Pengembangan Metode Pengenalan Dan Pemahaman Nilai Nada Musik Kepada Anak Usia Taman Kanak-Kanak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA KELOMPOK B MELALUI PENGEMBANGAN PERMAINAN KURSI MUSIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan penelitian yang diangkat yaitu bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING UNTUK SISWA SMP NEGERI SE-KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

MODEL PENGENALAN AKTIVITAS JASMANI BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak Kanak, Raudhatul Athfal,

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

BAB I PENDAHULUAN. merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN. serta tujuan penelitian. Untuk sampai ke tujuan tersebut peneliti mengarahkan

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 7 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang. ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses. karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI

BAB I PENDAHULUAN. fisik maupun psikis. Pada masa ini, anak perlu diberikan rangsangan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Pengembangan Metode Pengenalan Dan Pemahaman Nilai Nada Musik Kepada Anak Usia Taman Kanak-Kanak Suryadi Retno Tri Wulandari Wuri Astuti PG PAUD FIP Universitas Negeri Malang Abstrak: Berdasarkan analisis situasi yang ada, maka diusulkan penelitian yang bertujuan agar menghasilkan sebuah metode yang tepat dalam rangka mempermudah anak untuk mengenal dan memahami nilai nada musik sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan kualitas belajar anak sebagai bagian dari upaya pengembangan kecerdasan musikal guna mewujudkan kecerdasan majemuk pada anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan mengacu pada teori Borg and Gall (1983:775) dari langkah 1-7, dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif berupa kuisioner dalam pengumpulan datanya yang dianalisis secara deskriptif persentase dan berdasarkan evaluasi para ahli untuk uji produk. Hasil dari penelitian ini berupa sebuah metode baru yang layak digunakan dan dapat mempermudah anak dalam memahami nilai nada musik yang dikenalkan oleh guru. Hal tersebut lebih kongkrit ketika anak: a) dapat dengan mudah mengenal gambar notasi balok yang diberikan, b) dapat memahami makna dari masing-masing gambar notasi balok yang mewakili nilai nada tertentu, c) dapat merespon makna gambar-gambar notasi balok yang masing-masing mewakili simbol nilai nada tertentu dengan aktivitas meloncat, berjalan, berjalan cepat, dan berlari, dan d) dapat menunjukkan gambar-gambar notasi yang nilainya diperagakan dengan aktivitas meloncat, berjalan, berjalan cepat, dan berlari. Kata kunci : nilai nada musik Taman kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Di TK, siswa diberi kesempatan untuk belajar dan diberikan kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan usia pada tiap-tiap tingkatannya. Taman kanakkanak sebagai lembaga PAUD formal seharusnya berfungsi untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki peserta didiknya termasuk musik karena tujuan TK adalah meningkatkan daya cipta anak-anak dan memacunya untuk belajar mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan melalui pendekatan nilai budi bahasa, agama, sosial, emosional, fisik, motorik, kognitif, bahasa, seni, dan kemandirian. Semua 66

dirancang sebagai upaya mengembangkan daya pikir dan peranan anak dalam hidupnya. kegiatan belajar ini dikemas dalam model belajar sambil bermain. Sejumlah riset menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan anak pada usia 4 sampai 6 tahun mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80% karena pada usia ini anak mengalami masa peka yaitu masa pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini sangat ideal untuk meletakan dasar pertama dan utama untuk mengembangkan seluruh potensi anak termasuk pengembangan potensi kemampuan bidang musical yang dalam hal ini adalah nada. Nada merupakan salah satu elemen pembentuk musik, di mana kita ketahui bahwa nada adalah bagaian dari unsur musik. Nilai nada adalah ukuran dalam kurun waktu tertentu yang dimiliki oleh sebuah bunyi yang berfrekuensi tunggal tertentu (beraturan). Nada musik dapat mengubah fungsi-fungsi fisik tubuh seperti perubahan detak nadi sehingga berperan besar dalam perkembanga otak, kekuatan otot dan sirkulasi darah sebab dipicu oleh ritmik musik. Untuk dapat memperhatikan nilai nada dengan keakuratan, anak harus dilatih dengan kemampuan membedakan panjang pendek ketukan. Jika tidak memiliki kemampuan ini, anak tidak akan memiliki apa pun sebagai pembanding terhadap nilai nada yang lain. Belajar dan berlatih memainkan nilai nada musik meningkatkan pengendalian motorik dan koordinasi, menyediakan suatu kerangka untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru dan membantu memperkuat pengendalian rasa gugup. Pengendalianpengendalian ini menolong anak-anak menangani reaksi spontannya. Partisipasi dengan terus-menerus dalam aktivitas musik secara ritmis menstimulasi perkembangan otak dan meningkatkan fungsi-fugsi mental. Guru TK sebagai fasilitator dalam pengembangan potensi anak diharapkan dapat membekali diri dengan wawasan dan keterampilan berbagai bidang pengembangan potensi anak sehingga dapat menjalankan peranannya dengan baik yaitu membantu mempermudah anak mengikuti pembelajaran. Dengan kata lain guru TK harus memiliki kompetensi yang baik dan kualifikasi yang sesuai dengan bidangnya. Tanpa bekal yang cukup dan memiliki metode yang tepat, guru TK tidak akan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal, karena pada umumnya guru TK tidak memiliki kompetensi musik yang baik, sehingga seringkali mengalami kesulitan ketika dihadapkan pada tugas untuk menyampaikan materi pembelajaran musik, khususnya dalam hal mengenalkan dan memahamkan nilai nada kepada anak-anak. Begitu juga anak akan merasa kesulitan ketika menerima materi dari guru. Berdasarkan uraian tersebut dapat digaris bawahi bahwa masalah mendasar yang perlu segera diatasi adalah perlu adanya suatu metode baru dalam rangka untuk mengenalkan nilai nada music kepada anak sehingga anak-anak akan lebih mudah 67

