ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG"

Transkripsi

1 ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG Etika Mela Sari Jurusan Akuntansi POLITEK PalComTech Palembang Abstrak Metode penyusutan (depresiasi) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghitung beban penyusutan aktiva tetap pada setiap periode akuntansi. Metode penyusutan yang dianalisis pada penelitian ini adalah metode garis lurus (straight line method) dan saldo menurun ganda (double declining balance method). Laba operasi merupakan selisih lebih dari pendapatan atas biaya sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan. Besarnya laba operasi yang dipengarui oleh metode penyusutan garis lurus akan berbeda dengan dipengaruhi oleh metode penyusutan lainnya. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana perbandingannya bila menggunakan metode yang digunakan pada dengan metode lain dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan, digunakan rumus-rumus dari masingmasing metode tersebut. Berdasarkan hasil penelitan, diperoleh kesimpulan bahwa besarnya penyusutan aktiva tetap yang dihitung dengan meggunakan metode garis lurus (straight line method) besarnya akan berbeda dengan beban penyusutan yang dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method). Kenaikkan beban penyusutan pada suatu periode akuntansi disebabkan oleh adanya penambahan kuantitas aktiva tetap, adanya kegiatan perluasan atau peningkatan mutu aktiva tetap. Sebaliknya, penurunan besarnya beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dikarenakan adanya penghentian penggunaan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Kata Kunci : Analisis,, Aktiva Tetap, Laba PENDAHULUAN Tujuan suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal atas investasi yang telah ditanamkan dalam perusahaan, salah satu bentuk investasi tersebut adalah aktiva. Aktiva merupakan salah satu unsur dari laporan keuangan yang sangat berpengaruh karena mempunyai jumlah yang sangat material dibandingkan akun lainnya. Bersamaan dengan berlalunya waktu, nilai ekonomi suatu aktiva tetap tersebut harus dapat dibebankan secara tepat dan salah satu caranya adalah dengan menentukan metode penyusutan. Jadi perlu diketahui apakah metode penyusutan yang diterapkan perusahaan telah memperhatikan perubahan nilai aktiva tetap yang menurun disebabkan karena berlalunya waktu atau menurunnya manfaat yang diberikan aktiva tetap tersebut. Dua faktor penyebab terjadinya penyusutan pada aktiva tetap berwujud yaitu faktor fisik dan faktor fungsional. Faktor fisik merupakan faktor yang mengurangi aktiva tetap, karena mengalami keausan dari segi pemakaian, segi umur aktiva, serta terjadi kerusakan, sedangkan faktor fungsioanal merupakan faktor yang membatasi umur aktiva tetap karena ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti, atau karena adanya kemajuan teknologi sehingga aktiva tersebut tidak ekonomis lagi untuk dipakai. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan nilai penyusutan antara lain harga perolehan. Penentuan harga perolehan tidak hanya bergantung pada harga beli aktiva itu semata. Besarnya harga perolehan dihitung dengan menambah harga beli dengan 1

2 semua biaya yang diperlukan dalam kegiatan aktiva tetap sampai dengan aktiva tersebut siap digunakan perusahaan. Biaya tersebut dapat berupa biaya biaya balik nama untuk pembelian gedung, biaya pengiriman dan pemasangan untuk aktiva lainnya. LANDASAN TEORI Aktiva Menurut Munawir (2002:30), Aktiva adalah sarana atau sumber daya ekonomik yang dimiliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan yang harga perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif. Sedangkan menurut Hanafi (2003:24), Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diraih oleh perusahaan. Jenis Aktiva Menurut Yusuf (2003:23) aktiva dibagi menjadi dua yaitu: 1. Aktiva lancar : aktiva yang meliputi kas dan sumber-sumber ekonomik lainnya yang dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau habis dipakai dalam rentang waktu satu tahun. 2. Aktiva tetap : aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan Menurut Baridwan (2004:20) aktiva dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Aktiva lancar : Uang kas dan aktiva-aktiva lain atau sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasikan menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus usaha yang normal dalam waktu tertentu 2. Aktiva tetap : adalah aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal. 3. Aktiva lain-lain. Aktiva Tetap Berwujud Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 7 (2005:2), Aset tetap atau aktiva adalah aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:16.2) Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Menurut Baridwan (2004:305), adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi. Menurut Soemarso (2005:24), (depreciation) adalah pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud. Menurut Greuning (2005;175), penyusutan (depreciation) adalah metode pembebanan atas biaya pembelian awal suatu aktiva fisik selama masa manfaatnya. Depresiasi bukanlah cara untuk menyesuaikan nilai aktiva menjadi nilai. 2

