PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, maka perlu dilakukan perumusan kembali tugas pokok, fungsi, dan uraian tugas unsur organisasi beberapa Perangkat Daerah ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang- Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang penetapan Undang- Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106) ; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) ;
2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pamerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Orgnisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816) ; 10. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengudangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan ;
3 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5) ; 13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 1) ; 14. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 08 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 14); 15. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 025 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 29) ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN DESA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.
4 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan. 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan. 5. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan. 6. Sekretariat adalah Sekretariat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan. 7. Bidang adalah Bidang di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan. 8. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Sekretariat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan. 9. Sub Bidang adalah Sub Bidang pada Bidang di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan. BAB II TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMRINTAHAN DESA Bagian Kesatu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Pasal 2 (1) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
5 (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; b. fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; c. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, dan pelaksanaan fasilitasi; d. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, dan pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan pemerintahan desa dan kelurahan; e. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, dan pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat ; f. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, dan pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat ; g. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, dan pelaksanaan fasilitasi pemanfaatan sumberdaya alam dan penerapan teknologi tepat guna ; dan h. pengelolaan kegiatan kesekretariatan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; b. fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa ; c. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, dan pelaksanaan fasilitasi; d. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, dan pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan pemerintahan desa dan kelurahan ; e. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, dan pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat ; f. perumusan kebijakan operasional, pembinaan, dan pelaksanaan fasilitasi pemanfaatan sumberdaya alam dan penerapan teknologi tepat guna ; dan g. pengelolaan kegiatan kesekretariatan.
6 (4) Unsur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa adalah : a. Sekretariat ; b. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan ; c. Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat ; d. Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat ; e. Bidang Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna ; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 3 (1) Sekretariat mempunyai tugas mengoordinasikan penyusunan program dan rencana kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, mengelola urusan keuangan, mengelola urusan ketatausahaan, rumah tangga, dan perlengkapan serta mengelola urusan administrasi kepegawaian. a. menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data ; b. menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan serta pelaporan ; c. menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencana anggaran ; d. menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pengelolaan penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan ; e. menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan urusan ketatausahaan ; f. menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan ; g. menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian ; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
7 (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. penyusunan program, pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ; b. penyusunan program, pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan penyusunan rencana anggaran, pengelolaan penatausahaan keuangan, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan ; c. penyusunan program, pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi pengelolaan urusan ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan ; dan d. penyusunan program, pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian. (4) Unsur organisasi Sekretariat adalah : a. Sub Bagian Program ; b. Sub Bagian Keuangan ; dan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Pasal 4 (1) Sub Bagian Program mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama pengumpulan, pengolahan dan analisa data, penyusunan program dan rencana kegiatan, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan Badan Pemberdayaan Masayarakat dan Pemerintahan Desa. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan, mengolah, dan menganalisa data usulan program bidang ; b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penyusunan program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ; c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan program dan kegiatan, pemantauan dan evaluasi serta laporan kegiatan pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ; d. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan dan Dokumen Perencanaan ; e. menyiapkan bahan dan menyusun dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ;
8 f. menyiapkan bahan dan menyusun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur/Laporan Penyelenggaraan Daerah Tahunan dan Lima Tahunan, Laporan Akuntabilitas Kinerja, dan Laporan Tahunan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ; g. menyiapkan dokumen perencanaan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya. Pasal 5 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyusun rencana anggaran dan mengelola penatausahaan keuangan serta menyiapkan laporan pertanggungjawaban keuangan. (2) Uraian tugas segaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan anggaran dan pengelolaan penatausahaan keuangan ; b. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran belanja tidak langsung, anggaran belanja langsung, rencana penerimaan dan pendapatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ; c. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait ; d. menyiapkan bahan penyusunan dan pengesahan dokumen anggaran ; e. menyiapkan bahan dan melaksanakan verifikasi terhadap administrasi pertanggungjawaban keuangan ; f. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi realisasi keuangan ; g. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan ; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya. Pasal 6 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola urusan surat menyurat, ekspedisi dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan, organisasi dan ketatalaksanaan serta mengelola administrasi kepegawaian.