mempelajari nilai nada karena guru memiliki cara tepat yang dapat membantu mempermudah anak dalam memahami nilai nada musik. Untuk itu maka diusulkan penelitian tentang Pengembangan Metode Pengenalan dan Pemahaman Nilai Nada Musik Kepada Anak Usia TK yang hasilnya diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan kualitas, serta cara yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di TK terutama dalam hal mengenalkan dan memahamkan nilai nada. METODE Penelitian pengembangan metode pengenalan dan pemahaman nilai nada musik ini,dilaksanakan di TK Lab. UM kota Malang yang berasal dari tiga kelas TK B yang berbeda sebagai sampel. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2013, dan peneliti menggunakan model pengembangan (research dan development). Menurut Borg and Gall (1983:775) ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan. Prosedur penilaian dan pengembangan dari Borg and Gall tersebut bukanlah merupakan suatu prosedur yang baku dalam sebuah penelitian, hal ini sesuai dengan pernyataan Ardhana (2002: 9) setiap pengembangan tentu saja dapat memilih dan menentukan langkah-langkah yang paling tepat bagi peneliti dengan mempertimbangkan kondisi yang dihadapi dalam proses pengembangan. Karena penelitian dan pengembangan ini hanya dilakukan dalam 1 sekolah yaitu TK Lab. UM dan subjek yang digunakan hanya 12 anak yang dipilih secara acak dengan masing-masng empat anak mewakili masing-masing kelas dari tiga kelas yang ada pada kelompok B, maka untuk langkah kedelapan sampai dengan kesepuluh tidak dilaksanakan, sehingga langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan meliputi: Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam sekala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai. (2) Perencanaan (planning). Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. (3) Pengembangan draf produk (develop preliminaty form of product). Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi. (4) Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba dilapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba (guru). Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara, pengedaran angket. (5) merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. (6) Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin 68

dibandingkan dengan kelompok pembanding. (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product revision). Menyempurnakan product hasil lapangan. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di TK Lab. UM dengan plaksanaan tahap-tahap desain uji coba produk yang dikemukakan adalah desain uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan data dan teknik analisisnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk yang akan dikembangkan dan dibuat. Desain uji coba dilakukan untuk memperoleh data yang digunakan guna menyempurnakan produk yang akan dibuat, data-data tersebut diperoleh dari evaluasi ahli, hasil uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Jenis data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil tinjauan para ahli yang berupa saran dan masukan, serta hasil wawancara pada penelitian awal (need assessment) terhadap dua orang guru kelompok B TK Lab. UM sebagai model, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari data uji coba kelompok kecil dan uji lapangan (kelompok besar) melalui observasi oleh guru pada saat kegiatan pengenalan dan pemahaman nilai nada musik berlangsung dengan mengamati apakah anak mudah untuk melakukan, senang pada saat pembelajaran, serta tidak berbahaya bagi anak.instrumen pengumpulan data yang digunakan didalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang berupa kuisioner. Kuisioner ini digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif sementara pendekatan kualitatif untuk pengumpulan data dari para ahli berupa saran, masukan, dan tanggapan terhadap rancangan produk. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dan evaluasi para ahli untuk uji produk adalah data kualitatif dan data kuantitatif berupa persentase. Data kualitatif berupa saran dan masukan dari para ahli yang digunakan untuk melakukan revisi terhadap rancangan produk. Data kuantitatif berupa persentase kemudahan, kesenangan dan keamanan anak pada saat melakukan kegiatan. Data tersebut digunakan untuk mempersentase hasil pengumpulan data pada penelitian awal (analisis kebutuhan), data uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan kelompok besar. Rumus untuk mengolah data yang berupa diskriptif persentase (Sudijono, 1987:43) adalah sebagai berrikut: x 100% Keterangan: F : frekuensi yang sedang dicari presentasinya N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyaknya individu), terkait deng kemudahan, kesenangan dan keamanan anak saat melakukan kegiatan. P : Angka persentase 69