3 Metode Perhitungan Menurut PSAK No. 16 (2009:124) dan Warren, dkk (2008:10), ada beberapa macam metode perhitungan penyusutan yang dapat digunakan yaitu: 1. Metode garis lurus 2. Metode saldo menurun 3. Metode Aktivitas (Unit Produksi) ANALISIS Analisis Masalah Periode-periode sebelumnya dalam menentukan nilai penyusutan aktiva tetap berwujudnya menggunakan metode garis lurus, yang untuk tiap tahun jumlah nilai penyusutannya sama yang menyebabkan nilai penyusutan aktiva tetap yang ada didalam laporan keuangan tidak mencirmankan keadaan yang sebenarnya, dan penentuan harga perolehan dari aktiva tetap berwujud yang kurang tepat. Periode perolehannya perusahaan tidak memasukkan biaya tambahan yang diperlukan aktiva sebagai harga perolehan. Hal ini mengakibatkan perhitungan penyusutan menjadi tidak tepat. Perhitungan Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai ditempat dan siap digunakan harus dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan (cost) aktiva yang bersangkutan. Perhitungan harga perolehan dapat ditentukan dengan menambah harga beli suatu aktiva tetap dengan biaya pengiriman, asuransi, biaya pengangkut mesin yang dibayar pembeli, dan biaya pemsangan mesin adalah bagian dari harga perolehan mesin pabrik yang dibeli perusahaan. Berdasarkan data bersumber dari PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang ternyata perusahaan ini memperoleh aktiva tetap dengan cara pembelian tunai. Berdasarkan data yang ada mengenai perhitungan besarnya harga perolehan aktiva tetap, perusahaan ini belum menerapkan pencatatan sebagaimana mestinya. PT. Gendarin Indonesia menggunakan cara FOB Shipping point dalam kegiatan pembelian aktiva tetap pada perusahaannya. Perubahan harga perolehan dapat dilihat pada tabel berikut: 3

4 Tabel 1 Daftar Perubahan Aktiva Tetap Berwujud Jumlah Aktiva Tetap Berwujud 01/2007 Tanah Kantor 3,031,050,000 Sumber:, 2012 Umur Ekonomis 04/ Gedung 5,002,400, / Mitsubishi Fuso 946,500, / Truck Mitsubishi Ps 736,500, / Toyota Avanza 390,850, / Komputer Pentium IV 94,300, / Laptop Toshiba 54,930, / Scanner Canon DR 26,053, / printerhp Office Jet Pro 35,775, / lemari cabinet 12,375, / lemari biasa 3,916, / Kursi kantor 16,050, / Kursi Kantor Finest 22,295, / Kursi tamu 14,500, / Meja kantor 3,610,000 5 Total Perhitungan Aktiva Tetap Berwujud Ada dua faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan perhitungan. Dua faktor tersebut adalah nilai aktiva tetap yang digunakan dalam perhitungan penyusutan dan manfaat suatu aktiva. Untuk menghitung perhitungan penyusutan gedung menggunakan metode garis lurus. Sedangkan untuk biaya lainnya seperti: komputer, lemari dan perlengkapan lainnya dapat digunakan saldo menurun. Berikut ini perhitungan penyusutan aktiva tetap berwujud : a. Gedung Bulan April 2007 membeli sebuah gedung baru seharga Rp ,- ditaksir dengan umur ekonomis selama 20 tahun biaya yang dikeluarkan sebesar Rp ,- sebagai biaya balik nama dan pembuatan sertifikat. Untuk aktiva tetap berupa gedung, perusahaan sebaiknya menggunakan metode garis lurus untuk menghitung penyusutannya. Data penyusutan gedung PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Perhitungan Gedung pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Menggunakan Metode Garis Lurus Beban Akm. 5,002,400, ,120, ,120,000 4,752,280, ,120, ,240,000 4,502,160, ,120, ,360,000 4,252,040, ,120,000 1,000,480,000 4,001,920,000 4

