TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

dokumen-dokumen yang mirip
2. Pentingnya QoS Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu:

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

MAKALAH QoS (Quality of Servise) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Jaringan Komputer Dosen pembimbing: Arif Wicaksono, S.

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

Bab 2. Tinjauan Pustaka

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

5. QoS (Quality of Service)

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI. Triple Play. Disusun Oleh : Intan Budi Harjayanti ( )

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Sistem Multimedia. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PENGUKURAN QoS (Quality of Service) pada STREAMING SERVER

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

A I S Y A T U L K A R I M A

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PSTN TO PSDN FOR TEKNOLOGI SOFTSWITCH

7.1 Karakterisasi Trafik IP

STT Telematika Telkom Purwokerto

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB IV ANALISIS PERFORMANSI GPON

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan


Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

Andrias Danang Suseno Warsun Najib Samiyono. Abstrak

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan

Bab 3. Transmisi Data

BAB I PENDAHULUAN I 1

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jaringan Komputer. Transmisi Data

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS. Disajikan Oleh :David Sebastian Kelas :P4 NPM :

Simulasi Pengukuran Quality Of Service Pada Integrasi Internet Protocol Dan Asynchronous Transfer Mode Dengan Multiprotocol Label Switching (MPLS)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat

BAB II DASAR TEORI. Jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Endi Dwi Kristianto

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Materi 11 Model Referensi OSI

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III TEORI PENDUDUKUNG

BAB I PENDAHULUAN. Institut Teknologi Telkom - Bandung 1

Quality of Service. Network Layer. IP Networking. IP Header. Susmini Indriani Lestariningati, M.T

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3

ANALISA UNJUK KERJA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN IPv6 BERBASIS MPLS

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN UNJUK KERJA APLIKASI KOMPUTER MINI SEBAGAI SERVER VOIP

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

BAB IV HASIL DAN ANALISA

I. PENDAHULUAN. Dunia semakin membutuhkan komunikasi yang cepat dan tepat, namun

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs

Transkripsi:

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T. Disusun oleh : Nurul Haiziah Nugraha (14101025) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhankebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara (seperti VoIP atau IP Telephony) serta video streaming dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket data aplikasi tersebut dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih. Fitur Quality of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth, latency, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut yang ada. Melalui QoS, seorang network administrator dapat memberikan prioritas trafik tertentu. Suatu jaringan, mungkin saja terdiri dari satu atau beberapa teknologi data link layer yang mampu diimplementasikan QoS, misalnya; Frame Relay, Ethernet, Token Ring, Point-to- Point Protocol (PPP), HDLC, X.25, ATM, SONET. Setiap teknologi mempunyai karakteristik yang berbedabeda yang harus dipertimbangkan ketikamengimplementasikan QoS. QoS dapat diimple mentasikan pada situasi congestion management atau congestion avoidance. Teknikteknik congestion management digunakan untuk mengatur dan memberikan prioritas trafik pada jaringan di mana aplikasi meminta lebih banyak lagi bandwidth daripada yang mampu disediakan oleh jaringan. Dengan menerapkan prioritas pada berbagai kelas dari trafik, teknik congestion management akan mengoptimalkan aplikasi bisnis yang kritis atau delay sensitive untuk dapat beroperasi sebagai mana mestinya pada lingkungan jaringan yang memiliki kongesti. Adapun teknik collision avoidance akan membuat mekanisme teknologi tersebut menghindari situasi kongesti. Melalui implementasi QoS di

jaringan ini, network administrator akan memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk mengontrol aliran dan kejadian-kejadian yang ada di trafik pada jaringan. 1.2 RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari uraian di atas adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan QoS? 2. Apa fungsi dari QoS? 3. Apa saja parameter QoS? 4. Apa penyebab terjadinya gangguan pada QoS?

