dimilikinya. Metode penyusutan yang telah dipilih harus dijalankan secara sistematis dan konsisten. Konsistensi dalam penggunaan metode penyusutan ini berguna untuk membandingkan laporan keuangan, antara laporan tahun ini dengan laporan tahun yang lalu. Sebagaimana karakteristik kualitatif informasi akuntansi yang harus dapat dibandingkan dan konsisten. Ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menentukan besarnya jumlah penyusutan per tahun, antara lain : a. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method) c. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Years Digit Method)

a. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Pada metode garis lurus, nilai dari beban penyusutan meiliki jumlah yang sama setiap tahunnya selama masa manfaat aset tetap tersebut. Penyusutan per tahun= Contoh : Harga Perolehan Nilai Sisa Masa Manfaat Pada tanggal 05 Januari 2015 PT ABC membeli satu unit komputer dari PT XY dengan harga perolehan sebesar Rp 4.200.000,- dengan estimasi nilai sisa sebesar Rp 120.000,- dan estimasi masa manfaat 4 tahun. Penyusutan per tahun = Rp 4.200.000 - Rp 120.000 4 = Rp 1.020.000,- Daftar penyusutan menurut metode garis lurus adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Daftar Penyusutan Metode Garis Lurus Tahun Harga Perolehan Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) 4.200.000,- - - 4.200.000,- 2015 4.200.000,- 1.020.000,- 1.020.000,- 3.180.000,- 2016 4.200.000,- 1.020.000,- 2.040.000,- 2.160.000,- 2017 4.200.000,- 1.020.000,- 3.060.000,- 1.140.000,- 2018 4.200.000,- 1.020.000,- 4.080.000,- 120.000,- b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method) Pada metode saldo menurun ganda, beban penyusutan aset tetap semakin menurun dari tahun ke tahun selama masa manfaat aset tetap tersebut. Ada

pun cara menghitung penyusutan aset tetap menurut Double Declining Balance Method yaitu dengan mencari terlebih dahulu tarif penyusutan aset tetap. Tarif penyusutan aset tetap pada metode ini dua kali lebih besar dari tarif penyusutan metode garis lurus. Tarif penyusutan = 100% : Masa Manfaatx 2 Penyusutan per tahun = Nilai Buku Aset Tetap x Tarif Penyusutan Contoh : Pada tanggal 05 Januari 2015 PT ABC membeli satu unit kendaraan dari PT XY dengan harga perolehan sebesar Rp 80.000.000,- dengan estimasi nilai sisa sebesar Rp 10.000.000,- dan estimasi masa manfaat 5 tahun. Tarif penyusutan = 100% : 5 tahun x 2 = 40% Daftar penyusutan menurut metode saldo menurun ganda sebagai berikut. Tabel 3.2 Daftar Penyusutan Metode Saldo Menurun Ganda Tahun Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Awal Periode Tarif Penyusutan Beban Penyusutan Nilai Buku Akhir Periode (Rp) (Rp) (Rp) 2015 80.000.000,- - 80.000.000,- 40% 32.000.000,- 48.000.000,- 2016 80.000.000,- 32.000.000,- 48.000.000,- 40% 19.200.000,- 28.800.000,- 2017 80.000.000,- 51.200.000,- 28.800.000,- 40% 11.520.000,- 17.280.000,- 2018 80.000.000,- 62.720.000,- 17.280.000,- 40% 6.912.000,- 10.368.000,- 2019 80.000.000,- 69.632.000,- 10.368.000,- - 368.000,- 10.000.000,-

Pada contoh di atas, estimasi nilai sisa Rp 10.000.000,- maka besarnya penyusutan tahun ke lima Rp 368.000,- hal ini dilakukan agar nilai sisa sama dengan nilai buku. c. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Years Digit Method) Pada metode jumlah angka tahun, biaya penyusutan dari tahun ke tahun semakin rendah sampai masa manfaat aset tetap tersebut.tarif penyusutan pada metode ini menggunakan satuan pecahan, yang terdiri dari pembilang dan penyebut. Pembilang merupakan angka-angka tahun yang ada selama masa manfaat aset tetap tersebut, sedangkan penyebut merupakan jumlah dari angka-angka tahun yang ada selama masa manfaat aset tetap tersebut. Contoh : Pada tanggal 05 Januari 2015 PT ABC membeli satu unit komputer dari PT XY dengan harga perolehan sebesar Rp 4.200.000,- dengan estimasi nilai sisa sebesar Rp 120.000,- dan estimasi masa manfaat 4 tahun. Berdasarkan hal ini dapat ditentukan sebagai berikut. 1. Pembilang adalah tahun-tahun pemakaian aset tetap. Misalnya, tahun ke satu maka pembilangnya adalah 4, tahun ke dua pembilangnya adalah 3, tahun ke tiga pembilangnya adalah 2, dan tahun ke empat pembilangnya adalah 1. 2. Penyebut adalah jumlah tahun-tahun mulai tahun pertama aset tetap sampai tahun terakhir aset tetap. Misalnya, 1 + 2 + 3 + 4 = 10