5 ,120,000 1,250,600,000 3,751,800, ,120,000 1,500,720,000 3,501,680, ,120,000 1,750,840,000 3,251,560, ,120,000 2,000,960,000 3,001,440, ,120,000 2,251,080,000 2,751,320, ,120,000 2,501,200,000 2,501,200, ,120,000 2,751,320,000 2,251,080, ,120,000 3,001,440,000 2,000,960, ,120,000 3,251,560,000 1,750,840, ,120,000 3,501,680,000 1,500,720, ,120,000 3,751,800,000 1,250,600, ,120,000 4,001,920,000 1,000,480, ,120,000 4,252,040, ,360, ,120,000 4,502,160, ,240, ,120,000 4,752,280, ,120, ,120,000 5,002,400,000 - b. Kendaraan Bulan Agustus tahun 2007 membeli 3 buah Mitsubishi Fuso dengan harga perolehan sebesar Rp ,- ditaksir kendaraan memeliki usia ekonomis 8 tahun. Bulan September tahun 2007 membeli kendaraan Toyota Avanza sebanyak 2 buah yang digunakan untuk operasional perusahaan dengan harga perolehan sebesar Rp ,- dan ditaksir memeliki usia ekonomis 8 tahun. Bulan Maret 2007 membeli Truck Mitsubishi PS sebanyak 3 buah dengan harga perolehan Rp ,- dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp ,- sebagai biaya balik nama kendaraan yang ditaksir memeliki usia ekonomis 8 tahun. Perhitungan Tabel 3 Perhitungan Mitsubishi Fuso pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang an Akhir ,500, ,500, % 236,625, ,875, ,500, ,625, ,875, % 177,468, ,406, ,500, ,093, ,406, % 133,101, ,304, ,500, ,195, ,304, % 99,826, ,478, ,500, ,021, ,478, % 74,869, ,608, ,500, ,891, ,608, % 56,152, ,456, ,500, ,043, ,456, % 42,114, ,342, ,500, ,157, ,342, ,342,

6 Tabel 4 Perhitungan Toyota Avanza pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Thn an Akhir ,850, ,850, % 97,712, ,137, ,850, ,712, ,137, % 73,284, ,853, ,850, ,996, ,853, % 54,963, ,889, ,850, ,960, ,889, % 41,222, ,667, ,850, ,182, ,667, % 30,916, ,750, ,850, ,099, ,750, % 23,187, ,562, ,850, ,287, ,562, % 17,390, ,172, ,850, ,677, ,172, ,172, Tabel 5 Perhitungan Truck Mitsubishi PS pada PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang an ,500, ,500, % 184,125, ,500, ,125, ,375, % 138,093, ,500, ,218, ,281, % 103,570, ,500, ,789, ,710, % 77,677, ,500, ,466, ,033, % 58,258, ,500, ,725, ,774, % 43,693, ,500, ,418, ,081, % 32,770, Akhir 552,375, ,281, ,710, ,033, ,774, ,081, ,310, ,500, ,189, ,310, ,310, c. Peralatan Kantor Perhitungan penyusutan untuk aktiva tetap peralatan kantor seperti komputer, printer, scanner, dan lemari menggukan metode saldo menurun karena aktiva tersebut digunakan secara terus menerus dan aktiva tersebut akan mengalami penurunan dalam memberikan jasanya dikarenakan semakin tua umurnya maka semakin menurun jasa yang diberikan aktiva tersebut. Adapun pembelian peralatan kantor yang dicatat oleh perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Januari 2008 PT. Gendarin Indonesia membeli Komputer Pentium IV sebanyak 19 buah dengan harga perolehan Rp ,- dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.250,000,- sebagai biaya pengiriman yang ditaksir memiliki usia ekonomis 4 tahun. 6

7 Tabel 6 Perhitungan Komputer pada an Akhir ,300, ,300, % 47,150, ,150, ,300, ,150, ,150, % 23,575, ,575, ,300, ,725, ,575, % 11,787, ,787, ,300, ,512, ,787, ,787, Maret 2008 membeli Laptop Toshiba 6 buah, Scanner Canon DR-2010C 5 buah dan printer HP Office Jet Pro sebanyak 9 buah dengan harga masing-masing sebesar Rp ,-, Rp ,- dan Rp ,- yang ditaksir memiliki usia ekonomis 4 tahun. Tabel 7 Perhitungan Laptop Toshiba pada an Akhir ,930, ,930, % 27,465, ,465, ,930, ,465, ,465, % 13,732, ,732, ,930, ,197, ,732, % 6,866, ,866, ,930, ,063, ,866, ,866, Tabel 8 Perhitungan Scanner Canon DR-2010C pada an Akhir ,053, ,053, % 13,026, ,026, ,053, ,026, ,026, % 6,513, ,513, ,053, ,540, ,513, % 3,256, ,256, ,053, ,796, ,256, ,256, Tabel 9 Perhitungan printer HP Office Jet Pro pada an Akhir ,775, ,775, % 17,887, ,887, ,775, ,887, ,887, % 8,943, ,943,