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian NGN (Next Generation Network) Next Generation Network (NGN) adalah suatu pengertian yang luas untuk menjelaskan arsitektur jaringan dan teknologi telekomunikasi masa depan. Secara umum, jaringan ini menggabungkan komunikasi data dan suara, sebaik yang terdapat pada video. Ide umum dibelakang munculnya NGN adalah bahwa seluruh informasi ditransmisikan melalui paket, seperti internet, dengan mekanisme paket tersebut dilabelkan berdasarkan tipenya (data, gambar, suara, video) dan untuk mempertahankan QoS dan segi keamanan dibebankan pada perangkat manajemen trafik. NGN pada dasarnya merupakan teknologi internet yang berbasiskan Internet Protokol (IP) dan Multiprotokol Label Switching (MPLS). Definisi NGN berdasarkan ITU-T adalah jaringan berbasis paket yang mampu menyediakan berbagai layanan, terutama layanan telekomunikasi dan mampu untuk digunakan pada berbagai pita lebar, teknologi transport dengan mekanisme pemeliharaan QoS dan dalam fungsi berorientasi layanan yang bersifat independen sehingga mendasari teknologi transport-related. NGN menawarkan akses tak terbatas bagi user dari berbagai penyedia layanan yang konsisten dan tersedia dimanamana bagi user.-===-= NGN harus mampu mengelola dan membawa berbagai macam trafik sesuai kebutuhan customer yang terus berkembang. Jaringan tidak lagi diharapkan bersifat TDM seperti PSTN sekarang, melainkan sudah dalam bentuk paket-paket yang efisien, namun dengan keandalan dan kualitas (QoS) terjaga. Jika PSTN meletakkan kecerdasan pada network, dan Internet meletakkannya pada host, maka NGN menyebarkan kecerdasan pada network dan host. Feature layanan lintas media menjadi dimungkinkan. 2.2 Arsitektur NGN NGN disusun dalam blok-blok kerja yang terbuka, dan bersifat open system, seperti dipaparkan dalam gambar di bawah. Empat blok utama adalah: Services and Applications, Control and Signalling, Transport, dan Network Management. Setiap blok memiliki pengembangan yang terbuka lebar, namun harus selalu dapat dikomunikasikan dengan pengembangan blok-blok lainnya untuk mendukung evolusi network secara bersamasama. Dalam pengembangan NGN, penting untuk menggunakan acuan-acuan standar, yang menjamin performansi yang lebih tinggi dan interoperabilitas yang lebih baik daripada arsitektur ad-hoc yang tidak standar.

Blok Transport membawa bukan hanya bagian media yang berupa data, suara, dan gambar dari customer, tetapi juga membawa sinyal-sinyal dari blok-blok lainnya. Transportasi data harus dioptimasi sesuai dengan beragam jenis trafik yang akan dilewatkan. Termasuk di dalam blok ini adalah transport di core network dan di access network, serta di mobile network. Blok Control and Signalling melakukan pengendalian dengan bertukar informasi permintaan panggilan dan policy network serta mengirimkan perintahperintah yang sesuai kepada blok Transport untuk menyampaikan media data dan sebagainya ke tujuan yang benar, sesuai policy yang ditetapkan. Blok Services and Application berisi aplikasi-aplikasi network dalam bentuk software yang mendefinisikan layanan yang diberikan, feature yang disediakan, dan pengaturan-pengaturan lain, termasuk billing. 2.3 Konsep Next Generation Network Jaringan Internet Protocol (IP) muncul dan mengalami perkembangan yang sangat cepat dalam dunia komunikasi generasi terkini. Munculnya teknologi jaringan masa depan atau Next Generation Network (NGN) merupakan awal dari pemikiran untuk bermigrasi dari teknologi jaringan konvensional yang berbasiskan jaringan circuit switched seperti PSTN menuju jaringan berbasiskan sistem packet switched dengan menggunakan jaringan IP. Awal kehadiran konsep jaringan NGN diikuti dengan munculnya jaringan softswitch yang bertujuan untuk mengakomodasi berbagai layanan khususnya voice pada jaringan IP. Teknologi softswitch pada dasarnya digunakan untuk melayani komuniksi voice dari jaringan IP atau non IP seperti PSTN, menuju jaringan IP atau sesama non IP dengan melewatkan suara pada jaringan berbasis packet switched. Salah satu aplikasi softswitch adalah teknologi VoIP, yang telah muncul pada awal pemikiran konsep NGN. Teknologi softswitch ini merupakan teknologi baru sebagai pengembangan VoIP yang dirancang untuk mampu berkembang menuju jaringan NGN dengan proses yang bertahap.konsep dasar jaringan NGN yaitu jaringan yang berbasiskan sistem transfer informasi secara full packet mulai dari tingkat jaringan akses sampai dengan jaringan core network., terintegrasi secara keseluruhan jaringan (antara jaringan PSTN, PLMN, dan data), mendukung multiservice dengan protokol bersifat open standard dan mudah dalam pengembangan oleh provider maupun end-user. 2.4 Quality of Service (QoS) QoS didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan

karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

BAB III KAJIAN DAN ANALISIS 4.1 Apa yang dimaksud dengan QoS? QoS adalah pengukuran dimana kita akan mengetahui seberapa baik jaringan dan untuk mendefinisikan karakteristik dari sifat suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu dengan teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Melalui QoS, seorang network administrator dapat memberikan prioritas trafik tertentu. Suatu jaringan, mungkin saja terdiri dari satu atau beberapa teknologi data link layer yang mampu diimplementasikan QoS, misalnya; Frame Relay, Ethernet, Token Ring, Point-to-Point Protocol (PPP), HDLC, X.25, ATM, SONET. Setiap teknologi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda yang harus dipertimbangkan ketika mengimplementasikan QoS. QoS dapat diimplementasikan pada situasi congestion management atau congestion avoidance. Teknik-teknik congestion management digunakan untuk mengatur dan memberikan prioritas trafik pada jaringan di mana aplikasi meminta lebih banyak lagi bandwidth daripada yang mampu disediakan oleh jaringan. Dengan menerapkan prioritas pada berbagai kelas dari trafik, teknik congestion management akan mengoptimalkan aplikasi bisnis yang kritis atau delay sensitive untuk dapat beroperasi sebagai mana mestinya pada lingkungan jaringan yang memiliki kongesti. Adapun teknik collision avoidance akan membuat mekanisme teknologi tersebut menghindari situasi kongesti. Melalui implementasi QoS di jaringan ini, network administrator akan memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk mengontrol aliran dan kejadian-kejadian yang ada di trafik pada jaringan. 4.2 Apa fungsi dari QoS? 1. Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada jaringan. 2. Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah ada. 3. Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti Voice dan Video. 4. Untuk merespon terhadap adanya perubahan-perubahan pada aliran trafik di jaringan.