Apabila estimasi masa manfaat aset tetap cukup lama, maka dapat menggunakan rumus berikut ini: Jumlah Angka Tahun = n ( n + 1) 2 Keterangan : n adalah jumlah perkiraan masa manfaat aset tetap Daftar penyusutan menurut metode jumlah angka tahun sebagai berikut. Tabel 3.3 Daftar Penyusutan Metode Jumlah Angka Tahun Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku - - Rp 4.200.000,- 2015 4/10 x Rp 4.080.000,00 = Rp 1.632.000,- Rp 1.632.000,- Rp 2.568.000,- 2016 3/10 x Rp 4.080.000,00 = Rp 1.224.000,- Rp 2.856.000,- Rp 1.344.000,- 2017 2/10 x Rp 4.080.000,00 = Rp 816.000,- Rp 3.672.000,- Rp 528.000,- 2018 1/10 x Rp 4.080.000,00 = Rp 408.000,- Rp 4.080.000,- Rp 120.000,- Dari ketiga metode di atas, yaitu metode garis lurus, metode saldo menurun ganda, dan metode jumlah angka tahun maka penulis dapat membuat perbandingan ketiga metode tersebut seperti pada tabel 3.4 berikut ini :

Tabel 3.4 Perbandingan Metode Garis Lurus, Metode Saldo Menurun Ganda, dan Metode Jumlah Angka Tahun Keterangan Metode Garis Lurus Metode Jumlah Angka Tahun Metode Saldo Menurun Ganda Rumus HP Nilai Sisa Umur Ekonomis HP Nilai Sisa x Jumlah Angka Tahun Nilai Buku x Tarif Penyusutan Masa Manfaat Tahun Tahun Tahun Beban Penyusutan Tetap Menurun Menurun PT Herfinta Fram And Plantation memiliki banyak aset tetap yang berfungsi untuk membantu kegiatan operasionalnya. Karena tanpa adanya aset tetap di dalam perusahaan, perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar. Namun, penulis hanya membuat beberapa contoh dari aset tetap yang dimiliki oleh PT Herfinta Fram And Plantation. PT Herfinta Fram And Plantation dalam menentukan besarnya nilai penyusutan aset tetap per tahun menurut peraturan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, yaitu menggunakan metode garis lurus dan metode saldo menurun ganda. Menurut penulis, PT Herfinta Fram And Plantation sudah sangat baik dalam menentukan metode penyusutan yang tepat untuk aset tetap yang

perusahaan tersebut miliki. Karena perusahaan ini telah mengikuti peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Ada pun contoh aset tetap yang dimiliki oleh PT Herfinta Fram And Plantation, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.5 Contoh Aset Tetap pada PT Herfinta Fram And Plantation Aset Tetap Berwujud Metode Penyusutan Masa Manfaat Inventaris kantor Meja kerja Kursi Lemari arsip kaca Komputer dan Laptop AC CPU Telepon Mesin Fotokopi Printer Scanner Lampu Metode saldo menurun ganda 8 tahun 8 tahun 8 tahun 4 tahun 8 tahun 4 tahun 4 tahun 4 tahun 4 tahun 4 tahun 4 tahun Kendaraan Kendaraan roda dua Kendaraan roda empat Metode saldo menurun ganda 4 tahun 8 tahun Bangunan/gedung Gedung kantor PT Herfinta Fram And Plantation, yang berada di Jl. Metode garis lurus 20 tahun Kapten Maulana Lubis No. 9 Medan Tanaman Kelapa sawit Metode saldo menurun ganda 20 tahun Karet 20 tahun

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian di PT Herfinta Fram And Plantation, kesimpulan yang bisa penulis sampaikan, yaitu : 1. PT Herfinta Fram And Plantation menetukan umur ekonomis dari aset tetap yang dimilikinya, yaitu: a. Inventaris kantor berumur 4 sampai 8 tahun b. Kendaraan (roda dua) berumur 4 tahun, dan kendaraan (roda empat) berumur 8 tahun c. Bangunan berumur 20 tahun d. Tanaman berumur 20 tahun 2. PT Herfinta Fram And Plantation menggunakan metode penyusutan menurut Undang-Undang Ketetapan Pajak yang berlaku di Indonesia, yaitu: a. Metode garis lurus untuk gedung kantor PT Herfinta Fram And Plantation b. Metode saldo menurun ganda untuk inventaris kantor, kendaraan, dan tanaman yang dimiliki oleh PT Herfinta Fram And Plantation

B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis dapatkan, maka penulis ingin menyampaikan saran yang kiranya bermanfaat untuk perusahaan di masa yang akan datang. Ada pun saran penulis, yaitu : 1. Perusahaan diharapkan dapat mengembangkan dan mempertahankan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh Dirjen Pajak mengenai Penyusutan Aset Tetap yang berlaku di Indonesia.