8 ,775, ,831, ,943, % 4,471, ,471, ,775, ,303, ,471, ,471, Februari 2008 membeli lemari kabinet 15 buah dan lemari biasa 11 buah dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp ,- dan Rp ,- yang ditaksir memiliki usia ekonomis 5 tahun. Tabel 10 Perhitungan Lemari Kabinet pada an Akhir ,375, ,375, % 4,950, ,425, ,375, ,950, ,425, % 2,970, ,455, ,375, ,920, ,455, % 1,782, ,673, ,375, ,702, ,673, % 1,069, ,603, ,375, ,771, ,603, ,603, Tabel 11 Perhitungan Lemari Biasa pada an Akhir ,916, ,916, % 1,566, ,349, ,916, ,566, ,349, % 939, ,409, ,916, ,506, ,409, % 563, , ,916, ,070, , % 338, , ,916, ,408, , , April 2008 membeli Kursi kantor sebanyak 38 buah dengan harga perolehan Rp ,- dan beban yang dikeluarkan sebesar Rp.200,000,- sebagai beban pengiriman yang ditaksir memiliki usia ekonomis 5 tahun. Tabel 12 Perhitungan Kursi Kantor pada an Akhir ,780, ,780, % 6,312, ,468, ,780, ,312, ,468, % 3,787, ,680, ,780, ,099, ,680, % 2,272, ,408,

9 ,780, ,371, ,408, % 1,363, ,045, ,780, ,734, ,045, ,045, Mei 2008 membeli Kursi tamu 2 buah dan meja kantor 19 buah dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp ,- dan Rp ,- yang ditaksir memiliki usia ekonomis 5 tahun. Tabel 13 Perhitungan Kursi Tamu pada an Akhir ,500, ,500, % 5,800, ,700, ,500, ,800, ,700, % 3,480, ,220, ,500, ,280, ,220, % 2,088, ,132, ,500, ,368, ,132, % 1,252, ,879, ,500, ,620, ,879, ,879, Tabel 14 Perhitungan Meja kantor pada Awal ,610, ,610, ,610, ,444, ,166, ,610, ,310, ,299, an Akhir 40% 1,444, ,166, % 866, ,299, % 519, , ,610, ,830, , % 311, , ,610, ,142, , , Januari 2008 membeli Kursi Kantor Donati Finest sebanyak 7 buah dengan harga perolehan sebesar Rp ,- yang ditaksir memiliki usia ekonomis 5 tahun Tabel 15 Perhitungan Kursi Kantor Donati Finest pada ,295, ,295, an 40% 8,918, Akhir 13,377,

10 ,295, ,295,000. 8,918, ,268, ,377, ,026, % 40% 5,350, ,210, ,295, ,479, ,815, % 1,926, ,295, ,405, ,889, ,889, Sumber: Hasil 00 Pengolahan Data 0 0 8,026, ,815, ,889, Perbandingan Beban Akibat adanya kesalahan dalam penentuan harga perolehan maka biaya penyusutan yang dibebankan pada setiap periode akuntansi akan menjadi lebih rendah dari penyusutan sebelumnya. Perbandingan biaya penyusutan menurut PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang dan menurut analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 10

11 Aktiva Tetap Berwujud Tabel 16 Perbandingan Beban Penyusustan 2009 menurut dan Hasil Analisis PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Beban Hasil Analisis Beban Selisih Beban 04/2007 Gedung 5,001,000, ,050, ,002,400, ,120, , /2007 Mitsubishi Fuso 946,500, ,312, ,500, ,101, ,789, /2007 Truck Mitsubishi Ps 735,000, ,875, ,500, ,570, ,695, /2007 Toyota Avanza 390,850, ,856, ,850, ,963, ,107, /2008 Komputer Pentium IV 94,050, ,512, ,300, ,575, , /2008 Laptop Toshiba 54,930, ,732, ,930, ,732, /2008 Scanner Canon DR-2010C 26,053, ,513, ,053, ,513, /2008 Printer HP Office Jet Pro 35,775, ,943, ,775, ,943, /2008 lemari cabinet 12,375, ,475, ,375, ,970, , /2008 lemari biasa 3,916, , ,916, , , /2008 Kursi kantor 15,850, ,170, ,050, ,272, , /2008 Kursi Kantor Donati Finest 22,295, ,459, ,295, ,350, , /2008 Kursi tamu 14,500, ,900, ,500, ,480, , /2008 meja kantor 3,610, , ,610, , , Total 7,356,704, ,305, ,360,054, ,052, ,747, Sumber: Hasil pengolahan data 10