9 a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengelolaan urusan ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan, kehumasan dan keprotokolan, organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian ; b. mengelola urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan, pencetakan, dan ekspedisi ; c. melaksanakan kegiatan penyimpanan, pemilahan, pemindahan, dan penjadwalan retensi serta pemusnahan arsip ; d. melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas ; e. melaksankan pengaturan tata ruang kantor, penerangan, penyediaan air bersih, pengawasan keamanan, dan kebersihan lingkungan kantor ; f. menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Tahunan Barang Unit sesuai kebutuhan ; g. melaksanakan kegiatan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, distribusi, inventarisasi, dan penghapusan barang inventaris ; h. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat dan keprotokolan ; i. menyiapkan pelayanan akomodasi tamu kedinasan ; j. menyiapkan bahan analisis dan melaksanakan evaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan ; k. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan pegawai berdasarkan bezetting formatie ; l. menyiapkan bahan dan memproses mutasi kepegawaian meliputi mutasi jabatan, mutasi kepangkatan, mutasi gaji, dan pemberhentian pegawai ; m. menyiapkan bahan pembinaan pegawai meliputi pembinaan kedisiplinan, pengawasan melekat, peningkatan kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan, pemberian penghargaan dan sanksi pegawai ; n. menyiapkan bahan dan menyusun Daftar Urut Kepangkatan dan mengelola dokumentasi/berkas kepegawaian serta mengolah data dan menyajikan informasi kepegawaian ; o. menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi kinerja individual kepegawaian dan pembinaan jiwa korps dan kode etik kepegawaian ; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.
10 Bagian Ketiga Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan Pasal 7 (1) Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan mempunyai tugas mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi pengembangan desa dan kelurahan serta fasilitasi pengelolaan administrasi desa dan kelurahan. a. menyusun program, mengatur, membina, mengendalikan, mengevaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi pengembangan desa dan kelurahan ; b. menyusun program, mengatur, membina, mengendalikan, mengevaluasi dan mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; c. menyusun program, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan program fasilitasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan ; d. menyusun program, mengatur, dan mengendalikan pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pengembangan desa dan kelurahan serta pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi : a. penyusunan program, koordinasi, pengaturan, dan pengendalian pelaksanaan fasilitasi pengembangan desa dan kelurahan ; b. penyusunan program, koordinasi, pengaturan, dan pengendalian pelaksanaan fasilitasi pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; c. penyusunan program, pengaturan, dan mengevaluasi pelaksanaan program fasilitasi pemerintahan desa dan kelurahan ; dan d. penyusunan program, pengaturan, dan pengendalian pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pengembangan desa dan kelurahan serta pengelolaan administrasi desa dan kelurahan.
11 (4) Unsur Organisasi Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan adalah : a. Sub Bidang Fasiltasi Pengembangan Desa dan Kelurahan ; dan b. Sub Bidang Fasilitasi Pengelolaan Administrasi Desa dan Kelurahan. Pasal 8 (1) Sub Bidang Fasilitasi Pengembangan Desa dan Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis pengembangan desa dan kelurahan. a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan fasilitasi Pengembangan Desa dan Kelurahan ; b. mengumpulkan dan mengolah data Pengembangan Desa dan Kelurahan ; c. menyiapkan bahan koordinasi pembinaan pengembangan desa dan kelurahan ; d. menyiapkan bahan dan petunjuk teknis operasional pelaksanaan Pengembangan Desa dan Kelurahan ; e. melaksanakan bimbingan teknis dan pelaksanaan pembinaan pengembangan desa dan kelurahan ; f. menyiapkan bahan analisa kebijakan pelaksanaan kegiatan pengembangan desa dan kelurahan ; g. menyiapkan bahan dan kerja sama dengan instansi/unit kerja terkait dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan desa dan kelurahan ; h. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pengembangan desa dan kelurahan ; i. menyiapkan bahan informasi dan sosialisasi pengembangan desa dan kelurahan; j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan desa dan kelurahan ; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya. Pasal 9 (1) Sub Bidang Fasilitasi Pengelolaan Administrasi Desa dan Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi desa dan kelurahan.