HASIL Ada dua hasil yang didapatkan dari pelaksanaan penelitian ini yaitu hasil nonfisik dan hasil fisik. Hasil Non Fisik Dari hasil evaluasi menunjukkan selama proses penelitian subyek selain serius dan antusias mengikuti kegiatan, juga aktif merespon serta melakukan permainan musikal dalam rangka pengenalan dan pemahaman notasi balok yang diberikan oleh guru. Sementara itu evaluasi terhadap hasil akhir dapat disimpulkan bahwa 90% (dari 12 anak) telah memahami nilai notasi balok yang dikenalkan sebagai dasar mengembangkan kecerdasan musikal anak pada pembelajaran seni untuk meningkatkan potensi dalam pengembangan kecerdasan majemuk. Setelah dilakukan kegiatan dalam penelitian terjadi perubahan pandangan ke arah positif terhadap metode dan cara pernbelajaran yang dapat membuat anak lebih mudah memahami nilai nada music yang dikenalkan oleh guru dengan menyenangkan. Dari hasil evaluasi terhadap proses dan hasil secara non-fisik setelah penelitian ini dimungkinkan anak-anak dapat mengikuti pembelajaran music di sekolah secara lebih mudah terutama yang berhubungan dengan nilai nada.. Hasil Fisik Adapun hasil secara fisik yang diperoleh dari kegiatan penelitian yaitu: a) Keterampilan anak TK B yang sudah mampu memahami nilai-nilai dalam notasi balok dan meresponnya melalui ekspresi gerak meloncat, berjalan, berjalan cepat, dan berlari. b) Keterampilan anak TK B yang sudah mampu mengenali simbol-simbol nilai nada tertentu dengan cara melakukan gerakan (meloncat, berjalan, berjalan cepat, dan berlari) sesuai dengan gambar yang ditunjukkan guru. c) Hasil dari kegiatan penelitian menunjukkan anak lebih antusias ketika belajar music dengan cara yang baru, khususnya dalam belajar nilai nada music. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang dicapai selama proses penelitian dan setelah peneltian yang meliputi keaktifan, antusiasme, dan kreativitas dalam mengenal dan memahami nilai nada musik, maka dapat dinyatakan bahwa kegiatan penelitian yang telah dilakukan secara umum berhasil, dan hasilnya berupa diskriptif persentase adalah sebagai berikut: 1. Mengenal symbol notasi P = (12/12) X 100% = 100% 2. Memahami nilai nada P = (10/12) X 100% = 83% 70

3. Merespon symbol notasi P = (10/12) X 100% = 83% 4. Menunjukkan symbol notasi sesuai makna dan nilainya P = (10/12) X 100% = 83% Dari penjelasan tersebut, maka ksimpulan yang dapat diambil adalah bahwa produk metode yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah berkategori baik dan dapat digunakan. Seningga dengan kata lain bahwa penelitian tersebut berhasil. Sebagai faktor utama pendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini adalah motivasi dan keaktifan anak dalam mengikuti kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik meloncat, berjalan, berjalan cepat, dan berlari. Hal ini dimungkinkan karena diperkirakan bahwa aktivitas fisik yang ada dalam kegiatan pengembangan metode tersebut sangat mempengaruhi tingkat kebugaran anak sehingga mempengaruhi pula kondisi psikologis dan daya kerja otak (kognitif) sehingga anak dapat dengan mudah mencerna materi yang diberikan yaitu berupa pengenalan nilai nada musik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kalpin (LPMP Provinsi Papua) dengan judul Pengaruh Permainan Modifikasi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar dan Kgnitif Anak Usia Taman Kanak-kanak (Studi Eksperimen Kuasi Pada Taman Kanak-kanak Pertiwi XIII Cigombong Kotaraja Jayapura Papua) yang mengatakan bahwa kemampuan fisik dan kognitif anak berkembang dengan saling berinteraksi. Selanjutnya Piaget (dalam Gustiana 2011) mengatakan bahwa pada masa kanakkanak kemampuan motorik berkembang sejalan dengan perkembangan kemampuan kognitif anak. Samsudin (dalam Gustiana 2011) juga mengungkapkan bahwa Perkembangan kognitif dan perkembangan motorik secara konstan berinteraksi, perkembangan kognitif lebih kuat bergantung pada kemampuan intelektual proses interaksi. Sementara itu factor musiknya sendirilah dalam hal ini adalah nilai nada sebagai elemen musik yang sedang dipelajari yang mempengaruhi sehingga membangkitkan motivasi dan keaktifan anak seperti penjelasan pada hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Aplikasi Musik di Iran (dalam Feriyadi 2012) mengenai fungsi terapan musik terhadap kesehatan fisik dan mental manusia yang membuktikan bahwa musik bisa meningkatkan rasa percaya diri dan mengontrol tindakan hyperaktif di kalangan anak-anak cacat mental serta bisa menciptakan perubahan mental dan perilaku yang signifikan. Adapun faktor penghambat yang sedikit mengganggu pelaksanaan pelatihan adalah durasi waktu pelaksanaan yang sesuai surat tugas seharusnya bisa dilaksanakan dalam tujuh bulan, menjadi hanya tiga bulan dan praktis hanya dua bulan saja karena kebijakan Universitas yang mengharuskan seluruh laporan penelitian dapat diselesaikan paling lambat akhir Nopember 2013, sehingga 71