12 Aktiva Tetap Berwujud Tabel 17 Perbandingan Biaya Penyusustan 2010 menurut dan Hasil Analisis PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Beban Hasil Analisis Beban Selisih Beban 04/2007 Gedung 5,001,000, ,050, ,002,400, ,120, , /2007 Mitsubishi Fuso 946,500, ,312, ,500, ,826, ,486, /2007 Truck Mitsubishi Ps 735,000, ,875, ,500, ,677, ,197, /2007 Toyota Avanza 390,850, ,856, ,850, ,222, ,633, /2008 Komputer Pentium IV 94,050, ,512, ,300, ,787, ,725, /2008 Laptop Toshiba 54,930, ,732, ,930, ,866, ,866, /2008 Scanner Canon DR-2010C 26,053, ,513, ,053, ,256, ,256, /2008 Printer HP Office Jet Pro 35,775, ,943, ,775, ,471, ,471, /2008 lemari cabinet 12,375, ,475, ,375, ,782, , /2008 lemari biasa 3,916, , ,916, , , /2008 Kursi kantor 15,850, ,170, ,050, ,363, ,806, /2008 Kursi Kantor Donati Finest 22,295, ,459, ,295, ,210, ,248, /2008 Kursi tamu 14,500, ,900, ,500, ,088, , /2008 meja kantor 3,610, , ,610, , , Total 7,356,704, ,305, ,360,054, ,548, ,756, Sumber: Hasil pengolahan data 11

13 Aktiva Tetap Berwujud Tabel 18 Perbandingan Biaya Penyusustan 2011 menurut dan Hasil Analisis PT. Gendarin Indonesia Cabang Palembang Beban Hasil Analisis Beban Selisih Beban 04/2007 Gedung 5,001,000, ,050, ,002,400, ,120, , /2007 Mitsubishi Fuso 946,500, ,312, ,500, ,869, ,442, /2007 Truck Mitsubishi Ps 735,000, ,875, ,500, ,258, ,616, /2007 Toyota Avanza 390,850, ,856, ,850, ,916, ,939, /2008 Komputer Pentium IV 94,050, ,512, ,300, ,787, ,725, /2008 Laptop Toshiba 54,930, ,732, ,930, ,866, ,866, /2008 Scanner Canon DR- 2010C 26,053, ,513, ,053, ,256, ,256, /2008 Printer HP Office Jet Pro 35,775, ,943, ,775, ,471, ,471, /2008 lemari cabinet 12,375, ,475, ,375, ,069, ,405, /2008 lemari biasa 3,916, , ,916, , , /2008 Kursi kantor 15,850, ,170, ,050, ,045, ,124, /2008 Kursi Kantor Donati Finest 22,295, ,459, ,295, ,926, ,532, /2008 Kursi tamu 14,500, ,900, ,500, ,252, ,647, /2008 meja kantor 3,610, , ,610, , , Total 7,356,704, ,305, ,360,054, ,646, ,798, Sumber: Hasil pengolahan data 12

14 Akibat dari adanya selisih-selisih di atas, maka akan berpengaruh pada perhitungan laporan keuangan yaitu pada laporan laba rugi pada masing-masing tahun buku yang bersangkutan yaitu tahun 2009, 2010 dan Hal ini disebabkan karena seluruh aktiva tetap berwujud menggunakan metode garis lurus dan aktiva yang dibeli pada PT. Gendarin Indonesia harga perolehannya hanya dicatat sebesar harga beli sedangkan biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aktiva tetap tidak dikapasitasi kedalam harga perolehan tetapi langsung dimasukkan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan. Sehubungan dengan ini penulis menyajikan analisis laporan laba rugi sebagai pembanding: TABEL 19 PT. GENDARIN INDONESIA LAPORAN LABA RUGI PERIODE 31 DESEMBER 2009 PENDAPATAN Penjualan Rp 38,897,890, Pendapatan Lain-lain Rp 20,765, Total Pendapatan Rp 38,918,655, HARGA POKOK PENJUALAN pokok penjualan Rp 19,679,865, Total Pokok Pejualan Rp 19,679,865, LABA KOTOR Rp 19,238,790, BIAYA OPERASIOANAL Biaya Gaji Rp 1,549,200, Fee Rp 263,000, Biaya Listrik Rp 41,234, Biaya Air Rp 17,659, Biaya Telepon Rp 49,659, Biaya jaringan teknologi Rp 16,389, Biaya perjamuan Rp 4,209,876, Biaya perjalanan dinas Rp 2,198,741, Biaya transportasi Rp 1,269,871, Biaya buku, majalah & surat kabar Rp 3,986, Biaya administrasi Rp 2,222,569, Biaya kurir Rp 100,458, Biaya bank Rp 240,349, Biaya lain-lain Rp 1,001,841, Biaya penjualan dan promosi Rp 2,363,410, Beban Rp 610,052, Total Biaya Operasional Rp 16,158,301, LABA BERSIH Rp 3,080,488, Sumber: Hasil pengolahan data 14