12 a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pembinaan pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; b. mengumpulkan dan mengelola data kegiatan pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; c. menyiapkan bahan koordinasi pembinaan pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; d. menyiapkan bahan petunjuk teknis pelaksanaan program pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; e. melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; f. menyiapkan bahan analisa dan pelaksanaan program pembinaan pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; g. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama dengan instansi/unit kerja terkait dalam keterpaduan pembinaan pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; h. menyiapkan bahan informasi dan sosialisasi pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; i. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan dan menyusun laporan kegiatan pengelolaan administrasi desa dan kelurahan ; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Bagian Keempat Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Pasal 10 (1) Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat mempunyai tugas mengoordinasikan dan memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta pelatihan kader skala provinsi. a. perumusan kebijakan pengembangan kelembagaan dan perencanaan partisipasi masyarakat serta pelatihan kader skala provinsi ; b. penetapan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat dan pelatihan kader skala provinsi ; c. koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan masyarakat serta pelatihan kader skala provinsi ;
13 d. pembinaan dan supervisi penguatan kelembagaan masyarakat skala provinsi ; e. monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan penguatan kelembagaan masyarakat serta pelatihan kader skala provinsi ; dan f. menyusun laporan penyelenggaraan pengembangan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta pelatihan kader skala provinsi. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan pengembangan kelembagaan dan perencanaan partisipasi masyarakat skala provinsi ; b. penetapan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat skala provinsi ; c. koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan masyarakat skala provinsi ; d. penyelenggaraan penguatan kelembagaan masyarakat skala provinsi ; e. monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan penguatan kelembagaan masyarakat skala provinsi ; f. koordinasi dan fasilitasi pengembangan manajemen pembangunan partisipasi masyarakat skala provinsi ; g. melaksanakan pengembangan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat skala provinsi ; h. monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pemantapan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat skala provinsi ; i. menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pelatihan masyarakat skala provinsi ; j. menyiapkan bahan pelaksanaan pelatihan masyarakat skala provinsi ; k. monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pelatihan masyarakat skala provinsi ; dan l. menyusun laporan penyelenggaraan partisipatif dan pelatihan kader pemberdayaan masyarakat skala provinsi. (4) Unsur-Unsur Organisasi Bidang Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat adalah : a. Sub Bidang Pengembangan dan Pelatihan Kader ; dan b. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Perencanaan Partisipasi Masyarakat.
14 Pasal 11 (1) Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Perencanaan Partisipasi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan, mengoordinasikan, dan memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan partisipasi masyarakat skala provinsi. a. memfasilitasi program peningkatan keberdayaan masyarakat dan perencanaan partisipatif masyarakat skala provinsi ; b. memfasilitasi pengembangan partisipasi masyarakat dan peningkatan peran kelembagaan masyarakat skala provinsi ; c. menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi perencanaan program pengembangan kelembagaan masyarakat skala provinsi ; d. menyiapkan bahan informasi dan melaksanakan pembinaan pengembangan kelembagaan dan partisipasi masyarakat skala provinsi ; e. menyiapkan bahan dan mengembangkan kerja sama antar lembaga terkait dalam pembinaan pengembanngan kelembagaan dan partisipasi masyarakat skala provinsi ; f. menyiapkan bahan dan menyususn laporan pelaksanaan pembinaan lembaga dan partisipasi masyarakat skala provinsi ; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Pasal 12 (1) Sub Bidang Pengembangan dan Pelatihan Kader mempunyai tugas mengoordinasikan dan memfasilitasi pengembangan dan pelatihan kader. a. memfasilitasi program pengembangan dan pelatihan kader skala provinsi ; b. menyiapkan bahan dan inventarisasi sosialisasi, pelatihan, dan bimbingan teknis program pengembangan dan pelatihan kader skala provinsi ; c. memfasilitasi pengembangan dan peningkatan pelatihan kader serta lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan skala provinsi ;
15 d. menyiapkan bahan informasi dan melaksanakan sosialisasi, pelatihan, dan bimbingan teknis pengembangan dan pendayagunaan kader dan kelembagaan masyarakat skala provinsi ; e. menyiapkan bahan dan pengembangan kerja sama antar lembaga terkait dalam pengembangan dan pelatihan kader provinsi ; f. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pelaksanaan sosialisasi, pelatihan, dan bimbingan teknis pengembangan dan pelatihan kader dan kelembagaan masyarakat skala provinsi ; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya. Bagian Kelima Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat Pasal 13 (1) Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengembangkan usaha ekonomi masyarakat, dan peningkatan sarana dan prasarana ekonomi pedesaan. a. menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat ; b. menyusun program, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan peningkatan sarana dan prasarana ekonomi pedesaan ; c. menyusun program, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan program usaha ekonomi masyarakat ; d. menyusun program, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pengembangan usaha ekonomi masyarakat dan peningkatan sarana dan prasarana ekonomi pedesaan ; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai fungsi : a. penyusunan program, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan pembinaan dan pengembangan mengembangkan usaha ekonomi masyarakat ;
16 b. penyusunan program, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan peningkatan sarana dan prasarana ekonomi pedesaan ; c. penyusunan program, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pegembangan usaha ekonomi masyarakat dan peningkatan sarana dan prasarana ekonomi pedesaan ; dan d. penyusunan program, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi program usaha ekonomi masyarakat. (4) Unsur Organisasi Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat adalah : a. Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat ; dan b. Sub Bidang Peningkatan Sarana dan Prasarana Ekonomi Pedesaan. Pasal 14 (1) Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis pengembangan usaha ekonomi masyarakat. a. menghimpun, mengumpulkan, dan mengolah data kegiatan pengembangan usaha ekonomi masyarakat ; b. menyiapkan bahan, menyusun, dan mensosialisasikan petunjuk teknis pengembangan usaha ekonomi masyarakat ; c. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha ekonomi masyarakat ; d. menyiapkan bahan, menghimpun, dan melaksanakan pengkajian kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang pengembangan usaha ekonomi masyarakat ; e. menyiapkan bahan, menyusun, menganalisa, mensosialisasikan, memantau, mengevaluasi, dan mengarsipkan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan usaha ekonomi masyarakat ; f. mengelola kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan usaha ekonomi masyarakat ; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.