penelitian tidak dapat dilakukan sepenuhnya seperti yang telah dilakukan, misalnya penelitian direncanakan pada 5 sekolah yang masing-masing sekolah mewakili UPTD yang ada di 5 kecamatan di kota Malang sebagai sampel diperkecil menjadi satu sekolah yang terdiri dari 3 kelas TK kelompik B dengan 12 anak yang masing-masing kelas diwakili 4 orang anak sebagai sampel yang dipilih secara acak. Dengan kondisi ini hasil yang diperoleh dari penelitianpun tentunya tidak sevalid hasil yang direncanakan pada penelitian dalam skala yang lebih besar. Tetapi meskipun demikian penelitian ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga hasil berupa produk yang didapatkan secara esensial tidak mengurangi kualitas yang diharapkan. Sehingga hasil akhir dari penelitian ini tetap sesuai dengan apa yang telah direkomendasikan dalam pengolahan data yang telah direncanakan yaitu layak digunakan. PENUTUP Berdasarkan hasil kegiatan dan pembahasan baik yang bersifat fisik maupun non fisik, maka disimpulkan bahwa kegiatan penelitian dengan judul Pengenalan dan Pemahaman Nilai Nada Musik Kepada Anak Usia Taman Kanak-kanak, dari capaian selama proses penelitian dan setelah peneltian yang meliputi pengenalan, pemahaman dan respon anak terhadap nilai nada musik, maka dapat dinyatakan bahwa kegiatan penelitian yang telah dilakukan secara umum berhasil dengan indikasi: a) Anak dapat mengenal gambar notasi balok yang diberikan. b) Secara umum anak dapat memahami makna dari masing-masng gambar notasi balok yang mewakili nilai nada tertentu. c) Secara umum anak dapat merespon makna gambargambar notasi balok yang masing-masing mewakili simbol nilai nada tertentu dengan aktivitas meloncat, berjalan, berjalan cepat, dan berlari. d) Secara umum anak sudah dapat menunjukkan symbol notasi sesuai makna dan nilainya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa meskipun secara umum berhasil, namun hasil yang dicapai kurang maksimal, sehingga disarankan adanya penelitian lanjutan untuk diteruskan dalam skala yang lebih besar dan diperdalam sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih baik dan lebih valid sesuai harapan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Borg, W.R & Gall, M.D. 1983. Educational Research and Introduction. London: Longman. Feriyadi. 2012. Pengaruh Musik Terhadap Kesehatan, Jiwa, Fungsi dan Kerja Otak Manusia. Posted by siipe2r007. 72

Gustiana, Asep Deni. 2011. Pengaruh Permainan Modifikasi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar dan Kognitif Anak Usia Dini ((Studi Kuasi Eksperimen pada Kelompok B TK Kartika dan TK Lab. UPI)). Bandung: Penelitian. Kalpin (LPMP Provinsi Papua). 2012. Pengaruh Permainan Modifikasi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar dan Kgnitif Anak Usia Taman Kanak-kanak (Studi Eksperimen Kuasi Pada Taman Kanak-kanak Pertiwi XIII Cigombong Kotaraja Jayapura Papua).Papua: Penelitian. Martuti, A. 2008. Mengelola PAUD. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Shepperd, Philip. 2005. Music Makes Your Child Smarter. Artemis Music Limited. Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. 73