15 TABEL 20 PT. GENDARIN INDONESIA LAPORAN LABA RUGI PERIODE 31 DESEMBER 2010 PENDAPATAN Penjualan Rp 28,834,590, Pendapatan Lain-lain Rp 29,765, Total Pendapatan Rp 28,864,355, HARGA POKOK PENJUALAN pokok penjualan Rp 14,679,865, Total Pokok Pejualan Rp 14,679,865, LABA KOTOR Rp 14,184,490, BIAYA OPERASIOANAL Biaya Gaji Rp 1,457,200, Fee Rp 162,050, Biaya Listrik Rp 38,760, Biaya Air Rp 14,289, Biaya Telepon Rp 49,659, Biaya jaringan teknologi Rp 14,378, Biaya perjamuan Rp 2,105,948, Biaya perjalanan dinas Rp 903,486, Biaya transportasi Rp 1,169,871, Biaya buku, majalah & surat kabar Rp 2,486, Biaya administrasi Rp 1,300,459, Biaya kurir Rp 85,678, Biaya bank Rp 110,850, Biaya lain-lain Rp 900,560, Biaya penjualan dan promosi Rp 1,363,410, Beban Rp 504,548, Total Biaya Operasional Rp 10,183,640, LABA BERSIH Rp 4,000,850, Sumber: Hasil pengolahan data TABEL 21 PT. GENDARIN INDONESIA LAPORAN LABA RUGI PERIODE 31 DESEMBER 2011 PENDAPATAN Penjualan Rp 29,834,590, Pendapatan Lain-lain Rp 25,069, Total Pendapatan Rp 29,859,659, HARGA POKOK PENJUALAN 15

16 pokok penjualan Rp 15,679,565, Total Pokok Pejualan Rp 15,679,565, LABA KOTOR Rp 14,180,094, BIAYA OPERASIOANAL Biaya Gaji Rp 1,487,500, Fee Rp 174,500, Biaya Listrik Rp 402,340, Biaya Air Rp 16,987, Biaya Telepon Rp 30,857, Biaya jaringan teknologi Rp 14,378, Biaya perjamuan Rp 2,675,948, Biaya perjalanan dinas Rp 993,786, Biaya transportasi Rp 1,349,871, Biaya buku, majalah & surat kabar Rp 2,486, Biaya administrasi Rp 1,589,459, Biaya kurir Rp 75,678, Biaya bank Rp 97,850, Biaya lain-lain Rp 700,560, Biaya penjualan dan promosi Rp 963,410, Beban Rp 447,646, Total Biaya Operasional Rp 11,023,263, LABA BERSIH Rp 4,656,301, Sumber: Hasil pengolahan data Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kurang tepatnya perusahaan dalam memperhitungkan beban penyusutan yang mengakibatkan laporan laba rugi tidak mencirmankan keadaan yang sebenarnya. Dari perhitungan-perhitungan diatas, dapat diketahui selisih laba rugi antara perusahaan dan hasil analisis pada tahun 2009, 2010 dan Tabel 22 Rekapitulasi Laporan Laba Rugi Menurut Perusahaan Menurut Hasil Analisis Selisih ,114,236, ,080,488, ,747, ,929,093, ,000,850, ,756, ,527,642, ,656,301, ,658, Total 11,570,973, ,737,640, ,162, Sumber: Hasil pengolahan data Analisis Perhitungan Aktiva Tetap Berwujud dan Pengaruhnya terhadap Laba Rugi Perusahaan Perhitungan pernyusutan aktiva tetap berwujud berpengaruh terhadap laba perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan penerapan metode perhitungan penyusutan aktiva tetap berwujud yang digunakan perusahaan dan analisis. Perusahaan menghitung seluruh penyusutan aktiva tetap berwujudnya menggunakan metode garis lurus yang menyebabkan pembebanan biaya penyusutan tetap pada jumlah tiap periode, sehingga menyebabkan pembebanan laba setiap periode tertentu. Sedangkan metode saldo menurun ganda akan menyebabkan laba yang semakin meningkat pada setiap akhir periode. Laba yang didapatkan perusahaan selain dari operasional juga didapat dari penjualan aktiva tetap 16

17 berwujud yang dalam perhitungan penyusutannya aktiva tetap tidak memiliki nilai sisa (residu) atau memiliki nilai nol (0), tetapi pada kondisi pasar masih memiliki nilai atau harga untuk dijual. Hal ini mengakibatkan laba bersih yang diterima persahaan menjadi lebih besar dari yang seharusnya. PENUTUP Perhitungan penyusutan aktiva tetap berwujud, berupa gedung menggunakan metode garis lurus (straight line method) karena gedung menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaatnya, sedangkan untuk aktiva tetap berwujud berupa peralatan kantor dan kendaraan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) dikarenakan menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaatnya. Perusahaan tidak mencatat biaya-biaya tambahan yang diperlukan dalam kegiatan pembelian aktiva sampai dengan aktiva tersebut siap digunakan. Biaya-biaya tambahan tersebut yaitu biaya penambahan biaya balik nama dan pembuatan sertifikat gedung, biaya balik nama kendaraan dan biaya pengiriman komputer dan kursi kantor. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPE. Harahap, Sofyan Syafri Akuntansi Aktiva Tetap. Jakarta : Bumi Aksara. Yusuf, Haryono Dasar-Dasar Akuntansi, Yogyakarta : STIE YKPN. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK No Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Hanafi, Mamduh M. & Mamduh M. Hanafi Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Munawir, S Analisis Laporan Keuangan (Edisi Keempat). Yogyakarta: Liberty. Warren, dkk Pengantar Akuntansi. Edisi Dua Puluh Satu: Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. 17