Saat ini di kebanyakan jaringan di perkantoran tidak begitu memperhatikan QoS. Namun, dengan berkembangnya aplikasi-aplikasi, misalnya mulicast, streaming multimedia, dan Voice over IP (VoIP) kebutuhan akan QoS akan semakin terasa. Terlebih lagi aplikasi-aplikasi tersebut terhadap jitter dan delay dan performansi yang buruk akan sangat terasa pada end user. Dalam hal ini seorang network administrator dapat melakukan tindakan manajemen proaktif untuk aplikasi-aplikasi sensitif yang baru dengan mengaplikasikan teknik-teknik QoS pada jaringan. Penting untuk diketahui, bahwa QoS bukanlah solusi yang ajaib untuk setiap masalah kongesti, karena dapat saja solusi terbaik untuk mengatasi congested network memang adalah melakukan upgrade pada bandwidth. 4.3 Apa saja parameter QoS? 1. Rate Rasio jumlah bits yang dipindahkan / ditransmisikan antar dua perangkat dalam satuan waktu tertentu, umumnya dalam detik. Bit rate sama dengan istilah lain data rate, data transfer rate dan bit time. 2. Latency (Maximum Packet Delay) Latency didefinisikan sebagai total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay di dalam jaringan dapat digolongkan sebagai berikut delay processing, delay packetization, delay serialization, delay jitter buffer dan delay network. 3. Packet Loss Packet loss adalah merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Salah satu penyebab paket loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Penyebab terjadinya paket loss yaitu: 1. Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan 2. Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer 3. Memory yang terbatas pada node 4. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang mengalir didalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada. 4. Jitter

Jitter didefinisikan sebagai variasi dari delay atau variasi waktu kedatangan paket. Banyak hal yang dapat menyebabkan jitter, diantaranya adalah peningkatan trafik secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penyempitan bandwith dan menimbulkan antrian. Selain itu, kecepatan terima dan kirim paket dari setiap node juga dapat menyebabkan jitter. 5. Throughput Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut (sama dengan, jumlah pengiriman paket IP sukses per service-second). 3.4 Penyebab gangguan QoS 1. Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda- beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih tinggi dibandingkan pada daerah frekuensi rendah. 2. Noise, ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah data asli yang dikirimkan. Jenis-jenis noise dalam jaringan : a. Thermal Noise Terjadi pada media transmisi bila suhunya diatas suhu mutlak (0ºK). Akibat pergerakan elektron secara random dan memiliki karakteristik energi terdistribusi seragam. Menjadi faktor yang menentukan batas bawah sensitifitas sistem penerima. b. Intermodulation Noise Terjadi karena ketidak-linieran komponen transmitter dan receiver Sinyal output merupakan penjumlahan dan perbedaan dari sinyal input Sistem diharapkan linear sehingga sinyal output = sinyal input c. Impulse Noise Pulsa-pulsa iregular atau spikes Durasi pendek Amplituda tinggi Pengaruh kecil pada komunikasi telepon analog

Pengaruh besar pada komunikasi data 3. Crosstalk Keributan yang tidak diinginkan antar lintasan sinyal media metal (twisted pair & koaksial). Penyebab : Gandengan elektris, Pengendalian respon frekuensi yang buruk Contoh : ketika bertelepon, kita mendengarkan percakapan lain 4. Echo, terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh transmitter kembali (feedback) kepadanya. 5. Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dalam mengakomodasi adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian bandwidth yang seragam, sehingga distorsi dapat dikurangi.

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1 Simpulan Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan teknik untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Contohnya, terdapat paket data yang bersifat sensitif terhadap delay tetapi tidak sensitif terhadap packet loss seperti VoIP, ada juga paket yang bersifat sensitif terhadap packet loss tetapi tidak sensitif terhadap delay seperti transfer data. Untuk itu perlu dilakukan pengklasifikasian paket dan pengurutan prioritas paket dari yang paling tinggi sampai terendah.

DAFTAR PUSTAKA [1] https://sulistyonugroho.wordpress.com/quality-of-service-dalam-data-komunikasi/ [2] http://imannoorshofi.blog.st3telkom.ac.id/2016/06/07/makalah-ngn-next-generationnetwork/ [3] https://prezi.com/hcdxlgidu5dl/qos-quality-of-service/