17 Pasal 15 (1) Sub Bidang Peningkatan Sarana dan Prasarana Ekonomi Pedesaan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis peningkatan sarana dan prasarana ekonomi pedesaan. a. menghimpun, mengumpulkan, dan mengolah data kegiatan peningkatan sarana dan prasarana ekonomi pedesaan ; b. menyiapkan bahan, menyusun, melaksanakan, dan mensosialisasikan petunjuk teknis peningkatan sarana, dan prasarana ekonomi pedesaan ; c. menyiapkan bahan, menyusun laporan pelaksanaan peningkatan sarana, dan prasarana ekonomi pedesaan ; d. menyiapkan bahan, menghimpun, dan melaksanakan pengkajian kebijakan dan peraturan perundang-undangan dibidang peningkatan sarana dan ekonomi pedesaan ; e. menyiapkan bahan, menyusun, menganalisa, mensosialisasikan, memantau, mengevaluasi, dan mengarsipkan kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan sarana dan prasarana ekonomi pedesaan ; f. mengelola kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan sarana dan prasarana ekonomi pedesaan ; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya. Bagian Keenam Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Pasal 16 (1) Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna. a. menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi koordinasi dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna ; b. mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna ;
18 c. melaksanakan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna ; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna mempunyai fungsi : a. penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi koordinasi dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna ; b. penyusunan koordinasi dan memfasilitasi kegiatan pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna ; c. penyusunan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna. (4) Unsur Organisasi Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat adalah : a. Sub Bidang Pengembangan dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam ; dan b. Sub Bidang Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna. Pasal 17 (1) Sub Bidang Pengembangan dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam. a. menyiapkan, mengkompilasi, menganalisa serta mengevaluasi data dan informasi sumberdaya alam ; b. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam ; c. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam ; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
19 Pasal 18 (1) Sub Bidang Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna. a. menyiapkan, mengkompilasi, menganalisa serta mengevaluasi data dan informasi teknologi tepat guna : b. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna ; c. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna ; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 19 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 20 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin dan dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Gubernur dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Jumlah dan Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis, Jenjang, dan tugas masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
20 BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 21 (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (4) Masing-masing sub bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada masing-masing Kepala Bidang. Pasal 22 Pelimpahan wewenang dan penunjukan pejabat yang mewakili Kepala Badan dilaksanakan sesuai ketentuan sebagai berikut : a. dalam hal Kepala Badan berhalangan sementara, maka ditunjuk Sekretaris sebagai Pelaksana Harian (Plh) ; b. dalam hal Kepala Badan dan Sekretaris berhalangan sementara, maka ditunjuk salah seorang Kepala Bidang sebagai Pelaksana Harian (Plh) berdasarkan senioritas. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 027 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 Nomor 27), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 24 Ketentuan lebih lanjut mengenai hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
21 Pasal 25 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Ditetapkan di Banjarmasin pada tanggal 15 Mei 2013 GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, ttd H. RUDY ARIFFIN Diundangkan di Banjarbaru pada tanggal 15 Mei 2013 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, ttd MUHAMMAD ARSYADI BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 NOMOR 25