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA CV WIDITAMA MANDIRI. Hartono Saputra Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA CV WIDITAMA MANDIRI. Hartono Saputra Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA CV WIDITAMA MANDIRI Hartono Saputra Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Perusahaan adalah sebuah organisasi yang cenderung

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement No.4 dalam Smith Skousen (1995:3), pengertian akuntansi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya menjalankan kegiatan operasionalnya selain bertujuan mencari laba juga mempertahankan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Agar tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO ANALISIS PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO Sagita Santiana Dewi, Tri Lestari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO Ayu Lestari, Masthad, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2009:4) Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengidentifikasi, merekam, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN

ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN Yudi Rahman Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjarmasin, Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, dunia usaha telah mengalami perubahan dengan kecepatan yang luar biasa. Selain globalisasi dan perubahan teknologi, kita juga dapat menyaksikan

Lebih terperinci

AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI)

AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI) AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI) Sabilla Ayu Pamungkas Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci

ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA

ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA Istiana, LCA. Robin Jonathan, Elfreda Aplonia Lau Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Aktiva Menurut Mardiasmo (2009:158) Aktiva merupakan (harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan termotivasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Akuntansi Menurut Dwi (2012:4) Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA CV. NEW WIJAYA

JURNAL ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA CV. NEW WIJAYA JURNAL ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA CV. NEW WIJAYA ANALYSIS OF APPLICATION OF FIXED ASSETS DEPRECIATION METHOD OF PROFIT COMPANIES AT CV. NEW WIJAYA Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang maupun berupa jasa bagi masyarakat. Pada umumnya setiap perusahaan

Lebih terperinci

Salah satu bentuk investasi tersebut adalah aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan normal usaha yaitu aktiva yang menpunyai umur ekonomis lebih da

Salah satu bentuk investasi tersebut adalah aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan normal usaha yaitu aktiva yang menpunyai umur ekonomis lebih da PENGARUH EVALUASI PENILAIAN AKTIVA TETAP PADA ALOKASI PENGHASILAN UKM LINTANG DAMARINGATI (Mahasiswi Universitas Gunadarma 20208740) Abstraksi Metode penyusutan (depresiasi) merupakan suatu metode yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyusunan Neraca Awal Periode Maret 2013 Selama melakukan penelitian di Depot Aloa penulis telah memperoleh datadata yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir, seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

Sri Wahyuni Mustafa¹ Hasriani Aripin²

Sri Wahyuni Mustafa¹ Hasriani Aripin² ANALISIS METODE DEPRESIASI DALAM MENENTUKAN LABA PADA USAHA FOTO COPY AYENG KOMPUTER DI MASAMBA Sri Wahyuni Mustafa¹ Hasriani Aripin² No. HP 085299854222¹ ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat penting karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu perusahaan. Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut: Kebijakan akuntansi meliputi pilihan-pilihan, dasar-dasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan, Pemeliharaan dan Penyusutan Aktiva Tetap 1. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap Dalam melakukan perolehan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tumbuh dan berkembang berdampak pada tingginya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tumbuh dan berkembang berdampak pada tingginya tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih serta semakin banyaknya perusahaan yang tumbuh dan berkembang berdampak pada tingginya tingkat persaingan antar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO Fina Rohmatul Ummah, Masyhad, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu:

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Analisis Pengertian Analisis Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: Menurut Kamus Bahasa Indonesia : Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kebijakan dan prosedur akuntansi yang diterapkan pada PT Bhineka Ciptabahana Pura terkait dengan aset tetap berwujud yang mana diadakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG Sintia Verginia (sintia.verginia@yahoo.com) Rika Lidyah (rika_msi@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Munawir (2004) mendefinisikan Akuntansi adalah seni dari pada pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Penyusunan laporan akhir ini penulis menggunakan beberapa teori sebagai acuan untuk membahas permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini

Lebih terperinci

BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN

BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN Segala sumber daya ekonomi suatu perusahaan yang berupa harta benda dan atau hak hak hukum yang dimiliki disebut dengan aktiva. Aktiva dibedakan menjadi 2 yaitu aktiva

Lebih terperinci

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD A. UMUM 1. Definisi Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, penyusutan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEPRESIASI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PRIMA JAYA PERSADA NUSANTARA SURABAYA

PENERAPAN METODE DEPRESIASI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PRIMA JAYA PERSADA NUSANTARA SURABAYA PENERAPAN METODE DEPRESIASI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PRIMA JAYA PERSADA NUSANTARA SURABAYA Rizkha Surya Hasanah, Kusni Hidayati, Widya Susanti Prodi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

Penyusutan. r = PENYUSUTAN 1. 1 PENDAHULUAN 1. 2 METODE RATA-RATA Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

Penyusutan. r = PENYUSUTAN 1. 1 PENDAHULUAN 1. 2 METODE RATA-RATA Metode Garis Lurus (Straight-Line Method) PENYUSUTAN 1. 1 PENDAHULUAN Aset tetap pada umumnya memiliki masa manfaat yang terbatas (kecuali tanah). Pada saat sebuah aset habis manfaatnya, aset tersebut tidak bisa digunakan lagi baik dengan nilai

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: PUTRI WULANSARI NIM: 2009410165 Program Diploma SEKOLAH

Lebih terperinci

MAKALAH PENGATAR PAJAK. Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak

MAKALAH PENGATAR PAJAK. Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak MAKALAH PENGATAR PAJAK Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak Diusulkan oleh: Fredericko Dananto (155030400111035) Widy Iswahyudi (155030400111051) Nur Istito ah (155030407111049) KELOMPOK 5 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan. 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kepemilikan Aktiva Tetap CV. Rajawali Perkasa CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan. Perusahaan memerlukan aktiva tetap untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Pengakuan, dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH

PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP (Studi Kasus pada PT. BATAM HILLS GOLF RESORT)

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP (Studi Kasus pada PT. BATAM HILLS GOLF RESORT) ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP (Studi Kasus pada PT. BATAM HILLS GOLF RESORT) Hendry Jaya Dosen Tetap Prodi Akuntansi Fak. Ekonomi Universitas Riau Kepulauan Batam I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan, hal ini. menuntut adanya kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan, hal ini. menuntut adanya kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan, hal ini menuntut adanya kemampuan untuk mengalokasikan

Lebih terperinci

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2015 Myob Accounting Perusahaan Manufaktur 2 SOAL A. IDENTITAS PERUSAHAAN Nama Perusahaan : Pabrik Tempe

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2007:8 ) pengertian biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi sekarang ini perusahan-perusahaan di Indonesia harus dapat bersaing untuk mendapatkan keuntungan (profit) seoptimal mungkin, sehingga

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dalam operasi normalnya, memiliki unsur yang terbatas, pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Peranan aktiva tetap sangat penting dalam suatu bentuk badan usaha untuk menentukan bagaimana sederhana dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Akuntansi Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli akuntansi, sehingga memberikan pengetian yang berbeda sesuai pandangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomer 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain paragraf 5 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah perusahaan yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan hidup dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan salah satu harta kekayaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI NAMA : AGUST ANNAS SARJIANTORO NPM : 20213386 PEMBIMBING : EARLY ARMEIN THAHAR SE., MM Latar Belakang Aktiva atau asset adalah harta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan kekayaan perusahaan yang memegang peranan penting dalam adalah bagian menunjang kelancaran operasional

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Maria Anastasia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. Ahmad Yani Km 5,5 Banjarmasin, Kalimantan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Hasjrat Abadi merupakan salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT Hasjrat Abadi dahulunya berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional tersebut agar dapat berjalan secara maksimal

Lebih terperinci

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda JURNAL PENYESUAIAN Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda Pada akhir topik ini mahasiswa diharapkan dapat: Memahami maksud dan tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian Menentukan rekening/perkiraan apa

Lebih terperinci

1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI

1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI JURNAL PENYESUAIAN 1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI A. BASIS AKUNTANSI AKRUAL (ACCRUAL BASIS): Transaksi yang diakui dan dicatat pada saat kejadian B. BASIS KAS (CASH BASIS): Transaksi dicatat pada saat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Beberapa pendapat ahli dan sumber lain memberikan pengertian mengenai aktiva tetap, antara lain : Dalam Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Definisi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:16) paragraf 06, adalah Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a)

Lebih terperinci

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness 100462201036 Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Skripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap

Lebih terperinci

ANALISIS SEBELUM DAN DAN SESUDAH IMPLEMENTASI SAK ETAP ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT.APMS

ANALISIS SEBELUM DAN DAN SESUDAH IMPLEMENTASI SAK ETAP ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT.APMS ANALISIS SEBELUM DAN DAN SESUDAH IMPLEMENTASI SAK ETAP ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT.APMS Dessy Hediansyah Jurusan Akuntansi, Fakulktas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung Jl. Prof. Soemantri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci